Setelah mengantar Sisil membeli kue, Jess langsung berangkat ke kafe. Belum banyak pengunjung yang datang, karena biasanya kafe akan ramai dijam jam sore. Apalagi ini akhir pekan,biasanya para pelayan akan kewalahan melayani pengunjung. Sampai-sampai Dav, sang pemilik sekaligus sahabat Jess semasa SMA turun tangan.
Sesampainya di kafe, Jess langsung menuju locker untuk meletakkan tas bawaannya dan segera memakai afron khas pelayan kafe.
"Sudah datang Jess?". tanya Dave
"Sudah Dave..tadi aku mengantar Sisil membeli kue terus langsung berangkat kesini.."jawab Jess
"Kamu sudah makan siang belum?",tanya Dave
"Sudah tadi sama Sisil.."
"Jess..kamu jangan sampai telat makan ya..walaupin kamu sibuk kerja, kamu harus tetap jaga kesehatan..masa calon bu dokter sampai sakit gara gara telat makan..kan gk lucu..?".kata Dave
"Ih..apaan sih Dave..orang baru daftar kuliah kok udah disebut bu dokter.."ucap Jess sambil menepuk pelan bahu Dave.
"Iya tapi kan sama aja kami calon dokter apa lagi bulan depan kamu
sudah mulai masuk kuliah kan?".
"iya..Dave misal nanti aku sudah masuk kuliah,aku setiap hari masih bisa kerja di kafe kamu kan?".
"Kan kamu tau,biaya kuliah kedokteran itu mahal banget, kalau nggak sambil kerja mana bisa aku lanjutin pendidikan aku,kamu kan tau kalau aku udah nggak punya siapa siapa".
"Jess..aku tuh sahabat kamu. Aku akan selalu ada buat kamu. Kamu bisa kok tiap hari kerja di sini. Lha emang kamu udah nggak kerja di rumah sakit lagi?",tanya Dave.
"Kayanya harus resign deh..soalnya kerjanya pagi aku kuliahnya juga pagi..Jadi boleh kan aku kerja paruh waktu tiap hari di kafe kamu?"
"Boleh lah..kalau bisa sesuaikan jadwalmu kuliah jadi kamu bisa kerja kapanpun kamu punya waktu senggang..tapi kamu juga harus jaga kesehatan..ok??",kata Dave.
"Siap Boss!",jawab Jess bersemangat.
"Ya sudah..kamu bisa kerja sekarang.."ucap DAve sambil mengacak pucuk rambut Jess.
Mereka memang sahabat dekat. Dave sangat perhatian terhadap Jess. Dave pun sebenarnya menaruh perasaan lebih dari sekedar sahabat terhadap Jess. Tapi Jess hanya menganggap perhatian Dave sebagai seorang sahabat dan kakak.
......................
Siang ini Justin berencana berkumpul bersama teman-temanya di kafe. Sudah lama sejak ia menjabat wakil CEO di rumah sakit tidakikut berkumpul bersama teman-temannya. Karena hari ini Minggu ia ingin menghabiskan hari liburnya berolahraga dan bertemu teman-temannya.
Ketika mereka sampai di kafe, keberadaan mereka menjadi pusat perhatian para pengunjung kafe, terutama para wanita. Tentu saja karena ketampanan mereka berempat.mereka adalah Dexter, Louis, Leon, dan tentu saja Justin.
Mereka langsung menuju ditempat duduk yang langsung menghadap taman belakang kafe.
"Dex, ini kan kafe punya adiknya Daniel ya?Dave itu kan?", tanya Leon.
"Iya..aku dengar kopinya enak banget..kalian mau pesan apa? Kali ini aku yang traktir".jawab Dexter
"Sip..gitu dong...kalau gini kan semangat....".kata louis bersemangat.
"halah elu mah gitu..kalo ditraktir semangat 45..giliran disuruh nraktir mesti kabur..". Dexter menggerutu. Louis pun terkekeh.
"Eh itu si Kulkas kenapa diem aja sih?".tanya Leon.
"Namanya aja Es Batu...Bbrrrr....."kata Louis sambil tertawa.
"Enak saja kalian..emang mau ngomong apa..?"ucap Justin kesal.
Merekapun tertawa bersama.
Jess yang melihat pengunjung baru datang segera mendatangi mereka.
"Mau pesan apa mas?".tanya Jess.
"Americano Coffe Latte 2, Black coffe 2,makanannya samain aja spagetti." jawab dexter
"Baiklah silakan ditunggu...".ucap Jess.
Saat Jess akan mengambilkan pesanan mereka, tak sengaja kaki Jess tersandung kaki meja. Dan itu membuatnya hampir terjatuh ke depan. Justin yang berada di dekat Jess secara refleks menangkap tubuh Jess. Dan membuat posisi mereka seperti berpelukan.Mata merekapun saling bertatapan. Justin merasakan sesuatu yang kenyal menimpa badannya. Itu membuat jantungnya memburu tak karuan. Jess yang menyadari itu segera bangkit dan berusaha mengendalikan diri.
"Maaf.." kata Jess
"Makanya kalau jalan lihat-lihat!," kata Justin sewot.
"Iya saya kan sudah minta maaf Mas..lagian kan nggak sengaja..."jawab Jess sedikit kesal.
"Sudah sana..cepat antar makanan kami!" ucap Justin.
"IyA..Iya..sebentar ya Mas.."jawab Jess
"Ih..ganteng ganteng galak.."gumam Jess tapi masih bisa didengar oleh Justin.
""Apa kamu bilang?" tanya Justin dengan nada tinggi.
"Iya sebentar saya ambilkan makanan dan minumannya", ucap Jess dengan nada yang lebih halus tapi dibuat buat.
"Sudah- sudah jangan dibuat emosi..kita kan lagi kumpul..jarang kita bisa kumpul seperti ini.." ujar dexter menenangkan Justin.
diantara mereka,memang Dexter lah yang mempunyai sikap paling dewasa dan sering menjadi penengah saat empat sahabat itu ada perbedaan pendapat ataupun masalah.
20 menit kemudian makananpun datang, dan mereka pun makan sambil sesekali di selingi candaan khas laki laki.
setelah kurang lebih 2 jam berkumpul merekapun memutuskan untuk pulang ke rumah, karena besok mereka harus kembali pada pekerjaan masing-masing.
Namun belum sampai keluar dari kafe tiba tiba..
Bbrruuukk....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Duwi Hariani
bagus ceritanya
2021-12-30
1
m
semangat
2021-12-30
1