Nalia pun terkejut saat mendengar suara seorang pemuda yang ternyata berada tepat disampingnya.
"Siapa kau, beraninya ikut campur urusan ku!" sang penjual sayur yang dihampiri gadis itu.
"Aku, karena aku ingin membeli bahan makan" sambil menatap kearah Nalila sejenak.
"Akan tetapi jika kelakuan anda seperti ini terhadap seorang pembeli , aku yakin tidak ada seorang pun yang mau membeli sayuran ini lagi kepada mu " ucap seseorang pria dengan pakaian sederhana.
Dan saat itu gadis itu pun menatap kearah orang itu dengan pandangan bertanya .
'Siapa, dia aku belum pernah melihat orang ini sebelum nya'' ucapnya dalam hati.
Mendengar ucapan dari pemuda itu, sang paman, kesal bukan main
"Kau tidak perlu ikut campur! Kau tahu dia itu suka berhutang kepada ku dan. aku yakin dia pasti ingin berhutang lagi" ucap sang paman.
Sedangkan Nalila hanya menunduk dan. bersiap untuk pergi namun
Sebuah tangan menggenggamnya otomatis membuat langkahnya terhenti
"Bukannya kau datang kesini untuk membeli sayuran bukan, mengapa tidak jadi?" tanya pemuda itu.
Sambil menatap pemuda itu, Nalila pun berkata
"Apa yang dikatakan oleh paman itu semuanya benar tuan ,aku sudah terlalu banyak berhutang pada paman Syanji jadi saya" ucapannya terputus saat pemuda itu berkata
"Aku yang akan membayar nya ,jadi cepat kau ambil sayuran dan juga ikan yang ingin kau beli, biar semuanya aku yang bayar" ucapnya datar.
Mendengar ucapan dari pemuda itu Nalila pun. terkejut bukan main
Degh!
"Tuan, apa yang kau katakan, kenapa anda mau membeli kan saya ini, bukankah kita tidak saling kenal?" tanya gadis itu bingung.
Sedangkan pemuda itu hanya diam sambil mengambil barang yang ia beli.
"Kau itu mau atau tidak, bersyukurlah ada yang mau membayar kan hutangmu dan membayar semua belanjaan mu" ucapnya lagi
Nalila pun langsung mengangguk dan dengan cepat membeli sayuran beserta lauknya disaat itu juga pemuda yang tidak lain adalah Kanoko pun langsung membayarnya.
Sambil menyerahkan sejumlah uang pada paman penjual yang sombong itu
"Hn, ini uangnya, dan lain kali kita tidak usah membeli ditempat ini, kau mengerti" ucap kanoko pada Nalila dengan mata yang melirik. kearah sang paman.
Nalila pun mengangguk
Sedangkan pria sombong itu terkejut melihat uang yang diberikan Kanoko
"i- i ni, a apa i i ni uang" tanyanya dengan terbata
Mendengar itu Kanoko terdiam sejenak
"Kau bilang, jika gadis ini tidak bisa membayar hutangnya kan? Sekarang nona ini bisa membayar nya dan aku pastikan dia tidak akan belanja ditempat mu lagi"
Setelah mengatakan itu Nalila dan. Kanoko pun pergi dari tempat itu ,mereka berjalan bersama tetapi tidak ada yang berbicara .
Karena terlalu hening, Nalila berinisiatif memulai pembicaraan
"Terimakasih tuan sudah membantu saya bebas dari paman itu" sedangkan Kanoko hanya diam tanpa menanggapi gadis yang berada disampingnya.
Nalila pun mengerinyit bingung saat melihat arah langkah kaki pemuda yang menolongnya
'Bukan kah ini arah menuju rumahku, kok dia ke tempat ini' inner Nalila bertanya-tanya.
"Tunggu, tunggu tuan" dan itu membuat pemuda tampan itu terhenti
Nalila pun menunduk dan
"Boleh kah saya bertanya" ucapnya yang masih menunduk
"Hn, aku tahu apa yang ingin kau tanyakan" tebak nya tepat
Mendengar ucapan kanoko pun gadis itu pun langsung menatapnya dengan pandangan terkejut
"Kau ingin tahu kenapa aku ada disini, bukan"
Nalila pun mengangguk dan Kanoko pun menjelaskan
"Aku menyewa salah satu tempat ini"
Mendengar ucapan. dari pemuda itu , Nalila pun teringat akan ucapan kakeknya.
"Oh iya aku baru ingat kalau ada yang menempati kontrakan kakek, jadi anda lah orangnya?"
Kanoko mengangguk sebagai jawaban nya.
Melihat senyuman gadis itu membuat hati Kanoko sang putra mahkota pun menghangat
Nalila pun kembali berkata
"Semoga anda betah tinggal di sini, tuan jika ada kekurangan di dalamnya, mohon maafkan kami karena rumah itu memang cukup sederhana dan kadang bisa dibilang tidak layak"
Mendengar itu membuat Kanoko langsung menyela
"Kata siapa tidak layak, bagiku dimana pun tinggal asal tempat itu nyaman bagiku layak, apa lagi kami hanyalah seorang pengembara"
"Kami, maksud anda" tanya nya memastikan
Kanoko pun menjelaskan perihal dia dan sang paman datang ke sini walaupun dengan sedikit berbohong.
"Aku dan pamanku, kami hanya hidup berdua dan kebetulan lewat desa ini. Jadi aku dan paman berniat untuk tinggal disini untuk beberapa hari"
Degh!
Mendengar ucapan kanoko entah kenapa perasaan Nalila pun. seakan tidak rela jika pemuda dihadapannya ini pergi begitu saja.
"Jadi anda dan dan paman anda akan segera pergi"
"Hn" jawab Kanoko
"K- ka- kalau begitu saya pulang dahulu , karena hampir senja, dan terimakasih sudah membayar kan belanjaan saya tuan" ucap Nalila dan ia pun berlalu pergi.
Sedangkan kanoko tersenyum tipis saat melihat gadis itu , akan tetapi senyumannya pun memudar dikala ia mengingat sesuatu
"Apa yang kurasakan ini , kenapa setelah bertemu dengan mu ,aku merasa kita memiliki ikatan, akan tetapi entah apa itu" gumamnya pelan
Tidak lama seseorang laki laki paruh baya menghampiri Kanoko
"Yang mulia, yang mulia astaga akhirnya aku menemukan anda" ucap pria itu sambil ngos-ngosan
Sedangkan kanoko menatap pria itu dengan tatapan datar
"Hn, ada apa?" tanyanya sambil melangkah menuju rumah sang paman pun mengikuti dari belakang
"Yang mulia anda dari mana saja ,hamba dari sore mencari anda kemana mana tetapi anda sangat sulit ditemukan" ucap sang paman panjang lebar.
"Memangnya anda habis dari mana?" tanyanya lagi.
Kanoko pun menatap kearah langit rumah sambil mengingat pertemuannya dengan gadis bernama Nalilla.
"Mencari hal yang baru" ucapnya asal
Yunjai pun mengerinyit heran mendengar ucapan. sang putra mahkota
"Hal baru, apa maksud anda yang mulia?"tanyanya lagi.
Sedangkan kanoko hanya diam saja saat sang paman terus bertanya.
'Aku yakin sebentar lagi aku akan bertemu dengan nya dan di saat itu aku akan memastikan siapa dia sesungguhnya"
.
Namun tidak dengan Nalila, saat ini ia berjalan menuju rumahnya yang memang agak bersebrangan dengan tempat tinggal Kanoko.
Entah apa yang ia rasakan namun saat ia bertemu dengan pemuda itu hatinya seakan memiliki ikatan batin dengan sosoknya
Apa yang ku rasakan ini, kenapa tatapan pria itu seakan familiar, siapa dia sesungguhnya dan kenapa saat dia bilang jika dia hanya tinggal beberapa hari membuat hati ku sakit, seakan aku tidak ingin dia pergi
Tanpa sadar ia sudah sampai di pekarangan rumah
"Akhirnya kau pulang cucuku" ucap sang nenek sambil membawa ubi rebus dan juga dua gelas teh hangat.
"Ayo istirahat dahulu , ini ada ubi rebus tadi nenek merebusnya , ayo kita makan" sambil mengajak sang cucu untuk makan. bersama.
Nalila pun langsung menghampiri sang nenek
"Seharusnya nenek istirahat, lihat, aku juga membawakan nenek makanan dan kau tahu tadi saat di pasar aku bertemu dengan seorang pemuda" ucap gadis itu sambil tersenyum sambil mengingat pemuda yang ia temui barusan .
Sang nenek pun tersenyum saat mendengar sang cucu bercerita
"Memangnya siapa pemuda itu sampai kau terkagum kagum seperti itu?" tanya sang nenek
"Entahlah nek , tapi dia menempati kontrakan yang ada disebelah kita ini"
Sang nenek memang lupa menceritakan jika rumah yang ada di sebrang ada yang menempati
"Oh, iya cucuku aku lupa memberitahukan mu kalau rumah yang ada diseberang itu di sewa oleh seorang pengembara. Ya walaupun dia hanya tinggal beberapa hari tapi setidaknya kita ada penghasilan"
Mendengar itu membuat Nalila sedih
Saat itu sang nenek menatap ke arah Nalila
"Loh, kenapa kau sedih cucuku?"
Nalila pun menggeleng pelan.
Sedangkan ditempat lain tepatnya di istana Yosaka saat ini sedang mencari informasi tentang keluarnya putra mahkota.
"Yang mulia sebenarnya putera kita ada dimana, dan kenapa Yunja juga tidak ada? Apa jangan jangan mereka pergi keluar istana bersama?" tanya sang permaisuri.
Yosaka pun terdiam. saat sang istri menanyakan keberadaan putra kesayangannya itu.
Tidak lama kemudian seseorang menghampiri mereka berdua dan orang itu memberi hormat pada sang sang kaisar dan juga sang permaisuri
"Hormat hamba pada yang mulia kaisar kegelapan dan yang mulia ibu suri" .
Keduanya pun mengangguk dan sang kaisar pun mulai bertanya pada orang itu
"Hn, kasim ada keperluan apa datang kemari?"
Kasim itu pun menjawab sambil menundukkan kepalanya
"Maafkan hamba yang mulia mengganggu anda berdua, tetapi saya ingin menyampaikan. bahwa saya mendapatkan laporan dari mata matayang kita kirim ,bahwa putra mahkota saat ini berada di akan manusia bersama Yunjai" ucap sang kasim
Mendengar dunia manusia yosaka pun mengerinyit heran
"Untuk apa Yunjai berada di alam manusia dengan bersama putra mahkota, apa lagi izin dari ku?"
"Saya tidak tahu yang mulia , tapi menurut mata mata sepertinya, Tuan Yunjai dan yang mulia putra mahkota sudah merencanakan ini" jelasnya
Mendengar itu membuat Yosaka terkejut
"Apa yang kau katakan kasim, rencana? Rencana apa jangan bilang kau menuduh putra mahkota berkhianat!" ucapnya sang raja marah.
Melihat itu sang permaisuri mencoba meredam amarah sang suami
"Yang mulia tenanglah, aku yakin Kanoko tidak akan mudah terhasut, jika memang benar putra kita berada di alam manusia, hanya ada satu cara yaitu Yunjai lah yang harus kita tanya dan meminta penjelasan"
Mendengar usulan dari sang permaisuri Yosaka pun memerintahkan salah satu pengawal untuk ke alam. manusia
"Kasim Kogawa, bawa salah satu mata mata kita kehadapan ku" perintah nya
"Baik yang mulia, saya akan meminta beliau menghadap anda" saat sang kasim hendak melangkah pergi terdengar kembali sebuah suara
"Tunggu!"
"Yang mulia?"
"Jangan biarkan orang lain mengetahui keluarnya putra mahkota dari istana kalau sampai ada yang tahu jika putra ku ke dunia manusia,maka kau akan menerima hukumannya" ancam Yosaka
"B- baik yang mulia” ucapnya ketakutan dan setelah itu ia pun pergi.
Di dunia manusia saat Kanoko datang dengan membawa banyak bahan makanan sang paman mulai menyiapkan beberapa makanan
Namun tidak dengan Kanoko ia sedang termenung memikirkan sesuatu.
Dan tidak lama sang paman pun datang dengan beberapa makanan
"Yang mulia, makanan sudah siap, ayo kita makan terlebih dahulu " ajak Yunjai
Namun tiba tiba Kanoko menanyakan sesuatu
"Paman, apa kau merasa tempat ini agak aneh?"
Yunjai pun berfikir sejenak lalu
menggeleng pelan
"Tidak yang mulia memangnya ada apa?" tanya sang paman balik .
"Entah lah paman , aku merasa gadis yang kutemui tadi serasa familiar"
Yunjai pun mengerinyit bingung dengan ucapan pemuda itu
"Gadis ,gadis mana yang mulia? Sejak saya bertemu dengan anda ,anda sendirian sana"
Mendengar penuturan sang paman Kanoko pun terdiam
"Paman aku yakin dia punya hubungan dengan ku" ucapnya yakin
"Jika anda yakin, maka tetaplah pada keyakinan anda, tapi yang mulia, saya dengar jika ayah anda mengutus seorang mata mata"
Mendengar itu Kanoko pun menatap sang paman
"Itu berarti ayahanda sudah tahu jika aku ada di dunia manusia paman, kita harus kembali"
Yunjai mengangguk
"Dan aku yakin jika ada yang melihat kita berdua pergi dari istana waktu itu"
"Benar yang mulia"
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
𓂸ᶦᶰᵈ᭄🇪🇱❃ꨄ𝓪𝓢𝓲𝓪𝓱࿐
....
2022-11-08
1
Wichan606
4❤️❤️❤️❤️❤️
2022-03-07
0