Sudah 2 minggu Reiga terlahir kembali menjadi seorang dewa sejak Lucy menjadi pengikut nya peningkatan terhadap kuil dewa mayat meningkat sangat drastis sebanyak 35 orang dari ras yang berbeda-beda dibawa oleh nya. Sebagian besar dari mereka adalah prajurit yang kalah perang dan di jadikan budak adapula mereka pengemis dan orang-orang cacat yang tidak terawat, seketika mereka menerima darah dari Reiga kecacatan mereka menghilang dari yang buta menjadi bisa melihat bahkan menumbuhkan tangan yang telah hilang melihat keajaiban yang di berikan kepada mereka menumbuhkan rasa kekaguman di hati mereka.
Setelah mereka semua menerima otoritas darah dan berubah menjadi ghoul meraka memutuskan untuk membangun desa disana dan memperbahrui kuil milik Reiga sekarang kuil itu bukan hanya batu berbentuk tengkorak biasa. Kuil itu sekarang memiliki altar untuk meletakan persembahan dan ada dua pilar batu yang memiliki fungsi mencegah dewa lain untuk masuk keteritorinya dan mencegah dewa lain untuk melihat kedalam teritorinya.
“Tidak sia-sia aku memakai 20 GP untuk masing-masing dari pilar batu ini dan altar ini juga meningkatkan GP yang kuterima dari persembahan walaupun harga nya 50 GP tapi ini bisa dibilang infestasi, para pengikutku juga sangat rajin kemarin malam aku masih tidak percaya mereka bisa membunuh 20 serigala tampa ada yang mendapat luka serius.. apa ini karena kekuatan regenerasi dari darah ras ku” pikir Raiga.
“Tuan hamba kemari membawakan informasi yang anda minta” kata salah satu pengikut nya
“Oooh Raya ( salah satu pengikut Reiga yang dulunya seorang prajurit mata-mata ras beas jenis kucing dari kerajaan besar, karena kemampuannya yang hebat dan dia juga banyak mengetahui informasi kerajaan dia pun menjadi ancaman dan dihianati negara matanya di butakan dan lidahnya dipotong agar tidak bisa bicara, setelah mendapat darah dari Reiga diapun bukan hanya sembuh tapi di juga berubah menjadi Beast Ghoul dan mendapatkan skill mata hitam ( mata yang dapat melihat dalam gelap ), skill langkah hantu ( menbuat tubuh kasat mata dan menghilangkan hawa kebradaan dalam jangka waktu 15 menit ) ) bagaimana hasil penyelidikanmu” ucap Reiga
“Ya tuan saya telah mengetahui keberadaan salah satu kuil dewa darah Teppes, disana pengikut nya hanya ada sekitar 40 orang tetapi mereka semua berasal dari ras vampire diantara nya ada 3 orang pemegang skill yang juga High Vampire ( spesies vampire dibagi atas normal, Hightier, Ksatria, dan Lord mereka semua dipimpin
oleh dewa darah Teppes ) ada dikat sini 150 Km arah utara” kata Raya
“Akhirnya informasi dari kitap galaxy dapat dipastikan kebenarannya sepertinya aku harus berterimasi kepada dewi itu atas informasi yang dia bagi secara gratis” ucap Reiga
Reiga membuka kitap galaxy dan melihat semua senjata yang ditawarkan para dewa, dewi dan iblis disitu untuk di berikan kepada pengikutnya karena dia tidak bisa langsung datang kesana karena akan melanggar aturan dari system ( aturan entitas peraturan : 1. dewa dan dewi tidak diijinkan untuk meninggalkan kuil mereka untuk waktu yang lama; 2. Dewa dan dewi tidak dapat memasuki wilayah dewa dan dewi lainnya jika tidak diundang, jika peraturan dilanggar entitas akan diberikan hukuman penghapusan ).
“Hmm.. peraturan menyebalkan… ini dia yang kucari” ucap Reiga sambil melihat informasi sebuah senjata
Malam itu didalam hutan didekat kuil Teppes seorang vampire sedang berjaga disitu, vampire adalah mahluk malam yang melemah di saat siang walaupun begitu vampire memiliki regrenasi yang cukup kuat dan kekuatan yang cukup kuat untuk mengalahkan kawanan serigala seorang diri, tapi pada malam ini akan menjadi hari terakhir
“Hmmm sniff..sniff bau apa ini bau darah ??” ucap vampire itu sambil melihat kedalam hutan
Vampire adalah mahluk yang sombong dan memandang rendah ras lainnya bagi mereka hanya dewalah yang dapat setara dengan mereka, vampire itu pun tanpa curiga sedikitpun mengikuti bau darah itu dan apa yang dia temukan adalah hal yang sangat mengejutkan dia menemukan mayat berbagai hewan ditumpuk disana baik itu rusa, serigala, bahkan beruang ada dalam tumpukan itu dan yang lebih membuatnya terkejut ialah bahwa
seluruh mayat itu mati dengan tubuh yang tercaik-cabik, apa yang dilihatnya membuatnya merinding dan terdiam ditempat membayangkan entitas macam apa yang membuat hal ini dan saat dia akan pergi melapor.
“Croooot. Srrrrr” suara tombak yang menusuk dari belakang langsung kejantungnya sebelum ia sadar siapa
yang menusuknya dia telah kehilangan nyawanya, tubuh vampire itu pun memutih dan mengkerut karena telah kehilangan nyawa.
“Kerja bagus Lea sekarang kita dan langsung menuju rencana yang berikutnya” Raya sambil melihat kearah mayat vampire itu ( Lea adalah salah satu perempuan Beast Ghoul ras kelinci orang dipercayakan Raiga kepada raya sebagai tim khusus untuk operasi rahasia tim yang berjumlah empat orang itu dipimpin oleh Raya ).
“Ok ok sekarang mari kita potong dan serahkan kepalanya kepada nona Lucy” kata Lea dengan nada semangat.
Pada saat itu menjelang pagi Lucy melemparkan kepala dari vampire itu kedalam kuil dengan sekuat tenaga “Prak tip tip” suarah kepala yang hancur menghantam dinding kuil itu, beberapa vampire yang melihat kejadian itu merasa marah
“Kurang ajar kalian ikuti aku kita bantai dia, tidak ada maaf bagi mereka yang menodai kuil dewa darah” Kata salah satu High Vampire dengan marah.
Dia pun langsung berlari menuju arah Lucy kedekat hutan sambil membawa 15 vampire normal, Lucy yang telah menjalankan rencana itu langsung lari menuju kedalam hutan para vampire yang marah itu tidak merasa curiga sama sekali dan terus mengikuti nya sampai Lucy pun tiba-tiba berhenti dan melihat kearah vampire itu.
“Disini sekarang adalah kuburan kalian” kata Lucy dengan seyum sinis
“Hahahaha apa kau sudah ketakutan sampai menjadi gila haah” kata High Vampire itu
“Akan kuberikan hukuman padamu karena berani menodai kuil kami aktifkan Skill pengendali darah : pedang darah dan armor darah” ucap High Vampire dengan bangga
“Hihihi kalian masih tidak sadar ya.. coba lihat diatas dan disekililing” kata Lucy dengan nada meremehkan
Para vampire itu mendengar ucapan Lucy itu pun melihat bahwa hari sudah siang dan merasakan bahwa tubuh mereka sedikit melemah tetapi mereka tetap percaya diri bahwa dengan kekuatan dan jumlah mereka dapat mengalahkan Lucy, saat itu lah dia muncul dihadapan mereka secara tiba-tiba San Dewa Mayat.
“Kerja bagus telah membawa mereka kedekat kuilku ternyata memang benar kata orang semakin sombong mereka maka akan semakin mudah untuk jatuh” ucap Reiga dengan nada dingin
Melihat sosok Reiga membuat para vampire itu merinding ketakutan dan membatu hanya High Vampire lah yang bereaksi dan langsung mencoba kabur dari sana
“Aktifkan Skill pelahap….” Kata Reiga melihat sosok High Vampire itu
“Jroooot…. Triip..tip..tip..” High Vampire itu terjatuh dan menyadari bahwa dari bagian pinggang sampai ujung kakinya telah menghilang
“Aaaaaah… sialan apa yang kalian lakukan bodoh bunuh dia bunuh dia untuk” kata High Vampire itu sambil menjerit kesakitan
Para vampire normal yang mendengarkan teriakannya tidak bisa berbuat apa-apa selain terdiam ketakutan melihat petinggi mereka berlumuran darah.
“Cih berisik pelahap” ucap Reiga sambil mengarahkan skillnya kearah kepala High Vampire itu.
Melihat pemimpin mereka yang mati mengenaskan membuat mereka tidak punya pilihan selain menundukkan kepala dan memohon untuk mengampuni nyawa mereka melihat kelukuan para vampire itu membuat Reiga merasa jijik dengan apa yang di hadapannya ras yang dulunya menjadikan dia dan seluruh keluarganya menjadi budak memohon ampun untuk nyawa mereka Reiga pun melihat kearah Lucy
“Bunuh mereka, jangan berikan ampun” kata Reiga dengan nada dingin
“Baik tuanku” ucap Lucy dengan senyum sinis diwajahnya
“Skill Blood Range diaktifkan”
Lucy pun menerjang mereka dari depan para vampire yang telah melemah karena terkena sinar matahari dan ketakutan oleh Reiga tidak sebanding dengan Lucy dengan skill Blood Range miliknya, dia mecabik cabik para vampire itu dengan cakar yang dia miliki dalam hitungan detik 5 dari sepuluh vampire telah mari terbunuh, melihat teman mereka dibunuh didepan matanya salah seorang vampire mencoba menyerang Lucy dengan tinjunya, melihat serangan datang Lucy tersenyum dan menangkap tinju vampire itu dengan satu tangan.
“Bagus tetapi terlalu lemah” kata Lucy sambil meremas tangan vampire itu “Kraaak” muncul suara tulang
tangan yang hancur dari vampire itu.
“Aaaaah” suara vampire yang menjerit kesakitan
Lucy pun membanting vampire itu ketanah sekuat tenaga “Booom Kraaak..kraak” muncul suara tulang patah dengan nyaring, melihat apa yang dilakukan Lucy seorang vampire yang ketakutan berusaha untuk lari tapi dengan sigap melempar vampire yang sekarat itu kearahnya “Gbook” vampire itu terjatuh tertimpa temannya yang sekarat tampa pikir panjang Lucy menerjang mereka berdua dia kemudian memegang kepala kedua vampire itu dan meremashnya “Praaaaks….tip..tip..tip” melihat tindakan Lucy membuat para vampire yang tersisa ketakutan dan pasrah mereka tau kalau mereka tidak akan munkin bisa melarikan diri.
“Ha ha ha ha ha berakhir sudah berakhir kita semua akan mati” kata seorang vampire yang berlutut pasrah dengan nasib nya.
Melihat mereka yangtidak melawan tidak membuat Lucy merasa ragu ataupun iba yang dia pikirkan hanyalah melaksanakan perintah dari tuan, dia menerjang mereka semua dan mencabik-cabik tubuh mereka “Aaaaahh…..Aaaaah” suara jeritan ketakutan menggema keseluruh hutan dan berakhir dengan kesunyian dimana yang terlihat hanya tumpukan mayat dan genangan darah, Lucy pun berlutut dihadapan Reiga
“Tuanku terimalah persembahanku sebagai bukti dari kesetianku” ucap Lucy dengan kepala yang menunduk
“Ping..ping mendapat 750 GP” ucap sistem
“Ping..ping mendapat skill pengendali darah… karena skill pengendali darah otoritas darah meningkat mendapat skill merasuki ( dapat merasuki salah satu pengikut dengan jangka waktu 15 menit, skill ini hanya dapat digunakan 2 kali sehari)” ucap sistem
"Ping..ping otoritas darah meningkat mendapat skill boneka mayat ( dapat mengubah mayat yang terkena darah pengguna menjadi zombie dan mengendalikan nya sesuka hati, dapat menggabungkan mayat yang lain denga keberhasilan 90% jika digabungkan dengan ras yang berbeda keberhasilan akan menurun menjadi 50 % ) ucap sistem
“Kerja yang bagus sekarang mari kita mulai tahap kedu dari rencana kita” kata Reiga kepada Lucy.
“Kurasa meraka berdua juga sudah bersiap sesuai dengan perjanjian” kata Reiga dalam pikirannya.
Sehari kemudian di dalam kuil dewa darah para vampire sedang berkumpul membahas apa yang terjadi
“Sialan sudah seharian penuh dan dia tidak ada kabarnya kemana sibodoh itu” teriak salah satu High Vampire Valen
“Tenangkan dirimu dia memang ceroboh tetapi tidak bodoh, tidak mungkin dia bertarung sampai seharian” ucap High Vampire wanita Tia
“Jadi maksudmu Dias dikalahkan walaupun dia yang terlemah diantara kita tetapi tetap saja tidak mungkin musuh bisa mengalahkan skillnya itu” High Vampire Valen
“Entahlah aku juga tidak tau untuk sekarang kita harus bersiap menjelang pagi kau harus gunakan skill kabut mu untuk menutupi seluruh wilayah kuil, karena mungkin kita akan diserang” kata Tia salah satu High Vampire
“Skill ku ada batasnya juga aku tidak mungkin bisa mempertahankannya seharian penuh” ucap High Vampire Valen
“Tidak perlu seharian juga gunakan saja sampai sore hari” kata High Vampire Tia sambil menepuk pundak Valen
Pagi itu kabut menutupi sekitaran kuil dewa darah, dia atas pohon terlihat sesok pasang mata berwarna merah dari jarak kejahuan.
“Sesuai prediksi Dewa dia mereka panik dan menggunakan skill secara sembrono” Kara Rael ( Salah satu laki-laki Beast Ghoul ras serigala orang dipercayakan Raiga kepada raya sebagai tim khusus untuk operasi rahasia tim yang berjumlah empat orang itu dipimpin oleh Raya ).
“Heeh mereka Cuma nyamuk raksasa apa yang kau harapkan, begitu ditepuk pasti mereka langsung panic” Kata
Rial ( Salah satu perempuan Beast Ghoul ras singa orang dipercayakan Raiga kepada Raya sebagai tim khusus untuk operasi rahasia tim yang berjumlah empat orang itu dipimpin oleh Raya ).
“Ayo lapor pada bos Raya kita akan mulai rencananya” Kata Rael
Pada sore itu ketikakabut mulai menipis gerombolan Ghoul keluar dari hutan menerjang kuil dewa darah mereka melempari kuil itu dengan obor dan membakar wilayah sekitar vampire lemah pada hawa hangat yang membuat mereka rentan dan menghambat kemampuan regerenasi mereka.
Dari kuil itu kemudian keluar segerombolan vampire mereka tanpa rencana langsung menerjang dari depan salah seorang vampire normal dengan cepat menuju kearah seorang ghoul dengan tangan kosong dia berusaha mencabiknya dengan cakarnya “Sink creeet tip..tip..” suara yang muncul dari vampire yang tangannya terpotong oleh ghoul itu dengan pedang yang dilapisi oleh mantra darah milik Reiga yang membuatnya sangat tajam sehingga dapat memotong tubuh vampire itu seperti memotong kertas. Melihat hal itu vampire lain terdiam terkejut dengan pemandangan itu tanpa melewatkan kesempatan itu para ghoul langsung menerjang mereka dengan senjata mereka membuat pertempuran jadi berat sebelah.
“Cih dasar lemah apa yang mereka lakukan, bisa-bisanya mereka kalah oleh para ras ghoul” kata Valen salah satu High Vampire dengan marah diapun langsung keluar dari kuil.
“VALEN TUNGGU jangan gegabah” teriak Tia salah satu High Vampire
“Diam akan kubantai mereka semua” Teriak Valen
Valen pun menerjang para ghoul dengan cakarnya dia mencabik-cabik tubuh mereka 10 ghoul langsung kalah dihadapannya, tiba-tiba dari hutan muncul kedua sosok bayangan yang menyerang Valen, Valen terkena cakaran dan tendangan dari kedua sosok itu.
“Siapa kalian beraninya kalian menyerang kuil dari dewa darah Teppes” kata Valen yang berusaha meregerenasikan lukanya
“Kami adalah para ghoul dari kuil dewa mayat Reiga, bersyukurlah kalian akan menjadi batu pijakan bagi sang dewa mayat untuk mencapai tujuannya” ucap Raiya
“Haah Dewa mayat apa aku tidak pernah mendengarnya, kalian yang akan kupijak sampai mati aktifkan skill kabut ilusi” ucap Valen memunculkan bayangan dirinya.
