Reiga yang datang langsung ke kuil Teppes berhadapan langsung dengannya melihat Teppes yang percayadiri dia pun tersenyum.
“Kau pikir aku tidak menyiapkan hal ini terjadi hah, aktifkan skill merasuki” tubuh Reiga kemudian berubah menjadi butiran cahaya putih, cahaya putih itu kemudian merasuku Lucy sang pengikut pertamanya.
Tubuh Lucy dan Reiga pun telah menyatu tato garis merah hitam kemudian muncul di tubuh Lucy semua luka dan tulang yang patah kemabali sembuh dengan instan, melihat hal itu Teppes tau itu akan menjadi masalah dia pun bersiap dengan gabungan skill darah yang dia punya untuk membentuk armor dan senjata.
“Tidak perlu bersiaga seperti itu, ini sudah selesai kau sudah kalah” Kat Reiga yang merasuki Lucy sambil tersenyum dingin.
“Apa maksudmu haah” teriak Teppes
“Yaa kau nanti akan tau sendiri” Ucap Reiga yang merasuki Lucy, sabil menerjang menuju Teppes dengan kecepatan dua kali lipat langsung memukul perut Teppes “Kraaks” muncul suara retakan dari armor Teppes
“Sial tinjunya bisa menembus pertahanan armorku” Pikir Teppes, Teppes yang terkena serangan telak langsung melompat mundur armor yang dia ciptakan dapat dengan mudah dihancurkan membuatnya kebingungan, sambil menahan rasa sakit dia menyadari bahwa tangan dan kaki Lucy diselemuti kristal darah kecil berbentuk sarung tangan dan sepatu, Lucy langasung menghatam lantai dengan kakinya untuk tumpukan dan langsung melompat kearah Teppes, Teppes pun mengeluarkan pelindung tapi ketika tinju Lucy menyentuh pelingdung Teppes pelindung itu hancur bagaikan telur yang dipukul dengan palu
“Sialan” Teppes yang kehilangan pelindungnya mencoba untuk menyerang Lucy dia mencoba menusuk Lucy dengan tompak nya tapi Lucy dapat menghindari serangannya geram melihat Lucy Teppes pun kehilangan kendali dan melakukan serangan beruntun tombak dia ayunkan dengan kecepatan yang luar biasa serangan tusukan nya hanya mengincar titik vital Lucy.
“Haha percuma dengan skill manipulasi darah aku sudah meningkatkan kemampuan kinetic dan kecepatan reaksi di tubuh Lucy sisanya hanya membiarkan intingnya bekerja untuk menghidari semua serangan mu” ucap Reiga sambil menggunakan tubuh Lucy untuk menghidari semua serangannya
“SIALAN KITA LIHAT BERAPA LAMA KAU BISA MENGHINDAR DASAR SERANGGA” kata Teppes yang marah terkena propokasi Reiga, Teppes menggunakan skill nya untuk memperkuat dan mempercapat tubuh nya tubuh Teppes digarisi garis darah dari skillnya membuatnya jadi lebih cepat.
“Craast” setelah Teppes menggunakan skillnya akhirnya dia dapat menggores tubuh Lucy mengetahui bahwa serangannya berdampak membuat Teppes semakin mempercepat serangannya “Craast.. craast” dengan kecepatan Teppes Lucy sedikit demi sedikit terkena bebera luka gores “Croot” tidak tahan dengan serangan dari Teppes Reiga membiarkan bahu kiri Lucy tertusuk dan memegang tombak Teppes yang tertancap di bahu kirinya
“Skill pengendali: darah armor darah Gloves of Red Wave” Reiga mendaratkan pukulan kearah jantung Teppes
gelombang merah yang dihasilkan dari hentakan yang dia buat dari kakinya mengalir kearah tinju dan mengahancurkan dari dalam, Teppes yang terkena serangan telak mencoba memulihkan dirinya tetapi bukannya pulih tubuhnya lansung mongering mengkriput seperti orang tua berusia 95 tahu.
