Bab 4. Ini malam pertama kamu mas!

"Aku lelah, aku ingin beristirahat," ucap Aditia. Ia berjalan menuju ranjang.

"Mas, jangan tidur disini!" Cegah Lisa, wanita itu menarik tangan suaminya.

"Lalu aku tidur di mana sayang?" Aditia menatap kebingungan.

"Mas inikan malam pertama kamu sama Dinda, pergilah jangan tidur di sini. Nikmati malam kalain," tutur Lisa. Ia berusaha menguatkan hatinya, mencoba tetap tersenyum dan terlihat baik-baik saja. Walaupun dalam hati kecilnya sebenarnya ia tak rela, suaminya tidur dengan wanita lain. Namun Lisa harus menerima hal itu, karna kini istri Aditia bukan hanya dirinya, tapi juga Dinda.

"Tidak, aku tidak mau!" Tolak Aditia dengan cepat. Tidur bersama dengan Dinda? Tidak terlintas sama sekali sebelumnya di dalam benak Aditia.

"Mas, ini malam pertama kalian. Apa kamu yakin akan melewatinya hmm? Mas ingat tujuan kamu menikahinya, jika kamu tidar mau tidur dengan Dinda, bagaimana dia bisa hamil? Memberikan kita anak?" Cerca Lisa. Ya untuk saat ini Lisa harus mengalah, demi mencapai tujuannya, Dinda harus cepat hamil, melahirkan. Setelah itu, Lisa akan menendang jauh-jauh Dinda dari rumah tangga mereka.

"Sayang, bagaimana aku melakukan hal itu, aku sama sekali tidak mencintainya, mana berani aku menyentuhnya! Melihatnya saja sudah membuatku muak,'' ucap Aditia.

"Mas aku mohon!" Lisa menangkubkan kedua tangannya di depan dada, memohon agar suaminya mau tidur dengan madunya.

"Cukup Lisa," bentak Aditia. "Mengertilah aku tidak mau melakukan itu dengannya, setidaknya aku butuh waktu."

Lisa terkejut, untuk pertama kalinya Aditia membentaknya seperti itu, selama ini walaupun sedang marah Aditia tidak pernah sakali--pun membentaknya, jika--pun Lisa salah Aditia tidak memarahinya, Aditia selalu memberikan pengertian, dengan cara yang lembut. Itulah yang membuat Lisa sangat mencintai sosok Aditia. Namun kali ini? Lisa terlihat sangat ketakutan melihat wajah Aditia yang penuh kemarahan, mata Lisa terlihat berkaca-kaca.

Aditia mengusap wajahnya dengan kasar, apa yang sudah ia lakukan? Aditia segara mendekap Lisa, ia sangat menyesal telah membentaknya. Tapi itu refleks, Aditia tidak bermaksud seperti itu.

"Maafkan aku sayang, aku tidak bermaksud membentakmu." Sesal Aditia, ia memeluk Lisa dengan erat.

"Mengertilah, aku sangat mencintaimu. Aku tidak ingin menyakitimu Lisa," lanjut Aditia ia mengecup kening Lisa dengan penuh cinta. Lalu Aditia perlahan melepaskan pelukannya.

"Jika kamu benar cinta sama aku, lakukan mas. Jika kamu tidak ingin menyakitiku segeralah buat Dinda hamil," pinta Lisa. Ia mata mengalir deras dari pelupuk mata indah milik Lisa, sakit. Ini memang menyakitkan untuknya, namun harus Lisa lakukan. Demi keutuhan rumah tangganya. Namun Lisa tak menyadari apa yang sudah dilakukannya itu sebenernya bisa saja mengancam posisinya. Bagiamana jika Aditia jatuh hati kepada Dinda? Bisa dikatakan secara tidak langsung Lisa membawa neraka dalam rumah tangganya.

"Oke, mas akan turuti permintaan kamu." Aditia terlihat pasrah, ia akan menuruti permintaan istrinya itu.

Lisa langsung mengambangkan senyumanya. Walaupun sebenernya itu senyuman palsu. Hati kecilnya sungguh tak rela. Namun Lisa sekarang bisa apa? Tidak ada pilihan lain. Hatinya tersayat-sayat, saat mendengar Aditia menyetujui permintaannya itu.

"Tapi tidak malam ini, malam ini aku ingin tidur bersamamu!" Lanjut Aditia.

"Tapi ma----"

"Sudahlah Lisa, aku mohon mengertilah. Atau aku akan berubah pikiran, aku tidak akan menuruti permintaan kamu!" Pungkas Aditia, ia memotong ucapan Lisa.

Lisa menghelai nafas beratnya, lalu ia menganggukan kepalanya. Namun tak dipungkiri ada rasa bahagia di hati Lisa. Aditia masih menjadi miliknya.

"Ayo kita tidur," ajak Aditia pada Lisa. Lisa menganggukan kepalanya, mereka--pun mulai membaringkan tubuhnya di atas kasur tersebut. Tidur dengan posisi saling berpelukkan.

***

Sementara itu, Dinda baru saja selesai melakukan kewajibannya sebagai umat muslim. Dinda kini tengah menadahkan tangannya berdoa kepada yang maha kuasa.

Tetasan air mata mulai membasahi wajah Dinda.

"Ya Allah, hanya kepadamu--lah aku meminta dan memohon, ya Allah berikanlah ayah tempat terbaik di sisimu. Ya Allah berikan aku kesabaran yang besar untuk melewati ujian yang engkau berikan. Jika memang ini jalan takdir yang engkau berikan kepada hamba, hamba akan berusaha ikhlas menjalaninya. Ya Allah engkau maha membolak-balikan hati manusia, berikanlah sedikit cela di hati mas Aditia suamiku, setidaknya dia bisa menerimaku, walaupun aku tau semua itu sulit, tapi aku percaya padamu ya Robb, tidak ada yang tidak mungkin bagimu."

Dinda mengusapkan kedua tangannya pada wajahnya ia mengaminkan doanya itu, tidak ada yang mustahil bagi Dinda, jika tuhan sudah berkehendak semuanya bisa saja terjadi. Bukan Dinda mengemis cinta kepada Aditia, bukan itu maksud Dinda. Karna Dinda sendiri saat ini belum sama sekali mencintai suaminya itu. Tapi setidaknya Aditia bisa menerima kehadirannya, mereka sudah menikah, sudah sah di mata hukum dan agama, pernikahan ada ikatan suci bagi Dinda, menikah adalah ibadah. Kini surga Dinda ada pada Aditia. Bagaimana jika Aditia tidak bisa menerimanya, apakah Dinda akan menuju surganya itu? Pernikahan ingin menjadikan ladang pahala bagi Dinda, bukan menambah dosa. Mungkin jika Aditia bisa menerimanya, setidaknya Dinda bisa melayani Aditia, sebagaimana tugas seorang istri kepada suami, maka dari itu mungkin mereka bisa menghindari dosa. Walaupun Dinda tau istri Aditia bukan hanya dirinya, Dinda hanya berharap keadilan diberikan oleh Aditia kepada kedua istrinya. Walaupun Dinda tau cinta Aditia hanya untuk Lisa, istri pertama suaminya.

Usai itu, Dinda membereskan alat solatnya. Lalu ia merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Harusnya ini menjadi malam pengantin untuk Dinda dan Aditia. Mungkin jika Dinda menikah dengan laki-laki yang mencintainya, dan laki-laki itu juga mencintai Dinda, mereka pasti menikmati malam pengantin yang sangat indah. Tapi kenyataanya?

Dinda tidak pernah bermimpi akan ada di posisi seperti ini, kemalangan menimpa bertubi-tubi kepada. Riki, laki-laki yang mencintainya menghianatinya, bahkan berkhianat dengan adik kandungnya sendiri, Bella. Lalu sang Ayah pergi meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya, dan kini. Ia menjadi istri kedua.

Dinda mencoba memejamkan mata, mengingat kejadian-kejadian tersebut, membuat kepalanya pusing, ia merasa sangat tertekan. Mungkin dengan tertidur ia sedikit bisa melupakan hal tersebut, berharap besok ada keajaiban yang tuhan berikan padanya.

Namun beberapa kali Dinda mencoba memanjangkan matanya agar tertidur, matanya enggan terlelap, bahkan rasa kantuk tidak sama sekali ia rasakan, padahal kepalanya sudah terasa sangat berat, ditambah lagi tubuhnya sudah sangat lelah.

"Astagfirullah, ya Allah. Kenapa sulit sekali untuk tidur," lirih Dinda. Ia berajak dari tidurnya, lalu bersandar di kepala ranjangnya itu.

Dinda melihat keatas langit-langit kamar tersebut, tatapannya menerawang. Seketika Dinda teringat dengan adiknya Bella.

'Di mana Bella sekarang? Apa dia bersama mas Riki, waktu di pemakaman ayah juga, aku tidak melihatnya. Dinda apa kamu baik-baik saja dek? Kakak mengkhawatirkan kamu,' gumam Dinda.

Sebagai seorang kakak, tentu saja Dinda sangat mengkhawatirkan adiknya itu. Walaupun Bella sudah tega merebut Riki, calon suaminya, namun rasa sayang Dinda terhadap Bella masih sama, walaupun ia merasa sangat kecewa dengan Bella.

Kenapa wanita seperti Dinda harus menjalankan nasib pilu seperti ini? Selama ini Dinda selalu berbuat baik kepada siapa--pun. Satu hal lagi, bukankah Tuhan mengatakan bahwa wanita baik untuk laki-laki baik, lalu apakah Aditia itu yang terbaik untuk Dinda?

Bersambung...

Jangan lupa like, komen dan Votenya.

Terima kasih banyak, yang sudah berkenan mampir dan ngikutin cerita Dinda ini.

Di usahakan up rutin.

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya!!