“Uwaah jadi banyak, bos biar aku saja yang mengurusnya ya” kata Lea sambil melompat penuh semangat.
“Baik tapi hati-hati” Kata Raiya dengan santai.
“Jangan kawatir boss mau sebanyak apapun itu nyamuk tetaplah nyamuk cuman perlu ditepuk beberapa kali
aktifkan skill Blood Armor : Blood Bots” Teriak Lea
Sebelumnya ketika Reiga mendapatkan skill pengedali darah dia pun memanggil para beast ghoul yang dipimpin oleh Raiya
“Kalian telah melaksanakan tugas dengan baik, akan kuberikan hadiah Giff” tentakel merah muncul dari punggungnya dan menusuk tubuh Raiya dengan kelompoknya, tubuh Raiya kemudian seperti tersengat listrik dan bercahaya.
“Ping..ping selamat anda mendapatkan skill kendali darah… skill tidak sesuai dengan ras… skill pengendali darah diubah menjadai skill Blood Armor ( Membuat armor dari darah pengguna, armor akan berbentuk menyesuaikan kemampuan penggunanya).
Kembali ke pertempuran darah mulai keluar dari kaki Lea membentuk sepatu Bots kemudian mengeras sekuat
besi “Criing..” pisau dari tumit kaki Bots nya, Lea mengambil ancang-ancang jongkok dan menghadap Valen, “Booom” suara ledakan muncul dari lompatan yang dibuat Lea dalam hitungan detik bayangan kabut Valen hancur tanpa sisa. Valen yang melihat hal itu langsung mengunakan kabut untuk menutupi sekitar dia berencana kabur kedalam kuil untuk meminta bantuan Tia “Craaat..craat” tampa dia sadari tubuhnya telah hancur tercabik cabik, Valen yang sekarat berusaha memulihkan diri dan dia melihat kearah depan.
“Apaa-apaan ini sejak kapan kau disana” kata Valen melihat Raiya
Tangan Raiya berubah mengeluarkan cakar yang terbuat dari darah cakar panjang mirip seperti pisau dan pergelangan tangan yang tertutupi armor darah mengeluarkan aura kematian yang sangat kuat, sampai membuat Valen ketakutan
“Tunggu..tunggu sebentar mari kita bicarakan dulu.. akan kuberikan kalian uang bagaimana.. jika itu belum cukup aku punya banyak barang berharga lainnya jadi mari kita bicarakan dulu” kata Valen dengan suara yang bergetar ketakutan
“Criing” tanpa sadar Lea melompat kearah nya memotong kepala Valen dengan pisau yang ada dikakinya.
“Dia terlalu lemah, haaah padahal aku mau mencoba skill baru ku” kata Lea yang kecewa
“Lea jangan sombong hanya karena kau telah mendapatkan sebuah skill atau tidak kau akan bernasip sama seperti para Vampire ini, seperti kata tuan kita mereka yang angkuh sangat mudah dijatuhkan” Ucap Raiya
Di dalam kuil Tia salah satu High Vampire panic karena melihat kematian Valen
“Sepertinya tidak ada cara lain lagi selain memanggil dewa Teppes” pikir Tia sambil berlari menuju kealtar dalam kuil
Tia berlari dengan cepat menuju altar “Criiing” dari arah jendela muncul tebasan pedang yang menerjang kearahnya, Tia yang panic berusaha menghindar tetapi “Jroot” sebuah anak panah yang muncul entah dari mana menusuk perutnya membuat dia kehilangan keseimbangan, “Craas” pedang itu langsung memotong tangan kanan nya.
“Sialan” Tia pun mengahancurkan lantai dengan tangan kirinya membuat tabir asap dari serpihan batu yang dia hancurkan, membuat ruangan itu dipenuhi asap, dengan cepat dia berlari pergi meninggalkan tempat itu menuju alatar.
“Apa ini tidak apa-apa membiarkan dia kabur seperti itu” Rial sambil menyarungkan pedangnya
“Ya ini sesuai yang diperintahkan oleh dewa kita, setelah dewa darah datang dia berencana menghadapi nya dengan merasuki tubuh nona Lucy” ucap Rael sambil menurunkan busur panahnya.
Tia berlari menuju altar dengan tubuh yang di penuhi luka ketika dia sampai di altar dia terkejut melihat ada orang lain menunggu disana
“Hoaam baru sampai ??” Ucap Lucy dengan santai
“Cih sialan” pikir Tia sambil mengeluarkan pedangnya
“Oooh mau duel tapi tidak akan menyenangkan karena kau sudah babak belur, lebih baik cepat sana panggil dewa mu itu” ucap Lucy
“Apa-apaan dia apa dia meremehkan dewa darah atau ini cuman jebakan” Pikir Tia
“Kenapa kok belum siap-siap, tenang aja aku diberi perintah untuk berhadapan langsung dengan dewa darah Teppes jadi tenang saja aku tidak akan mengganggu pemanggilannya” kata Lucy dengan senyum sinis diwajahnya.
“Haaah berhadapan langsung kau gila, baiklah tapi jangan menyesal nanti wanita gila” Teriak Tia sambil berjalan ketengah alatar
Tia kemudian membasahi altar dengan darah yang dia punya sambil mengucapkan mantra-mantra aneh, altar itu kemudian mengeluarkan darah sampai membanjiri seluruh ruangan, seluruh darah itu kemudian berkumpul mengumpal menjadi satu membentuk sosok pria yang memliki kulit putih pucat, mata dengan iris berwarna merah, telinga yang lancip, berpakaian jas berwarna hitam dan merah, memiliki rambut hitam dan memiliki tato diwajah dan kedua tangannya, “Boom” dengan cepat Lucy langsung menyerang dengan tinjunya kearah wajah Teppes “Tingkss” suara tinju Lucy yang terhalangi oleh perisai kristal merah teransparan.
“Haah hewan liar berani sekali kau mengarahkan tinjumu kearahku” kata Teppes
Teppes kemudian menunjuk Lucy dengan tangan kirinya “Lempar” ucap Teppes seketika tubuh Lucy terlempar jauh sampai menabrak tembok “Boom”
“Kraatak” suara tulang Lucy yang retak “Sial dia benar-benar bisa pantas disebut dewa beberapa tulang ku kelihatannya sudah retak” kata Lucy sambil menahan rasa sakit
“Mahluk rendahan terimalah takdirmu karena telah berani mengacaukan kuil ku” ucap Teppes dengan sombongnya.
Teppes mengangkat tangan kirinya keatas “Skill penguasa darah ( skill yang dapat mengendalikan dan memperkuat darah penggunanya, dengan skill ini pengguna dapat bebas mengendalikan darah dan membentuknya sesuai dengan imajinasi pengguna )”
Ucap Teppes, darah kemudian berkumpu deatas tangan Teppes membentuk sebuah tombak kristal sepanjang 3 meter
“Menyesallah dialam baka mahluk rendahan” kata Teppes sambil melempar tombak kristalnya
Ketika Teppes melemparkan tombaknya “Bom boom boom” muncul tiga buah anak panah yang meledak ketika menyentuh tombak kristal itu membuatnya berbelok arah sedikit tidak mengenai Lucy " Booom" tombak yang begitu kuat sehingga dapat membuat lubang di dinding yang terbuat dari baja.
"Sorry aku gak cukup gila untuk melawan dewa seorang diri " kata Lucy
“Blood Armor : Blood Bots” ucap Lea yang melompat kearah Teppes
Lea dengan cepat menuju arah Teppes dan mengarahkan tendangannya kearah Teppes, menyadari adanya serangan yang cepat menuju arahnya Teppes langsung mempersiapkan pelindung menggunakan darahnya ketika Lea hampir mendekati Teppes dia langsung mendaratkan kakinya kelantai dan melompat kearah Lucy
“Apaa” terkejut dengan hal itu Teppes langsung menyerang kearah Lucy dan Lea menggunakan cakarnya yang
di perkuat dengan darahnya
“Skill Blood Armor : Sunset Claw” Secara tiba-tiba Raiya muncul dari bayangan Teppes dengan cepat langsung menyerangnya
Raiya langsung dengan cepat mencabik tubuh Teppes membuatnya terkena serangan telak, “Kraak” muncul
suara retakan dari tubuh Teppes yang berupa armor berbentuk sisik kecil yang melindunginya dari serangan Raiya.
