...----------------...
Walaupun mereka saling menyukai, tetapi Tari bingung dengan pertanyaan Ahtar kepadanya.
" Tapi, aku gak bisa Ahtar. " Ucap Tari dan sangat bingung harus jawab apa. Karena dia tau pasti akan menyakiti hati Ahtar seorang laki-laki yang ia cintai. " Dan lagi pula kita udah bicarakan ini.! " Tegas Tari.
" Aku tau, alasan mu karena tidak di restui oleh orang tua ku karena orang tua ku tidak mau anaknya menikah dengan orang yang ekonomi nya rendah, tapi aku bukan seperti mereka.! " Tegas Ahtar. "Aku mencintai mu dan kamu mencintai ku. " lanjut Ahtar.
Tari hanya terdiam dengan ucapannya Ahtar, dia tau kalau Ahtar adalah orang yang sederhana tidak sombong seperti kedua orang tua nya, tapi Tari tau diri , dia tidak pantas untuk menjadi pendamping hidupnya Ahtar, walaupun rasanya sakit tapi lebih baik di awal merasakan sakit ini.
" Tar, kenapa diam saja? " Tegur Ahtar
"Aku butuh waktu untuk ini semua! " Jawab Tari dengan tegas.
Tari meninggalkan Ahtar sendirian duduk di taman sekolah, dan bergegas untuk memasuki kelas dan segera pulang.
Walaupun Ahtar memanggil nama Tari berkali-kali tetapi Tari terus lari untuk pergi menjauh dari keberadaannya. Ahtar lalu pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya dengan mencuci mukanya.
......................
Di kelas Tari
"Tari, lu kenapa?" tanya Nia kepada Tari yang baru dateng di kelas dengan muka yang mood nya lagi ancur dan juga kebingungan.
Tari hanya terdiam dan Ria pun ikut bingung dengan sikap sahabat nya itu, tidak seperti biasanya, karena Tari orang yang selalu ceria.
......................
Toilet Sekolah
Sedangkan Ahtar sedang melampiaskan kemarahannya di toilet, niat hanya untuk mencuci muka agar bisa tenang, namun pemikiran nya salah, di saat melihat kaca terbayang wajah Tari dan teringat kembali sikap Tari kepadanya yang membuat amarah yang sudah terpendam lama sekarang muncul kembali.
Tari adalah orang satu-satunya yang bisa membuat Ahtar tenang dan tidak mudah untuk marah, tapi kali ini malah Tari yang membuat nya marah.
" Ban***! " Teriak Ahtar sambil memukul kaca di toilet dan akhirnya kaca toilet pecah karena di tinju kuat oleh Ahtar.
Ahtar tidak memperdulikan siswa yang berada di toilet, tidak memperdulikan luka di tangannya, dan tidak memperdulikan konsekuensi nya dia memecahkan kaca tersebut.
Ahtar langsung bergegas ke kelas untuk menemui Tari.
......................
Kelas Tari
" Gaess, gue pulang duluan ya. " ucap Tari sambil bergegas keluar dari kelas dan ingin secepatnya sampai di rumah.
Guru mereka sudah mengizinkan seluruh muridnya untuk pulang karena tidak ada lagi kegiatan yang di lakukan.
" Hati-hati Tar!" sahut Nia & Ria.
Nia & Ria pun bersiap-siap untuk pulang...Sesampainya di depan pintu kelas, mereka melihat Ahtar celengakcilinguk sedang mencari orang dengan keadaan tangan luka karena insiden tadi di toilet.
" lu nyari Tari?" tanya Nia, " Dia sudah pulang " lanjut Nia.
" Pulang? , sama siapa dia? " tanya Ahtar
" Dia sendirian, dia berburu-bu.. " sebelum Nia selesai bicara, Ahtar sudah pergi begitu saja.
" Dasar cwo aneh. " guam Nia.
" Siapa yang aneh Ni? " Tanya Ria.
Nia kesal dengan Ria begitu lola nya sahabat nya ini. Nia langsung jalan dan tidak menjawab pertanyaan Ria.
" ihhhh tungguinn. " Ria berlari kecil untuk menyusul Nia.
......................
Rumah Tari
Beberapa menit kemudian Tari sampai di rumahnya..
Tari mengucapkan salam " Assalamu'alaikum pak bu. "
" Waalaikumsalam nak. " Ibu menjawab salam Tari.
Tari kaget melihat muka bapak nya sudah babak belur seperti itu.
" Apa yang terjadi pak, bu? kenapa muka bapak luka-luka seperti ini. "
Ibu Irah menjawab pertanyaan anaknya dengan mata yang berkaca-kaca " nakk... kita di tagih hutang lagi sama anak buahnya pak mandor, kita tidak punya uang untuk membayar nya karena penghasilan di ladang sedang menurun lalu mereka memukuli bapak mu. "
" Apa dia lagi? " ucap Tari dengan kesal terhadap pak mandor dan anak buahnya itu, selalu main kekerasan kepada keluarga kecilnya. " Aku akan pergi kesana dan kasih pelajaran karena sudah membuat bapak seperti ini! "
Tari baru saja hendak berdiri dan melangkah untuk keluar tapi pak Budi melarang nya untuk pergi.
" Jangan nak, bahaya!" Tegas pak Budi dengan suara menahan rasa sakit.
" Tari gak bisa diam saja pak, apalagi mereka sering menyakiti orang-orang yang di sayangi Tari " ucap Tari.
Tari meneteskan air matanya karena dia teringat orang tuanya meminjam uang waktu itu untuk berobat Tari saat ia mengalami kecelakan, mereka tidak mempunyai uang bahkan tidak memiliki kartu bpjs untuk membayar administrasi rumah sakit, dan pada saat itu cara satu-satunya adalah meminjam kepada pak mandor.
Seandainya Tari sudah kenal Ahtar mungkin akan di bantu untuk membiayai rumah sakit oleh Ahtar tapi sayangnya mereka bertemu kelas 11 sedangkan kecelakaan itu terjadi saat kelas 10 😁.
" Apakah ada cara lain untuk melunasi hutang ini ?" Tanya Tari kepada orang tuanya.
Bapak & ibu Tari sangat ragu untuk mengungkapkan syarat atau cara agar hutang mereka lunas.
...----------------...
Lantas apa cara / syarat yang di berikan Pak Mandor?
Tunggu kelanjutan nya di eps 3 😍😋
Terimakasih sudah mampir ✨
kalau mau ngasih saran atau kritikan juga boleh 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
💋ShasaVinta💋
next UP kk , semangat
fback menikah karena amanat yah
like & fav untuk karya mu
2022-01-12
0
fruithe
waduh apatuh syaratnya?
2021-11-16
0
fruithe
astaga kasiann
2021-11-16
0