Seperti Mati Rasa

Dia bersikap seolah-olah dia ayah dari bayi itu dan suami dari perempuan itu, selama aku masuk dan bertanya siapa perempuan itu dia tidak pernah menjawab sepatah kata pun aku berharap pada saat itu dia mengatakan bahwa aku hanya salah paham namun dia tidak berkata apapun dia hanya bersikap melindungi bayi dan perempuan itu. itu yang membuat aku tidak percaya apakah dia benar suami aku yang dulu yang selalu ada buat aku yang selalu memanjakan aku yang selalu mengutamakan aku apakah ini semua hanya mimpi.

Polisi langsung membawa aku ke kantor polisi karena aku telah bertindak kejahatan di rumah sakit dan dengan tuduhan aku telah menganiaya pasien. ya emang benar sih aku memang telah menganiaya dia dengan kemarahan aku, malam itu aku dimasukkan ke dalam sel penjara sebelum keluarga aku datang di situ aku seakan sadar apa yang telah kulakukan badan kulit dipenuhi oleh darah segar perempuan itu tapi ketika mengingat perempuan itu dan cara Jasen melindunginya air mataku tak kuasa mengalir.

Keesokan harinya berita penganiayaan itu tersebar di media sosial dan banyak netizen yang menghujat perlakuanku yang menganiaya perempuan itu malam saat aku di masukkan ke penjara tidak ada satupun orang yang menengokku kecuali Tias teman akrab ku, aku tidak memiliki siapa siapa lagi selain Tiaz dan Jasen dan pagi itu pun Tiaz datang dan menceritakan semuanya ke aku tentang berita apa yang dia liat pagi ini Tiaz menangis dan geram dengan perbuatan Jasen aku hanya diam tidak ada berkata satu kata pun saat bertemu Tiaz aku bingung mulutku terasa terkunci tidak bisa berkata apa pun akupun sudah tidak memikirkan apa apa lagi aku merasa seperti mati rasa tapi jiwa aku masih hidup aku hanya bisa diam dan tak seberap Jasen datang akupun tetap diam begitu juga dengan Jasen dia diam tak berkata sepatah katapun dia hanya mengeluarkan selembar kertas dari pengadilan agama dia mengeluarkan surat perceraian dan sebuah pulpen aku tetap terdiam otakku seperti berhenti berpikir aku hanya langsung mengambil pulpen itu dan pen itu langsung menari nari di kertas putih itu setelah selesai ku tandatangani Jasenpun mengeluarkan amplop coklat namun aku tidak berselera untuk melakukan apapun aku seakan berhenti hidup saat itu kepalaku terasa pusing dan aku sedikit merasa mual karna aku belum makan apapun dan tidak tidur sedikitpun. Tiaz kaget dan dia mengambil Amplop itu dan membukanya amplop itu berisi cek dan sebuah surat Tiaz membaca sekilas isi surat itu dan langsung melemparkannya ke Jasen Tiaz marah besar dan menangis kamu tega kenapa kamu lakukan ini ke Jessie Tiaz menampar nampar Jasen namun Jasen hanya diam dan polisi segera menghentikan Tiaz. Jasen berpaling dan pergi aku tidak tau apa isi dari surat itu namun aku tak bisa memikirkn apapun saat itu diam adalah hal ternyaman yang aku miliki.

selang satu minggu lebih berlalu Perempuan yang di bela Jasen itu datang bersama seorang perempuan tua yang aku tidak mengenal siapa perempuan ini dan aku hanya tau perempuan yang bersamanya adalah perempuan yang waktu itu aku pukuli.

Perempuan itu datang dan ingin bertemu denganku aku tidak tau apa maksud kedatangannya ini.

Iya langsung memperkenalkan diri "hallo perkenalkan aku Liona tunangan Jasen," terlihat jelas sudut bibir wanita itu tersenyum mengejek dan tangannya yang pura pura mengulurkan tangan ingin berkenalan dengan ku seakan sengaja di lakukan untuk memperlihatkan sebuah cincin berlian di jari manisnya yang langsung aku tebak mungkin itu dari Jasen,.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!