“Apa-apaan ini” ucap Teppes yang lemas
“Akhirnya bekerja juga” kata Reiga di dalam tubuh Lucy “Craaats” sambil mencabut tombak Teppes yang tertancap dibahu Lucy
“Apa maksudmu bekerja” kata Teppes yang bingung
“Hahahah apa kau tidak penasaran kenapa kami mau membiarkan anak buahmu memangil datang kemari” kata Reiga
“Maksudmu kau membiarkan dia memangilku” kata Teppes yang terkejut
“Benar sebelum menyerangmu aku telah mempelajari dewa seperti apa kau ini, jadi ketika kau telah terluka parah dan menyerap darh pengikutmu sendiri itu juga sudah direncanakan, akan kukatakan padamu sebeluh dia kemari dia tubuhnya sudah terkena racun yang di buat khusus untuk vampire ya walaupun efeknya agak lama tapi itu cukup untuk membuatmu sekarat” kata Reiga
“Jadi maksudmu semua pertarungan itu untuk membuatku meminum darah pengikutku dan memaksaku mengunakan skill darahku” kata Teppes
“Benar sekali, Skill pelahap diaktifkan” kata Reiga yang mengahancurkan lampu diatas altar menggunakan skillnya, dari lampu itu jatuh dua buah kristal
“Gaaah” Teppes yang inti kuilnya dihancurkan menerima dampak besar yang membuat wujudnya menjadi transparan
“Jadi seperti ini bentuknya pecahan dewa ( pecahan dewa merupakan inti dari kuil para dewa yang berfungsi
menyerap kekuatan iman para pengikutnya inti ini dapat membesar jika banyak kekuatan iman yang diserapnya dan juga dapat dipecah untuk membuat kuil baru, pecahan dewa dapat direbut oleh dewa lain jika inti kuil dihancurkan dan jatuh ketangan dewa lainnya )” kata Reiga yang mengabil pecahan dewa tersebut, Reiga lalu menyerap kekuatan dari pecahan milik Teppes
“Ping..ping..ping
selamat kepada dewa mayat karena telah berhasil merebut inti milik dewa kelas menengah, memulai memberikan hadiah, Ping..ping 1.000 Gp didapatkan, Ping..ping menerima skill penempaan ( dengan membayar sejumlah Gp dapat membuat senjata suci tersendiri, kualitas senjata tergantung terhadap bahan yang digunakan )” suara sistem yang terdengar dikepala Reiga.
“Dasar sialan kau tunggu saja kekuatan ku akan pulih dalam beberapa hari setelah itu akan kubinasakan kau dan seluruh klanmu” teriak Teppes kepada Reiga
“Hmmmm bigitu kau pikir aku sepertimu, aku sama sekali tidak pernah menganggap remeh musuhku” kata Reiga dengan nada sinis
“Ping..ping pemberitahuan kepada dewa darah 7 dari 25 kuil telah dihancurkan” suara sistem dikepala Teppes
“Apa bagaimana mungkin selain kuil ini seluruh kuilku dijaga ketat dan letaknya tersembunyi tidak mungkin dewa kelas bawah yang baru tercipta bisa menembusnya” kata Teppes sambil melihat Reiga
Dua minggu sebelum Reiga menyerang kuil Teppes dia mendapat pesan dari dewi lain kitap semesta bercahaya dan muncul sebuah tulisan “Heeiyooo apakabar anak baru kenalin aku dewi kelah menengah dewi pertaruhan Artia sebagai bentuk perkenalan akan kuberikan hadiah kecil”,
“Ping..ping dewi pertaruhan Artian memberikan anda artefak Silver Blade, 15 Tombak besi perak, 10 Excelir apakah anda ingin menerimanya” pemeberitahuan sistem yang terdengar dikepala Reiga
“Hei untuk sebuah hadiah ini terlalu mencurigakan, apa tujuanmu” kata Reiga yang membalas pesan Artia
“Hehehehe gak apa cuman memberikanmu persiapan aja soalnya bukan cuman kau dewa yang mendirikan kuil disekitar situ” Balas Artia
“Maksudmu ada kuil dewa lain disekitar sini yang akan menyerang kuilku” balas Reiga
“Yak benar karna itu adalah kuil milik dewa yang sangat angkuh dia memandang rendah dewa lainnya apalagi dewa yang baru lahir sepertimu itu pasti akan langsung dimangsa habis olehnya” balas Artia
“Jadi maksudmu hadiahmu dapat membantuku” balas Reiga
“Ya tidak juga tapi aku punya ingin menawarkan rencana kepadamu bagaimana kalau kau menyerang kuilnya lebih dulu sebelum kau diserang” balas Artia
“Bahkan jika berhasil menghancurkan kuilnya tidak ada jaminan bahwa dia akan membawa pasukan nya untuk menghancurkan kuil ku” balas Reiga
“Hohoho kalau itu biarkan saya jelaskan” muncul balasan berbeda dari dalam kitap yang bergabung dalam diskusi Reiga dan Artia
"Sorry dia kuundang dalam percakapan kita" balas Artia
“Pertama-tama perkenalkan saya dewa perdangangan salah satu dari dewa kelas atas Borus saya memberi salam kepada anda, mohon terima hadiah kecil dari saya” balas Borus sambil mengirim banyak barang
“Ping..ping anda menerima 30 pedang metal, 20 busur, 250 anak panah baja, 50 tombak metal” pemberitahuan sistem untuk Reiga
"Seperti yang di harapkan dari dewa yang mengurus bisnis di dunia ini dia terlalu kaya yang seperti ini dia bilang kecil ini cukup untuk melengkapi persenjataan satu kali perang kecil" pikir Reiga
“Hmm terimakasih atas hadiah nya tapi bisa kita bahas tentang rencana yang kau maksudkan” balas Reiga yang sedikit gugup
“Hoho maaf kan saya, langsung pada intinya saya ingin anda bertarung langsung dengan Teppes di kuilnya dan menahannya untuk kami dan selagi anda menahannya saya dan dewi Artia akan menyerang kuilnya yang lain” balas Borus
“Hoo jadi begitu kau ingin menurunkan peringkatnya ya ( peringkat dewa ditentukan dengan seberapa banyak
yang kepercayaan dan iman yang dia dapatkan menghancurkan dewa dapat membuat dewa tersebut kehilangan kekuatan iman yang dia simpan dalam kuilnya dan bisa menghilangkan rasa kepercayaan pengikutnya )” balas Reiga
“Benar sekali dan bukan hanya itu saja diakan kehilangan sebagian besar kekuatannya dan membuat dia harus berhibernasi selama beberapa tahun” balas Borus
“Hmm ada satu hal yang mengganjal pikiranku kenapa kalian mau sebaik ini mau membantuku” balas Reiga yang sedikit curiga dengan dewa dewi ini
“Ya bisa dibilang ini balas dendam, Teppes beberapa kali menyerang kota ku kau tau jadi jika dia jatuh rasanya enak sekali melihatnya” balas Artia
“Hohoho aku juga sama walaupun kelasku lebih tinggi dari karena aku ini dewa sepesialis perdangan dia sering menyerang karavanku dan merusak usahaku ooh dan tentu saja sebagai bonus nya kami akan mengabil pecahan dewanya hohoho” balas Borus
“Jadi kalian menggunakanku sebagai alat balas dendam kalian ya, Haah terserah sejujurnya alasan kalian lebih bagus dari pada mencoba sokbaik tadi” balas Reiga
“Hohoho, bagus bukan kita sama-sama diuntungkan dan itulah yang paling penting bagi pedangang, jadi itu bisa kami anggap bahwa anda menerimanyakan” Balas Borus
“Ya.. serahkan saja pada aku penasaran seperti bagaimana kekuatan dewa kelas menengah itu” Balas Reiga sambil tersenyum kecil
Kembali saat ini Reiga yang berhasil menundukkan Teppes didalam kuilnya membuat Teppes akhirnya menyadari bahwa dia diserang oleh lebih dari satu dewa
“Sialan siapa yang membantumu dewa mana yang berani melawanku haaaa akan kuhabisi dia” ucap Teppes yang terbakar amarah
“Shhhh sebaiknya kau diam ini sudah larut malam bukankah sudah saatnya kau untuk tidur Teppes wahai dewa kelas bawah hahahaha” ucap Reiga yang tertawa melihat Teppes terpuruk
“Ping..ping pemberitahuan kepada dewa darah Teppes akan di turunkan kelasnya dari dewa kelas menengah menjadi dewa kelas bawah, otoritas diturunkan dewa darah menjadi dewa vampire merah, Ping..ping karena otoritas yang dicabut dewa vampire merah Teppes akan menjalankan hukuman hibernasi selama 10 tahun” pemberitahun sistem kepada Teppes
Bersamaan dengan pemberitahuan tersebut Teppes menghilang dari hadapan Reiga menjadi butiran cahaya merah
“Sudah selesai” Ucap Reiga yang melihat Teppes menghilang sambil mengingat masa lalu nya yang merupakan budak dari ras vampire, dia dan rasnya di dunia yang berbeda mati dan hanya dijadikan tameng hidup
"Denga begini satu langkah maju" pikir Reiga
“Skill merasuki lepas” Ucap Reiga yang memisahkan diri dari Lucy
Lucy pun terduduk lemas seakan seluruh energinya terkuras habis
“Kerja yang bagus sekarang istirahatlah” ucap Reiga kepada Lucy, Lucy pun perlahan tergeletak dan tertidur dilantai
“Hehehe selamat tidur hehe.. zzzzz” ucap Lucy yang tidur lelap
“Raiya kemari” Ucap Reiga, Raiya pun langsung datang dan berlutut dihadapan Reiga
“Ya tuanku” Ucap Raiya
“Kerja yang bagus kau bisa menahan Teppes bersama dengan yang lainnya, tapi jangan senang dulu periksa seluruh tempat ini dan beritahu yang lainnya untuk mengumpulkan seluruh mayat para vampire ini untuk menjadi tumbalku”
“siap tuan” ucap Raiya yang menghilang kedalam bayangan
Reiga yang bosan memutuskan untuk berkeliling kuil milik Teppes, stelah berkeliling beberapa lama dia menemukan ruangan bawah tanah yang dipenuhi oleh banyak tahanan
“Hooo menarik” ucap Reiga sambil melihat apa yang ada didalam kurungan itu
Dia melihat pemandangan yang tidak biasa seekor singa putih yang berukuran hampir sama dengan gajah yang sedang sekarat
"Apa ini entitas astral kalau tidak salah dia adalah salah satu raja hewan yang ada dihutan ini" pikir Reiga sambil melhat kebawah ada banyak obat-obatan dan tubuh singa itu yang telah tersayat sayat
"Hei kau apakau mau mati " ucap Reiga sambil melihat singa itu
Singa yang lemas itu tidak bisa berkata apa-apa karena telah sekarat digunakan sebagai bahan percobaan dan kantung darah hidup bagi para vampire, ekor singa itu bergerak dan berusaha mencapai Reiga, denga tatapan yang sedingin es Reiga melihat singa itu
"Aku anggap itu sebagai jawaban iya" ucap Reiga sambil menujuk kearah jantung singa putih itu
"Mari kita coba kendalikan kekuatannya sedikit skill pelahap" ucap Reiga "Graas" seketika dada singa putih itu berlubang dan mati tampa rasa sakit
"Tidurlah yang nyenyak raja hutan, sebagai gantinya akan kuambil mayat mu" kata Reiga sambil menyimpan mayat singa putih itu
"Kratang" suara besi muncul dari sebalah kandang singa itu Reiga terkejut melihat apa yang ada didalam ruangan kandang besi satunya lagi
"Kenapa kalian bisa ada disini " ucap Reiga yang penasaran
Bersambung......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 284 Episodes
Comments
Nthat Ahtebub
hmm, lanjut
2022-03-15
6
anggita
mampir bca sja.
2022-02-21
1