(Flashback) Nia pov
Umurku 15 tahun.
Pertama tama Aku sangat benci pacaran karena menurutku pacaran itu membuang waktu, dan juga perasaan.
Maka Aku pun mengajak sahabatku Olivia membuat moto bersama."Tidak ada pacaran, pacaran membuang waktu."
"Lucu bukan." Pikirku yang sekarang.
Itulah Moto Kami,tapi aku tidak menyangka kalau aku bakal mengingkari motoku sendiri.
Aku tidak tahu apa itu yang namanya cinta. Aku merasakan cinta pada pendangan pertama.
Dan menurutku cinta itu menyenangkan, tapi aku belum tau bagaimana rasa sakitnya nanti.
Aku juga gak menyangka kalau orang itu adalah teman Kakakku sendiri.
Aku hidup bersama Kakak dan Mama. Papaku telah lama meninggal dunia. Dan untungnya Kami hidup tidak terlalu miskin karena Papa masih menyisahkan uang sebelum menggalami kecelakaan yang merengut nyawanya.
Kakakku bernama Amelia, dia kerja part time di minimarket itu membantu keuangan tidak telalu buruk. Kami masih bisa makan setiap hari, tapi suatu hari Kak tidak ingin kerja part time lagi dia memutuskan untuk merantau di luar kota, hal itu membuat hatiku sesak karena diriku ini adah beban.
(Flash back)
Pagi sudah datang sinar matahari menyelinap masuk ke kamar Nia untuk membangunkan pemilik kamar.
Nia terbangun, segera pergi mandi dan mengganti baju tidurnya dengan seragam sekolah.
Nia keluar kamar melihat Mama dan Kakak sedang menyiapakan sarapan dan Kak Amel sudah terlihat rapi pagi ini, pergi merantau.
"Kak... Apa Kakak benar akan pergi !"kata Nia
dengan sedih.
"Iya mau bagaimana lagi Nia! " jawab Amel dengan sedih.
"Sudah kalian ini... bikin Mama tambah sedih saja! " kata Mama menahan tangisnya.
"Ma..." Lirih Amel dan Nia
Amel dan Nia tidak bisa menahan tangisnya. Mereka menangis sejadi jadinya membuat Mamanya tidak tahan dan ikut menangis sambil memeluk mereka.
Selesai menangis Mama menyuruh Amel dan Nia makan sebelum tertinggal waktu.
Acara makan selesai, mereka berkumpul di ruang tamu untuk berbicara sampai Ken menjemput Amel.
"Amel Mama mau tanya sampai kapan kamu mau merantau..! "Tanya mama ada rasa cemas menyelimutinya.
"Kamu harus menjaga diri disana... Kamu itu perempuan jadi Mama sarankan sampai 4 bulan aja yah.. "kata Mama matanya sendu melihat anak sulungnya.
"Iya Ma.. aku akan pulang jangan begini dong !"jawab Amel menahan sedihnya berusaha ceria
Waktu sudah menunjukan pukul 7 sudah saatnya Amel berangkat dia menatap adiknya.
"Nia kamu gak mau ke sekolah masa anak teladan gak sekolah! "goda Amel
"Iii... Kakak gimana sih aku mau ngantar kakak dulu sekolah, lagian telambat sekali bukan masalahkan?? "jawab Nia sambil memonyongkan bibirnya.
Mobil ken sudah ada di depan rumahnya Amel, Ken membantu Amel membawa barang barangnya ke dalam bagasi mobil.
"Mel jangan lupa tadi apa yang mama katakan.. "kata Mama agak sedih, mata Mama mulai berkaca kaca.
"Saya akan menjaga Amel tante, tante tidak usah khwatir.. "jawab Ken dengan percaya diri .
Mendengar itu rasa khawaitr Alice berkurang.
Dia menaruh harapan kepada Ken,"Aku harap Kamu menjaga janji itu."Batin Alice menatap Ken.
Setelah selesai berpamitan dengan Adik dan Mamanya Amel segera masuk kedalam mobil, Amel melambaikan tangannya.
Nia ingin menangis tapi dia menahannya karena tidak mau Kakaknya ikut sedih juga.
"Kakak semoga selalu sehat, aku kan selalu mendoakanmu... " Teriak Nia tapi tidak kedengaran Amel karena mobil Ken sudah menjauh.
"Nia kamu gak mau ke sekolah Kakakmu sudah pergi... Cepatlah nanti kamu terlambat loh! " ucap Mama mengigatkan Nia.
Nia langsung berlari menuju sepedanya karena jarak rumah mereka yang jauh dari sekolah Nia.
"Aku berangkat dulu yah Ma.. !"teriak Nia sambil melambaikan tangannya di udara dengan mengendarai sepeda.
"Bisa gawat nih kalau terlambat." Batin Nia, Nia langsung menpercepat mengayuh sepedanya supaya tidak terlambat.
Sesampai di sekolah dia tidak terlambat, dia segera berlari ke kelas tanpa melihat kiri kanan tanpa senggaja menabrak seniornya yaitu Mike Lench.
"Maaf aku tidak senggaja... " Kata Nia membungkukkan badan langsung berlari ke kelasnya tanpa memperdulikan Mike lagi.
"Menarik..." Satu kata keluar dari mulut Mike dan teman temannya heran dengan apa yang Mike katakan.
"Manarik ? Mkasudmu Gadis itu ( menunjuk Nia)? Tania Khen ??" Tanya temannya itu tidak lain adalah Kevin.
-
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments