Iren berjalan dengan anggun ,memakai pakaian formal kerjanya karna ia sebagai sekretaris dari sandy ganendra penerus dari ganendra corp.
Iren kenal baik dengan bosnya itu apa lagi dengan istri sang bos sangat menyukai iren.
"Ren... Nanti tolong kau temani istriku makan siang di cafe dekat kantor" ucap sandy saat keluar dari ruangan kerjanya.
"Baik pak... Nanti aku akan menemani kak luna makan siang" jawab iren dengan sopan.
"Terimakasih ren... Gajimu akan aku naikan bulan ini" kata sandy
"Iya pak.. Terimakasih banyak" iren yang semangat karna akan mendapatkan gaji lebih.
"Kau langsung saja ke cafe ren... Istri dan anakku sudah dijalan menuju cafe" ucap sandy di angguki oleh irene
Jangan heran karna iren berani memakai bahasa aku bukan saya seperti karyawan biasanya dengan bosnya sendiri. Itu semua atas perintah istri dari bosnya. Bahkan istri bosnya meminta iren untuk memanggilnya kakak.
"Heh bentar lagi jam makan siang... Lebih baik aku langsung jalan ke cafe" gumam iren
Tak lama ia sampai di cafe tempat tujuan ,disana sudah ada istri sandy dan juga anaknya yang baru akan berumur 3 tahun.
"Maaf kak... Aku baru sampai" ucap irene tak enak
"Tidak apa ren... Aku juga baru sampai, ayo duduk, aku akan pesankan makanan" kata luna ramah
Luna melambaikan tangannya memanggil salah satu pelayan cafe tersebut.
"Selamat siang nyonya... Mau pesan apa, silahkan pilih menu yang sudah kami sediakan" ujar pelayan itu dengan senyum ramahnya
"Mom, ecel (axel) mau pecen bulgel" ucap bocah yang hampir genap 3 tahun itu dengan suara khas anak kecil terlihat menggemaskan.
"Iya son... Mom pesankan oke, emmmmm kau mau pesan apa ren?" tanya luna
"Aku samakan saja seperti kak luna" ucap irene tersenyum
"Baiklah... Aku pesan burger 1, steak 2 dan jus jeruk 2 sama jus alpukatnya 1" ucap luna lalu menaruh buku menu kembali.
"Baik nyonya silahkan menunggu pesanan anda sebentar" pelayan itu menunduk lalu pergi dengan sopannya.
"Oh ya ren besok adalah ulang tahun axel.. Aku harap kau bisa datang" kata luna berharap
"Aku pasti akan datang kak... Untuk pria tampanku ini apapun aku lakukan" iren mencubit pipi chuby exal dengan gemas.
"Awu... Ante atit pipi ecel" axel memanyunkan bibirnya dengan lucu
"Aaaaaaa tante begitu gemas dengamu tampan" ucap iren
"Sudah sudah.. Jangan membuatnya kesal, kau tau sendiri gimana dia kalau sedang marah" ucap luna di angguki iren dengan lucu
"Bagaimana pekerjaanmu dikantor?, suamiku tidak galak kan padamu?" tanya luna
Iren tersenyum "kak luna ini bagaimana bisa bicara seperti itu... Tentu saja pak sandy akan marah jika aku melakukan kesalahan, pak sandy orang yang profesional kak" ucap iren
"Ya kamu benar sekali.... Setiap aku bertanya soal dirimu, dia selalu bilang tenang saja, tenang saja. Hanya itu" luna tertawa
"Hmmmm... Karna kak luna menyuruh pak sandy baik padaku, aku sering sekali mendapatkan cemohan karyawan lain... Mereka berfikir aku adalah selingkuhan pak sandy" iren hanya menggelengkan kepalanya.
"Kau diam saja begitu mendengar mereka menjelekanmu?" tanya luna
"Aku tidak ingin mencari ribut kak... Biarkan saja mereka bicara semaunya... Toh aku tidak merasa melakukam itu" ucap iren tenang
"Kau ini (gemas)... Sekali sekali berilah pelajaran pada mereka, kalau aku mendengarnya sendiri, aku pasti akan menamparnya habis habisan" luna yang hanya mendegar cerita iren merasa kesal.
"Udahlah kak... Habiskan dulu makananmu... Kau lihat putramu saja sudah habis" iren tertawa melirik ke arah axel yang begitu lahap dengan makanannya.
Dering ponsel luna berbunyi... Tertera nama seorang pria disana...
"Hallo ko ada apa" jawab luna pada si penelpon.
"------------"
"Baiklah aku segera pulang... Tunggu aku" ucap luna lalu menutup telponnya.
"Sepertinya kita harus berpisah ren.. Adikku sudah pulang dari luar negri" kata luna
"Ya kak... Tidak apa, aku juga akan balik ke kantor" sahut iren
"Baikalah.. Ingat besok datang, kalau tidak..... Aku akan marah padamu" ucap luna mengancam
Selesai makan siang luna dan axel langsung pulang ke rumah dan iren tentu saja balik ke kantor untuk melanjutkan pekerjaannya sebagai sekretaris.
"Hai ren...kau dari mana saja?" tanya mila teman kantor iren
"Aku habis menemani istri pak sandy makan siang (tersenyum)... Ada apa?" tanya iren
"Aku tadi mencarimu untuk makan siang bareng... Tapi kau tidak ada, jadi aku makan siang dengan yang lain" ujar mila
"Maafkan aku mil... Lain kali kita akan makan bersama... Aku yang traktir" kata iren dengan serius
"Hahahaha kalau begitu aku tunggu ren.. Ya sudah aku harus membawa berkas ini dulu... Selamat bekerja kembali" ucap mila
"Hmmmmm... Selamat bekerja juga" balas iren
Iren kembali melangkahkan kakinya menuju meja sekretaris ceo. Sampainya disana ia melihat seorang pria yang tak asing sedang duduk di depan mejanya.
"Zi...." panggil iren pada pria tersebut. " sedang apa kau di meja kerjaku?" tanya iren
"Kau dari mana saja... Aku menunggumu sedari tadi, kau tau bukan, kalau menunggu itu tidak enak" ucap pria yang dipanggil zi oleh iren
Zi... Nama asli sebenarnya adalah zio, dia adalah pacar sahabat iren yang berbeda kantor dengannya namanya shena. Zio juga termasuk teman iren saat pertama bekerja di perushaan. Dan irenlah yang mengenalkan zio pada shena sampai akhirnya mereka pacaran.
"Hmmmm... Pasti kau sedang ada masalah dengan shena kan" tanpa diberitahu iren sudah sangat hafal dengan zio. Karna setiap ada masalah dengan shen barulah zio mencari cari iren.
"Tidak ada... Aku hanya ingin kau membantuku saja" ucap zio menarik tangan iren agar duduk di dekatnya.
"Bantu apa?" tanya iren bingung.
"Apa kamu lupa kalau shena 2 minggu lagi akan berulang tahun dan aku...." belum zio menyelesaikan kalimatnya iren memekik keras.
"ASTAGA...AKU LUPA" teriak iren spontan berdiri.
Karna teriakan iren membuat sandy bosnya keluar ruangan. Ia mengira terjadi sesuatu.
"Ada apa...?" tanya sandy
Iren dan zio merasa bersalah membuat bosnya ikut panik.
"Maaf pak sandy... Tidak ada apa apa ,aku hanya terkejut menerima kabar bahagia dari zio" ucap iren tak enak
"Astaga... Aku kira terjadi sesuatu, baiklah lanjutkan obrolan kalian, jangan berisik karna aku sedang sibuk" ucap sandy mengingat kedua karyawannya.
"Baik pak" sahut iren dan zio
"Ini semua salahmu... Bagaimana?.. apa kau bisa membantuku?" tanya zio berharap iren bisa membantunya
"Tentu saja... Shena adalah sahabatku, hubungi aku jika butuh sesuatu" ujar iren
"Terimakasih ren.. Kau teman yang terbaik" ucap zio mengelus rambut iren. Zio sudah sering melakukan hal seperti itu karna ia sudah menganggap iren seperti adiknya sendiri.
---------------------
Hallo guys maaf banget bila ada kesalahan kata dalam berucap ya.. Author cuma manusia biasa.. Hehe
Semoga kalian suka
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Dita Alya
jodohnya iren adiknya Luna kaysknya
2021-12-12
1
𝑽𝒆𝒂𝒏 𝑽𝒆𝒓𝒐𝒏𝒊𝒌𝒂
jd inget Shelly saat pertama ketemu Shea langsung nganggep Shea adiknya sendiri.. ujung2nya beneran jd adik iparnya..😄😄 power of firasat perempuan 😘😘
2021-04-19
0
Ica Snow Kim
BAIKNYA KAK LUNA & PAK BOS SANDY SAMA IREN, SI SEKERTARIS 😁
2021-02-03
0