Sambil menikmati hidangan yang sudah di siapkan mama Tini, mereka berdiskusi atau tepatnya memberitahu Stefan dan Ruby kalau pernikahannya akan di laksanakan tiga hari ke depan. Tentu saja hal itu di tolak oleh Stefan dan Ruby, mereka merasa belum siap untuk menikah. Namun, tidak ada alasan untuk menolak itu, karena kedua keluarga sudah sepakat dan tidak bisa di ganggu gugat.
'Lihatlah dia makan dengan rambut yang menutupi mukanya.' Stefan memandang Ruby dengan geli. Ia bergidik membayangkan ketika akan menikahi gadis aneh. Ruby nampak tidak tenang di pandang Stefan dengan pandangan mengintimidasi. Dia hanya menunduk dan mencoba fokus pada makanan.
Karena keputusan sudah di ambil, dan malam semakin larut maka, keluarga ayah Albert memilih berpamitan pulang. Mereka harus mempersiapkan pernikahan, karena itu mereka akan sibuk dalam waktu 3 hari ke depan. Pernikahan akan di laksanakan di kediaman mempelai laki-laki, untuk memperketat keamanan. Pernikahan bisnis sekaligus wasiat itu harus di laksanakan secara tertutup, demi melindungi keduanya.
Bisa saja di laksanakan di kediaman mempelai wanita hanya saja untuk menempatkan keamanan dan pengalaman terlalu terlihat mencolok sehingga takut membuat orang-orang curiga.
🌻
Keesokan harinya berjalan seperti biasa teman-teman Ruby sudah mengetahui bahwa Ruby akan menikah 3 hari lagi dengan Stefan. Ruby meminta kepada kedua temannya untuk merahasiakannya. Tentu saja di iyakan oleh Tala dan Rani, mereka sangat setia sehingga Ruby tidak perlu khawatir rahasianya akan bocor.
"Ah, aku tidak menyangka kau akan menikah secepat ini," ujar Tala. Ia tidak menyangka Ruby yang misterius harus menikah di usia yang sangat muda. "Bener sekali, apalagi yang akan menjadi suamimu itu Stefan," sambung Rani yang masih tidak percaya idolanya akan menikahi sahabatnya.
"Aku pun tidak menyangka, tidak pernah terpikir olehku menikah di usia semuda ini. Dan aku juga meminta maaf kepada, Ran. Aku tidak bermaksud menikungmu," ujar Ruby merasa tidak enak dengan Rani. Rani tersenyum mendengar ucapan Ruby. " Kamu tidak perlu meminta maaf, aku tidak apa-apa. Lagi pula, memang aku ini siapanya Stefan? aku akan selalu mendoakan kebahagiaanmu, By."
"Terima kasih. Kalian memang sahabat terbaik untukku." Ruby memeluk kedua sahabatnya. Ia bingung memikirkan bagaimana nasibnya setelah menikah nanti. 'Apa dia menerima pernikahan ini karena terpaksa sepertiku?' tanya Ruby pada diri sendiri. 'Tentu saja dia terpaksa, mana ada yang mau menikahimu Ruby, sadar kamu bukan siapa-siapa.' Ruby menjawab pertanyaannya sendiri.
"Ayolah By, semangat kalau ada apa-apa kita akan selalu ada untukmu." Benar-benar setia bukan?? Untung saja Ruby mempunyai mereka berdua. Jam pelajaran telah berakhir waktunya pulang telah tiba. Seperti biasa Ruby akan menunggu angkutan umum untuk mengantarkannya pulang.
Ketika sedang menunggu angkutan umum ada seorang laki-laki menghampirinya. "Hai gadis aneh! angkot belum datang? ayo aku antar pulang." Revan masih berusaha agar dekat dengan Ruby walaupun tawarannya selalu di tolak Ruby tetapi ia belum menyerah.
"Tidak perlu, terima kasih," tolak Ruby. Tanpa mereka sadari ada seseorang yang menyaksikan adegan itu. Lagi-lagi Selfi melihat adegan itu. "Kau belum kapok juga Ruby," geramnya sambil mengepalkan tangannya. Selfi sangat menyukai Revan sejak lama. Namun, setiap usaha untuk mendapatkannya tidak pernah berhasil. Laki-laki tampan dengan penampilan urakan itu mempunyai ketertarikan khusus.
Ruby telah sampai di rumahnya, ia langsung naik ke atas, masuk ke dalam kamarnya. Ia membuka tas, masker dan kaca mata kemudian menyimpannya di tempat biasa. Kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk bersih-bersih. Tadi, saat sampai mama menyuruhnya untuk segera bersih-bersih, katanya ada yang harus dia lakukan. Entah apa, Ruby pun tidak tau.
🌻
Terimakasih sudah mampir, jangan lupa tinggalkan jejak like love vote hadiah dan komennya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments