Setelah hukuman yang diberikan Saga kini Luna semakin takut, kedatangan Adik suami nya membuat hidup nya semakin menderita
"kakak ipar ku tersayang nikmati saja masa masa sengsara mu dirumah ini " sambil tersenyum licik
Sudah hampir setengah hari hukuman itu berlalu ,Luna tidak makan minum atau pun tak terdengar suaranya. itu membuat Mamah Zoya cemas
"Ibu mau apa , jika Tuan tau pasti akan marah" ucap bibik
"Luna tidak salah , saya tidak bisa melihat Luna dikurung tanpa makan dan minum"
Mamah Zoya membuka pintu itu, tanpa diketahui ternyata Tania melihat nya dan langsung melaporkan pada kakak nya
Sedangkan Saga yang sibuk rapat tiba tiba mendapat telpon dari adik nya itu
"halo kak"
"ada apa Nia"
"mamah membuka pintu kamar kak Luna "
mendengar itu Saga merasa sangat marah , ia merasa tidak dihargai dengan keputusannya.
Ia langsung bergegas menuju rumah dan meninggalkan rapat nya itu
"Mamah Mamah " dengan teriakan keras
semua orang langsung keluar mendengar teriakan itu.
"ada apa? " ucap nya
"Untuk apa Mama bebasin perempuan itu?" tanya Saga
"Mamah yakin ia tidak bersalah dan Mama punya hak atas apapun disini"
Tania mengintip dari balik pintu dia kesal dengan Mamah nya itu yang membela Luna mati matian.
"Ngapain sih Mamah pake bela perempuan kampung itu berantakan semua nya" Tania merasa sangat kesal
"Tapi ini soal saya dan Luna jadi Mama tidak perlu ikut campur, jika sekali lagi dia berulah saya tidak akan memberi nya kesempatan"
Saga begitu sangat sangat kesal dengan Mamah nya itu
Setelah kejadian itu saat ini Luna sedang masak didapur , namun ia teringat bagaimana kalung itu ada di laci meja nya .
"kakak ipar ku tersayang pasti lagi mikir kok bisa kalung itu ada di meja." sambil memegang kedua lengan nya
Tania datang seperti badai dalam hidup Luna.
"Apa jangan jangan kamu yang buat ini semua? " tanya nya
"ternyata kakak ipar ku pintar juga " dengan senyuman yang licik
"kenapa kamu tega apa salah saya"
"oh salah kamu?, hmm tidak ada sih cuma saya tidak suka kamu disini"
Tania sangat tidak menyukai istri kedua kakak nya itu, hingga segala cara dilakukan. Ketika itu juga Tania ingin mendorong Luna , Namun malah dirinya yang terpleset hingga terjatuh dan tangannya terkena air panas.
"aduhhh,,,,aww tangan ku " teriak nya
"Tania kamu tidak apa apa " sambil ingin menolong nya
"jangan pegang pegang saya,,, kak Saga Mamah " panggil nya
Mereka datang ke dapur dan melihat apa yang terjadi disana memang terlihat Luna sedang memegang panci bekas air hangat.
"Nia kamu kenapa? " tanya kakak nya sambil menolong nya
"kak , kak Luna dorong aku hingga jatuh dan tangan aku terkena air panas" tersenyum licik
Saga sangat emosi lagi lagi ini semua ulah Luna. Itu sebenernya hanya air hangat namun Tania melebih lebihkan nya
"Tidak Tuan itu semua boong" bantah nya
"Kamu sengaja siram dia , tidak apa liat panci itu ada ditangan kamu" ucap Saga
"saya sudah peringatkan kamu , ini sudah kelewatan sini kamu" menyeret Luna ke gudang belakang
"Tuan saya tidak salah aku mohon jangan hukum saya lagi " merengek menangis
"Saga apa yang akan kamu lakukan lagi" tanya mamah nya
"diam Mamah ini urusan rumah tangga saya"
"Tuan ampun saya tidak melakukan itu "
Saga membawa Luna ke gudang dan hendak mengurung nya digudang
"Tuan aku mohon jangan kurung saya" memohon ampunan memegang kaki Saga sambil menangis
Sedangkan Tania tersenyum licik walau tangannya sedang terluka ,,,"rasain kamu" ucapnya
Mamah Saga hendak menghentikan hal itu, namun Tania mencegah nya dengan mengatakan " sudah Mah kak Saga pasti tau apa yang harus dilakukan"
"Sini kamu ini sebagai hukuman, ingat kalian jangan pernah tolong dia atau kalian yang saya hukum "
"baik Tuan"
sebenernya semua merasa kasian, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa
"Tuan buka pintu nya saya mohon " menangis dan memukul pintu gudang
Saga langsung pergi tanpa mendengarkan keluh kesah istrinya sungguh sangat tega
Segitu bencinya kah Saga pada Luna, Bahkan perkataan Luna tidak pernah dia dengar kan.
