"Aku serius," ujar Ruby dengan nada kesal karena kedua sahabatnya menyangka bahwa ia sedang bercanda. Melihat itu, Tala dan Rani langsung diam. Mereka menatap wajah Ruby dengan serius. "Siapa yang akan di jodohkan? apa itu kamu?" Tala yang peka langsung tahu siapa yang maksud Ruby.
Ruby mengangguk membenarkan. "Iya, kemarin malam orang tuaku mengatakannya." Rani terlihat antusias mendengarkan ucapan Ruby. "Waah hebat, dengan siapa kamu akan menikah?" tanyanya penasaran. Berbeda dengan Rani, Tala terlihat khawatir dengan temannya itu. 'Bagaimana bisa, kita masih sekolah tapi harus menikah.'
"Aku tidak tahu siapa yang akan di jodohkan denganku, kata Ibuku nanti malam mereka akan kerumahku," ucap Ruby dengan lesu, ia tidak semangat sama sekali dengan itu. Ketika sedang asyik mengungkapkan kegundahan hatinya, tiba-tiba ada air es jeruk yang tumpah ke mukanya.
"Selfi apa yang kau lakukan?" tanya Rani menjerit kesal melihat temannya di siram.
Ya, yang menyiram minuman itu adalah Selfi, mungkin dia cemburu melihat Revan selalu memperhatikan Ruby. Ruby tidak mengatakan apapun, ia memilih langsung pergi ke toilet untuk mencuci muka. Di susul Tala.
Revan yang berada di pojokan terlihat kesal melihat kejadian itu. Tetapi ia hanya diam saja dengan tangan yang terkepal sempurna. Wajahnya mengeras menahan amarah dalam diri, ia tidak mau membuat keributan di sekolah. Selfi hayang tersenyum sinis saat mendapat pertanyaan dari Rani, ia melongos pergi di susul dayang-dayangnya.
"Kamu tidak apa-apa By?" tanya Tala yang langsung di jawab dengan anggukan oleh Ruby. "Beneran?" tanya tala sekali lagi memastikan. "Iya, aku enggak apa-apa kok. Ke kelas yuk senbentar lagi masuk," ajak Ruby sambil berjalan di ikuti Taala dan Rani yang juga menyusul.
Jam perjalanan pun telah berakhir, kini semua siswa sudah banyak yang pulang.
Termasuk Ruby yang sedang jalan kaki menuju gerbang sekolah. "Hai gadis aneh!" Revan memanggil Ruby sambil berlari, menyusul Ruby yang sudah jalan di depan. "Kamu tidak apa-apa?" tanya Revan begitu berhasil menyusul Ruby.
Ruby menggelengkan kepalanya. "Enggak kok," jawab Ruby singkat. Ia mengulurkan tangan kanannya ke depan, menyetop angkutan umum yang baru saja akan lewat. Ruby meninggalkan Revan yang masih memandangi dirinya dengan tatapan yang sulit di artikan.
🌻
Waktu terus berlalu, kini malam pun tiba. Di rumah Ruby, mama Tini dan papa Toni sedang sibuk mempersiapkan untuk menyambut kedatangan tamu. Tamu yang di tunggu-tunggu pun sudah datang, mereka langsung di sambut dengan sukacita oleh kedua orang tuanya Ruby.
"Mari silahkan masuk," ujar Mama Tini mempersilakan tamunya masuk. "Iya terima kasih," ucap Ayah dan Bunda. Stefan dan Stefani menyalami dan mencium punggung tangan papa Toni dan mama Tini.
"Ya ampun, Stefan kamu semakin ganteng aja, kamu juga Stefani semakin cantik." Mama Tini memuji kedua anak sahabatnyayang itu. Stefan dan Stefani tersenyum menanggapi ucapan mama Tini. "Terimakasih Tante," ucap Stefani.
Mama pun memanggil Ruby yang masih ada di dalam kamarnya. "Sayang, cepet turun tamunya udah datang." Ruby turun menghampiri tamu orangtuanya, menyalami dan mencium punggung tangan ayah dan bunda si kembar.
'Apa-apaan Ayah ini, masa mau jodohin aku sama perempuan kaya gitu! lihat lah kacamatanya sangat tebal. Lalu, apa yang di sembunyikan perempuan itu di balik masker? apa dia buruk rupa?' ejek Stefan dalam hati saat melihat Ruby.
'Apa dia yang akan dijodohkan denganku? dia kan Stefan, idolanya Rani," ujar Ruby dalam hati. "Hai, aku Stefani," sapa Stefani sambil mengulurkan tangannya. "H-hai, aku Ruby," jawab Ruby sambil menyambut uluran tangan Stefani.
Stefani menyenggol Stefan dengan siku tangannya, memberikan kode kepada kakak kembarnya untuk memperkenalkan diri. Namun, Stefan cukup malas hanya untuk bersalaman dengan perempuan aneh di depannya itu. "Stefan," ujar Stefan singkat. Ia memperkenalkan diri tanpa menoleh ke arah Ruby. Mendapatkan perlakukan seperti itu, membuat Ruby sakit hati. Ia hanya tersenyum dibalik masker.
🌻
Terimakasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak like love vote hadiah dan komennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments