Pertengkaran.

Setelah itu Andara memilih mengabaikan pesan yang masuk dari istrinya. Ia bersungut-sungut tak jelas saat Dian membantahnya, dalam benak lelaki itu Dian mulai berubah dan melawan. Tanpa Andara Tahu, Selama ini Dian selalu berusaha dan berdoa, agar Dia tetap Cinta dan sikapnya tidak berubah untuk Andara.

Selama perjalanan menuju butik Dian, ponsel Andara terus berdering! Tetapi lelaki itu terus saja mengabaikan panggil masuk di ponselnya.

Dan begitu mobilnya sampai dan berhenti di depan pintu masuk butik sang istri, barulah dia menjawab panggilan dari Dian. Yang entah sudah ke berapa kalinya.

" Keluar aku Di bawah." Pinta Andara. Tanpa menunggu protes atau jawaban dari sang istri, Andara sudah lebih dulu mengakhiri panggil itu. Entah mengapa Hari ini Andara begitu marah dan tidak dapat mengontrol emosinya, mungkin karena banyak pekerjaan hari ini atau bisa jadi karena kurang belaian.

Tak sampai lima menit pintu mobil Andara terbuka dan masuklah Dian Dengan menentang tas serta map berisi pekerjaannya.

Wanita itu sebenarnya masih ada banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan. Hanya saja Andara sudah menjemputnya dan memaksa dia untuk pulang, mau tidak mau Dian harus membawa pulang pekerjaannya.

" Kan Aku sudah bilang, mas nggak usah jemput Aku." Sungut Dian sambil memasang sabuk pengaman. " Lihat nih mas, aku masih ada pekerjaan." Lanjutnya sembari menunjuk map yang dia bawa. Tetapi Andara hanya Diam sembari mulai menjalankan mobilnya.

Dian yang kesal dengan sikap Andara terus saja mengomel, selama perjalanan pulang mereka dan hanya Di biarkan Andara, Lelaki itu tidak ingin memperburuk suasana hati Dian, juga keselamatan mereka.

Setibanya mereka rumah, barulah Andara mulai membuka suara. " Maaf sayang! Aku tidak bermaksud untuk menganggu pekerjaan kamu! Dan Aku tahu kamu sibuk, tapi setidaknya luangkan waktu juga buat aku! Aku lihat-lihat semenjak ada Hani di otak kamu itu akan cuma ada dia. Kamu sadar nggak sih, kalau sekarang kamu lebih fokus ke Hani ketimbang aku." Ucap Andara dengan Nada setenang mungkin, Agar tidak menyinggung hati Dian. Sembari mengikuti langkah Dian yang telah lebih dulu masuk kedalam rumah.

" Kamu cemburu sama Hani? Lalu apa kabarnya dengan aku! Aku setiap hari ngeliat kamu bersama Elana dan anak-anak kalian. Tapi Aku diam aja mas! Karena aku sadar, akan keadaanku saat ini, jadi aku harap kamu pun begitu ke aku." Sahut Dian. Sembari terus melangkah. Ia bahkan tak menghiraukan mertua dan madunya yang tengah Duduk di ruang keluarga dan hanya melewati mereka.

" Kenapa kamu pulang lagi, bukannya udah nyaman di rumah orang tua kamu. " Sindir sang Mertua, semakin memperburuk suasana Hati Dian. Awalnya Dian tidak menghiraukan ucapan mertuanya itu, tetapi kata-katanya semakin menyakitkan, membuat dian terpaksa menyahutinya.

" Mama bisa nggak sih! Sehari saja tidak ikut campur urusan rumah tangga aku sama mas Andara."

" Jangan kurang ajar ya kamu! Andara itu anak Mama, sudah sepatutnya mama membantu dia, kalau ada masalah. Dan apa yang mama lakukan itu, untuk kebaikan dia! bilang aja kamu yang nggak mau di tegur. Dasar menantu kurang ngajar kamu." Sahut Nyonya Wartika.

" Kurang ngajar mama bilang! Aku mau tanya sama mama , Kurang ngajarnya Aku tuh dimana ma? Selama ini aku diam loh ma, mama minta aku buat bujuk masa Andara supaya mau nikah sama Elana, aku lakuin ma. Mama membanding-bandingkan Aku sama El pun aku terima, karena aku sadar akan kekurangan aku ma! Bahkan mama menghina aku, aku tetap menghargai dan menyayangi mama seperti mama kandung aku sendiri." Ucap Dian nada suaranya pun mulai menaik.

" Sayang masalah kamu itu sama aku, aku yang ngelarang kamu, kenapa kamu lampiaskan ke mama. " Timpal Andara." Harusnya kamu marah ke aku bukan ke mama. " Lanjutnya.

" Kalian semua aja ya, nggak ada ngerti perasaan aku." Teriak Dian.

" Ini-nih kelakuan istri kamu! Baru di panggil bunda sama anaknya sih Melly aja udah besar kepala." Bukannya memperbaiki keadaan, mertuanya malah semakin memperburuk keadaan.

" Ma! Jangan bawa-bawa Anak aku dalam masalah ini."

" Cih, anak yang nggak benar asal-usulnya kamu bilang, anak! Dia itu bukan anak kamu, tapi itu anaknya Melly, bapaknya siapa juga nggak tahu."

" Nyonya Wartika Bagaskara yang jaga bicara anda."

PLAAK.

Satu tamparan mendarat dengan mulus di pipinya Dian. Saat wanita itu berteriak dan menunjuk wajah mertuanya.

" Jaga bicara kamu Diana! Dia itu mama aku. " Teriak Andara. Sementara ibunya hanya tersenyum sembari melirik menantu ke duanya.

" Apa aku harus diam, saat ada orang yang menghina Anak aku." Tanya Dian begitu lirih dan terbata-bata, sembari manahan sakit di dada sekaligus panas di pipinya.

" Tapi Hani Bukan anak kamu, kamu itu nggak akan bisa punya anak, ingat itu." Selama ini Dian bisa tahanan, saat kata-kata itu di ucapkan oleh orang-orang terdekat. Setiap saat mereka bertemu. Tetapi hari ini Rasanya sangat-sangat sakit saat kata-kata itu di ucapkan langsung oleh Andara. Tepat dia depan mertua dan madunya.

" Terima kasih sudah mengingatkan aku." Ucap Dian sembari berbalik untuk keluar dari rumah itu, tetapi langkahnya Di tahan oleh Andara.

" Kamu mau kemana? aku nggak izinkan kamu keluar." Tegas Andara, wanita itu Tidak menghiraukan Ucap lelaki yang berstatus suaminya itu. Ia justru mengambil ponsel dan Mendel nomor seseorang lalu menyadarkan benda pipi itu telinganya.

" Hallo PA? Papa dimana? Ucap Dian begitu orang yang di telpon menjawab panggilannya.

" Papa di depan rumah kalian, mau jemput mama! " Sahut orang itu.

" Syukurlah kalau begitu. " Ucap Dian kemudian Menutup panggil itu. Tak lama setelah itu, papa mertuanya masuk.

" Ada apa ini?" Tanya papa mertuanya. Sembari menatap mereka secara bergantian.

" Duduk dulu pa. " Ucap Dian begitu tenang seolah tidak terjadi apa-apa." Bi tolong buat papa kopi ya." Pintanya kepada pelayan. Membuat Andara, mamanya maupun Elana menatap bingung dengan sikap serta ketenangan Melly.

Tanpa mereka sadari, batas kesabaran orang itu ada. Begitu juga dengan Rasa lelah. Lelahnya seorang wanita itu ketika dia sudah bersikap masa bodoh, Cuek dengan keadaan dan sakit yang sudah teramat sakit, lalu pada akhirnya memilih melepaskan.

Mungkin itu juga yang di rasakan Dian, bertahan di posisi yang tidak terlalu di harapkan kehadirannya serta Toxic yang dia terima selama ini dari mertua belum lagi tamparan serta kata-kata menyakitkan yang keluar dari bibir Andara. Pada akhirnya membawa Dian pada puncak kesabarannya. 

" Maaf jika selama menjadi menantu di keluarga ini, Dian banyak salah dan kurangnya. Hari ini di depan mama dan papa Aku ingin kita berpisah mas! Dan hiduplah bersama istri serta anak-anakmu. Mungkin benar kata-kata kamu dan mama! seperti inilah takdir hidupku. Aku hanya di takdirkan untuk menjadi seorang putri tetapi tidak akan pernah menjadi seorang ibu." Ucap Dian di hadapan kedua mertua, Suami dan madunya.

" Di bukan maksud aku seperti itu."

"Aku bukan orang bodoh mas! Kata-kata dan tamparan kamu tadi, sudah cukup menyadarkan Aku."

" Sayang Maafkan aku Sayang, Aku nggak mau kita pisah! Aku sayang dan cinta sama kamu! Soal anak, aku tidak akan mengungkit dan memintanya lagi, Tolong kasih aku kesempatan untuk memperbaiki kesalahan aku. " 

" Tolong jangan egois, aku melakukan ini semua untuk kebaikan kita bersama. Dan pikirkan soal Alesya dan adiknya mereka pasti membutuhkan keluarga yang sehat tanpa ada aku di dalamnya ." 

" Aku minta maaf sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi. Bukankah kKeluarga kita baik baik aja! Benar kan El. " Ucap Andara sembari meminta dukungan dari istri keduanya. 

" Iya Mbak, tolong pikirkan lagi keputusan mbak, tadi itu mas Andara cuma khilaf. "  Dian menggeleng kepalanya. 

" Sudahlah El, jangan berbohong lagi Aku tahu kamu pasti sudah lama menanti hal inikan?" Dian tetap Tenang. Ia bahkan tak menghiraukan senyum bahagia di wajah mertuanya.

" Nya, ini kopernya." Tanpa mereka sadari, Dian meminta pelayanan yang menyiapkan kopi kepada mertuanya, untuk members kan barang-barang Dian di ruang kerjanya.

" Terima kasih, ya Bi." Dian segera beranjak dari duduknya dan mengambil kopernya. Sementara Andara mencoba untuk menahan koper itu tetapi di tahan oleh PAPANYA." Aku tunggu surat perceraian dari kamu mas! Jika dalam sepuluh hari kamu tidak mengurusnya, aku yang aku mengurus perceraian kita." Setelah itu Dian menarik kopernya, keluar dari rumah itu. Di ikuti air mata yang sejak tadi ia tahan.

.......

.......

.......

.......

...Bersambung....

...Happy reading.. 💔💔...

Terpopuler

Comments

evvylamora

evvylamora

kelamaan, bisa2nya bertahan 8 thn

2023-11-26

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

mantap Dian, coba dari dulu aja suami yg hanya di mulut blng cinta tapi fi ksh apem basi lupa sm cinta pertama. preeetttt lah