“Cih sudah kuduga tidak akan semudah itu” kata Raiya
“Menarik hebat juga kau bisa merobek sedikit bajuku” kata Teppes dengan angkuh
“Terimakasih atas pujiannya berikutnya adalah kepalamu” kata Raiya sambil mengarahkan cakarnya kearah Teppes
“Baiklah mari kita mulai ronde kedua” Kata Lucy sambil berjalan mendekati Raiya, kecepatan pemulihan Lucy yang abnormal membuat Teppes bingung “Aku yakin mematahkan beberapa tulangnya tadi bagaimana mungkin dia sembuh begitu cepat” Pikir Teppes
Lucy langsung menyerang dari depan dengan tinjunya sementara Raiya langsung menghilang kedalam bayangan
dengan skill nya Shadow Drive ( Kemampuan yang membuat pengguna dapat menyelam dalam bayangan untuk beberapa menit ), Lucy langsung meninju Teppes “Kraas.. kraaas.. kraas.. kraas..” dia dengan ganas memukul pelindung Teppes, Teppes dengan santai melihat serangan Lucy sambil berjaga-jaga dengan keberadaan Raiya
yang menghilang didalam bayangan.
“Kemana bocah beast itu aku tidak bisa merasakan hawa kebradaannya” pikir Teppes yang melihat kearah sekitar.
Menyadari kelengahan Teppes Lucy pun langsung memanjangkan ekornya keatas Teppes melihat hal itupun mengacuhkan apa yang di lakukannya, tiba-tiba dari arah belakang Lucy muncul Lea yang berdiri diatas ekor Lucy diapun langsung melompat keatas mengincar lampu hias yang tergantung diatas altar. Teppes yang terkejut dengan tindakan Lea langsung menyerang Lucy dengan tinjunya Lucy berusaha menangkis serangan itu kembali terpental kedinding Teppes langsung mengumpulkan darahnya ditangan kanannya darahnya itupun mengkristal membentuk tangan raksasa yang mencobak mencapai Lea yang melompat, menyadari kelengahan dari Teppes Raiya keluar dari bayangannya “Craat..” dengan kedua tangan mencakar punggung Teppes
“Gaaah” Teppes yang terkena serang telak kehilangan kendali atas skillnya tangan kristalnyapun hancur, Lea yang dekat lampu hias itupun langsung menyerang denga kakinya “Kraas…” Lea terkejut melihat lampus hias yang dia serang dengan sekuat tenaga masih utuh dan hanya meninggalkan goresan kecil. Bersamaan dengan serangan Lea tiba-tiba tubuh Teppes bercahaya dan dia pun menjerit kesakitan “Gaaaaah kelinci sialan” Raiya yang didekatnya terlempar kerena jeritannya, Lucy yang melihat dari kejauhan langsung tersenyum “Ketemu” Lea pun mendarat di dekat Raiya dan Lucy.
“Sepertinya tebakan kita benar” ucap Lea dengan semangat
“Ya tidak salah lagi itu adalah inti kuilnya” ucap Raiya
(Inti kuil adalah sebuah benda yang menghubungkan para dewa/dewi dengan dunia, perwujudan dari berhala yang disembah oleh pengikutnya sekaligus yang menjadi kelemahan dari dewa/dewi itu sendiri, karena itulah para dewa membuat banyak kuil agar intinya tersebar untuk mencegah kematiannya dewa/dewi itu).
Lucy pun bangkit sekali lagi dari tempat yang pulih dengan cepat “Hahahah ayo kita mulai ronde ke tiga” Teppes yang terluka parah terkejut dengan kemampuan penyembuhan Lucy dia pun menyadari botol obat Excelir yang dipegangnya
“Excelir adalah obat penyembuhan tingkat atas yang dapat menumbuhkan tangan yang putus stoknya tidak
banyak dipasaran dari mana gadis ini bisa memliki benda mahal itu” pikir Teppes
Teppes yang ketakutan karena kelamahannya diketahuipun berteriak kuat
“ATAS NAMA DEWA DARAH TEPPES AKU MEMERINTAHKAN KALIAN BERKUMPUL DISINI PARA PENGIKUTKU” kata Teppes dengan suara lantang
Tetapi tidak ada tanda pergerakan sama sekali dari pengikutnya Teppes yang heran dengan hal itu tiba-tiba dekagetkan dengan suara pintu “Booom” pintu itu ditendang sampai hancur dari balik pintu itu muncul sesosok perempuan
“Mau berteriak sekuat apapun tetap percuma” Ucap Rial Ghoul Beast Singa sambil membawa beberapa kepala para vampire
Rail pun melemparkan kepala vampire itu kearah Teppes “Ktaak..ktaak” kepala vampire yang jatuh di dekat Teppes, melihat kepala pengikutnya membuatnya merasa marah.
“DASAR MAHLUK RENDAHAN BRANINYA KAU MEMBUNUH PENGIKUTKU” dengan marah dia pun menciptakan tombak yang terbuat dari darahnya warnanya hitam pekat dengan banyak duri diujungnya
Rail tersenyum melihat Teppes yang marah
“Hei coba lihat bawah” kata Rail sambil menunjuk kepala vampire, kepala Vampire itu tiba-tiba bercaha dan “BOOOM”
“Apaa” Teppes yang terkena jebakan Rail tubuhnya pun hancur dia pun berlutut seakan-akan kehabisan tenaga, Regenerasi yang dia milikipun melambat karena kehabisan tenaga melawan kelompok Lucy, Teppes yang terdesak melihat kearah satu-satunya pengikutnya yang tersisa disana dia pun mengeluarkan kabut darah dan langsung berlari kearah pengikutnya, ketika kabutnya menghilang terlihat bahwa Teppes menggigit leher Tia pengikutnya yang paling setia.
“Oi kau dia itu pengikutmu tau” kata Lucy dengan santai
“Haah memang kenapa dia seharusnya merasa terhormat karena bisa mempersembahkan darahnya untukku” kata
Teppes sambil membuang mayat Tia “Braak” mayatnya mengering karena kehabisan darah
“Kekuatanku telah pulih sekarang bersiaplah untuk mati” kata Teppes yang membuat armor dan tombak dari darahnya
Teppes yang telah menyiapkan armor dan tombak bersiap menyerang kelompok Ghoul itu terkejut dengan kehadiran yang dia rasakan dia langsung melihat kearah Lucy muncul sesok putih yang samar-samar.
“Hawa keberadaan ini kau seorang dewa juga siapa kau berani sekali kau masuk dalam kuilku” Kata Teppes yang mengacungkan tombaknya kearah Reiga.
“Aku dewa ghoul Reiga yang telah memerintahkan mereka semua untuk menyerang kuilmu” Ucap Reiga melihat Teppes dengan tatapan yang dingin dan auara yang dipenuhi kebencian lama akibat masalalu yang dilalui.
“Haah aku tidak pernah mendengar nama itu dilihat dari auramu kau pasti dewa kelas bawah ( Para dewa/dewi di golongkan menjadi 4 golongan : Kelas bawah, Menengah, Atas, dan Raja ) sepertinya kau baru lahir sehingga bodoh untuk berani melawanku dewa kelas menengah” Kata Teppes yang merendahkan status Reiga.
“Aku tau kau dewa kelas menengah dan alas an aku menyerangmu bukan karena ketidak tahuanku, alasanku cuman satu karena aku merasa bisa dengan mudah mengalahkanmu” kata Reiga
“Cih sombong, aktihkan otoritas teritori” ucap Teppes yang mengabtifkan penghalang dikuilnya, Tubuh Reiga pun kehilangan wujudnya menjadi transparan seperti hantu
“Hah sekarang kau bisa apa disini adalah wilayahku tidak akan aku biarkan dewa lain sembarangan memasuki tempatku, setelah aku selesai dengan semua pengikutmu ini akan kuhancurkan kuil kecilmu dengan memerintahkan ribuan bawahan ku HAHAHA” Ucap Teppes
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Rafli Ananda
Hai... terimakasih atas komentar dan sarannya, author berjanji akan menjadi lebih baik lagi. Selagi menunggu perbaikan pada novel ini silahkan lihat cerita lainnya, di jamin seru loh
2024-05-08
0
ardikyezt
tolong diperbaiki lagi Thor itu rial atau rail
2024-05-07
1
dsnbl
beda jauh skill yang di dapat dengan skill yang di kasih.
seharus nya efek nya jangan jauh jauh klo emng ga cocok,
masak skill pengendali di tukar jadi armor, sangat tidak fair
2023-02-03
4