Keesokan hari saat matahari mulai tinggi aku pun terbangun.Aku menggeliat untuk merenggangkan otot-ototku yang terasa kaku.Terdengar pintu dibuka dari arah luar.Seorang dokter bersama suster masuk kedalam ruanganku.
"Selamat pagi mbak....bagaimana keadaanya hari ini?".kata dokter itu sedikit berbasa-basi.
"Lebih baik dari kemarin dok...."jawabku sambil tersenyum.
"Apa ada yang terasa sakit?".
"Sedikit....tapi kepalaku masih agak pusing!".
"Baik,saya periksa dulu ya...."
Aku pun hanya menjawab dengan anggukan.
Dengan cekatan dokter itu memeriksa denyut nadiku dan semua yang diperlukan.
"Semuanya baik-baik saja mbak....denyut nadi dan tekanan darah semuanya normal juga tidak ada luka yang serius.Hasil pemeriksaan lanjutan juga baik.Kalau mbak sudah tidak merasa pusing lagi,nanti siang mbak sudah diperbolehkan untuk pulang!" kata dokter itu menjelaskan.
"Apa pihak keluarga sudah ada yang datang?"tanya dokter itu lagi.
"Ah...tidak ada dok,mereka tidak akan datang"jawabku sendu
"Baiklah kalau begitu.....Kalau tidak ada yang lain saya permisi dulu ya,mau memeriksa pasien yang lain"ujar dokter itu.
...****************...
Sore hari aku sudah merasa baikan,kuputuskan untuk segera keluar dari rumah sakit ini dan lagi aku sebenarnya tidak suka dengan bau obat.
Kurapikan semua barang-barangku dan menuju bagian administrasi untuk menyelesaikan semua biaya rumah sakit ku
.
Setelah keluar dari rumah sakit aku bingung mau kemana,kalau aku langsung pulang kerumah nanti cuma mendengar omelan Papa yang membuat dadaku semakin sesak,kalau pergi kerumah teman tapi siapa,selama ini aku nggak punya teman dekat.
Aargk...bingung,kuacak-acak rambutku karena frustasi.Setelah beberapa saat akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi ke taman kota saja untuk menenangkan diri.
Aku pun naik sebuah taksi yang kebetulan sedang mangkal didekat situ.
"Pak,kita ke taman kota ya...." kataku setelah masuk kedalam taksi.
"Baik mbak" jawab supir taksi.
taksi pun meluncur membelah jalanan kota dengan kecepatan sedang.
Setiba di taman kota aku pun turun dan membayar tarif sesuai jumlah yang tertera diargo.Aku pun melangkahkan kaki menyusuri taman.
Disana terdapat air mancur yang memancar sangat indah,dibawahnya ada sebuah kolam besar yang berisi ikan beraneka jenis dan warna.Bunga-bunga tertata sangat rapi dan indah,rumput hijau yang menghampar serta cahaya lampu yang bersinar temaram.
Burung-burung mulai terbang kembali ke sarangnya saat melihat sinar matahari yang mulai meredup.Sungguh sebuah pemandangan yang sangat indah hingga membuat aku merasa sedikit terhibur.
Saking asyiknya aku menikmati pemandangan tanpa sadar aku menabrak dua orang gadis.
" Eh...maaf mbak saya nggak sengaja" kataku menengok kearah mereka.
"Iya nggak pa pa mbak,mbak sendirian aja?" tanya salah satu gadis.
"Iya..." jawabku singkat.
"Mau gabung sama kita nggak?"tanya gadis yang satunya lagi.
"Emangnya boleh?" tanyaku mencari kepastian.
"Tentu saja boleh,lebih banyak orang kan lebih seru!" jawab salah satu gadis.
"kalau begitu kita duduk di bangku itu saja yuk!" ajakku sambil menuding kesebuah bangku yang kosong.
"Ayuk....." jawab mereka bersamaan.
dan kami pun duduk disebuah bangku didekat air mancur dan kemudian kami pun saling berkenalan.
"Namaku Kania,kalian siapa?" kataku membuka pembicaraan
"Aku Nita"
"Aku Tasya"
"emh...itu kepala mbak kok diperban kenapa?" tanya Nita.
"Oh ini.....aku habis mengalami kecelakaan dan hari ini baru aja keluar tapi aku malas pulang kerumah makanya aku pergi kesini"kataku menjelaskan sambil menunjuk kepalaku yang masih diperban.
"Ohhhh....." mereka berdua ber oh ria.
Kami bercerita tentang banyak hal dan tertawa bersama.Obrolan kami mengalir begitu saja,seakan kami adalah sahabat lama yang bertemu kembali.Aku sangat senang bertemu dan berkenalan dengan mereka berdua.
Tak terasa hari pun bertambah gelap.Aku putuskan untuk segera pulang kerumah,dan lagi tubuhku masih lemah dan minta untuk diistirahatkan.
Sebelum berpisah kami saling bertukar nomor handphone dan berjanji untuk bertemu lagi,lalu aku pun segera pulang kerumah.
Setibanya dirumah tampak Papa sedang duduk mengutak-atik laptopnya diruang tamu.Aku pun berjalan mengendap-endap agar Papa tak menyadari kedatanganku.
Aku tak ingin Papa banyak mengajukan pertanyaan padaku,karena aku tau ujung-ujungnya pasti hanya ada perdebatan diantara kita.
"Dari mana saja kamu kemarin? dan kenapa kamu baru pulang sekarang?" tanya Papa dengan wajah dingin.
Sial!!! umpatku dalam hati,ternyata Papa menyadari kehadiranku.Aku pun membalikkan badan menghadap kearah Papa.
"Kemarin aku habis mengalami kecelakaan Pa...." jawabku mencoba menjelaskan.
"Oh....begitu!" jawab Papa singkat.
"Ohhh!!,cuma itu jawaban Papa....mendengar anaknya habis mengalami kecelakaan Papa cuma menjawab oh....Apa Papa tidak ingin menanyakan bagaimana keadaanku?" teriakku sambil bercucuran air mata.Hatiku bagai teriris ribuan belati mendengar tanggapan Papa yang begitu dingin.
"Untuk apa bertanya,sekarang kau terlihat baik-baik saja kan!!" jawab Papa enteng.
"Dan lagi sekarang kau juga sudah pulang kerumah kan,lalu mau apa lagi?" lanjut Papa.
"Papa memang nggak pernah perduli padaku,Papa nggak pernah sayang padaku,yang ada dipikiran Papa cuma bisnis...bisnis....dan bisnis" jawabku semakin sedih.
"Kamu pikir uang dari mana kamu bisa hidup mewah selama ini ha??" teriak Papa emosi.
"Kamu pikir tanpa uang memangnya kamu bisa hidup bahagia!!" lanjut Papa sengit.
"Uang bukan segalanya Pa,kebahagiaan bisa berasal dari mana saja bahkan dari hal-hal kecil...!" jawabku membantah ucapan Papa.
"Jangan pernah ngajarin Papa tentang bagaimana menjalani hidup,Papa lebih tahu dari kamu!!!" hardik Papa.
"Sekarang aku tanya ke Papa..... apa Papa pernah memberikanku sedikiiiit saja waktu Papa buatku?" tanyaku sambil mengusap air mataku.
"Apa Papa pernah sekali saja menghabiskan weekend bersamaku? jalan-jalan bersamaku seperti yang dilakukan oleh keluarga yang lain....?"tanyaku sambil sesenggukan.
"Kau tau sendiri kan Papa selalu sibuk.Papa nggak ada waktu buat hal-hal tidak berguna seperti itu!".
"Itu sangat berguna buat aku Pa.....!! teriakku marah.
Papa emang nggak pernah berubah,Papa egois!!!"
"Jangan berdebat dengan Papa!" teriak Papa.
"Aku benci Papa!!!"teriakku sambil berlari
menuju kamarku yang terletak dilantai dua.
Kubanting pintu kamarku dan kukunci rapat-rapat, kuhempaskan tubuhku diatas ranjang empukku lalu kutumpahkan semua air mataku disana.
"Tuhan kenapa ini terjadi padaku....?" teriakku meratapi diriku.
"kenapa aku tidak bisa seperti keluarga yang lain? apakah aku tidak berhak untuk bahagia?"ujarku lagi sambil sesenggukan.
Kutumpahkan semua kesedihanku malam itu dan berharap esok semua akan baik-baik saja,bantalku sampai basah oleh airmataku.Tak terasa aku pun tertidur karena lelah menangis.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Your name
Ramah ya kedua gadis itu, mungkin kedepanya mereka akan menjadi teman akrabnya Kania. Pelipur lara nya.
2022-04-17
1
~🌹eveliniq🌹~
haii salam hangat dari find the Perfect Love support selalu
2022-04-10
1
Dania
Sikap dokter yang sabar dan ramah, akan mempercepat kesembuhan pasien. Uh.....senangnya.
Woww taman, kicau burung, angin semilir. Teman baru yang ramah, aku ingin 🤗🤗🤗
2022-04-05
3