2023-08-08

0

Sukliang

Sukliang

betulllll dian
hrsnya dari awal el hamil udah keluar dr rmh itu

2023-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 AWAL SEGALANYA.
2 Keinginan mertua.
3 Hari paling menyakitkan.
4 Senyum dibalik luka
5 Lain dihati lain dibibir
6 Apa salah ku?
7 Perdebatan menantu dan mertua.
8 Posisi yang sama
9 Doa yang sama.
10 Api cemburu
11 Pembelaan Ken.
12 Permintaan seorang ayah.
13 Kemari lah, jadi aku?!
14 Menikmati weekend
15 Kebohongan Dian.
16 Salah paham.
17 Rooftop
18 Kehadiran Hani
19 Do'a Hani
20 Pertengkaran.
21 Hari yang menyakitkan.
22 Kabar baik.
23 Pertanyaan yang menyakitkan
24 AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25 Semua untuk Ahyan.
26 Sampai pada batasnya.
27 Apa maksudnya ini?
28 Kamu sungguh menyebalkan.
29 Perdebatan Andara dan Dion.
30 Rencana Dion.
31 Hari persidangan
32 Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33 Kesempatan.
34 Kamar yang sama.
35 Menantu pilihan
36 Gila kamu El!
37 Masalah untuk keluarga Xavier
38 Konferensi pers
39 Penolakan bersyarat.
40 Takut jatuh cinta?
41 Ulang tahun Lisa
42 Dukungan untuk kalian
43 Menjenguk El
44 Di, Nikah yuk!
45 Karena aku cinta
46 Pertemuan dua keluarga.
47 Semua karena Hani.
48 Pernikahan berkedok perjodohan.
49 Ungkapan perasaan Ken
50 Undangan ulang tahun
51 Ini bukan perjodohan
52 Berbagi kebahagiaan
53 Mantan suami, istrinya.
54 Hadiah untuk Hani
55 Sakit yang berkali-kali.
56 Selamat jalan Alesya.
57 Apa ini karma?
58 Hak dan kewajiban.
59 Hanya mesin pencetak
60 Pemandangan yang indah
61 Mulai dari nol
62 End (Karma tak semanis kurma.)
63 Extra part: Rencana berlibur.
64 Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65 Epilog
66 Baca ya
67 S2. Part1
68 S2, part 2.
69 S2. part 3
70 S2. part4
71 S2 part5
72 S2 part6.
73 S2 the finale.
74 Terima kasih
Episodes

Updated 74 Episodes

1
AWAL SEGALANYA.
2
Keinginan mertua.
3
Hari paling menyakitkan.
4
Senyum dibalik luka
5
Lain dihati lain dibibir
6
Apa salah ku?
7
Perdebatan menantu dan mertua.
8
Posisi yang sama
9
Doa yang sama.
10
Api cemburu
11
Pembelaan Ken.
12
Permintaan seorang ayah.
13
Kemari lah, jadi aku?!
14
Menikmati weekend
15
Kebohongan Dian.
16
Salah paham.
17
Rooftop
18
Kehadiran Hani
19
Do'a Hani
20
Pertengkaran.
21
Hari yang menyakitkan.
22
Kabar baik.
23
Pertanyaan yang menyakitkan
24
AHYAN GIOVANNI BAGASKARA
25
Semua untuk Ahyan.
26
Sampai pada batasnya.
27
Apa maksudnya ini?
28
Kamu sungguh menyebalkan.
29
Perdebatan Andara dan Dion.
30
Rencana Dion.
31
Hari persidangan
32
Kejutan untuk keluarga Bagaskara
33
Kesempatan.
34
Kamar yang sama.
35
Menantu pilihan
36
Gila kamu El!
37
Masalah untuk keluarga Xavier
38
Konferensi pers
39
Penolakan bersyarat.
40
Takut jatuh cinta?
41
Ulang tahun Lisa
42
Dukungan untuk kalian
43
Menjenguk El
44
Di, Nikah yuk!
45
Karena aku cinta
46
Pertemuan dua keluarga.
47
Semua karena Hani.
48
Pernikahan berkedok perjodohan.
49
Ungkapan perasaan Ken
50
Undangan ulang tahun
51
Ini bukan perjodohan
52
Berbagi kebahagiaan
53
Mantan suami, istrinya.
54
Hadiah untuk Hani
55
Sakit yang berkali-kali.
56
Selamat jalan Alesya.
57
Apa ini karma?
58
Hak dan kewajiban.
59
Hanya mesin pencetak
60
Pemandangan yang indah
61
Mulai dari nol
62
End (Karma tak semanis kurma.)
63
Extra part: Rencana berlibur.
64
Extra part: Jatuh cinta lagi dan lagi
65
Epilog
66
Baca ya
67
S2. Part1
68
S2, part 2.
69
S2. part 3
70
S2. part4
71
S2 part5
72
S2 part6.
73
S2 the finale.
74
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!