" Benarkah, kalian pikir saya tidak mendengarkan apa yang kalian katakan. hm " ujar Farhan
Farhan merupakan pegawai yang disiplin dan tegas mungkin bila ada yang membuat kesalahan di perusahaan R'P Group, Farhan langsung bertindak dan menghukum yang bersalah. Farhan merupakan pria yang cepat tanggap dan bila ada yang membuat kesalahan, mungkin tidak ada yang selamat karena mereka akan di pecat atau pun di hukum yang lain nya dan juga di potong gaji
" Maaf tuan kami tidak berniat menggunjing tuan muda. Saya mohon tuan maaf kan kami " ucap salah satu pegawai sambil memohon kepada Farhan
" Saya tidak akan membiarkan orang yang telah menggunjing tuan muda begitu saja. Kalian semua nanti ke ruangan saya setelah jam makan siang, karena sekarang saya banyak pekerjaan" ujar Farhan sambil melihat jam tangan nya
" B- baik tuan. Na- nanti kami semua keruangan anda" ujar resepsionis perusahaan Revan dengan gugup
" Jangan coba coba tidak datang ke ruangan saya, karena saya masih ingat wajah kalian satu persatu. Untuk yang tidak datang ke ruangan saya, maka saya akan menambah hukuman untuk orang itu " ujar Farhan penuh penekanan dan langsung berlalu pergi
...----------------...
Sedangkan di sisi Revan, dia sedang berjalan menuju lift, dia bertemu dengan gadis cantik yang belum pernah dia lihat yang tidak lain dan tidak bukan ialah Rania. setelah Revan sampai, disaat yang sama Revan dan Rania menekan tombol lift secara bersamaan. Hal itu membuat mereka berdua saling menatap satu sama lain
" Maaf saya dulu yang menggunakan lift ini karena saya yang menunggu di sini sudah lama sebelum kamu datang jadi kakak harus nunggu dulu kalau nggak kita bareng aja kak satu lift " ujar Rania memulai pembicaraan
" Apa!!! jadi kamu menyuruh saya menunggu dan menyuruh saya satu lift dengan kamu gitu? " ujar Revan mulai terpancing emosi
" Ya iyalah kak, budayakan jangan main menyerobot aja. Kalau nggak bareng aja mumpung saya lagi murah hati " ujar Rania dengan santai dan ramah
" Dengar yah, di dalam kamus kehidupan saya tidak ada kata menunggu dan tidak ada kata bareng, apalagi sama kamu yang jelas jelas belum saya kenal" ujar Revan sambil menatap tajam karena sudah terpancing emosi
" Kalau masih bisa mengantri, kenapa harus tidak coba " ujar Rania dengan tersenyum
" Berapa sih lama nya menunggu paling juga 5 menit nanti lift nya udah ke buka lagi " tambah Rania
" Memang nya siapa kamu berani berani nya mengatur saya hm ? ujar Revan penuh penekanan
" Saya tau kakak senior disini dan juga kakak manusia biasa jadi, buat apa masalah lift di perpanjang coba ? " ujar Rania
Karena sudah tersulut emosi yang terpancing sedari tadi akhirnya Revan mencengkeram bahu gadis itu dengan kuat dan menatap gadis itu dengan tajam
" Aduh!!!, sakit kak saya mohon lepaskan kak bahu saya sakit banget!!! ujar Rania sambil memohon kepada Revan
" Saya akan lepaskan kamu dengan satu syarat saya dulu yang menggunakan lift. bagaimana setuju atau tidak? " ujar Revan penuh penekanan dan semakin mencengkram Rania kuat
" Baiklah baiklah kakak dulu yang menggunakan lift tapi saya mohon lepaskan cengkeraman nya bahu saya sakit banget!!! ujar Rania sambil meringis kesakitan
" Oke, karena saya sedang banyak kerjaan jadi saya akan melepaskan kamu kali ini " ujar Revan dengan datar sambil melepaskan cengkraman nya di bahu Rania
" Terimakasih kak, sudah melepaskan cengkraman nya. maaf yang tadi " ujar Rania sambil memegang bahu nya yang terasa sakit
" Untuk kali ini kamu saya lepaskan tapi lain waktu apa bila kita bertemu lagi saya akan menghukum mu " ujar Revan dengan tatapan tajam nya dan berlalu pergi memasuki lift
" Ohh iya. So, kamu disini pegawai baru? " tanya Revan dengan wajah datar nya
" Bukan kak. Saya disini untuk melamar pekerjaan dan wawancara kerja " ujar Rania dengan menunduk karena takut akan muka datar dan dingin Revan serta tatapan tajam nya Revan
" Oh " ujar Revan singkat
...----------------...
Pintu lift pun tertutup. Dengan perasaan kesal di campur takut Rania dengan terpaksa menunggu pintu lift terbuka kembali
Setelah pintu lift terbuka Rania pun masuk ke dalam lift menuju ke lantai 5 yaitu ruangan HRD. Tak berselang lama pintu pun terbuka, Rania pun keluar dari lift dan langsung mencari ruang HRD
" Aduh! ruang HRD nya sebelah mana yah? Gumam Rania dalam hati
Setelah 5 menit mencari ruangan HRD. Rania berpapasan dengan pria yang tidak lain dan tidak bukan adalah Farhan Aditama. Rania pun memutuskan untuk bertanya kepada Farhan
" Permisi pak, maaf mengganggu. mau tanya ruang HRD sebelah mana yah? " tanya Rania kepada Farhan
" Ada perlu apa nona mencari ruang HRD? " tanya Farhan balik
" Sebenarnya saya mau melamar pekerjaan dan juga wawancara kerja pak" jawab Rania
" Oke. Berhubung kepala HRD nya sedang izin ada keperluan keluarga, jadi saya yang akan menggantikan tugas nya untuk merekrut pegawai baru" ujar Farhan kepada Rania
" Oh iya. perkenalkan nama saya Farhan Aditama, saya merupakan sekertaris sekaligus asisten pribadi CEO perusahaan ini" ujar Farhan memperkenalkan diri
" Iya pak. Perkenalkan nama saya Rania Aprilia bisa di panggil Rania " ujar Rania dengan tersenyum
" Baiklah Rania, mari ikut saya ke ruangan HRD " ujar Farhan sambil berjalan ke ruangan HRD diikuti oleh Rania di belakang nya
Sesampainya di ruang HRD Rania disuruh masuk dan duduk karena Farhan sedang melihat berkas lamaran pekerjaan Rania
Setelah lama melihat berkas berkas Rania. Farhan pun memulai pembicaraan nya
" Oke, Nama Rania Aprilia, umur 23 tahun, pendidikan strata satu jurusan manajemen informatika di universitas X X . Apakah benar Rania data diri kamu? " ujar Farhan sambil membaca berkas data diri Rania
" Benar pak " ujar Rania singkat karena kegugupan nya
" Baiklah, jangan terlalu gugup Rania. jawab pertanyaan saya dengan santai logis jelas dan jujur " ujar Farhan seperti mengerti rasa gugup Rania
" Baik pak " Jawab Rania sambil berusaha tersenyum untuk menutupi kegugupannya
" Baiklah kita mulai wawancara kerja nya. Bismillahirrahmanirrahim " ujar Farhan
"
" Iyaa pak " jawab Rania
Akhirnya Rania memulai wawancara pekerjaan nya di perusahaan besar R'P Group. Meskipun dia sangat gugup tapi Rania berusaha menutupi kegugupan nya. Dia takut kalau kegugupan nya bisa membawa nya ke dalam kegagalan. Rania menjawab semua pertanyaan yang diberikan Farhan dengan logis, jelas dan jujur
Setelah kurang lebih selama 30 menit melakukan wawancara, akhirnya Rania berhasil menjawab semua pertanyaan yang Farhan berikan
" Hufft, akhirnya bisa bernafas lega juga. tinggal nunggu hasil nya " Gumam Rania sambil menghela nafas kasar
" Oke, Rania saya akan mengumumkan apakah kamu diterima atau tidak" ujar Farhan
" Baik pak. silahkan " ujar Rania"
" Dari hasil wawancara dan data lamaran pekerjaan lain nya maaf saya tidak bisa....." ujar Farhan terpotong oleh kata kata Rania
...****************...
Gimana yah kelanjutan episode nya apakah Rania di terima atau tidak... kita tunggu kelanjutannya yah
jangan lupa like, vote dan komen yah support terus ya !! love you all🥰🥰🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments