Pembelaan Ken.

Sementara Andara yang melihat hal itu, semakin tersulut emosinya. Dia menarik dengan kuat lengan Dian dan menghempaskan tubuh Dian di sofa. " Apa maksud kamu dengan menunjukkan perhatian kamu pada Ken di hadapan aku! Hmmm, oh aku tahu kamu pasti ingin membalas perasaan dia kan. Dasar murahan." Bentak Andara, membuat sekujur tubuh Dian merinding dan bergetar hebat, kedua matanya membuat dan mulutnya terbuka tetapi tidak dapat berkata-kata. Hanya air mata yang mampu menjelaskan apa yang Dian rasakan saat ini.

Dian mencoba menguatkan hatinya. Ia beranjak dari sofa itu tanpa peduli dengan kemarahan Andara, wanita itu terlalu sakit hati dan sangat kecewa dengan sikap Andara.

Lelaki yang begitu ia cinta dan bertahan untuknya sampai saat ini. Mengatai dirinya murahan di hadapan Ken sahabatnya, serta Ellana. Seakan Dian tidak berharga dan tidak memiliki rasa malu.

" Dasar Goblok! Wanita sebaik dan setulus dia kamu katai murahan. Jika ada yang harus di katai murahan disini, maka dia lah orangnya." Ucap Ken sambil menunjuk Elana.

" Kamu mengatai istriku, kamu berani berkata seperti itu kepada ibu dari Anakku." Teriak Andara.

" Ya, kenapa tidak! Kamu tahu cuma wanita murahan yang mau menikahi lelaki yang tidak mencintainya dan mau di peralat untuk menjadi mesin Anak." Balas Ken tidak kalah emosinya dengan Andara. Lelaki mana yang akan terima jika wanita yang dia sayangi di katai seperti itu." Dan aku harap kamu tidak lupa jika Diana juga istri kamu. Tapi jika kamu melupakan hal itu, maka lepaskan Dia! Karena keluargaku akan dengan senang hati menyambut hangat kedatangan Dian sebagai ratu di keluarga kami." Kata-kata itu bagai bom yang meledakkan hati Andara.

Lelaki itu hendak menghajar wajah menyebalkan Ken tetapi Dia kalah cepat, Ken lebih dulu menahan tangan Andara dan mengembalikan pukul itu tidak kalah membabi buta dari yang di lakukan Andara sebelum. Kali ini bukan hanya berteriak El bahkan menangis dan memohon agar Ken berhenti, bahkan balita yang sedang ia gendong ikut menangis melihat ayahnya di pukuli seperti itu atau mungkin saja dia terkejut mendengar suara ibunya yang begitu histeris.

Para Art yang melihat hal itu, hanya bisa menjadi penonton setia tanpa tahu harus melakukan apa! Sementara Dian yang berada di dalam kamar menulikan telinganya, sebab rasa sakit dan malu yang ia rasakan saat ini, membuat ia tak menghiraukan suara kegaduhan di bawah sana.

" Apa yang kalian lakukan? Ken, Andara! Kenapa kalian jadi seperti ini." Teriak nyonya Wartika. Wanita itu begitu shock melihat Ken dan Andara babak belur. Tapi masih saling membalas pukulan satu sama lain. " PA, pisahin mereka." Teriak Wanita paruh bayah itu kepada Suaminya, yang kebetulan saat itu, ikut berkunjung ke rumah anak dan menantunya.

Mereka pun memisahkan Ken dan Andara, walaupun wajah rupawan kedua lelaki itu sudah terlanjur hancur, hanya karena memperebutkan satu wanita.

" Ada apa ini? An, Ken! Jawab " Tanya wanita paruh bayah itu lagi. Sambil melihat wajah Andara dan Ken.

" Ini semua karena mbak Dian ma! Mas Andara cemburu melihat Mas Ken dekat sama mbak Dian." Jawab Elana.

" Eh wanita munafik! Jaga ya mulut kamu! Ini semua tidak ada hubungannya dengan Dian. Salah kan saja suami kamu yang sama munafik kaya kamu dan satu lagi jangan panggil aku mas atau apapun itu. Kita tidak se akrab itu." Sahut Ken sambil menunjuk wajah Elana.

" KEN ALEXANDER LOUIS. JAGA MULUT DAN JARI KAMU, ELANA ITU ISTRI AKU. "Teriak Andara, ia ingin kembali menghajar wajah Ken, tetapi lebih dulu di tahan oleh papanya.

" Cuihh. Istri kamu bilang, lalu Dian siapanya kamu? Simpanan? Pajangan? Atau boneka S*x kamu? Sampai kamu berani mengatai dia murahan seperti itu . Anying kamu, Andara." Maki Ken, Lelaki itu bahkan tidak peduli dengan kehadiran kedua orang tua sahabatnya. Terserah jika besok atau nanti mereka akan menilai dia tidak punya sopan satun atau kurang ngajar. Yang pasti Ken akan membela wanita yang Dia cintai.

" Ken jangan kurang ngajar kamu! Kamu tidak punya hak untuk mencampuri urusan rumah tangga mereka. Jika Andara menegur Dian itu sudah sewajarnya karena Dia suaminya." Ken tertawa.

" Aku tahu tante! Karena baik aku, tante, om dan wanita munafik ini Tidak punya hak untuk mencampuri urusan rumah tangga mereka. Jika dia hanya menegur, tapi kenyataannya tidak seperti itu, dia justru merendahkan harga diri istrinya di depan aku dan wanitanya. Apa kalian pikir Dian tidak memiliki perasaan! apa perasaannya tidak penting, hanya karena dia tidak bisa memiliki anak. Jika kehadiran Dian sudah tidak penting Di rumah ini, harusnya kalian lepaskan dia, pulang kan Dia ke rumah orang tuanya dengan baik-baik. Sama seperti pertama kali kalian memintanya, bukan menyakiti metalnya. Ingat luka fisik itu bisa sembuhkan dengan mudah! Tapi untuk mental kamu bayar berapa pun dan keliling dunia pun kamu tidak akan menemukan dokternya. Ingat itu An! Permisi om, tante." Dan Ken langsung meninggalkan Rumah itu. Menyisakan mereka yang terdiam dan tak dapat membalas kata-kata Ken, karena apa yang di ucapkan lelaki itu seratus persen bener.

...\=\=\=\=\=\=\=\=...

Setelah kejadian itu, Dian kembali pulang ke rumah orang tuanya, rumah itu selalu menjadi obat penenang di saat Dian seperti saat ini, wanita itu kini tengah duduk di taman belakang rumahnya seorang diri. Bahkan gelap nya langit tidak membuatnya beranjak dari tempat itu.

Angin malam berhembus membelai surai hitam Dian, membuatnya melambai lambai kesana-kemari. Ini kesekian kalinya ia pulang kerumah orang tuanya, di saat fisik, hati dan pikiran nya lelah, maka tempat ini, adalah tempat terbaik untuknya. 

Di tempat ini juga ia meminta izin dari Papanya untuk menikah dengan Andara beberapa tahun lalu. Dian pun ingat betul ucapan ayahnya. " Kamu yakin ingin menikah dengannya? Sayang menikah itu bukan waktu sebentar, kamu harus berada di sisinya selama-lamanya! Itu pun kalau kamu bisa menerima segala baik dan buruk nya dia, dan begitu pun sebaliknya." Sang Papa mengusap lembut kepala Dian waktu itu. " Kamu tahu, kita sebagai manusia hanya bisa berencana, tetapi tidak tahu rencana tuhan di depan itu seperti apa! Tapi papa percaya rencana tuhan jauh lebih indah. Walau pun suatu hari nanti kamu di sakit atau di duakan. Ingatlah pernikahan itu bukan ajang perlombaan atau hanya sekedar keren-kerenan. Bukan sekadar pamer Ini nih dia nikah aku atau sekedar kata oke aku siap untuk menikah. Karena begitu janji suci itu di ucapkan kamu sudah harus terima dengan konsekuensi yang ada di depan tanpa tahu sebaik dan seburuk apa permasalahannya. Dan percayalah jalan yang di pilih tuhan nanti akan menjadikan kamu wanita yang lebih dewasa. " Ucapan itulah yang membuat Dian masih bisa bertahan dalam keadaan ini yang entah sampai kapan. 

" Di, ayo masuk nak! Nanti kamu masuk angin, kalau terlalu lama di luar. " Dian mengangguk dan mengikuti langkah sang mama. Wanita paruh bayah itu selalu seperti ini khawatir dengan anak-anaknya. Itu sebabnya Dian tidak pernah mau cerita keadaan rumah tangganya kepada kedua orang tuanya. Ia tidak ingin membebani mereka.

.......

.......

.......

.......

.......

...Bersambung....

...Happy reading.. 💔💔...

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

bagus Ken, ini baru nmnya laki2 Gentel, tidak munafik

2023-08-08

0

Lina aja

Lina aja

lanjut

2022-10-29

0

Bilqis

Bilqis

babang Ken I like it

2022-06-28

0

lihat semua
Episodes
1 AWAL SEGALANYA.
2 Keinginan mertua.
3 Hari paling menyakitkan.
4 Senyum dibalik luka
5 Lain dihati lain dibibir
6 Apa salah ku?
7 Perdebatan menantu dan mertua.
8 Posisi yang sama
9 Doa yang sama.
10 Api cemburu
11 Pembelaan Ken.
12 Permintaan seorang ayah.
13 Kemari lah, jadi aku?!
14 Menikmati weekend
15 Kebohongan Dian.
16 Salah paham.
17 Rooftop
18 Kehadiran Hani
19 Do'a Hani
20 Pertengkaran.
21 Hari yang menyakitkan.
22 Kabar baik.
23 Pertanyaan yang menyakitkan
24 AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25 Semua untuk Ahyan.
26 Sampai pada batasnya.
27 Apa maksudnya ini?
28 Kamu sungguh menyebalkan.
29 Perdebatan Andara dan Dion.
30 Rencana Dion.
31 Hari persidangan
32 Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33 Kesempatan.
34 Kamar yang sama.
35 Menantu pilihan
36 Gila kamu El!
37 Masalah untuk keluarga Xavier
38 Konferensi pers
39 Penolakan bersyarat.
40 Takut jatuh cinta?
41 Ulang tahun Lisa
42 Dukungan untuk kalian
43 Menjenguk El
44 Di, Nikah yuk!
45 Karena aku cinta
46 Pertemuan dua keluarga.
47 Semua karena Hani.
48 Pernikahan berkedok perjodohan.
49 Ungkapan perasaan Ken
50 Undangan ulang tahun
51 Ini bukan perjodohan
52 Berbagi kebahagiaan
53 Mantan suami, istrinya.
54 Hadiah untuk Hani
55 Sakit yang berkali-kali.
56 Selamat jalan Alesya.
57 Apa ini karma?
58 Hak dan kewajiban.
59 Hanya mesin pencetak
60 Pemandangan yang indah
61 Mulai dari nol
62 End (Karma tak semanis kurma.)
63 Extra part: Rencana berlibur.
64 Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65 Epilog
66 Baca ya
67 S2. Part1
68 S2, part 2.
69 S2. part 3
70 S2. part4
71 S2 part5
72 S2 part6.
73 S2 the finale.
74 Terima kasih
Episodes

Updated 74 Episodes

1
AWAL SEGALANYA.
2
Keinginan mertua.
3
Hari paling menyakitkan.
4
Senyum dibalik luka
5
Lain dihati lain dibibir
6
Apa salah ku?
7
Perdebatan menantu dan mertua.
8
Posisi yang sama
9
Doa yang sama.
10
Api cemburu
11
Pembelaan Ken.
12
Permintaan seorang ayah.
13
Kemari lah, jadi aku?!
14
Menikmati weekend
15
Kebohongan Dian.
16
Salah paham.
17
Rooftop
18
Kehadiran Hani
19
Do'a Hani
20
Pertengkaran.
21
Hari yang menyakitkan.
22
Kabar baik.
23
Pertanyaan yang menyakitkan
24
AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25
Semua untuk Ahyan.
26
Sampai pada batasnya.
27
Apa maksudnya ini?
28
Kamu sungguh menyebalkan.
29
Perdebatan Andara dan Dion.
30
Rencana Dion.
31
Hari persidangan
32
Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33
Kesempatan.
34
Kamar yang sama.
35
Menantu pilihan
36
Gila kamu El!
37
Masalah untuk keluarga Xavier
38
Konferensi pers
39
Penolakan bersyarat.
40
Takut jatuh cinta?
41
Ulang tahun Lisa
42
Dukungan untuk kalian
43
Menjenguk El
44
Di, Nikah yuk!
45
Karena aku cinta
46
Pertemuan dua keluarga.
47
Semua karena Hani.
48
Pernikahan berkedok perjodohan.
49
Ungkapan perasaan Ken
50
Undangan ulang tahun
51
Ini bukan perjodohan
52
Berbagi kebahagiaan
53
Mantan suami, istrinya.
54
Hadiah untuk Hani
55
Sakit yang berkali-kali.
56
Selamat jalan Alesya.
57
Apa ini karma?
58
Hak dan kewajiban.
59
Hanya mesin pencetak
60
Pemandangan yang indah
61
Mulai dari nol
62
End (Karma tak semanis kurma.)
63
Extra part: Rencana berlibur.
64
Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65
Epilog
66
Baca ya
67
S2. Part1
68
S2, part 2.
69
S2. part 3
70
S2. part4
71
S2 part5
72
S2 part6.
73
S2 the finale.
74
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!