tringgg.... tringgg..... tinggggg....
dering suara ponsel diatas meja menghentikan aktivitas mel yang sedang sibuk packing orderan yang akan diantarkannya sambil ia juga merapikan susunan kotak-kotak yang berserakan diruang tengah rumahnya.
"berantakan sekali, ok kita lakukan satu-satu semangat mel ini perkara mudah" batin mel menyemangati dirinya
"hallo" ucap mel
"halo selamat pagi,apa ini benar dengan Mbak melati putih?" tanya sipenelpon
"ia benar ,dengan siapa ya mbak?"tanya mel
"saya franssiska marketing dari perusahan brand minuman dimana Mbak jadi reseller".jelasnya
"ia Mbak ada apa"?tanya mel
"begini mbak, Mbak mel terpilih sebagai pemenang sepeda motor karena Mbak telah melewati target penjualan perusahan kami selama 1 tahun ini. jelas marketing itu.
"hah? serius Mbak"? ucap mel yang masih shock bahagia
"ia beneran Mbak. apakah Mbak melati bisa datang kekantor kami siang ini untuk membicarakannya"?ucap marketing itu
"baik Mbak, saya pasti datang, nanti saya harus bertemu dengan siapa ya Mbak?"ucap mel lagi
"nanti bertemu dengan saya ya untuk hadiah akan diserahkan langsung oleh CEO perusahaan kami". ucap marketing itu
"baik Mbak, terima kasih ya informasinya saya pasti akan datang dan berterima kasih pada CEO perusahaan".jawab mel lagi dengan senang
setelah telepon ditutup melati loncat-loncat begitu kesenangan ia benar-benar mendapat sepeda motor secara percuma dari perusahaan dimana ia menjadi reseller. ia bersyukur karena ia tidak perlu naik sepeda lagi dan lebih cepat mengantar orderan ke pelanggannya.
sebelum berangkat keperusahaan tersebut, mel menyempatkan mengantar beberapa pesanan yang terlanjur ia terima. bagi mel pembeli adalah raja dan harus dilayani dengan baik dan tidak boleh dikecewakan agar usahanya semakin lancar dan rezekinya terus mengalir.
"terima kasih ya Allah, atas rezeki yang kau berikan kepadaku kau sungguh baik"batin mel
Pukul satu mel sudah sampai di depan perusahaan itu menaiki angkot yang biasa lewat dari depan jalan komplek rumahnya. membutuhkan waktu hampir satu jam untuk sampai ke tempat tujuannya.
"Akhirnya aku sampai semoga tidak terlambat bertemu sang CEO" harapnya.
ia memasuki gedung itu setelah bertanya pada security dan dipersilahkan masuk kedalaman gedung oleh kemudian mel mendatangi meja informasi. lalu menyampaikan tujuan kedatangannya. pegawai wanita tersebut nampak menelepon seseorang mengabarkan kedatangan mel. pegawai wanita tersebut mengatakan pada mel untuk naik kelantai 8 karena sang marketing sudah menunggunya disana bersama sang CEO perusahaan ini.
saat akan memasuki pintu lift .ia melihat lelaki yang kemarin ingin bunuh diri itu keluar dari lift yang akan ia masuki. bola mata mel hampir keluar seketika, terbelalak dan ia berusaha menutupi wajahnya agar tidak dikenali.
"ya Allah itu lelaki yang kemarin, semoga ia tidak mengenaliku, kasihan juga pinggangnya masih sakit sampai jalannnya seperti itu, coba ditempeli koyo cabe pasti sembuh" dalam hatinya.
abizar berjalan keluar dari lift menuju lobby dan langkahnya terhenti dan berbalik kearah lift tetapi sayang sekali pintu lift sudah tertutup. abizar seperti melihat gadis sepeda itu.
arnold, apakah kau sudah mendapatkan informasi tentang gadis aneh itu?".tanya abizar
"maaf tuan saya belum menemukannya, dipantaikan tidak ada cctv apalagi dimlm hari itu sungguh sulit tuan".jawab arnold
"kau hanya mencari gadis saja tidak bisa apa kau tidak tanya orang-orang sekitar pantai?"selidik abizar.
"saya lupa tuan"jawabnya takut
"lupa kau bilang, apa kau mau aku lupa menggajimu"jawab abizar kesal dan lalu masuk kedalam mobil yang pintunya sudah dibuka oleh sang supir.
"cepat atur jadwalku kedokter dan jangan bilang kau lupa lagi"ucap abizar
"baik tuan"jawab arnold
"dan satu lagi, kau harus dapat informasi gadis itu malam ini juga atau kau akan tau akibatnya" ucap abizar kembali.
lift pun membawa melati kelantai 8. lalu ia bertemu dengan marketing Siska disebuah ruangan yang sangat luas seperti ruang meeting.
betapa terkejutnya melati melihat figura yang sangat besar menggantung sempurna diruangan tersebut. terlihat foto lelaki itu dengan gagahnya bersama keluarganya. melati pun tiba-tiba pucat dan terdiam.
disaat itu juga siska sang marketing mengatakan hadiah akan diserahkan oleh CEO alias pemilik perusahaan tersebut, tetapi sang CEO perusahaan sedang sakit dan tidak bisa diwakilkan oleh siapapun.
marketing tersebut heran melihat ekspresi melati. marketing wanita itu menduga melati kecewa tidak jadi mendapatkan sepeda motor dikarenakan sang CEO berhalangan hadir.
"Mbak itu foto siapa ya" tanya mel sambil menunjuk kearah figura besar tersebut.
"oh itu pak abizar mbak CEO perusahaan ini, seharusnya hadiah motor diberikan langsung oleh pak abizar kepada mbak mel tetapi beliau berhalangan hadir" jawab marketing itu.
"Ya Allah, lelaki itu CEO perusahaan ini dia pasti akan membunuhku kalau sampai kami bertemu, aku harus segera pergi dari tempat ini".batin melati ketakutan.
"Mbak motornya tidak usah jadi ya, sepertinya saya mau pulang kampung nanti malam jadi tidak sempat bertemu CEO perusahaan ini, kalau begitu saya permisi ya". jawab mel panik dan terburu-buru.
"tapi kenapa mbak"?alasannya?? tanya marketing wanita itu heran
"saya tidak bisa bawa motor"jawab melati singkat membuat marketing wanita itu heran.
melatipun cepat-cepat kabur dari perusahaan itu.biarlah tidak dapat motor daripada harus bertemu lelaki itu lagi. dia berjalan terburu-buru seperti orang dikejar set•n.
" jangan sampai aku bertemu lelaki itu, pasti aku akan dapat masalah. ini lebih mengerikan daripada bertemu raja s•tan" ucap melati dalam hati sambil menutup wajahnya dengan tangannya.
melati berjalan ketaman dan duduk untuk menenangkan pikiran sambil menyedot es kopi yang ia beli pada pedagang yang ada dipinggir jalan.
"Mel... mel... ini bukan kejutan keberuntungan namanya tapi kejutan cari masalah dia pasti memb•nuhmu" batin melati dengan wajah paniknya sambil mengacak rambutnya sambil menghentak-hentakan kakinya.
mel memikirkan ia harus segera kabur, tapi ia bingung harus kabur kemana pasti CEO itu sedang mencarinya dan data dirinya pasti sudah ada ditangannya sang CEO seperti difilm-film yang pernah ia nonton dikaset DVD bajakan yang sering ia beli dulu.
mel bangkit dari duduknya setelah menyedot habis es kopinya ia bergegas pulang dan menghentikan angkutan umum yang lewat didepannya.
"aku harus sampai dirumah, menutup semua pintu agar CEO itu tidak bisa menangkapku" batin mel komat-kamit didalam angkot
sedangkan abizar sedang berada diruang dokter.
"bagaimana dok, apa pinggang saya patah" ucap abizar
"tidak tuan, itu hanya memar saya akan meresepkan salap dan obat penahan sakit" ucap dokter
setelah memeriksakan pinggangnya dokter mengatakan tidak ada yang serius dan hanya memberikan resep obat kepadanya untuk mengurangi nyeri pada pinggangnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments