2. Laura Hamil

Jasmine mengetuk pintu kamar kakaknya. Tanpa menunggu jawaban dari dalam. Dia pun segera masuk ke dalam kamar Endra dan menemukan Endra yang tengah berdiri di pinggir jendela kamarnya. Pria itu pernah berjanji pada Jasmine, tidak akan pernah menikah sebelum dia bisa menemukan orang yang bisa dia percaya untuk menjaga adiknya dan sekarang apa yang terjadi?

Apakah Endra baru saja menemukan seseorang yang dia bilang, akan dia percaya untuk menjaga Jasmine? Atau mungkin justru kakanya ini sudah mempunyai rencana ingin segera menikah hingga memutuskan untuk menemukan seseorang lebih dulu untuk Jasmine supaya janjinya terpenuhi. Mungkin Jasmine bahagia, tapi bagaimana dengan pria itu? Apa Jasmine benar-benar bisa menikmati kebahagiaannya sementara pria itu tak akan pernah merasakan yang namanya bahagia hidup bersamanya?

“Apa yang Kakak lakukan Kak?!” tanya Jasmine di belakang tubuh Endra yang tengah menatap sesuatu di luar jendela bertirai putih. Endra memperhatikan Jordan yang tengah masuk ke dalam mobil dan perlahan mobil itu bergerak meninggalkan pekarangan rumahnya.

“Kakak mau kamu menikah dengan Jordan.”

Jasmine tak lagi terkejut, tapi dia ingin tahu apa alasannya. Padahal Endra tahu kalau Jordan, sahabatnya itu sudah memiliki kekasih yang sangat dia cintai.

“Sebenarnya…,” Endra menghela napasnya sejenak. Lalu berbalik untuk memeluk Jasmine. Endra menyandarkan kepalanya di bahu adiknya.

“Laura,” ucap Endra di pelukan Jasmine. Laura adalah kekasih Jordan yang sudah cukup lama memiliki wacana bahwa mereka akan segera bertunangan, tapi terakhir yang Jasmine dengar. Laura menjauhi Jordan dan sekarang Jordan mencari Laura yang pergi entah kemana.

“Laura hamil,” ucap Endra sungguh diluar penalaran Jasmine. Laura hamil? Dengan siapa? Jangan katakan…,

“Kami melakukannya karena saling mencintai dan sebenarnya…, kami sudah mempunyai perasaan ini sebelum Laura menjadi kekasih Jordan.” Well, inilah jawaban dari semua pertanyaan Jasmine tadi. Kakaknya akan segera menikahi Laura, tapi Endra pernah berjanji tidak akan pernah menikah sebelum Jasmine.

Namun, inilah perasaan yang Endra sendiri tidak tahu bahwa dia juga jatuh cinta pada Laura. Endra memang membiarkan Laura dekat dengan Jordan, tapi setelah hari-hari itu terlewati. Endra mulai merasa kehilangan seorang Laura.

Endra melepas pelukannya dan mendudukkan Jasmine di pinggir ranjangnya. Lalu Endra pun ikut duduk di samping Jasmine seraya menggenggam tangan adiknya.

“Kamu tahu kan perkenalan kami bagaimana? Waktu itu Jordan hampir saja meninggal dalam kebakaran perusahaan ayahnya. Kebetulan kakak sedang ada kerjasama dengan perusahaan ayahnya dan kakak tidak sengaja bertemu dengannya. Sejak itulah kami kenal satu sama lain dan Laura…”

Ya, Jasmine tahu kalau Laura itu sahabat Endra. Sahabat yang Endra anggap lebih dari sahabat, tapi Endra tidak pernah sama sekali menyadarinya.

“Laura tidak sengaja kakak ajak untuk menjenguk Jordan yang masuk ke rumah sakit dan Jordan mulai jatuh cinta dengan Laura. Memang Laura menerima cinta Jordan, tapi selang setahun hubungan kami jadi renggang dan Laura tiba-tiba datang ke Kakak mengungkapkan bahwa dia merasa ada yang salah. Dia tidak mencintai Jordan melainkan kakak, Jas. Kakak juga gak bisa berbohong kalau sejak awal memang kakak sudah menganggapnya lebih daripada sahabat. Sejak itulah kami menjalani hubungan tanpa Jordan ketahui.”

“Kenapa kalian tidak terus terang saja pada Kak Jordan? Kalau begini, apa dia tidak akan semakin sakit, Kak? Menikahi aku dengan Kak Jordan itu bukan solusinya. Dia tidak akan mungkin bisa melupakan Kak Laura. Apalagi kalau nanti dia tahu kalau kakak sudah menusuknya dari belakang. Apa dia tidak akan membenciku dan menceraikanku?”

Endra semakin menarik tangan Jasmine kuat. “Kakak mohon, Jasmine. Kakak akan segera menikah dengan Laura dan kakak tidak bisa meninggalkanmu sendirian. Setidaknya, Jordan adalah pria yang sangat kakak percayai saat ini,” ucap Endra sangat yakin.

“Masalah Laura, itu biar kakak yang urus. Tenang saja, dia tidak akan mungkin menceraikanmu. Dia sudah berjanji pada kakak akan mengabulkan apapun yang kakak inginkan karena kakak sudah menyelamatkan nyawanya pada waktu itu. Karena itu, inilah permintaan kakak. Menikahlah dengannya sampai kalian menua bersama. Hanya itu, permintaan kakak, Sayang. Kakak tidak akan mungkin meminta yang lain selain itu. Cuma kamu yang terus kakak pikirkan akhir-akhir ini.”

Jasmine benar-benar tak bisa berkata-kata. Tubuhnya sungguh membeku begitu mendengar pengakuan Endra. Kakaknya yang selama ini hidup sebagai tulang punggungnya, sebagai sandarannya, sebagai pria yang sangat dia percayai bahwa pria ini adalah pengganti Ayahnya, tapi sekarang…, Endra akan meninggalkannya dengan pria yang tidak mau mencintainya.

“Jasmine. Apapun yang terjadi. Jangan pernah sungkan untuk katakan pada Kakak. Berjanjilah untuk menjadi wanita yang kuat. Kakak yakin, suatu saat dia pasti mencintaimu juga dan satu lagi Jasmine, buatlah dirimu hamil secepat mungkin. Karena itulah yang akan mempertahankan pernikahan kalian. Buatlah dia setiap hari mencintaimu dan anakmu. Kakak yakin sekali, Jordan adalah orang yang terbaik untukmu.”

“Kak, tapi…,”

“Kamu mencintainya Jasmine. Kakak sangat tahu itu.” Jasmine lagi-lagi membeku. Dia tidak bisa mengatakan apapun lagi pada Kakaknya. Memang apa yang Endra katakan padanya memang sangatlah benar adanya. Dia mencintai Jordan, tapi Jordan…, tidak mencintainya.

“Jangan khawatir, Sayang. Mungkin saat ini Jordan masih dikuasai bayang-bayang Laura, tapi kita sama-sama kenal Jordan bukan? Dia tidak akan mungkin berbuat kasar pada wanita manapun karena dia menghormati seorang wanita.”

Jasmine sejenak terdiam tapi perlahan dia menganggukkan kepalanya.

“Malam minggu ini Jordan sudah tidak punya pilihan lagi untuk menuruti perjanjian kami. Dia akan melamarmu dan persiapkan semuanya. Jangan pernah merasa surut karena dia tidak mencintaimu. Cinta itu ada karena terbiasa. Kebahagiaan pun ada karena diciptakan, karena itu, kamu harus membiasakannya agar dia mencintaimu dan harus menciptakannya agar dia bahagia bersamamu.”

Kata-kata Endra sungguh membuat kepala Jasmine pusing, tapi dia membenarkan kata-kata Endra. Endra tidak salah, mungkin memang sudah takdirnya harus menikah dengan Jordan dalam keadaan seperti ini, tapi meski begitu Jasmine percaya kalau Tuhan tidak tidur. Meski nanti dia yang berjuang sendirian. Tuhan pasti tidak akan menyurutkan semangatnya untuk menjadi wanita yang hatinya seluas dunia.

“Kamu mau kan?” tanya Endra.

Jasmine perlahan mengangukkan kepalanya. “Aku mau Kak,” ucap Jasmine tak tahu kenapa malah meneteskan air matanya. Merasa takut sekaligus bahagia mendapatkan kenyataan bahwa dia akan menikah dengan pria yang dicintainya.

“Yasudah, sekarang kamu mau ikut kakak untuk jenguk Laura? Dia lagi banyak ngidam. Tadi dia minta dibeliin mangga muda. Kemarin, dia baru saja memakan dua buah melon sendirian.”

Jasmine tertawa mendengarnya. Mungkin sekarang dia bisa tertawa, tapi entah besok atau bahkan lusa. Dia harus menerima kenyataan bahwa calon suaminya masih sangat mencintai calon Kakak iparnya.

“Hei melamun lagi. Ayo cepat ganti baju.” Perintah Endra dan Jasmine pun segera keluar dari kamar Endra.

Terpopuler

Comments

Nurlela Nurlela

Nurlela Nurlela

koq tidak sengaja?
Kan endra mmg sengaja ngajak Laura utk dioerkenalkan ama Jordan spy dia bisa bebas Dari Laura 🤔

2025-02-06

0

💜bucinnya taehyung💜

💜bucinnya taehyung💜

endra nya munafik dr awal dia yg nyodorin laura ke jordan .dia yg ngijinin jordan buat deketin laura..eh giliran dahbjd malah di buntingin..dan dia malah minta adek nya buat mulusin jalan dia... klo endra bs membenarkan laura yg tidak mencintai jordan...trs dia knp hrs maksa jordan buat mencintai adik nya?

2021-11-08

0

Ita Sinta

Ita Sinta

siap kan mental,pasti depan nya tegang deh

2021-11-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!