Kasus Misterius kasus Misterius (3)

kasus Misterius (3)

Happy Reading

Tak lama kemudian mobil Ambulan dan polisi datang ke tempat kejadian.

Polisi Deny

Gimana ini bisa terjadi ?

Ervin

Sebenarnya, Kurang pasti. Mungkin korban harus melewati proses autopsi agar dapat dipastikan dengan tepat.

Polisi Deny

O... begitu. Kamu belum Ke TKP yang seharusnya kamu tuju ?

Ervin

Belum. Setelah korban ini dibawa ke rumah sakit aku akan pergi ke Tkp.

Polisi Deny

Pergilah.

Ervin

Siap (Hormat)

Polisi Deny

....(hormat)

Ervin pun ke mobilnya

Namun Zia mengikutinya.

Ervin

Kenapa kamu ikuti aku ?

Zia

Aku nebeng ya ?

Ervin

Apa ? Nebeng ?

Zia

Iya

Ervin

Aku mau ke TKP lho.

Zia

Di jalan C2 kan aku juga mau kesana.

Ervin

Jadi kamu juga akan menyelidiki Kasus itu

Zia

Iya

Ervin

Tapi maaf ya. Aku gak mau nebengin Orang kayak kamu.

Zia

Kamu ini diam-diam nyimpan dendam ya ! (kesal)

Ervin

Emangnya kenapa ?

Zia

ih, ini anak ngeselin banget sih. (marah)

Ervin

Nih ya aku kasih tau. biasanya di sekitaran sini banyak taksi lewat. Kamu tinggal pilih aja.

Zia

Heh, kita akan jadi rekan. Gimana kamu biaa kayak gini sama aku ?

Ervin

Gimana ya ngomongnya ? Tapi kalau aku gak mau gimana ?

Zia

Pokoknya harus mau.

Zia

.....(langsung menuju pintu mobil)

Ervin

.....(menghalangi)

Zia

Kenapa kamu halangin sih ?

Ervin

Yaudah gini aja kamu harus bayar setelah ini.

Zia

Aku gak punya uang.

Ervin

Tak perlu pakai uang. Aku akan memikirkannya nanti.

Zia

Iya terserah.

Ervin

......(membukakan pintu mobil sambil tersenyum)

Di perjalanan

Zia

Kamu udah tau kabarnya kan ?

Ervin

Udah, aku liat kode di tangan korban tadi mirip seperti korban-korban yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan.

Zia

Benar. menurutmu pelakunya 1 atau 2 orang ?

Ervin

Bisa keduanya ataupun lebih.

Zia

Jawaban yang tidak pasti.

Ervin

Kita hanya manusia kita tidak dapat memastikan yang mana yang benar dan yang salah.

Zia

Terserah. Cepat !

Ervin

Oke

Sesampainya di TKP

mereka berdua langsung bertemu dengan para petugas.

Ervin

pak.

Polisi Setya

O... Ervin kamh udah sampai.

Polisi Setya

aku dengar kamu dikirim kesini oleh komandan

Ervin

Benar pak.

Polisi Setya

Siapa wanita di sebelahmu ini ?

Zia

Saya Zia. Saya adalah rekannya dalam bertugas.

Polisi Setya

petugas Zia ? aku gak percaya kamu datang.

Zia

Ini adalah tugasku.

Polisi Setya

Ya sudah masuk aja ke dalam untuk memeriksa.

Ervin

Iya.

mereka pun masuk ke dalam rumah yang sudah tiada penghuninya itu.

Zia

Berantakan sekali sih ini rumah.

Ervin

Namanya udah gak diurus lagi rumahnya

Zia

Rumah ini cukup berantakan karena korban di temukan disini.

Ervin

Iya. Awalnya aku berpikir bahwa korban bunuh diri. Tapi setelah diautopsi Korban ternyata Dibunuh.

Zia

Siapa pembunuhnya ya ?

Ervin

Entahlah

Zia

Aku akan mengecek sebelah kanan dan kamu sebelah kiri.

Ervin

Oke.

Ervin

Hei, Tunggu siapa nama kamu ?

Zia

Panggil aja aku Zia.

Ervin

Aku Ervin

Zia

Gak tanya

Ervin

sombong amat.

Zia

Sudah cepat berpencar

Ervin

iya....iya

Mereka pun berpencar untuk mencari barang bukti lain yang tidak ditemukan oleh polisi.

Benar saja memang ada barang bukti lain yang ditemukan oleh Ervin.

Ervin

Apaan itu ? (melihat Panci yang dibawahnya penuh darah.)

Ervin

Kenapa banyak darahnya ? (bingung)

Ervin

Gak mungkin ? Tapi barang untuk membunuh tidak ditemukan. Tapi ini ?

Zia yang tidak menemukan apapun langsung pergi ke tempat Ervin.

Zia

Ngapain ?

Ervin

......(kaget)

Ervin

Kok kamu ngagetin sih ?

Zia

Itu barang bukti ?

Ervin

iya.

Zia

Bukannya polisi tidak menemukan bahwa adanya Barang bukti ?

Ervin

Iya. Tapi, Sepertinya Para polisi tidak memikirkan Hal ini, Karena Korban Memiliki luka benda tajam di tangannya.

Zia

Sepertinya pelaku sempat membersihkan darah di bagian yang dipukulnya itu.

Ervin

Mungkinkah ?

Zia

Entahlah.

Zia

Tapi ini bisa jadi bukti yang cukup bagus. Amankan segera !

Ervin

Oke !

Mau tau kelanjutannya ?

Ayo dukung Author dengan Cara Like dan Comment Ya ^_^

😊

Terima Kasih



