11

Sofia duduk lemas dilantai ruang tamu bersandarkan sofa, setelah satu jam dia mencari handphone atau laptop di Apartemen Enzo. Tapi hasilnya nihil seakan Enzo telah mempertimbangkan semuanya. Sofia terus berfikir keras agar bisa kabur dari Apartemen sialan ini, jika saja ada laptop disni mungkin dia bisa kabur dengan mudah. Sangat aneh bukan jika diruang kerja dia tidak menemukan laptop, bahkan saat Enzo pulang juga tidak membawa hp dan laptop sama sekali. Apakah itu masuk akal? Dimana dia menyembunyikannya selama ini?. Sofia berdetak kesal bila memikirkan semua itu, jika dia tahu akan berakhir seperti ini dirinya tidak akan pernah berani menyentuh apalagi sampai membuat Enzo marah. Tapi sekarang menyesalpun tidak berguna karena dirinya telah terkurung disini.

Disaat Sofia sedang putus asa pintu Apartemen terbuka membuat tubuhnya reflek untuk berdiri sigap, jantungnya berdebar sangat cepat sepertinya si pemilik telah kembali. Namun saat melihat siapa yang masuk mendadak Sofia langsung bernafas lega.

“ Bukankah kamu Resepsionis yang waktu itu? “

Grace heran kala melihat Sofia berada di Apartemen Enzo mengenakan baju santai, mereka tidak tinggal bersama bukan? Sebuah pertanyaan langsung muncul dibenaknya.

“ Benar “

Mendadak Sofia mendapatkan angin segar kala melihat Grace.

“ Why are you here? “

“ Nanti akan aku ceritakan semuanya tapi tolong bantu saya untuk kabur dari sini “

sofia memohon dengan linangan air mata membuat Grace mengerutkan dahi, sederet pertanyaan terus muncul tapi melihat perempuan lain ada di Apartemen Enzo juga membuatnya tidak tenang. akhirnya tanpa banyak bertanya Grace menyetujui permintaan Sofia.

Sofia keluar dari Apartemen Enzo dengan mengenakan pakaian Grace, jujur saja dia sangat tidak nyaman mengenakan dress yang sangat sexy itu. Ditambah lagi panjang dress itu hanya sebatas lutut saja, ini pertama kalinya Sofia mengenakan baju yang sexy, dan itu bukan gaya Sofia sama sekali. Tapi mau bagaimana lagi? Dia sendiri juga terpaksa demi bisa kabur dari Apartemen yang bagaikan neraka itu. Sofia mengenakan topi pantai, kaca mata hitam besar dan masker. Tak lupa dia juga mengenakan tas Grace agar pengawal yang berjaga didepan pintu tidak mencurigainya.

Dengan mudah Sofia berjalan melewati kedua pengawal yang berjaga tanpa rasa curiga, Sofia masuk kedalam lift dengan santai padahal hatinya tidak karuan. Didalam lift Sofia menghembuskan nafas lega dengan kaki yang masih gemetar. Sungguh dia sangat lemas kala itu juga, lampu lift telah menunjukkan angka satu tanda bahwa sebentar lagi dia akan keluar. Senyum mengembang dibibir Sofia karena akan segera bebas dari jeratan laki-laki pemaksa itu. namun senyuman itu mendadak padam kala pintu lift terbuka seorang telah berdiri dengan tegap di sana yang tak lain adalah Enzo.

Sofia menundukkan kepala agar Enzo tidak mengenalinya, bahkan topinya ditarik sedikit ke depan supaya

menutupi wajahnya dari pandangan Enzo. Namun rencana tidak sesuai kenyataan kala Sofia sedang melangkah keluar tangannya langsung dicekal oleh Enzo. Sofia mendadak kaku bagaikan patung ditempatnya, jantungnya? Jangan ditanya lagi seberapa cepat dia berdebar. Apakah ketahuan?

Enzo menarik tangan Sofia dengan kasar hingga membuat gadis itu jatuh dalam pelukannya. Dengan gerakan cepat Enzo melepas topi, masker dan kaca mata hitam yang menutupi wajahnya. Senyum menyungging dibibir Enzo kala itu juga membuat Sofia merinding. Sofia memberontak agar bisa lepas dari Enzo namun gerakan Enzo selalu mengalahkan dirinya. Pintu lift tertutup saat itu juga dan menuju ke Apartemen Enzo.

Begitu pintu lift terbuka Enzo menarik paksa tangan Sofia agar mau mengikutinya, tentu saja Sofia tidak bisa diam dan terus memberontak. Melihat kedatangan Enzo yang membawa Sofia kedua penjaga yang ada di sana langsung pucat pasi. Keringat dingin membasahi tubuh mereka, aura membunuh terlihat jelas dimata Enzo namun laki-laki itu enggan untuk berkomentar. Kedua penjaga tersebut berniat ingin membantu tapi Enzo  menolaknya, membuat keduanya diliputi perasaan takut jika mereka kehilangan pekerjaan nantinya.

Begitu Enzo dan Sofia masuk kedalam Apartemen di sana Grace telah menyambut dengan mengerutkan kedua keningnya. Grace terlihat sangat bingung dari sebelumnya kala melihat Enzo menarik paksa Sofia masuk. Berbeda dengan Enzo yang sedikit terkejut kala melihat Grace memakai baju Sofia, sepertinya ini penyebab kedua penjaga didepan bisa kecolongan tadi. Karena terus memberontak Enzo langsung menggendong Sofia ala brydal style menuju ke kamar. Grace hanya diam mematung ditempatnya kala melihat pemandangan yang sangat menyesakkan di dada.

“ Aku mohon lepaskan aku, aku akan mengganti segala kerugian yang telah bapak alami “

Sofia memohon dengan linangan air mata yang mulai mengalir deras di pipinya, Enzo yang melihat wajah menyedihkan Sofia sebenarnya merasa kasihan juga. Tapi keinginan untuk memilikinya sangat besar lebih besar dari ambisinya menguasai dunia bisnis.

“ Kamu milikku “

Lagi-lagi ucapan itu keluar dari mulut Enzo setiap kali Sofia memohon.

“ Aku bukan milikmu “ teriak Sofia dengan geram, dia sudah tidak tahan lagi jika terus dikurung disini. terlebih lagi Enzo sangat pemaksa, Enzo memaksa setiap jalan hidup Sofia tanpa peduli dengan perasaan Sofia sedikitpun.

“ Pakaian yang cukup bagus, jika kamu mau keluar hanya dengan satu syarat “

Kalimat Enzo menggantung kala sorot matanya memandang tubuh Sofia dengan haus, Sofia yang melihat hal tersebut langsung menutupi tubuhnya dengan selimut begitu saja. Enzo berjalan mendekat kearah Sofia dengan tersenyum devil membuat gadis itu bergidik ngeri.

“ Hentikan aku akan menurut “

Sofia terpaksa mengatakan itu meski dengan gelagapan, dia tidak mau Enzo melanggar batasan mereka. Pasti akan ada cara lain untuknya kabur dari tempat ini begitu pikirnya. Mendengar ucapan Sofia barusan membuat Enzo tersenyum puas, akhirnya dia punya cara untuk menakut-nakuti Sofia agar menurut padanya.

Enzo keluar begitu saja dari kamar Sofia saat teringat Grace yang masih ada diluar, dia berjalan menuju ruang tamu tempat dimana Grace tengah menunggu. Terlihat jelas guratan pertanyaan di wajah Grace, sepertinya dia harus jujur pada adik angkatnya itu agar tidak terus menempel dan timbul salah paham bagi semua orang

seperti Alex waktu itu.

Seperti biasa saat Enzo sudah mendekat Grace langsung menggelayut manja di tangannya, hal itu sudah biasa bagi Enzo tapi bila orang lain yang melihat tindakan itu bagaikan seorang kekasih yang sedang mencari perhatian. Enzo mengajak Grace untuk duduk di sofa agar lebih leluasa baginya berbicara.

“ Grace kamu sudah bukan anak kecil lagi, kenapa terus manja seperti ini? “

Mengusap kepala Grace dengan gemas, membiarkan adik angkatnya itu bersandar pada sofa tapi masih memeluk tangan kanannya.

“ Aku lebih suka jadi anak kecil agar bisa terus bersama kakak “ ucap Grace dengan gaya sok imutnya, mungkin jika orang lain pasti sudah meleleh dibuatnya. Tapi ini Enzo laki-laki yang sangat sulit ditaklukkan wanita manapun termasuk Grace yang telah bersamanya selama bertahun-tahun.

“ kamu sudah besar kenapa tidak mencari pacar saja? “

“ Tidak mau “

“ Kenapa? “

“ Aku sudah punya kak Enzo yang menjagaku untuk apa nyari pacar? “

Sebenarnya bukan karena Grace tidak mau mencari pacar, bahkan sudah banyak lelaki yang mengejarnya selama ini. Hanya saja dia sangat mencintai Enzo melebihi Enzo sendiri yang mencintainya sebagai adik saja.

Enzo tertawa renyah kala mendengar ucapan Grace barusan mungkinkah adiknya itu terlalu dia manjakan sampai tidak mau pisah darinya? Mungkin gelar kakak terbaik sedunia sangat cocok untuknya begitu pikir Enzo.

“ Tapi Grace aku akan segera menikahi Sofia “ Enzo mencoba untuk menjelaskan.

“ Apa? Me,,menikah? “

Enzo bingung dengan perubahan raut wajah Grace yang tiba-tiba berubah, matanya memerah seperti akan menangis. Mendadak Grace juga melepaskan tangannya dan sedikit menjauh karena terkejut.

“ Grace kamu kenapa? “ Enzo mulai bingung.

“ Aku benci kak Enzo “

Grace berteriak sembari pergi dari hadapan Enzo dengan berlari, Enzo yang melihat kesedihan yang sangat dalam dari mata Grace langsung mengejarnya. Sedangkan itu sepasang telinga tengah mendengarkan perbincangan mereka sejak tadi yang tak lain adalah Sofia. Menikah?

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

knp kamu ga nikah aja sama grace Enzo

2024-04-27

0

Zainab Ddi

Zainab Ddi

tuh kan Grace suka sama enzo

2024-05-16

0

Pendi

Pendi

cerita bangsaaaat ternyata author gila babiii

2024-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!