Bab 3. Seorang Pahlawan

Pada zaman dahulu, iblis dan manusia memang saling berselisih. Oleh karena itu, mereka bertarung dari masa ke masa, sampai jumlah manusia berkurang drastis. Maka dari itu, para leluhur melakukan ritual, untuk memanggil pahlawan dari dunia lain. Ritual itupun berhasil dan mereka mendapatkan 3 pahlawan yang turun dari langit.

Mereka bertiga memiliki kemampuan masing masing yang sangat hebat. Jean yang memiliki kemampuan penyembuhan, Ginon yang sangat berbakat dalam sihir, dan Nort yang ahli dalam seni pedang.

Perjalanan mereka pun dimulai dari mempelajari dunia seperti apa yang mereka tempati saat ini, mereka juga mengajak kerjasama dengan ras ras yang lain, untuk ikut dalam perjalanan mereka dan membunuh raja iblis yang di mana, dia adalah sesosok yang memimpin pasukan iblis.

Masing-masing pahlawan mendapatkan senjata dari kerajaan, tiga senjata suci yang di semayami oleh roh agung. Jean dengan cincin Casia, Ginon dengan buku Grimore, dan Nort yang mendapatkan pedang suci Aie.

Mereka bertiga bersama kesatria dari ras lain bertarung melawan raja iblis yang kejam. Tentu saja, waktu yang diperlukan tidaklah sedikit, mereka bertarung selama tiga hari tiga malam, dan itu benar-benar pertarungan yang sengit.

Raja iblis yang dapat meregenerasi luka, dan Jean yang dapat menyembuhkan luka, mereka bertarung tidak ada habis habisnya. Semua luka pulih kembali setelah di sembuhkan, dan Jean sang penyembuh pun selalu di incar oleh raja iblis. Tapi, rencana itu selalu di cegah oleh Nort yang membawa pedang suci Aie, pedang itu dibuat khusus untuk mengalahkan raja iblis.

Sampai pada saat itu tiba, Nort berhasil menusukkan pedang sucinya tepat di jantung raja iblis. Tapi, itu bukanlah akhir dari segalanya, raja iblis telah membuat titisan darahnya agar dapat bereinkarnasi kembali di masa mendatang.

‘’1000 tahun lagi, aku... akan menguasai dunia, jadi... sayonara,’’ ujar raja iblis.

Raja iblis pun menghilang dan itu telah dianggap sebagai kekalahan bagi raja iblis. Karena hasil dari usaha yang mereka miliki untuk mengalahkan raja iblis, mereka bertiga pun mendapatkan anugrah berupa keabadian.

Mereka bertiga dapat hidup dengan umur yang panjang dan ini dapat membuat mereka melatih para generasi, agar dapat membagikan ilmu mereka kepada generasi muda ataupun tua.

......................

‘’Kematian hanyalah awal dari kehancuran, semoga kau tenang di alam sana.’’

.........

........

.......

‘’Uh... langit-langit itu, rumah kakek.’’

Ethel tidak dapat bergerak, mungkin saja, ini karena Mana Ethel telah terkuras sekian banyaknya saat kejadian di dalam goa waktu itu.

Karena Ethel sudah mengeluarkan kekuatan yang begitu besarnya, sehingga membuat Ethel kaku karena Mana yang dimilikinya terkuras banyak. Di samping itu, Ethel juga merasa kalau ada yang berbeda dari sebelumnya, seperti ada dinding pembatas yang membuat Ethel tidak bisa menggunakan kekuatannya.

Cklek

Suara ketika kakek membuka pintu untuk masuk menjenguk Ethel. Dan betapa terkejutnya ia, Ethel sudah bangun dari tidurnya selama 2 minggu. Tapi, Ethel tidak menghiraukan berapa lama Ethel tertidur, melainkan bertanya tentang ibunya.

Ethel bertanya kepada kakek tentang ibunya, dan kakek pun menjawab, ‘’ibumu sudah meninggal, dia sudah ku makamkan, dan makan lah ini.’’

‘’Terimakasih,’’ seketika, Ethel mengeluarkan air mata setelah gigitan pertamanya pada roti itu, Ethel tiba tiba teringat semua kenangan bersama ibunya, salah satunya adalah roti ini, dulu Ethel sering dibelikan roti oleh Ibunya di pasar.

‘’Sudahlah, jangan bersedih terlalu dalam, karena itu dapat membuat roh ibumu tidak tenang!’’ seru kakek.

‘’Baik.’’

...

Sore harinya, Ethel sudah dapat menggerakkan tubuhnya, Ethel berencana untuk mengunjungi makam ibunya. Di sana, Ethel menahan tangisannya agar air matanya tidak menetes di makam ibunya.

Kepala yang balut oleh perban, dan pakaian Ethel yang apa adanya, serta cahaya langit sore, membuat kakek yang melihat hal itu teringat saat kejadian pertama dia kehilangan keluarganya.

Srrk

Ethel mendengar suara langkah kaki, dari suaranya saja sudah jelas jika itu adalah langkah kaki manusia. Ethel menyadarinya walaupun berjarak sekitar 1 kilometer.

Tapi, Ethel tidak ingin menolehkan kepalanya ke arah orang itu, karena bisa jadi, nanti dia malah maju dan menyerang Ethel.

‘’Ethel, bisa kemari sebentar?’’

Ethel pun pergi meninggalkan makam ibunya dan mendekati Kakek. Ethel tidak tau, ini tidak seperti biasanya, Kakek yang selalu memakai pakaian yang apa adanya, dan sekarang memakai pakaian layaknya seorang pahlawan.

‘’Ethel, kau tau legenda tentang kisah 3 pahlawan kerajaan 1000 tahun yang lalu, kan?’’ seketika ada 2 orang yang terjun dari langit dan mendarat di dekat Kakek, ‘’Sebenarnya aku adalah salah satunya.’’

Suara langkah kaki yang jauh tadi tiba-tiba saja menghilang, ‘’I-iya, kakek pernah menceritakannya, dan itu berarti... kalian.’’

‘’Kau benar, kami adalah 3 pahlawan itu,’’ saut Kakek.

Kakek yang menjaga Ethel adalah Pahlawan Sihir Ginon, sedangkan yang berada di samping Kakek adalah Pahlawan Jean dan Pahlawan Nort. Mereka bertiga berkumpul di depan Ethel dan mengatakan kalau mereka ingin mengajari Ethel cara mengalahkan raja iblis.

Ethel masih tidak percaya kalau mereka bertiga adalah pahlawan legendaris yang mengalahkan raja iblis. Tapi, karena aura sihir yang begitu besar, sangat kuat sampai membuat Ethel tidak dapat menggerakkan tubuhnya.

‘’Ethel, perlu kau ketahui, di dalam dirimu itu ada sesosok makhluk yang bersemayam, jika kau kehilangan kendali seperti waktu itu, tubuh mu bisa saja di ambil alih oleh-nya,’’ ujar Pahlawan Ginon.

‘’Ada yang bersemayam di dalam tubuh ku?’’

Itu benar, oleh karena itu, kakek Ginon memanggil teman lamanya, untuk mengajari Ethel agar tidak mudah terpengaruh oleh makhluk yang berada di dalam diri Ethel.

Mereka bertiga sudah siap untuk menjadikan Ethel muridnya. Dan mereka pun menunggu keputusan dari Ethel, apakah dia mau menerimanya atau tidak.

‘’Demi menghapuskan iblis dari dunia ini dan balas dendam ibu, Aku menerimanya.’’

...

Hari demi hari, Ethel dilatih oleh mereka bertiga. Pahlawan Ginon yang melatih ilmu sihir, Pahlawan Nort yang melatih ilmu pedang, dan Pahlawan Jean yang melatih ilmu penyembuhan dan kehidupan.

Pahlawan Ginon memulai latihan dari cara membuka segel. Di segel pertama membatasi kekuatan Ethel sebesar 20%, di segel ke-dua sebesar 50%, sedangkan segel ke-tiga 100%.

Ethel juga mempelajari berbagai macam sihir dari Pahlawan Ginon, dari sihir tingkat rendah, sampai sihir tingkat tinggi.

Selain itu, ilmu seni pedang juga dia pelajari dari Pahlawan Nort, walaupun tubuhnya terlihat sudah tua, tapi pergerakannya sangat lincah bagaikan orang yang masih muda. Dengan menggunakan pedang kayu yang terbuat dari pohon ek, Ethel mempelajarinya dengan serius sampai bisa.

Tidak hanya mengajari Ethel sihir penyembuhan, Ethel juga diajari cara hidup mandiri oleh Pahlawan Jean. Dari cara mencuci baju, membuat makanan, sampai menyirami tanaman. Ethel memang belum pernah melakukan hal seperti itu, karena para pelayan sering mengerjakan pekerjaan rumah.

Dari ketiga pengajaran yang mereka berikan kepada Ethel, semuanya diterima dengan baik, bahkan Ethel dapat menguasai semuanya dalam waktu hanya sekitar 1 bulan.

...

Sebulan kemudian, Ethel dan ketiga pahlawan sedang makan bersama di rumah Pahlawan Ginon. Mereka membicarakan tentang kisah mereka pada masa lalu, setelah mengalahkan raja iblis.

Alasan kenapa Pahlawan Ginon sang ahli sihir berada di tempat yang sangat tertutup seperti ini, dan kenapa Pahlawan Nort dan Pahlawan Jean sering bersama. Itu semua mereka ceritakan kepada Ethel.

‘’Apa? Jadi, kalian menikah!?’’ terkejut Ethel.

Nort dan Jean menikah setelah mengalahkan raja iblis. Mereka bahagia di saat pernikahan mereka, tapi...

‘’Maaf, sepertinya kalian tidak bisa membuat keturunan.’’

Jean menangis karena tidak bisa mendapatkan keturunan, tidak hanya Jean, Nort juga tidak kuasa menahan kesedihan ini. Lalu demi melupakan kejadian bahwa Nort dan Jean tidak bisa membuat keturunan, Nort ingin melawan Ginon agar dapat melepaskan semua kekuatannya untuk melupakan peristiwa itu.

‘’Jadi, kalian bertarung hanya demi menghilangkan kesedihan?’’ tanya Ethel.

‘’Itu benar, aku menerima permintaan Nort dan bertarung sampai membuat danau dekat kerajaan menjadi surut,’’ jawab Pahlawan Ginon.

‘’Hahaha, bukannya itu terjadi karena kau menggunakan sihir tingkat tinggi?’’ sahut tanya Pahlawan Nort.

‘’Tidak, itu karena kau yang membelah airnya dengan pedang mu sampai membuat ombak yang menerjang hutan di dekatnya,'’ jawab Pahlawan Ginon.

Mereka berdua awalnya diam setelah Pahlawan Ginon menjawab pertanyaan Pahlawan Nort, namun setelah itu mereka memasang wajah yang menandakan kalau mereka mau bertarung.

‘’Kalian berdua, cepat hentikan! Dan lanjutkan ceritanya,” seru Pahlawan Jean.

“Baik,” jawab mereka berdua secara bersamaan.

Danau dekat kerajaan itu adalah danau terbesar di benua ini, bahkan sangking besarnya jika berlayar sampai di tengah-tengah danau, akan terlihat seperti lautan. Ethel merasa kalau dirinya belum bisa untuk menjadi lebih kuat dari mereka, pertarungan itu pasti lebih sengit dari saat mereka melawan raja iblis.

‘’Lalu, siapa yang menang?'' tanya Ethel.

''Tidak ada yang menang, Jean menghentikan kami berdua dan kami pun jatuh karena kehabisan tenaga,'' sahut Pahlawan Nort.

Pertarungan antar Pahlawan yang begitu sengit, tapi dapat dihentikan oleh Pahlawan Jean yang hanya memiliki keahlian penyembuhan. Kejadian ini pun di maafkan oleh sang raja pada masa itu, karena mereka sudah menyelamatkan dunia, tapi tidak bisa membuat keturunan. Pasti merasa kalau apa yang mereka lakukan, tidak ada gunanya.

''Setelah itu, aku pergi meninggalkan kerajaan, hanya untuk menjelajahi dunia ini dan meneliti berbagai macam sihir, sampai akhirnya aku menemukan rumah ini,'' sahut Pahlawan Ginon.

Sudah sekitar 900 tahun mereka berpisah, keabadian ini hanya membuat mereka sengsara, mereka berkali kali melihat kematian orang yang disayang. Oleh karena itu, Pahlawan Ginon pergi agar tidak terlalu banyak merasakan sakitnya kehilangan.

''Lalu, apa yang kalian berdua lakukan selama ini?'' tanya Ethel.

Nort menjadi pelatih ilmu pedang kerajaan, sedangkan Jean menjadi guru di akademi kerajaan. Jean juga menulis sejarah yang mereka lalui, jadi tidak ada sejarah yang dapat dilencengkan dari aslinya.

''Karena kami sudah menceritakan kisah kehidupan kami, sekarang... bagaimana kisah hidup mu, Ethel?'' tanya Jean.

Ethel menundukkan kepalanya, dan secara perlahan menceritakan tentang kisah hidupnya saat dunia masih damai, dan saat kehilangan segalanya.

...

''Astaga, maaf mungkin ini mengingatkan mu pada kenangan yang buruk.''

''Tidak apa apa, lagipula, aku tidak ingin melupakan kejadian itu untuk membalas dendam kematian ibuku.''

...Bersambung......

...----------------...

......................

Terpopuler

Comments

/

/

jir raja iblisnya ngomong "Sayonara" 🤣

2022-11-02

1

halo

halo

Tulisan nya bagusss kata katanya mudah paham. Beda sama kuu... 😢

2021-12-25

1

halo

halo

Apa yang bersembayam di tubuhnya?? Hmmm

2021-12-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!