Raya menyadari adanya bahaya yang mendekatinya, jika dirinya tidak melawan maka dirinya akan menjadi permainan para penjahat tersebut.
Begitu melihat ada penjahat yang mendekatinya, Raya dengan cepat mengangkat salah satu kakinya ke atas dan mengarahkan tepat diantara ke dua kaki penjahat yang mendekatinya.
Tendangan telak tepat kena area “kejantanan” sang penjahat hingga pria itu merasakan sakit yang tidak terkira. Dua telur terasa pecah disaat yang bersamaan, saking sakitnya sang pria tidak sanggup untuk mengeluarkan suara erangan kesakitannya dan langsung pingsan.
“ Cari Mati ya “ Seru pria botak menggulung lengan baju dengan marah melihat temannya terkapar pingsan.
“Akan kuberi kau pelajaran hari ini agar kau tahu sedang berhadapan dengan siapa” marahnya lalu bergegas mendekati Raya dari arah belakang.
Sementara Raya sendiri sedang menginjak pria yang ditendangnya tadi. Pria botak bertubuh gempal mengambil kesempatan dengan memegang keras kursi kayu yang mengikat tubuh Raya dari belakang dan mengangkatnya ke atas udara.
Ketika hendak mengambil ancang – ancang untuk membanting tubuh gadis itu ke lantai agar gadis itu menderita. Raya memutar keadaan menjadi situasi yang menguntungnya untuknya.
Raya pun telah bersiap, Ketika tubuhnya diangkat ke atas, dirinya memanfaatkan palang besi yang tadinya berada diatas kepalanya, saat diangkat posisinya dari terbalik hingga palang menjadi lebih dekat dengan kakinya untuk bertumpu lalu mendorong dirinya ke bumi dengan keras.
Dengan sentakan keras, Pria botak bertubuh gempal tidak siap akibatnya dirinya malah jatuh tertimpa kursi dan tubuh Raya diatasnya.
Bruk!
Tubuh Pria botak itu terbentur lantai keras hingga melukai kepala mulusnya. Namun pria botak itu masih sadar dan malah memeluk pinggang Raya dengan erat.
“ Ugh?” Raya merasa sesak.
“ Gadis kecil, ternyata kau hebat juga! Tapi sekarang aku mau lihat! Kau mau kabur kemana “ Ejek Pria botak
menyeringai.
Akibat benturan dari kepala si botak mengalami luka, nampaknya luka itu tidak terlalu sakit, pengalamannya sebagai penjahat selama ini tentu sering membuatnya akrab dengan luka. Luka yang disebabkan oleh Raya tidak akan membuatnya terkapar. Sambil memeluk Raya dari belakang, Pria itu memberikan kode pada teman – \ temannya yang lain untuk bertindak.
“ Ayo maju Bersama – sama ! “ Suruhnya.
Dua dari gerombolan penjahat ditempat itu mendekati Raya sambil tertawa menyeringai. Raya tidak gentar, ini bukan kali pertamanya bertarung. Kesulitan seperti ini telah dilaluinya.
“ Aku harus bebas terlebih dahulu dari ikatan ini“ Pikir Raya.
Tanpa kenal takut, Gadis itu membenturkan kepalanya dengan sangat keras tepat didepan wajah pria botak yang sedang memeluknya. Sambil memperhitungkan jumlah musuh yang mendekatinya.
Buug!! Darah keluar dari hidung pria botak.
Raya cekatan langsung menendang dagu penjahat yang mendekatinya dari arah depan dengan kaki kirinya dan menendang perut pada penjahat disebelah kanan. Untung Raya menggunakan sepatu boots hak tinggi sehingga efek tendangannya menjadi berkali – kali lipat sakitnya.
Kedua penjahat itu terjungkal dan terjatuh kesakitan langsung pingsan. Sedangkan pria botak bernasib tidak kalah mengenaskan dengan dibuat kesakitan bertubi – tubi oleh Raya.
“ Dasar Tidak berguna! “ Marah pria yang nampaknya adalah pimpinan dari kelompok penjahat itu.
Lelaki berwajah bengis itu mengeluarkan pisau, dirinya tidak main – main. Tidak peduli jika Raya adalah seorang Wanita. Lelaki itu langsung menyerbu Raya dengan Pisau belati ditangannya. Berharap bisa mengalahkan gadis itu.
Hup! Raya berhasil bangkit dan berdiri dengan dua kakinya ( tangannya masih terikat pada kursi ). Gadis itu sudah memperhitungkan keadaan disekitar, dirinya membalikkan badannya dan menghindari serbuan pisau. Beruntung berkat pisau tersebut ikatan Raya pada kursi terlepas.
Sayangnya Pisau itu tidak hanya melepaskannya dari ikatan tetapi juga melukai kulit mulusnya.
Tidak sedikitpun terdengar suara mengaduh dari mulut Raya. Gadis itu berbalik menyerang secara frontal pria yang membawa belati. Pukulan demi pukulan beruntun menghantam tepat diwajah sang pimpinan penjahat tersebut dengan cepat dan efisien, Sang pimpinan penjahat tidak berkutik untuk membalasnya. Terpaksa merelakan wajah menjadi sansak tinju Raya.
Bug! Bag! Bug! Bag!
Hanya terdengar suara pukulan dan teriakan saja.
“ Habislah! Sekarang masalahnya semakin rumit! Bukankah Raya hanya seorang gadis manja dari keluarga kaya yang cacat otaknya dan kerjanya main dengan sekelompok pria?” Keluh Pria botak sadar dari pingsannya.
Dari kejauhan si botak melihat Raya telah menumbangkan seluruh rekannya. Darah terus mengalir keluar dari hidung dan mulut si botak.
“ Biasanya keluar tanpa pengawalan, kalau tidak berdasarkan informasi itu tidak mungkin kami akan memilihnya menjadi target! Celaka! Aku sial sekali hari ini…” Keluh Pria botak itu dalam hati sambil mengendap diam – diam.
Raya mengambil kursi tempatnya terikat dengan tangan kanan.
“ Pantas saja… Raya sekuat ini! tidak mungkin butuh pengawal! Aku harus segera pergi dari sini, sebelum mati konyol“ Si Botak itu bergerak menjauhi Raya perlahan.
Raya bukannya tidak sadar dengan hal itu. Kursi ditangannya telah siap. Perlahan dirinya mendekati satu – satunya musuh yang tersisa ditempat itu.
Si Pria botak mundur secepat yang dia bisa, wajahnya Nampak ketakutan.
“ Nona…Nona Muda mohon ampuni aku! Bisakah kita membicarakan masalah ini baik – baik, ugh…” Pria itu semakin ketakutan.
Raya mendekati pria botak itu sambil mengangkat bangku kayu ke atas lebih tinggi dari kepalanya.
“ Sial! Kukira awalnya bisa membawa banyak keuntungan, siapa sangka akan jadi begini…pokoknya aku harus selamat hari ini “ Kata Pria botak dalam hati.
Raya menatap lawannya dengan tatapan dinginnya, tidak ada lagi senyum diwajahnya. Wajah menampakkan kebengisan dalam balutan ekpresi dingin membuat siapa saja akan merinding melihatnya.
“ Cari mati “ Ujarnya dengan suara lembut namun menimbulkan efek ketakutan bagi musuhnya.
Sudah terlambat untuk pria tadi memohon ampun. Seluruh rekannya entah bagaimana kondisinya, nasibnya sendiri sedang diujung tanduk sekarang. Rasanya baru kali ini pria botak itu merasakan ketakutan yang tidak pernah dirasakannya selama menjadi penjahat. Kali ini dirinya dan teman – temannya telah salah memilih lawan.
Karenina (dalam tubuh Raya sekarang ) Bukanlah tipe orang yang suka mengasihi lawannya. Sekali dianggap musuh, Raya tidak akan menaruh rasa kasihan sama sekali. Gadis itu semakin dekat dengan pria botak itu, musuh semakin ketakutan tidak membuat Raya menaruh simpati.
“ Tidak! Tidak! Kumohon ampuni aku” Pinta si botak.
BRUK!
Bunyi kursi beradu dengan tubuh pria botak.
AAAKKHHHH !
Terdengar jeritan keras dan pria itu langsung tidak sadarkan diri. Raya masih bisa mengendalikan dirinya untuk tidak membunuh hari ini. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan memastikan semua lawannya telah tumbang. Tidak boleh ada satupun yang masih ada kemungkinan melawannya.
Karenina yang sekarang terperangkap dalam tubuh gadis yang Bernama Raya kini harus mencari jawaban mengapa dirinya bisa tiba – tiba berada dalam tubuh Raya. Tidak ada yang bisa ditanyainya. Dirinya harus mencari jawaban itu sendiri.
“ Harus mulai dari mana ya? Kurasa penjahat itu tahu identitas Wanita ini, aku harus menanyai mereka jika mereka sudah sadar “ Kata Raya.
***
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Ann Marianah
novel ni ada versi comic
2024-12-29
0
Teddy Ber
semangat author ditunggu lanjutannya 🥰🥰😍😍
2021-11-18
2