Kota Mondylane
Salah satu kota yang paling aman dari serangan iblis. Banyak pedagang yang menjual di tepi jalan, para petualang juga banyak yang berada di sini.
Ethel yang berada di kota tersebut bingung dengan apa yang harus dia lakukan, dia tiba tiba saja terbangun dari tidur dan langsung berada di kota itu. Tempat yang Ethel tinggali adalah sebuah penginapan umum di kota itu, fasilitasnya cukup bagus dan harganya pun terjangkau.
''Apakah aku mendaftar di guild petualang saja ya?''
Guild petualang berjarak sekitar 100 m dari penginapan, Ethel dapat pergi ke sana dengan berjalan kaki. Awalnya, Ethel tersesat karena tidak tau jalan menuju ke arah guild petualang, tapi di tengah perjalanan, dia mendengar sebuah suara di gang sempit.
''Tolong... aku...''
Ethel yang mendengar suara itu walaupun suara itu sangat pelan, Ethel langsung pergi menuju ke gang sempit itu, lalu dia melihat seorang gadis bertubuh kecil, memiliki ekor seperti rubah dan telinga yang besar seperti kucing.
Dia sedang di pukuli oleh 3 orang yang terlihat seperti sedang memalak gadis demi human itu, terlihat salah satu dari mereka menarik kerah baju gadis itu.
''Sedang apa kau, pergi sana!'' seru salah satu dari mereka.
Bukannya pergi, Ethel malah maju dan menyerang mereka, walaupun mereka bertiga, tapi itu bukan berarti Ethel tidak bisa mengalahkannya. Ethel sudah dilatih selama 2 tahun lebih dan bahkan hampir menguasai sepenuhnya.
''Kalian bertiga, apakah tidak punya sopan terhadap seorang gadis?'' tanya Ethel.
''Haa? bicara apa dia? cepat! habisi dia sekarang!''
''hahaha, akan kami buat kau mampus!''
Duak buk bak duak
2 diantara mereka telah dibereskan dengan mudahnya oleh Ethel, yang terakhir adalah orang yang menarik kerah baju gadis itu, dia terlihat bergemetar melihat teman temannya di kalahkan hanya dengan beladiri. Tidak hanya orang itu, gadis setengah manusia itu juga gemetaran melihat betapa kuatnya Ethel.
''Hahaha, kau pikir, kau dapat mengalahkan kami dengan beladiri seperti itu?''
''Hanya beladiri? apa aku harus memakai sihir?'' sahut Ethel.
Sihir yang paling mudah untuk dikuasai, tapi memiliki kerusakan yang besar. Api, Ethel mengeluarkan sihir api di tangannya, tentu saja itu hanya ancaman agar mereka mau melepaskan gadis itu.
Mereka pun pergi meninggalkan Ethel dan gadis kecil itu di sana. Gadis itu takut kepada Ethel yang begitu kuatnya, Ethel pun mengulurkan tangannya untuk membantunya bangun. Tapi, gadis itu malah semakin ketakutan.
''M-maaf... aku tidak punya uang, tolong... tolong biarkan aku hidup tenang,'' ujar gadis itu.
Ethel yang mendengar hal itupun menahan tawa, padahal niatnya adalah untuk menolongnya, tapi dia malah bilang tidak punya uang.
''Sudahlah, lagipula aku berniat untuk menolong mu kok,'' sahut Ethel.
''Menolongku?''
Ethel pun memberikan gadis itu sebuah roti yang dia beli di kedai tadi, lalu dia menanyakan nama dari gadis itu, dan namanya adalah Mira. Mira menangis karena sudah lama sejak dia makan makanan seperti ini.
''Terimakasih, a-anu, kalau boleh tau... siapa namamu?'' tanya Mira.
''Namaku adalah Ethel, oh iya, apa kau tau di mana tempat guild petualang di kota ini?''
Mira mengetahuinya, Mira pun segera menghabiskan rotinya dan mengantarkan Ethel ke guild petualang.
...
''Ini dia, guild petualang terbaik di kota ini!''
Mira mengantar Ethel sampai ke tempat tujuan dengan benar, Ethel pun mengajak Mira untuk masuk dan mendaftar sebagai petualang. Ternyata, Mira sudah mendaftar sebagai anggota guild di sana, dan ranknya adalah D+.
Ethel masuk ke guild bersama Mira yang menemaninya, ternyata saat ini guild sedang sepi dan hanya terdapat 2 resepsionis yang melayani di sana. Mereka pun pergi ke resepsionis dan memulai pendaftaran. Cara mendaftarnya cukup mudah, yaitu dengan menuliskan data diri dan kemampuan yang dimiliki.
Ethel menulis total 5 keahliannya tapi itu belum semuanya. Resepsionis yang membaca apa yang Ethel tulis pun tertawa melihatnya, karena tidak mungkin manusia yang bahkan masih terlihat muda seperti ini berumur 20 tahun.
''Umurku memang 20 tahun, memangnya kenapa?''
''Tidak hanya wajahmu yang masih terlihat seperti anak anak, tapi juga kemampuan apa ini? bukannya ini sihir tingkat S+ yang dimiliki oleh pahlawan legendaris?'' sahut resepsionis itu.
Sepertinya resepsionis guild petualang di sini tidak percaya dengan kemampuan Ethel, dan karena dia menuliskan sihir tingkat S+, itu pasti menimbulkan kecurigaan, maka dari itu Ethel harus menyentuh bola kristal untuk mengetahui kemampuan sebenarnya milik Ethel.
''Sepertinya kau tidak percaya dengan ku,'' ujar Ethel.
''Ha ha ha, sudah pasti, jika memang benar kau memiliki sihir tingkat S+, aku pasti sudah mencium mu....''
Ting ting!!
...---------- ⟨★⟩ ----------...
...[NAME] : Ethel Cyrus...
...[AGE] : 20 th...
...[RAS] : Manusia...
...[ROLE] : Fighter/Mage...
...[SKILLS]...
...FIRE MAGIC LV. 10...
...WIND MAGIC LV. 10...
...WATER MAGIC LV. 10...
...LAND MAGIC LV. 10...
...APPRAISAL LV. 10...
...ITEM BOX LV. 10...
...MARTIAL ARTS LV. 10...
...PHYSICAL ARTS LV. 10...
...PHYSICAL RESISTANCE LV. 10...
...MAGIC RESISTANCE LV. 10...
.....................
..............
..........
...[SPECIAL]...
...TRUE MAGICAL...
...---------- ⟨★⟩ ----------...
Catatan*
Di dunia ini kemampuan di ukur menggunakan level, dan setiap level itu mempunyai tingkatannya sendiri.
Lvl 1 : D
Lvl 2 : D+
Lvl 3 : C
Lvl 4 : C+
Lvl 5 : B
Lvl 6 : B+
Lvl 7 : A
Lvl 8 : A+
Lvl 9 : S
Lvl 10 : S+
...
''I-ini... tidak mungkin!''
Resepsionis itu bertekuk lutut dan takut kalau dirinya di apa apakan oleh Ethel.
''Jadi... kapan kau akan menepati ucapan mu, Bareta-san?''
Ethel dapat mengetahui nama resepsionis itu, karena memiliki skill Appraisal, yang artinya Ethel dapat melakukan penilaian atau observasi terhadap objek yang Ethel inginkan.
''haaaaah,'' Mira yang berada di dekatnya pun bergemetar dan tidak bisa bergerak, karena melihat kemampuan yang dimiliki oleh Ethel.
''B-baiklah, aku akan menepati ucapan ku!'' sahut Bareta.
''Terserah katamu, ini adalah keinginan mu bukan?''
''C-cepatlah!'' Bareta mengatakannya sambil memalingkan wajahnya yang memerah, Ethel pun langsung menyentuh dagu Bareta dan segera menciumnya.
Karena ini adalah kali pertamanya bagi Bareta, jadi ciuman pertama milik Bareta telah di ambil oleh Ethel. Dan karena ini adalah ciuman pertamanya, pikiran Bareta pun kosong dan hampir jatuh dalam perasaan ini.
''Bau ini... harum, apakah ini bau wangi milik anak ini?'' ucap Bareta dalam hatinya.
Selang 5 detik, Ethel pun melepaskan Bareta. Bareta yang baru saja kehilangan ciuman pertamanya, wajahnya memerah dan seperti mau pingsan.
Bufh!
Bareta pun pingsan dan jatuh ke bawah, teman resepsionisnya yang melihat mereka berciuman itupun, menutup mulutnya rapat-rapat menggunakan tangan.
''Oh iya, jadi... di mana kartu petualang ku?'' tanya Ethel.
''Ah, maaf atas kesalahan kami, kami akan segera membuatkannya, dan silakan tunggu di sana,'' jawab teman Bareta.
Ethel pun menunggu di tempat duduk yang biasanya para petualang gunakan untuk istirahat bersama Mira.
...
Mira yang tadinya ceria tiba-tiba berubah menjadi canggung, Ethel pun mengajak Mira bicara agar suasana di sini terisi oleh percakapan mereka.
''Oh iya, Mira-San, apa kau punya keluarga?'' tanya Ethel.
''Ah um aaa... iya.''
Mira begitu canggung, sampai apa yang ingin dia katakan sangat sulit untuk diucapkan. Karena Ethel bingung dengan Mira yang tiba-tiba berubah, Ethel pun menanyakan keadaan Mira.
''Mira-San, kau tidak apa-apa? apa yang terjadi padamu?''
''I-itu... maaf sudah tidak sopan terhadap anda! s-saya tidak mengetahui kalau anda adalah bangsawan,'' jawab Mira yang tiba-tiba berubah menjadi sopan.
''Ha ha ha, sudahlah tidak perlu sesopan itu kepadaku, lagipula keluargaku sudah mati, jadi... gelar bangsawan ku sudah tidak berarti lagi.''
Ethel malah merasa aneh kalau ada yang sopan terhadap dirinya, memang dulu para pelayan sering memanggilnya dengan sebutan tuan muda, tapi itu sudah 2 tahun yang lalu.
''A-anu, maaf sudah membuat kalian menunggu tapi, ini kartu petualang anda, silakan di lihat,'' ujar teman Bareta.
''Ooh jadi ini adalah kartu petualang ku, dan rank ku....''
...Bersambung......
...----------------...
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Elozz Eins
Kalimat "dia terlihat bergemetar melihat teman temannya...." kurang pas buat dibaca, bisa coba diganti pake "dia terlihat gemetaran saat/ketika melihat teman-temannya...."
Jadi kesannya lebih rapih dan enak buat dibaca.
2023-08-04
2
anggita
mampir like 👍 aja
2021-12-15
1