Terpopuler

Comments

Yus Warkop

Yus Warkop

buat adtia jatuh cinta thor dan menyayangi dinda

2023-01-04

0

🍓🍓🍓

🍓🍓🍓

karakter lisa ini sebenernya egois 🤣

2022-07-19

0

titin suprihatin

titin suprihatin

halah sok sok an muak, nnti juga bucin lo

2022-06-30

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Penghianatan, Pernikahan, Kematian
2 Bab 2. Bagai jatuh tertimpa tangga
3 Bab 3. Aku yang tak dirindukan
4 Bab 4. Ini malam pertama kamu mas!
5 Pengumuman dan Give Away
6 Bab 5. Ini baru permulaan!
7 Bab 6. Sadar posisimu
8 Bab 7. Lupa, atau pura-pura lupa?!
9 Bab 8. Suamiku, surgaku?
10 Bab 9. Memperbalikkan fakta!
11 Bab 10. Cepat buat Dinda hamil
12 Bab 11. Anu, tanpa Cinta emang bisa?
13 Bab 12. Dusta Lisa
14 Bab 13. Kenikmatan yang tak pernah dirasakan
15 Bab 14. Candu untuk Aditia
16 Bab 15. Ingat tujuan menikah dia
17 Bab 16. Semuanya Dusta, membuat luka
18 Bab 17. Apa aku salah?
19 Bab 18. Lebih sakit
20 Bab 19. Kamu hanya milikku
21 Bab 20. Hamil?
22 Bab 21. Biarkan Dinda tinggal bersama kita!
23 Bab 22. Ibu?
24 Bab 23. Lisa??
25 Bab 24. Saya tidak berbohong tuan!
26 Bab 25. Kamu benar-benar keterlaluan
27 Bab 26. Lebih baik aku mati
28 Bab 27. Ngidam
29 Bab 28. Akibat tertekan
30 Bab 29. Sekarang siapa yang harus disalahkan?
31 Bab 30. Tentang Lisa
32 Bab 31. Mimpi buruk
33 Bab 32. Pemakaman
34 Bab 33. Bertanggung jawab apa?
35 Bab 34. Kamu Pelakor
36 Bab 35. Aku Bukan Pelakor
37 Bab 36. Permintaan Maaf
38 Bab 37. Masih Ada kesempatan?
39 Bab 38. Sebaiknya kita bercerai saja!
40 Bab 39. Permintaan Dinda
41 Bab 40. Sesekali kita harus egois Din!
42 Bab 41. Jangan panggil aku dengan sebutan itu!
43 Bab 42. Penyesalan Bella.
44 Bab 43. Kembali kerencana awal, lebih baik
45 Bab 44. Surat perjanjian
46 Bab 45. Terima kasih.
47 Bab 46. Tidak usah khawatir
48 Bab 47. Tidak boleh menyerah
49 Bab 48. Kamu hamil?
50 Bab 49. Sakit tapi tak berdarah
51 Bab 50. Tentang Riki
52 Bab 51. Jelaskan padaku!
53 Bab 52. Dinda dan Bella, saudara?
54 Bab 53. Aku akan coba membujuknya
55 Bab 54. Maafkan aku kak
56 Bab 55. Lamaran diterima
57 Bab. 56 Penawaran Riki
58 Bab 57. Pura-Pura bahagia?
59 Bab 58. Titik terendah Lisa
60 Bab 59. Keanehan?!
61 Bab 60. Bertahan sayang
62 Bab 61. Koma
63 Bab 62. Kami sudah menemukan pelakunya!
64 Bab 63. Sial
65 Bab 64. Kalian ingin bermain-main denganku?
66 Bab 65. Biarkan saja dia pergi!
67 Bab 66. Cepat atau lambat kebusukan kamu pasti terungkap!
68 Bab 67. Tolong selidiki Riki
69 Bab 68. Obsesi Riki
70 Bab 69. Bukti
71 Bab 70. Kemarahan Aditia
72 Bab 71. Nikmati jeruji besi, Riki!
73 Bab 72. Bonus Visual
74 Bab 73. Pasrah
75 Bab 74. Doaku terkabulkan
76 Bab 75. Istri satu-satunya
77 Bab 76. Tidak cemburu! Hanya kesal saja!
78 Bab 77. Surga
79 Bab 78. Drama Mamah Mertua
80 Bab 79. Wanita selalu benar!
81 Bab 80. Gelisah
82 Bab 81. Informasi mengenai Lisa
83 Bab 82. Lisa
84 Bab 83. Kebenarannya
85 Bab 84. Sederhana tapi Bahagia
86 Bab 85. Pertemuan tak terduga
87 Bab 86. Penjelasan
88 Bab 87. Entahlah
89 Bab 88. Ingin cepat-cepat
90 Bab. 89 Persiapan
91 Bab 90. Hari Bahagia
92 Bab 91. Pernikahan Bella dan Reza
93 Bab 92. Ngebet
94 Bab 93. Yakul Sayang....
95 Bab 94. Hasil pertempuran semalam
96 Bab 95. Demi istri tercinta
97 Bab 96. Sebenarnya yang pengantin itu siapa?
98 Bab 97. Drama Reza!
99 Bab 98. Gadis dua
100 Bab 99. Konyol
101 Bab 100. Akhir Cerita
102 Terima Kasih dan pengumuman
103 DENDAM MANTAN ISTRI
