" Apa ada orang disitu ? tolong aku " rasanya seperti itu suara kecil dan lemah namun mencoba dikeraskan yang Rania dengar dibawah lembah semak belukar dan tumbuhan liar dibawah sana....apa ada orang yang sedang meminta tolong ?
Dia mengedarkan pandangan dan baru menyadari bahwa sekitar 10 meter dari situ,ada sebuah mobil mewah yang terguling menabrak sebuah pohon besar....seperti habis terpental beberapa meter....dan mungkinkah orang yang meminta tolong dibawah sana adalah sipemilik mobil itu....wah....gawat,jika itu benar ....orang yang minta tolong itu pasti dalam musibah yang berat,dia harus cepat menolong,tapi sekarang dia sendirian ? dia wanita dan tidak memiliki tenaga yang cukup untuk menolong orang itu.....tapi paling tidak dia harus melakukan pertolongan pertama secepatnya.
Rania bergegas menuruni lembah yang tidak terlalu terjal itu,....bermodalkan cahaya senter dari hapenya....takutnya kalau tidak menggunakan penerangan dia akan terinjak ular atau kalinya akan terkait pada akar pohon yang menjulur.
Dan belum sampai diujung terbawah,terkait pada semak tajam dan akar pohon belukar sosok tubuh seseorang yang penuh luka diwajah,dan beberapa lengannya yang dilapisi kemeja robek disana - sini terdapat banyak luka dan berdarah merembes membasahi kemeja nya.
Rania mendekat pada pria itu yang kalau ditilik usia mungkin sekitar 35 tahun terlihat dari pancaran aura wajahnya yang terlihat begitu matang dan dewasa.....pria itu terlihat mengerjapkan matanya dan kadang menyipit terkena cahaya senternya.....dia sudah begitu lemah dan tidak berdaya
Rania menepuk - nepuk pipi pria itu untuk mencoba menyadarkannya,tapi tak berhasil....bagaimana dia akan membawa dan memapah pria ini keatas kalau kondisinya selemah ini? dia melepaskan jaketnya dan memakaikannya ketubuh pria itu supaya mengurangi tubuhnya yang begitu dingin dan menggigil oleh hawa udara disekitar tempat itu.
Dan dia harus menghubungi seseorang tapi bagaimana caranya ? dia teringat pada teman dekatnya Leonel....mungkin dia jam segini masih berada di supermarket miliknya dimana Rania bekerja disitu .....Leo pasti mau membantunya.
" Leo....tolong aku " baru saja Leo mengangkat dering panggilannya itu Rania sudah tidak sabar untuk menyerbunya dengan kalimat itu.
" Nia ....ada apa ? kamu minta tolong kenapa ? " lalu panggilan telpon di we a itu dialihkan Rania ke panggilan video call dan dia memakai kamera belakang untuk memperlihatkan kondisi seseorang yang berada didekatnya saat itu
" Hei .....itu siapa ? Nia.....kamu dimana ? " reaksi Leo sudah bisa dipastikan begitu sangat terkejut sekali
" aku sudah mengaktifkan GPS ku....saat ini aku sepertinya berada dipinggiran kota bla....bla....dan aku menemukan pria ini sedang mendapat musibah berat sepertinya mobilnya mengalami kecelakaan....cepat kemari dan bantu aku menolong pria ini "
" Terus apa yang akan kita lakukan kalau aku sudah sampai disana ? " iya .....apa yang harus mereka lakukan ? bagaimana cara mereka membawa pria ini kerumah sakit kalau menggunakan motor saja ?
" Leo.....coba kamu pinjam mobil pickup ayah kamu kemari dan jangan menggunakan motor...kita akan kesulitan membawa pria ini kerumah sakit nantinya "
" Tapi bagaimana kalau di mobil itu banyak barang muatan ayah yang belum dibongkar ? "
" Periksa dulu....atau kamu pinjam mobil ayahmu sebentar ceritakan apa yang terjadi ? "
" Mungkin ayah sudah tidur "
" Aduh Leo " keluh Rania sambil menepuk jidatnya nyaris putus asa pada keleletan temannya itu.
" atau gini saja ... kamu datangi rumah sakit terdekat dengan lokasi aku saat ini....dan video call denganku biar mereka percaya.....cepat ya ....aku tunggu " Rania sudah memutuskan panggilan sebelum Leo sempat memprotes apapun.
Akhirnya dia terpekur kembali dan tidak mungkin meninggalkan pria ini untuk naik keatas,tapi dia berjuang untuk menyadarkan pria itu karena dia bermaksud tidak membiarkan tubuh pria itu kaku dan terbaring ditanah seperti ini,dia meraih bahu pria itu mencoba mendudukkannya dan bersandar di sebuah pohon kecil....dan kondisi nafasnya sudah mulai terdengar teratur,walau dia masih dalam pingsannya.
#######
Selang 30 menit yang sangat meresahkan terutama bagi Rania yang sudah begitu mengkhawatirkan keadaan pria itu,membuat dia gelisah dan sesekali berdiri berniat ingin naik keatas,Leo ditelpon tidak mengangkat panggilannya....dan itu membuatnya berpikir jangan-jangan Leo mengabaikan permintaan nya itu.
Untungnya ketika pemikiran selintas itu hadir tiba -tiba telpon di hapenya berdering....dan dari Leo.....
" kamu di bawah mana ? ini aku datang dengan membawa pickup ku " suara Leo....berarti dia sudah diatas sana.
" Ini....tunggu....aku naik " Rania bangkit dari duduknya dengan hape yang masih dia gunakan sorotan senternya dan sedikit kesusahan untuk mendaki karena jalanan yang agak licin,jadi dia harus mencari beberapa akar pohon dan jalan yang dipenuhi semak....supaya lebih mudah naik keatas.
Dan Leo langsung melihat sorotan senternya,tidak menunggu dia sampai keatas,dia yang terburu-buru turun untuk menyusul Rania dan wajahnya kelihatan begitu mencemaskan gadis yang menjadi temannya sejak lama itu.
Berdua mereka memapah dengan susah payah tubuh pria yang tidak sadarkan diri itu untuk membawanya naik keatas,dan itu sangatlah tidak mudah....ditengah kondisi tubuh lemah nya.
Namun perjuangan yang memakan waktu 15 menit itu akhirnya berhasil,dan mereka setengah menyeret tubuh pria itu sambil memapahnya naik keatas mobil pickup ayah Leo yang tidak ada dinding penutup atasnya itu.....keduanya terengah,menghela nafas yang terasa putus sambil terbungkuk-bungkuk beristirahat dipinggir jalan
" Supaya tidak bolak-balik kamu bawa motor kamu...... menggiring didepanku dan aku yang membawa pria itu naik mobil,kita harus singgah di rumah sakit terdekat yang pertama kita temukan " kata Leo yang disetujui Rania dengan anggukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments