Negosiasi

"Ya, saya mengerti fungsi hutan itu bagi kalian semua, bahkan bagi kita semua. Oksigen itu yang dihasilkan hutan itu sangat berharga bagi kita semua," kata Javier.

"Lalu, kenapa kau tidak menolaknya saja di rapat senat? Semua akan selesai!" kata Joana.

Patrick hanya diam dan menemani Joana saat Tommy memanggilnya tadi.

Javier mengangguk. "Ya tentu, tapi tidak semudah itu. Aku sedang mengumpulkan bukti-bukti yang kuat untuk menolaknya. Karena pembangunan pabrik itu pun memiliki dampak positif untuk penyerapan tenaga kerja anak-anak muda berusia produktif di sana."

"Apa? Mohon maaf Tuan, apa kau menganggap kami pengangguran?" Joana kembali meradang.

Javier kelabakan. "Bukan, bukan seperti itu. Saat kunjungan saya ke desa itu saya mendapatkan laporan dari kepala desa bahwa anak muda berusia produktif di sana mencari kerja ke kota dan meninggalkan desanya. Jika ada pabrik di sana, mungkin mereka bisa bekerja di sana dan sekaligus bisa merawat orangtua mereka."

Joana melipatkan kedua tangannya di dada. "Tuan, kapan kau pergi ke desa kami?"

"Um.. sekitar lima tahu yang lalu," jawab Tom.

"Hah! Maka kau harus ke sana lagi. Sekarang desa itu sudah berubah. Anak-anak muda seperti kami tidak malu menjadi petani!" kata Joana.

Patrick mengangguk setuju dengan Joana.

Javier melirik Tom. Dia memang belum pernah mengunjungi desa itu setelah dirinya menjadi senator.

"Yang kami inginkan hanya," Joana mendekatkan mukanya pada Javier.

Bola mata berwarna cokelat itu terlihat indah jika dilihat sedekat ini bagi Javier.

"Jangan rusak hutan kami!" tambah Joana memberikan ketegasan.

"Umm.. ya. Tentu. Aku sedang mengumpulkan bukti-bukti yang kuat untuk menolaknya di sidang paripurna nanti," jawab Javier membuyarkan lamunan nakalnya.

"Sekarang, yang kami inginkan adalah menghentikan demonstrasi," kata Tom mengambil alih. "Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang kalian inginkan," tambahnya.

"Baiklah," Joana berdiri, semua pun ikut berdiri.

"Selamat berjuang Pak Senat!" seru Patrick yang akhirnya berbicara.

Javier dan Tom menyalami Patrick, tapi saat Javier mengulurkan tangannya pada Joana lagi-lagi dia merasa tertolak.

"Aku akan menjabat tanganmu dan berterima kasih nanti, setelah kau bisa menjauhkan pabrik itu dari hutan kami," kata Joana lalu keluar dari ruangan Javier bersama Patrick di belakangnya.

Javier semakin tertarik dengan Joana. Wanita itu berbeda dari wanita-wanita yang pernah ditemuinya, termasuk Mary. Tak ada sesuatu yang menarik darinya, tapi entah kenapa Javier ingin bertemu lagi dengan Joana.

***

"Saya menolak pembangunan pabrik di Desa Forks," ucap Javier di tengah-tengah sidang paripurna.

Para senator yang tidak setuju dengan Javuer ricuh.

"Pabrik itu akan membawa dampak bagus pada pendapatan daerah kita dan penyerapan tenaga kerja!" ucap salah seorang senator.

"Ya. Tapi, untuk keberlangsungan alam dan masa depan anak cucu kita. Hutan itu harus tetap terlindungi!" ucap salah satu senator yang berada di pihak Javier.

"Selain itu, saya menemukan bukti-bukti aksi suap yang dilakukan pengusaha kepada beberapa orang senator yang ada di sini," kata Javier.

"Apa?!"

Beberapa orang senator yang merasa tertuduh mulai berkeringat dingin. Javier menampilkan foto-foto yang diambil dengan cara candid pada saat pengusaha dari Tiongkok memberikan sejumlah cek pada tuga orang senator.

"Itu tidak mungkin!"

"Tidak dapat dipercaya!"

"Memalukan sekali!"

Keriuhan semakin terjadi. Segera setelah itu beberapa orang polisi masuk dan menangkap tiga senator yang terbukti bersalah.

Dalam dua minggu, berkat kecerdikan Javier dia berhasil menemukan bukti aksi suap yang dilakukan oleh pemilik pabrik dari Tiongkok dengan tiga orang senator yang menyetujui pembangunan pabrik itu.

Pembangunan pabrik itu sah dibatalkan dan pengusaha serta senator yang melakukan aksi suap diadili di pengadilan anti korupsi.

"Jo!!" teriak Patrick pada Jo yang sedang membantu bibinya mengangkat sayuran di pasar raya.

"Ada apa?!" teriak Jo.

"Pabrik itu gagal dibangun! Hutan kita aman!" teriak Patrick yang didengar oleh penduduk desa di pasar.

"Horeee!!!" teriak penduduk desa yang tengah berjualan dan membeli barang-barang di sana.

Jo tersenyum lalu berlari ke arah Patrick. "Benarkah itu?" tanya Jo.

Patrick menyodorkan koran yang digenggamnya. "Javier, Senator kita, dia berhasil mengumpulkan bukti penyuapan yang dilakukan pengusaha kepada tiga orang senator yang setuju atas pembangunan pabrik itu. Sekarang mereka semua dihukum dan hutan kita selamat!"

Jo mengambil koran itu dan membaca berita yang menjadi headline. Wajah Javier yang tampan dan kharismatik terpampang di sana. Jo tersenyum dan mulai mengagumi kehebatan Javier dalam memimpin.

***

"Anda tidak akan pulang ke rumah hari ini Tuan?" tanya Tom yang melihat Javier sudah bersiap pergi setelah selesai jam kantor.

"Aku sudah memastikan Ivy baik-baik saja. Ada urusan yang akan aku selesaikan," kata Javier.

"Kemana Tuan? Apa aku harus ikut?" tanya Tom sang asisten sekaligus staff ahlinya.

"Tidak usah. Aku akan ke Desa Forks," kata Javier lalu pergi.

Tom terdiam dan merasakan kejanggalan tengah terjadi pada Javier.

Javier mengemudikan mobilnya sendiri ke Desa Forks. Perjalanan memakan waktu satu jam untuk sampai ke sana. Desa Forks berada di pegunungan, pantas dengan masih banyaknya hutan di sana. Curah hujannya pun lebih tinggi dari pada pusat kota.

Javier sampai lalu memarkirkan mobilnya di depan rumah kepala desa. Dia pun turun dan mengetuk pintu rumah itu.

Pintu terbuka dan telihat Jacob di balik pintu.

"Akh! Tuan Javier!" seru Jacob merasa tersanjung atas kedatangan Javier yang tanpa kabar itu.

"Pak Jacob," kata Javier sambil tersenyum dan menyalaminya.

"Mari masuk!" kata Jacob.

"Um.. aku tidak punya banyak waktu, aku kesini ingin melihat-lihat desa ini," tolak Javier.

"Baiklah Tuan. Aku akan mengantar Anda," Jacob memakai mantelnya lalu keluar dari rumah dan menemani Javier berkeliling.

Javier merasakan perubahan setelah lima tahun dia tidak berkunjung ke daerah itu. Jalanan sudah mulai ramai dengan orang-orang berusia produktif.

"Apa orang-orang berusia produktif sudah tidak mencari pekerjaan ke kota lagi?" tanya Javier.

"Masih ada, tapi hanya sedikit. Sebagian besar sudah mulai menyukai bekerja menjadi petani hahaha.." kata Jacob sambil tertawa bahagia.

"Apa yang membuat mereka mulai tertarik menjadi petani?"

"Di sini ada beberapa kelompok anak muda yang menamai dirinya aktivis pecinta lingkungan. Mereka anak-anak muda desa kami yang memberikan contoh dan penyuluhan, bahwa menjadi petani adalah mata pencaharian terbaik," jelas Jacob.

Perjalanan mereka kini sampai di pasar raya. Jacob dan Javier berhenti di jongko salah seorang warga.

"Ema, apa kau masih ingat Tuan Javier?" tanya Jacob.

Lalu seorang wanita bertubuh gempal seumuran Jacob itu menghampiri dan mengelus pipi Javier yang penuh jambang. "Ah tentu saja aku ingat! Dia adalah tuan senator! Terima kasih sudah melindungi hutan kami!"

Joana datang sambil membawa sekeranjang kunbis. Javier menatap Joana dan senyuman terbersit di wajahnya. Joana menurunkan keranjang itu lalu berjalan mendekat.

"Tuan, perkenalkan ini keponakanku yang dulu ingin kujodohkan denganmu!" seru Ema.

Javier dan Joana terkejut mendengarnya. Jacob dan Ema tertawa.

"Saat kunjungan anda yang pertama, kau ingat aku bertanya apakah kau sudah menikah atau belum. Jika belum aku akan menjodohkanmu dengannya!" jelas Ema.

Jo tersenyum kikuk melihat bibinya bertingkah memalukan. "Bibi! Kenapa kau membuatku malu?!" bisik Jo.

"Hahaha.. Ya, dulu Joana masih sekolah. Sekarang dialah yang menjalankan kelompok aktivis pecinta lingkungan yang tadi kujelaskan," tambah Jacob.

Javier semakin mengagumi Joana. Jika saja saat itu aku belum menikah dan.... ah sudahlah!

♧♧♧

Jo.

Terpopuler

Comments

Novi Rohmah

Novi Rohmah

ini novel ke 3 thor saya suka ceritanya keren keren 👍👍👍

2022-02-06

0

Lilis Ferdinan

Lilis Ferdinan

selalu smngt n mnyengangkn bcnya, dan pengen lanjut trsss,, 😘

2021-05-22

0

emilia andriana

emilia andriana

Joana nya cantekk,,,

2021-05-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!