***
Dalam toilet umum tidak jauh dari lokasi penculikan, Raya memutuskan untuk singgah membersihkan lukanya dan sekedar mencuci muka menyegarkan wajahnya. Pikirannya terus saja dipenuhi teka – teki yang belum bisa dijawabnya.
“ Aku telah mati…” Kata Raya sambil menatap wajahnya dicermin. tidak ada lagi bayangan Karenina hanya wajah Raya saja yang terlihat.
Karenina Masih saja tidak dapat menerima jika dirinya sudah ada ditubuh orang lain. Bagaimana bisa seperti ini? rasanya seperti bermimpi.
Tampak ponsel Raya tergeletak begitu saja, Ada berita yang sedang trending sekarang, semua media memberitakan termasuk media berita nasional.
MENGEJUTKAN DUNIA!
KARENINA HARI INI TIBA – TIBA SAKIT DAN MENINGGAL DUNIA!
LEGENDA BELA DIRI TELAH BERAKHIR SAMPAI DISINI !
Berita tersebut menyimpulkan adanya kematian Karenina yang tiba - tiba memancing banyak spekulasi dari berbagai macam pihak. Bahkan Tubuhnya sampai mengalami otopsi.
Karenina menyadari satu hal, jiwanya telah beralih pada tubuh seorang gadis putri dari keluarga Mahesa, Tunangan Alend yang Bernama Raya.
“Mengapa bisa? Tubuhku selama ini selalu sehat, mengapa bisa tiba – tiba sakit? Sakit apa? Dan mengapa aku bisa berada ditubuh ini? “ hati Karenina masih merasa ini adalah mimpi dan dirinya berharap sekarang sedang tidur dalam keaadan mata terbuka.
Karenina membasuh wajahnya Kembali,
“Bagaimana bisa aku menerima semua ini? Kini aku sedang berada di tubuh Raya, bagaimana dengan Raya sendiri? Dimana dia sekarang jika aku yang berada ditubuhnya?” Tanya Karenina sambil menatap cermin besar yang disediakan dalam toilet tersebut.
Raya menatap jernihnya air keran yang mengalir ditangannya. Lamunannya Kembali melayang pada tempat penculikannya.
** Flashback On**
Raya berdiri tegak didepan para penjahat. Semuanya tertunduk lemah masih merasakan kesakitan disekujur tubuhnya akibat dihajar Raya.
“ Ini Tas, Hp dan baju anda semuanya lengkap tidak kurang satu apapun, Nona! Ampunilah kami! “ Ujar para penjahat itu memelas.
“ Aku akan menelpon polisi tetapi sebelum itu jawab jujur pertanyaan yang ku ajukan! “ Kata Raya dengan nada tegas.
Para penjahat bergidik ketakutan, “ Baik…baik… Baik… “
Penjahat yang semuanya pria itu dalam posisi bersujud, tidak berani mengangkat wajahnya takut seolah jika mengangkat kepala akan mendapat pukulan dari Raya.
Raya masih tampak berpikir, Ingatannya terputus setelah meminum segelas Wine. Raya dapat menilai dirinya memiliki toleransi terhadap alkohol yang tinggi. Gadis itu menduga jika ada seseorang yang menaruh obat dalam minumannya.
“ Dari mana asal kalian memperoleh obat untuk membiusku? Dari status kalian rasa tidak mungkin kalian bisa masuk ke klub papan atas itu” Tanya Raya
“ Bu- Bukan! Bukan kami yang melakukan itu, kami sama sekali tidak masuk ke klub itu! Awalnya kami Cuma merencanakan ingin menculik anda dengan membius anda ditengah jalan” Bantah pimpinan penjahat dengan wajah bonyok. Pukulan yang diterimanya membuat wajahnya nyaris tidak bisa dikenali saking bengkak. Para penjahat ketakutan tidak berani bicara dengan Bahasa informal dengan Raya.
“Kami hanya menunggu di tempat yang sering anda lewati dan mencari kesempatan” Lanjut sang pimpinan penjahat sembari sesekali meringis.
“ Kebetulan malam itu saat sudah diklub kami melihat anda sudah pingsan nona, dan kami juga mengira anda sudah mabuk, karena itu kami memanfaatkan kesempatan untuk menculik anda” Lanjut penjahat yang lain.
Raya terdiam lagi saat mendengar penjelasan itu.
Flashback Off
Raya merasa ada orang yang ingin memanfaatkan tangan para penjahat itu untuk membunuhnya. Hanya saja untuk menebak siapa pelakunya, Raya masih membutuhkan waktu. Masalahnya menjadi makin rumit. Bagaimanapun, tidak peduli ini adalah masalahnya atau masalah Raya, Karenina bertekad untuk mencari dalangnya.
“ Akan kuhajar habis – habisan “ Tekad Raya sambil menatap wajah dicermin.
Disaat tengah membersihkan luka di tangannya, ponselnya mendapat sebuah panggilan dari nomor yang tidak dikenal. Raya menengok dan mengambil ponselnya.
"Halo ?“
“Kau Dimana? “ Terdengar suara pria muda diujung panggilan itu.
tanpa basa basi pria ditelpon langsung menanyai Raya.
Raya merasa tidak mengenali suara itu malah balik bertanya.
“ Memangnya kau siapa? “ Tanya Raya dengan nada polos.
“ Luar biasa! Main diluar, mabuk – mabukan sampai tidak mengenaliku? “ Tanya Pria itu, nada suaranya menunjukkan emosi.
Raya mendesah Panjang, merepotkan sekali! Ingatan pemilik tubuh ini kacau sekali, Aku ingat kalau Raya ini baru saja bertengkar dengan Alend.. sebentar? Ini Bukannya suara banci (Alend) itu? . Raya kemudian menarik napas dan mengatur nada bicaranya.
“ Kau adalah Alend? “ Tanyanya seolah baru saja berkenalan.
“ Kalau sudah ingat dan waras Kembali Segera pulang ke rumah! “ Kata Pria yang ternyata Alend.
Emosi Raya langsung naik ke ubun – ubun, seumur hidupnya sang juara tidak pernah dimarahi orang apalagi lelaki yang tidak dikenalnya. semuanya tidak berani memarahinya kecuali pelatih sekaligus ayah angkatnya.
“ Berisik sekali! Emangnya apa urusanmu? “ Raya balik bertanya dengan nada emosi.
“Apa yang kau katakan?” Tanya Alend seperti terkejut.
“HUH! AKU BILANG…SEKARANG AKU MERASA SANGAT TERGANGGU OLEHMU ! KALAU KAU MASIH BERISIK, AKU AKAN KESANA MENGHAJARMU! “ Kata Raya dengan Tegas.
Raya memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Gadis itu tidak peduli lagi dengan Alend. Dia bukan Raya yang dulu akan kegirangan karena telepon Alend.
Di Tempat lain.
TUT!
TUT!
TUT!
Seorang lelaki muda sedang terpana melihat ponselnya. Dari gayanya terlihat sekali jika dirinya sedang menahan kekesalan.
“ Alend.. Kak Tantri mengatakan reporter selanjutnya … “
Seorang pria berpakaian jas rapi membuka pintu dengan wajah ceria dan masuk ke dalam rumah. Orang itu adalah bawahannya Alend. Tugasnya adalah mengatur kegiatan Alend secara khusus. (Seperti manager artis gitu)
Swuusshh____
Sebuah benda melayang kearahnya membuat pria berjas terkejut luar biasa, untungnya secara refleks bisa menghindar dan segera menutup pintu.
Setelah merasa aman bawahan Alend mengintip dari balik pintu, huff… untung reflekku bagus kalau tidak …. Pria itu tidak dapat membayangkan jika benda yang dilempar padanya itu mengenainya.
“ Walaupun ada berita buruk tidak perlu segitunya juga … “ Desis Bawahan Alend masih mengintip.
Pria berjas itu masuk ke dalam ruangan setelah yakin situasi aman, Alend sedang berdiri mematung.
“ Apakah Raya sudah gila? “ Tanyanya entah pada siapa.
Selama ini Alend tidak pernah dimarahi apalagi dirinya adalah seorang tuan muda sejak lahir. Siapa yang berani memarahinya? Semua menganggapnya sempurna tanpa cacat. tidak yang seberani itu
Asisten Alend memungut benda yang ternyata ponsel. “ Raya lagi? Ulah apa lagi yang dia buat? “
Alend menghempaskan pantatnya dikursi dengan malas.
“ HMM, Punya nyali untuk melawan…” Desisnya masih tidak jelas.
Asistennya menatap bingung,menurutnya bukan Raya yang bermasalah, Bosnya juga sedang bermasalah.
Raya berbuat masalah aku yang harus menenangkannya huh! Astaga gadis itu sungguh masalah untuk Bosku.
***
BERSAMBUNG
terimakasih ☺️🙏 semoga mendapat dukungan dan like dari pembaca. genrenya agak beda tapi mudah-mudahan bisa dinikmati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
🗿Cici&Koko
🤣🤣
2022-01-12
0
🗿Cici&Koko
🤣🤣
2022-01-12
0
🗿Cici&Koko
🤣🤣
2022-01-12
0