104 Pengumuman, Novel baru
105 Mampir geas!
106 Istri balas Budi dan Love in regret
107 Ayah Kandung Anakku
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Bab 1. Penghianatan, Pernikahan, Kematian
2
Bab 2. Bagai jatuh tertimpa tangga
3
Bab 3. Aku yang tak dirindukan
4
Bab 4. Ini malam pertama kamu mas!
5
Pengumuman dan Give Away
6
Bab 5. Ini baru permulaan!
7
Bab 6. Sadar posisimu
8
Bab 7. Lupa, atau pura-pura lupa?!
9
Bab 8. Suamiku, surgaku?
10
Bab 9. Memperbalikkan fakta!
11
Bab 10. Cepat buat Dinda hamil
12
Bab 11. Anu, tanpa Cinta emang bisa?
13
Bab 12. Dusta Lisa
14
Bab 13. Kenikmatan yang tak pernah dirasakan
15
Bab 14. Candu untuk Aditia
16
Bab 15. Ingat tujuan menikah dia
17
Bab 16. Semuanya Dusta, membuat luka
18
Bab 17. Apa aku salah?
19
Bab 18. Lebih sakit
20
Bab 19. Kamu hanya milikku
21
Bab 20. Hamil?
22
Bab 21. Biarkan Dinda tinggal bersama kita!
23
Bab 22. Ibu?
24
Bab 23. Lisa??
25
Bab 24. Saya tidak berbohong tuan!
26
Bab 25. Kamu benar-benar keterlaluan
27
Bab 26. Lebih baik aku mati
28
Bab 27. Ngidam
29
Bab 28. Akibat tertekan
30
Bab 29. Sekarang siapa yang harus disalahkan?
31
Bab 30. Tentang Lisa
32
Bab 31. Mimpi buruk
33
Bab 32. Pemakaman
34
Bab 33. Bertanggung jawab apa?
35
Bab 34. Kamu Pelakor
36
Bab 35. Aku Bukan Pelakor
37
Bab 36. Permintaan Maaf
38
Bab 37. Masih Ada kesempatan?
39
Bab 38. Sebaiknya kita bercerai saja!
40
Bab 39. Permintaan Dinda
41
Bab 40. Sesekali kita harus egois Din!
42
Bab 41. Jangan panggil aku dengan sebutan itu!
43
Bab 42. Penyesalan Bella.
44
Bab 43. Kembali kerencana awal, lebih baik
45
Bab 44. Surat perjanjian
46
Bab 45. Terima kasih.
47
Bab 46. Tidak usah khawatir
48
Bab 47. Tidak boleh menyerah
49
Bab 48. Kamu hamil?
50
Bab 49. Sakit tapi tak berdarah
51
Bab 50. Tentang Riki
52
Bab 51. Jelaskan padaku!
53
Bab 52. Dinda dan Bella, saudara?
54
Bab 53. Aku akan coba membujuknya
55
Bab 54. Maafkan aku kak
56
Bab 55. Lamaran diterima
57
Bab. 56 Penawaran Riki
58
Bab 57. Pura-Pura bahagia?
59
Bab 58. Titik terendah Lisa
60
Bab 59. Keanehan?!
61
Bab 60. Bertahan sayang
62
Bab 61. Koma
63
Bab 62. Kami sudah menemukan pelakunya!
64
Bab 63. Sial
65
Bab 64. Kalian ingin bermain-main denganku?
66
Bab 65. Biarkan saja dia pergi!
67
Bab 66. Cepat atau lambat kebusukan kamu pasti terungkap!
68
Bab 67. Tolong selidiki Riki
69
Bab 68. Obsesi Riki
70
Bab 69. Bukti
71
Bab 70. Kemarahan Aditia
72
Bab 71. Nikmati jeruji besi, Riki!
73
Bab 72. Bonus Visual
74
Bab 73. Pasrah
75
Bab 74. Doaku terkabulkan
76
Bab 75. Istri satu-satunya
77
Bab 76. Tidak cemburu! Hanya kesal saja!
78
Bab 77. Surga
79
Bab 78. Drama Mamah Mertua
80
Bab 79. Wanita selalu benar!
81
Bab 80. Gelisah
82
Bab 81. Informasi mengenai Lisa
83
Bab 82. Lisa
84
Bab 83. Kebenarannya
85
Bab 84. Sederhana tapi Bahagia
86
Bab 85. Pertemuan tak terduga
87
Bab 86. Penjelasan
88
Bab 87. Entahlah
89
Bab 88. Ingin cepat-cepat
90
Bab. 89 Persiapan
91
Bab 90. Hari Bahagia
92
Bab 91. Pernikahan Bella dan Reza
93
Bab 92. Ngebet
94
Bab 93. Yakul Sayang....
95
Bab 94. Hasil pertempuran semalam
96
Bab 95. Demi istri tercinta
97
Bab 96. Sebenarnya yang pengantin itu siapa?
98
Bab 97. Drama Reza!
99
Bab 98. Gadis dua
100
Bab 99. Konyol
101
Bab 100. Akhir Cerita
102
Terima Kasih dan pengumuman
103
DENDAM MANTAN ISTRI
104
Pengumuman, Novel baru
105
Mampir geas!
106
Istri balas Budi dan Love in regret
107
Ayah Kandung Anakku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!