"Hei gadis aneh! apa kau tidak akan mengucapkan salamat padaku?" tanya Revan sambil mengelap keringatnya dengan handuk kecil. Sebenarnya banyak perempuan yang ingin mengelapkan keringat Revan, termasuk Selfi cewek populer di sekolah.
"Cih, tidak ada gunanya." gumam Ruby namun masih bisa di dengar Revan. Ruby memilih berlalu meninggalkan laki-laki keren itu. Sedangkan Revan, menipiskan bibirnya sambil memperhatikan punggung Ruby yang semakin menjadi. Ia sama sekali tidak berniat mengejar perempuan yang selalu menggunakan kacamata itu.
Bagi Revan, menganggu dan membuat Ruby kesal sudah cukup menyenangkan. Tanpa mereka sadari ada yang melihat kejadian itu. "Menyebalkan," gerutu Selfi. Ia menghentak-hentakan kakinya di lantai kemudian berlalu.
🌻
Di tempat lain tepatnya di rumah Stefan, kini ia tengah uring-uringan. Stefan tidak terima dengan kekalahannya. "Sudahlah Kak, kau hanya kalah sekali bukan berkali-kali," ujar Stefani. Ia mencoba menenangkan Kakak kembarnya itu.
"Berhentilah ceramah! kau tak akan mengerti, aku tidak pernah terkalahkan!" setelah mengatakan itu Stefan berlalu, masuk ke dalam kamar mandi. Ia ingin membersihkan tubuhnya yang berkeringat juga mendinginkan otaknya yang panas.
Stefan adalah anak kedua dari tiga bersaudara, Kakak pertama Stefan bernama Stela. Ia seorang dokter di rumah sakit besar di Bandung, ia sudah menikah dengan rekan kerjanya. Karena itu orang tua Stefan memberikan tanggung jawab yang begitu besar kepada anak laki-laki satu-satunya untuk mengelola perusahaan keluarga. Dan untuk saat ini Stefan hanya di beri tugas untuk mengelola perusahaan cabang sebagai latihan menjadi pimpinan besar.
🌻
Ruby turun dari angkutan kendaraan umum tepat di depan rumahnya. Ruby anak angkat dari pasangan suami-istri yang tidak di karunia anak, mereka hidup sederhana.
Entah apa alasan di masa lalu sehingga Ruby di adopsi oleh orangtua angkatnya. 'Aa aku tidak di inginkan orangtua ku?' 'apa mereka membenciku?' itu adalah beberapa pertanyaan yang bersarang di benak Ruby. Namun, sampai saat ini pun ia tidak mengetahui alasan pastinya.
"Assalamualaikum." Ruby mengucapkan salam begitu masuk ke rumah. Ia langsung di sambut mama Tini, ibu angkatnya. "Waalaikum salam," jawab Mama tini. Ruby meriah tangan kanan mama Tini kemudian mencium punggung tangan wanita yang sudah merawatnya itu.
"Ma, Ruby ke atas dulu ya," ujar Ruby. Mama Tini mengangguk mengizinkan. Dengan gontai Ruby mulai menaiki satu persatu undakan anak tangga demi sampai ke kamarnya. Setelah masuk ke dalam kamar, Ruby langsung membuka kacamata dan masker yang selalu menempel di wajahnya ketika keluar rumah.
Sebenarnya Ruby merasa tidak nyaman harus memakai masker tiap keluar rumah. Namun, apa boleh buat? ini perintah orangtuanya.
Hari semakin gelap, sudah waktunya untuk makan malam. seperti di kediaman Stefan kini, ia dan keluarganya tengah berkumpul di meja makan, mereka sedang menyantap hidangan yang di masak oleh bi Atun pembantu yang sudah mengabdi sejak lama. Di sela-sela makan, ayah Albert berbicara. "Stefan sebenarnya ada yang mau ayah bicarakan."
Stefan menghentikan kunyahannya. Ia mendongakkan kepalanya demi melihat sang ayah yang ada di depannya. "Mau bicara apa ayah?" tanya Stefan. Ia di buat penasaran dengan apa yang akan di bicarakan oleh ayahnya. "Ayah mau kamu menuruti apa yang ayah bilang," ucap Ayah menjeda ucapannya.
"Apa itu?" tanya Stefan semakin penasaran. Ia menanti sang ayah melanjutkan ucapannya. "Sebenarnya kamu sudah kami jodohkan dengan anak teman Ayah," tutur Ayah yang membuat Stefan tercengang. "Apa? apa Ayah tidak salah? kenapa harus di jodohkan," pekik Stefan.
"Maafkan Bunda, Sayang. Ini memang sudah keputusan kita semua, lagi pula ini yang terbaik bagi kita," sambung Bunda Sofi memberi pengertian. "Memang siapa Bun, yang akan di jodohkan dengan Stefan?" Tanya Stefani. Ia sangat di buat penasaran dengan itu.
"Nanti juga Kalian tahu, karena besok kita akan ke rumahnya untuk membicarakan pernikahan," jawab Bunda. "Bunda, apa tidak salah? kenapa buru-buru seperti ini? aku aja belum memberikan keputusan, mau atau tidaknya," rengek Stefan. Ia tidak bisa menerima perjodohan ini, karena Stefan masih mencintai mantannya.
🌻
Terimakasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak like love vote hadiah dan komennya ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments