"Pagi gadis ku... Gak sholat nak? Kenapa masih tidur?" Bu dewi mendekati ranjang Dea untuk membangunkan anak semata wayang nya.
"Pagi juga bu, hari ini aku lagi datang tamu bulanan jadi cuti sholat dulu untuk beberapa hari kedepan bu" Jawab Dea dengan suara serak khas bangun tidur.
"Ibuu sakit?" Tanya Dea kepada ibunya.
"Ngg gg nggak... ibu gak sakit" Jawab bu Dewi gugup.
"Kalau ibu gak sakit, tapi kenapa ibu kelihatan pucat sekali?" Tanya Dea penasaran.
"Ibu nggak apa apa nak, tadi ibu sedikit meriang karna masuk angin. Tapi sekarang udah nggak lagi. Tadi ibu udah bikin dan minum wedang jahe, jadi meriangnya udah hilang. Nggak usah kwatir sama ibu." Bu dewi menjawab sambil tersenyum pada Dea, menunjukkan bahwa dirinya saat ini baik baik saja. Supaya Dea tidak mencemaskan dirinya.
"Ya udah, ibu berangkat kerja dulu ya." Bu Dewi pamit pada Dea untuk berangkat bekerja.
"Hati hati dijalan ya bu. Kerjanya jangan terlalu capek, ntar ibu sakit." Pesan Dea pada ibunya.
"Iya nak, ibu usahain gak terlalu capek kerjanya." Bu dewi menjawab sambil berlalu pergi.
"Kenapa akhir akhir ini ibu sering kelihatan pucat ya, apa ibu sakit?" Batin Dea penasaran.
"Apa mungkin ibu mengidap suatu penyakit yang di rahasiakan pada ku? atau mungkin ibu kerjanya berat di tempat majikan nya sehingga ibu kecapekan bekerja disana." Dea menerka nerka kenapa ibunya akhir akhir ini sering terlihat pucat dan lesu.
Dea tidak langsung percaya jika ibunya puncat hanya karna masuk angin saja. Dia bertekat ingin mencari tahu tentang ibu nya.
"Masa iya ada orang masuk angin tiap hari." Dea merasa lagi di bodohi seperti anak kecil.
Dea bangun dari tempat tidurnya dan melanjutkan ritual mandi kilat ala Dea yang hanya menggunakan waktu sepuluh menit untuk menyelesaikan semua kegiatan di kamar mandi.
Hari ini Dea berniat ingin mencari pekerjaan.
dia telah menyiapkan beberapa Cv untuk mendaftar di beberapa perusahaan.
Dea telah mengantongi beberapa nama perusahaan di kota Lolo yang akan dia datangi hari ini.
"Semoga diantara beberapa perusahaan ini ada rezeki ku disana." harap Dea.
Dea memesan ojek online via aplikasi dari Hp nya. tak berapa lama berselang ojek yang dipesan Dea datang. Dea menaiki ojek itu untuk mengantarkan nya menuju perusahaan pertama yang akan di datanginya.
Ada beberapa perusahaan yang langsung menolak berkas berkas lamaran pekerjaan Dea, namun Dea tak patah semangat.
Dea terus mencoba memasukkan lamaran pekerjaannya ke beberapa perusahaan lainnya.
Lelah... sudah pasti lelah. Seharian ini mulai dari jam tujuh pagi hingga saat ini jam menunjukkan pukul empat sore, Dea masih mencoba mencari perusahaan yang mau menerima berkas berkas lamaran nya yang tinggal satu lagi.
Mungkin karna pendidikan Dea yang hanya tamatan SMA membuatnya kesulitan untuk mencari pekerjaan apa lagi kerja kantoran. Tapi tidak ada salahnya mencoba.
Semoga ada perusahaan yang memanggil Dea dan bersedia menerima Dea di perusahaannya walau hanya menjadi office girl pun tak jadi masalah bagi Dea.
Di seberang taman tempat Dea melepas penat terlihat gedung kokoh tinggi menjulang indah yang bertuliskan PT. ANDARA GROUP.
"PT. ANDARA GROUP?? itu kan Perusahaan terbesar dikota ini, apa gw coba aja masukin berkas ini kesana? Tapi apa mungkin bisa surat lamaran gw diterima di sana? Aku hanya tamatan Sekolah menengah dan tidak punya pengalaman kerja, orang dalam yang bekerja di sana pun tak ada seorang pun yang aku kenali.
Tak ada yang bisa membantu gw untuk masuk kerja disana. tapi apa salahnya mencoba" Batin Dea.
"Mari kita coba" Dea bangkit dan mencoba berjalan mendekati gedung tinggi itu.
Sesampainya di depan gedung tinggi entah berapa tingkat itu Dea pun tak tau tingkatnya ada berapa, yang pasti seumur hidupnya itu gedung tertinggi yang pernah Dea temui.
"Bismillahirrahmanirrahim. Semoga ada lowongan kerja disini dan menjadi rezki untuk ku" Dea berdoa sebelum mendekati gedung itu.
Dengan langkah gontai dan ragu Dea tetap memberanikan diri untuk mendekati perusahaan ternama itu.
Di depan pintu perusahaan itu berdiri dua orang laki laki tinggi berbadan besar, berwajah sangar.
membuat nyali Dea menciut.
Melihat dua orang manusia sangar di depan nya membuat dea berubah fikiran.
Dia hendak putar balik dan pergi dari tempat itu.
Namun kaki Dea gemetaran sulit untuk di bawa melangkah apa lagi di bawa berlari untuk pergi dari sana. Badan Dea berkeringat dingin saking takut nya sama orang yang ada di depan nya.
"Ada yang bisa di bantu" tanya salah satu Pria itu yang ternyata sudah berdiri di depan Dea.
"hhmm ii itu... itu.. A anu..." Dea gak bisa bicara, kehilangan kata kata karna takut melihat manusia aneh yang ada di depan nya.
"Apakah anda kesini ada keperluan?" Tanya pria yang satu nya lagi.
"ii i.. ya.." Jawab Dea gugup.
"Aku mau melamar kerja di perusahaan ini. Apakah perusahaan ini punya lowongan kerja saat ini?" Tanya Dea memberanikan diri untuk bicara apa maksud dan tujuannya.
"Disini memang lagi membuka beberapa lowongan pekerjaan dengan beberapa tingkat keahlian untuk mengisi sebagian posisi yang masih kosong." jawab pria itu.
"kalau begitu apakah aku juga boleh bekerja disini untuk mengisi salah satu posisi tersebut?" Tanya Dea semangat, setelah mendengar bahwa perusahaan ini membutuhkan beberapa karyawan baru.
"Silahkan anda mengantarkan surat lamara anda ke CS kami" jawabnya singkat.
"Ok. Terimakasih ya pak" jawab Dea berterimakasih kepada kedua orang di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Elwi Chloe
semangat ka
2022-02-02
0
Hanna Devi
Semoga berhasil Dea.. cemunguuut.... 💪💪💪
2022-01-26
0
Erna Queena
Semangat Dea!
2022-01-26
0