Tiba - tiba kepalaku terasa sangat sakit, entah mengapa hatiku jadi mengerti tentang hatinya akibat ikut merasa sesak padahal aku belum pernah berjumpa dengannya. Ia mulai melepas kedua tangannya dari wajahku lalu mendekatkan bibirnya pada dahiku.
Ternyata ia mencium ku cukup lama, aku hanya membiarkannya melakukan hal itu kepadaku tanpa berkata sepatah kata pun, aku masih termenung sambil terus menatap kearahnya dengan kondisi tubuh yang masih kaku.
Sebenarnya ingin sekali hatiku bertanya kepadanya tentang diriku yang sesungguhnya tapi ku urungkan niat itu karna aku masih tidak percaya dengan kata - katanya, ia pun mulai pergi meninggalkanku.
Sedikit demi sedikit aku pun mulai sadar, jika gadis itu pergi aku pasti akan sendirian lagi dalam kegelapan yang menakutkan meskipun kini sudah sangat terang.
Tanpa berpikir panjang aku langsung mengejar gadis itu, ku tangkap tangannya dan ku genggam erat - erat dan tak akan ku biarkan tangan itu terlepas dari genggamanku, saat ia berbalik ke belakang untuk menghadap ke arahku.
Aku sangat terkejut ketika melihat mata beningnya merah dan bengkak karna menangis begitu lama.
"Jawab pertanyaanku! sebenarnya ada apa denganku?" tanyaku penasaran.
Ia tak menjawab, ia hanya terus menangis dan menangis, tubuhnya terlihat sangat lemas dan langsung jatuh terduduk. Untung aku berhasil menahannya supaya lutut nya tak terbentur keras.
"Dek!" ucapnya serak.
"Andaikan ingatanmu bisa dipulihkan sekarang kau pasti akan ingat aku... Kau pasti ingin kembali, kau pasti akan meninggalkan keluargamu yang sekarang, kau pasti akan membantu kami melawan para penjajah yang akan merebut Kerajaan kita." jelasnya.
Aku tertegun saat ia memanggilku dek.
"Apakah aku punya kaka?" pikirku tak percaya.
"Apakah gadis ini kakaku?" bisikku semakin tak percaya.
Sekarang aku tak peduli apa - apa, aku pun mulai memeluknya kembali sambil berkata " jika memang aku sedang lupa ingatan dan kau memang betul kakakku, aku janji padamu akan meninggalkan tempat ini untuk menolongmu dan keluarga kita." ucapku sambil terus menangis.
"Jangan Aisyah! kau sangat berharga, kau lah yang sedang diburu selama ini, kau lah penerus untuk membangun Istana kita karna kau berharga. Kau mempunyai kelebihan yang sangat diperlukan oleh para penjajah, aku yakin jika kau tertangkap kau pasti tidak akan dibunuh, kau pasti akan di penjara dan dimanfaatkan oleh mereka." jelasnya sambil menghapus air matanya yang terus mengalir deras.
"Tolong percaya kepadaku meski kau merasa ini hanyalah mimpi, tapi kau harus mengerti bahwa ini memang benar aku. Ini adalah arwahku yang menumpang masuk kedalam mimpimu, karna aku sebagai kakamu tidak akan membiarkan mu terluka."
"Ingat! aku akan terus menjagamu, jika kau melihat cahaya kecil itu adalah aku. Penjajah juga mengincarku sebagai alat untuk pemberi berita jika aku sudah terpengaruhi, semoga saja itu tidak akan pernah terjadi. Itu sebabnya ayahanda menyuruh ku pergi sebagai penjagamu." ceritanya.
Saat aku mendengar itu semua aku mulai terheran - heran, apa lagi dengan kelebihan yang dikatakan ada padaku sedangkan diriku tidak mengetahuinya sama sekali.
"Memangnya apa yang aku punya hingga aku jadi sangat berharga?" tanyaku merasa bingung.
"Nanti kamu pasti akan mengetahuinya sendiri yang jelas kamu lebih berharga dari pada aku, jika kamu meninggal maka Kerajaan kita akan hancur.sekarang kau tidak perlu memikirkan Kerajaan kita yang berperang sejak dulu tapi tidak separah sekarang, berhati-hatilah karna para penjajah itu sedang mencarimu ditempat tinggalmu sekarang." jawabnya.
"Aku tak mungkin bisa terus menerus menjagamu. kini aku harus pergi untuk memberitahu kabarmu pada ayahanda dan ibunda tentang kondisimu, ditambah lagi dengan keadaan para musuh yang tak pernah menyerah dan akan selalu siap siaga untuk melakukan penyerangan kembali. Berdoalah agar Kerajaan kita cepat menang dan kamu pasti akan dijemput kembali," sambungnya.
Ia pun mulai mengambil tanganku lalu memakaikan sebuah gelang berbentuk hati ditanganku yang sisi sampingnya dipenuhi dengan mutiara berwarna biru.
"Aisyah, ini adalah gelang ajaib. Jika mutiara digelang ini berwarna merah berarti ada bahaya disampingmu, dari gelang ini pasti akan memunculkan gambar musuhmu, yang bisa melihat perubahan warna pada gelang ini hanyalah kamu. Jika gelang ini berwarna putih terang, berarti ada aku disekitarmu dengan wujud cahaya yang sangat kecil karna hanya kamu yang dapat mengenaliku." terangnya hingga membuatku mengangguk tanda mengerti.
"Inilah gelang pemberian dari Kakaknya Aisyah untuknya."
"Baiklah! aku harus pergi, kau pasti akan sadar setelah ini semua." jelasnya.
"Baik kak!" responku mulai merasa nyaman dengannya meski belum terlalu percaya.
"Maaf kak! aku ingin bertanya, sebenarnya siapa orang yang berjubah hitam itu? saat aku melihat kearahnya ia pun mulai mengeluarkan benda kecil berwarna merah lalu mengarahkannya kearah mataku!" tanyaku penasaran sekaligus bingung.
Saat ia mendengar kata-kataku ia langsung membuka matanya lebar - lebar sambil menggelengkan kepalanya, seolah-olah tak percaya dengan apa yang didengarnya, ia pun langsung menggenggam kedua tanganku erat - erat.
"A-a-isyah," ucapnya terbata - bata.
"Kamu telah ditemukan Aisyah," ucapnya parau dan menangis lagi.
"Oleh siapa kak?" tanyaku penasaran sambil ikut menangis.
"Ia adalah anak buah untuk menjajahmu, ia akan mengambil dirimu untuk memasukkanmu kedalam benda merah itu. Ia akan menguncimu selama - lamanya dan akan mengeluarkanmu jika mereka membutuhkan kamu, jangan khawatir! mereka tidak akan menyakitimu tapi jangan sampai itu terjadi karna jika itu menimpamu ketika aku tidak ada disampingmu," jawabnya.
"Jika itu terjadi! maka sungguh aku tidak akan memaafkan diriku sendiri, syukurlah ia berhenti menyedotmu kedalam benda itu karna ia tadi sempat melihatku hingga ia memilih untuk langsung pergi menjauh. Beruntung aku sempat membunuhnya dengan kekuatanku, tadi saat aku berhasil merampas benda merah itu dan memasukkannya kedalam aku pun langsung menghancurkannya setelah seluruh tubuhnya masuk kedalamnya dengan sempurna." jelasnya.
"Terima kasih kak!" ucapku senang.
"Jika tidak ada kakak, aku pasti sudah semakin lemas dan terperangkap kedalam benda itu selama - lamanya." syukurku.
"Iya dik, tapi kamu lebih baik mengucapkan syukur pada Allah, karna Allah yang telah mengingatkan kakak untuk menuju kepadamu walau hanya lewat perasaan batin." nasehatnya.
"Iya kak, Insya Allah aku akan selalu ingat pesan kaka! menurut kaka apakah kita masih bisa ketemu lagi?" tanyaku.
"Insya Allah! nanti kita bertemu lagi ditempat kita ya? dengan tubuh kamu sendiri," ucapnya.
"Amiin." doaku.
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Hai Kaka semuanya... 🤗
Makasih udah mau like, komen, ranting hadiah bahkan tak segan - segan memberikan Vote pada karya Star ya... Star sangat senang atas kebaikan Kaka semuanya... 😆
Semoga Kaka Sehat selalu ya... 😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
cantiknya 😍😍😍
2023-01-21
0
💜⃞⃟𝓛 ⏤͟͟͞R𝐙⃝🦜༄༅⃟𝐐ƙׁׅуα
kakak yg berusaha melindungi adiknya 🥺
2023-01-21
0
Embun
kk aisyah itu khadijah bukan?
2023-01-21
0