"ha.. ha.. ( tertawa ) akhirnya saya bisa liat perempuan itu dihukum ...awww gara gara dia tangan saya jadi begini"
Dikamar Saga berpikir apakah keputusan nya itu sudah benar , ia teringat pada istri pertama nya Saga memandangi foto nya
"seandainya kecelakaan itu tidak ada, saya tidak mungkin mempunyai istri seperti itu" ucap Saga ia meneteskan air mata nya.
Hingga Saga tertidur
Disisi lain Luna kelaparan kehausan bahkan ketakutan, karena digudang itu tidak ada penerangan ia merasa susah bernafas
"Ya Tuhan kuatkan lah hamba " ucap Luna
Pagi hari Saga terbangun dan masih memegang foto istrinya, ia ingat dengan Luna
ia pergi ke gudang dan memanggil Luna
"he cewek kampung "
tidak ada sahutan dari dalam gudang sekali lagi Saga memanggil
"he kamu kenapa diam saya panggil"
masih tidak ada jawaban
Saga mulai panik takut terjadi hal aneh ia langsung membuka gudang dan ternyata benar.
Luna tergeletak lemas dilantai , Saga panik
"pake pingsan segala , saya harus apa "
Mamah , Tania dan semuanya datang menghampiri Saga mereka panik melihat Luna lemas
"Saga cepat bawa istri kamu kekamar ,, Ya ampun Luna "
"tapi Mah"
"cepat Saga tidak ada waktu "
untuk pertama kali nya Saga menyentuh Luna dan menggendong membawa nya ke kamar
"Bik cepat panggil dokter "
Tania berkata " dasar pencitraan, ratu drama " dengan wajah sinis nya
Saga membenarkan posisi Luna membuka sendal dan menyelimuti tubuh nya , Saga memandangi Luna sejenak ia merasa bersalah dengan apa yang dilakukan nya
Dokter pribadi rumah Aditama sudah tiba ia memeriksa kondisi Luna.
"bagaimana dok keadaan menantu saya "
"begini Bu ia kekurangan energi, karena tidak ada asupan makanan yang masuk . Sepertinya dia juga mengalami trauma tolong dijaga saya akan buatkan resep obat nya "
"baik dok,,"
Mamah Zoya menegur perilaku anak nya yang sudah membahayakan nyawa istri nya sendiri
"liat Mamah " dengan suara lantang
"liat perbuatan kamu membahayakan nyawa istri kamu sendiri, liat dia terbaring lemas tak berdaya "
"itu hukuman bagi dia "
"selama ini istri kamu sudah sabar dengan perilaku kamu, tetapi apa Mamah kecewa dengan kamu "
Pergi meninggalkan nya Saga bingung dengan semuanya, tetapi hati kecil nya merasa bersalah pada Luna
Saga datang melihat Luna dia duduk disampingnya, Saga memandang Luna dengan sepenuh hati menunggu nya hingga tersadar.
"maaf " itu yang terucap dari bibir Saga
"saya tidak bermaksud buat kamu seperti ini" ucap nya
seperti ada ikatan batin Luna merespon perkataan Saga dengan mulai membuka matanya secara perlahan lahan
Saga terkejut dan langsung berdiri menjauhi Luna
"Tuan " sambil memegang kepala nya
" akhirnya kamu sadar merepotkan saja " ucap Saga
reflek Luna ingin bangun ia tahu jika suami nya tidak suka jika dirinya berada di ranjang nya
"sudah kamu tidak usah bangun, kali ini saya izinkan kamu " ucap nya jutek dan dingin
"sayang...kamu sudah sadar " panggil mamah nya yang melihat Saga dengan lirikan tajam
"iya Mah , kenapa bisa saya dikamar " tanya Luna
"Tadi Saga yang membawa kamu" sahut Mamah Zoya
Saga merasa gengsi dengan ucapan mamah nya ia langsung pergi dan malas mendengarkan suara wanita itu
"Mama malu dengan perilaku Saga "
"Mah ini bukan salah Mama kenapa Mama malu mungkin Tuan hanya belum sadar saja" ucap Luna
Di satu sisi Luna merasa ketakutan dan trauma akan tingkah Saga
disisi lain Luna Senang, karena Saga telah menolongnya ia sedikit tersenyum mendengar perkataan ibu mertua nya itu
Tania selalu akan membuat Luna semakin menderita , entah apa yang membuat dirinya membenci Luna
Gimana episode hari ini? jangan lupa tinggalkan jejak dengan like and komen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Miedah Bundanya Khalif
semangat 💪 luna ttp sabar.
2023-02-07
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
seru kk
2022-05-09
0
auliasiamatir
pengen aku jitakin kepala saga dan Tania
2021-12-17
2