R 1: author bagaimana Bitha bisa
mendapatkan uang buat tinggal di kota?
R2: Apakah Bitha akan menyewa atau
membeli rumah dikota ?
author : karena ini sebagian fiksi jadi yang
tidak mungkin bisa jadi mungkin bagi
author 😅
~~lanjut penjelasan :
"Bith kamu serius sudah jual rumah ini?! inikan rumah peninggalan ayah dan ibu kamu?!" tanya Sarah sambil bantu mengangkat barang keatas mobil yang sudah datang.
"Aku serius,, aku menjualnya buat membeli rumah kecil dikota,, yah Insyaallah kemarin sudah ada yang infokan keaku kalau rumahnya sudah clear jadi punyaku..memang sih rumahnya tidak besar.. tapi buat aku lumayan untuk di tinggali sendirian tanpa harus menyewa...!" kata Bitha serius.
"Kalau gitu kapan-kapan pas aku kekota bisa dong nginap di rumahmu!!" tanya Sarah sedikit bersemangat.
"InsyaAllah boleh asal kalau cuma kamu sendiri... soalnya rumah ku yang di kota itu sangat kecil... baru punya 1 kamar...!!" kata Bitha tanpa berpikir panjang.
bagi Bitha tak apa kalau harus tinggal di rumah kecil dengan ruang yang pas-pasan.. setidaknya mendapatkan harga tanah dan bangunan yang murah di kota tidaklah mudah,, itupun untung-untungan ada yang mau menjual dengan harga di bawah 50juta,,
~kenapa harganya murah??(Readers)
~Karena orangnya mau pulang kampung dan sudah punya rumah yang lebih besar di kampungnya jadi rumahnya yang kecil itu dia jual ke Bitha supaya punya uang kembali ke kampungnya!!(jawab author).
Bitha yang awalnya tidak mengerti
cara untuk mendapatkan penghasilan sementara waktu ketika tinggal di kota,tidak ada pilihan lain selain menjual rumah tua miliknya dari kedua orang tuanya dengan berpikiran jika sudah berhasil memiliki uang yang banyak dia bisa menebus rumah yang dia jual kepada orang lain tersebut agar bisa kembali tinggal di kampungnya.
"Akhirnya selesai juga....!!" kata Sarah dan Bitha bersamaan sambil mengelap keringan yang berada di kening masing-masing.
"Sarah,, terima kasih ya atasa bantuanmu...semoga kita bisa bertemu dilain waktu dengan keadaan yang lebih baik dari saat ini !!" kata Bitha sambil memegang tangan sahabatnya itu.
" aamiin sama-sama Bitha... aku juga terima kasih karena selama ini kamu sudah menjadi panutan ku satu-satunya di kampung ini,,kalau bukan karena kamu... aku gak akan menjadi seperti sekarang ini bith!!" kata Sarah sambil menitihkan sedikit air mata karena merasa akan berpisah lama dari sahabatnya.
"iya iya ...sudah sudah,, jangan menangis ya.. kalau begitu aku pamit... jaga dirimu disini baik-baik ...!!!" kata Bitha sambil menghapus air mata di pipi sahabatnya itu.
"kamu juga ya Tabitha,, hati-hati dijalan... jangan lupa sering-seringlah menelpon...jaga dirimu baik-baik disana...!!" kata Sarah sambil memeluk tubuh sahabatnya lalu membiarkan sahabatnya itu menaiki mobil yang sudah siap untuk berjalan.
keduanya pun saling melambaikan tangan masing-masing seraya mengucapkan kata " da...dahhhhh!!"
"Bitha ,, aku harap kamu bisa sukses dikota dan menjadi seorang bidan yang hebat!!" kata Sarah dalam hati kecilnya.
Setelah kurang lebih 3 jam menempuh jarak dari kampung ke kota, akhirnya Bitha sampailah kerumah barunya yang kecil namun cukup untuk ukuran dirinya sendiri.
Bagi Bitha tidak perlu terlalu besar rumah yang bisa dia tinggali, tapi bagaimana agar bisa tinggal tanpa menyewa rumah dikota.
Soalnya jika Bitha menyewa maka dia takut uang kebutuhannya nanti jadi berkurang karena biaya sewa rumah yang semakin lama semakin naik harganya.
satu-satunya keberuntungannya ialah tempat tinggal yang saat ini akan dia tempati.
"Aaarrgghh... akhirnya sampai juga....!!" kata Bitha sambil merenggangkan tubuhnya yang sedari tadi berasa kaku duduk di dalam mobil.
"Pak Kosim dan mas imam,,, tolong bantu saya angkat barang masuk kedalam yah!!" kata Bitha kepada seorang supir dan kernet ya.
Karena usia kehamilan baru berjalan satu bulan lebih,, perut Bitha belum terlalu jelas terlihat besarnya dan masih terlihat rata.
jadi ketika pergi keluar dari kampung tidak ada satupun orang yang mengetahui bahwa dia sedang mengandung.
"mbak Bitha,, semuanya sudah kami bantu masukan kedalam rumah... ini tinggal mbak Bitha yang rapikan saja... soalnya kami mau pamit dulu...!!" kata pak Kosim supir yang mengantar Bitha dengan mobil tadi.
kebetulan pak Kosim satu kampung dengan Bitha,, pak Kosim kerjanya adalah sebagai supir angkutan yang beroperasi dari kampung ke kota dan dari kota ke kampung.
"Ohh iya pak Kosim,, terima kasih banyak ya... ini ongkosnya,,, semoga berkah buat keluarganya.... hati-hati di jalan yah pak Kosim... mas imam...!!" kata Bitha sambil menyodorkan tangannya yang diisi ongkos buat pak Kosim dan imam.
"sama-sama mbak bitha...oh ehh Aduhh mbak Bitha ini kebanyakan lohh... ongkosnya cuma 50rb aja ... koq dikasih 100rb..??!" tanya pak Kosim.
"ahhh gakpapa pak Kosim... anggap aja itu bonus karena tadi sudah bantuin saya masukin barang-barang saya kedalam rumah baru saya.. !!" kata Bitha kepada pak Kosim.
"Oalahhh Alhamdulillah terima kasih banyak mba Bitha... semoga cita-citanya bisa tercapai dengan mudah ya... aamiin!!!" kata pak Kosim yang merasa bersyukur atas rejeki lebih yang ia dapat dari Bitha.
"aamiin... aamiin...aamiiin... sama-sama ya pak semoga selalu mendapatkan rejeki buat keluarga dan di beri kesehatan serta umur panjang!!" sambung Bitha menjawab harapan dan doa dari pak Kosim untuknya.
"iya mbak,, kalau begitu kami permisi dulu ya....jaga diri mbak di sini baik-baik... assalamualaikum !!" kata pak Kosim sambil berbalik meninggalkan Bitha.
"waalaikumsallam ...iya pak jangan khawatir,, hati-hati di jalan ya!!!" teriak Bitha dengan semangat.
Akhirnya tinggal Bitha sendiri dengan keheningan di teras rumahnya itu.
"Ahh sudah dulu istirahatnya nanti saja,, aku harus beres-beres setelah itu masak dan juga makan... habis makan terus mandi dan istirahat....!" kata Bitha kepada dirinya sendiri.
Setelah melakukan kegiatan yang tadi Bitha sebutkan barulah dia mendapatkan nyenyaknya tempat tidur serta dapat beristirahat dengan nyaman.
pukul 19.00 malam Bitha kembali terbangun dan dilihatnya sudah malam.
"Waduuhhh,,, aku lupa beli lauk buat diisi di kulkas... kalau keadaanku seperti ini aku justru akan sering lapar... bagaimana ya...? apa ada kios dekat sini??!" tanya Bitha pada diri sendiri.
Setelah memutuskan akan keluar mencari makanan dikios,, Bitha pun akhirnya benar-benar berkeliling kompleks kecilnya itu dengan sepeda motor matic miliknya.
Dan ketemulah salah satu kios di antara perumahan yang ada.
"Malam buk,,, ada jual telur??" tanya Bitha kepada si pemilik kios.
"Ahh ada mba,, mau beli berapa banyak?" tanya sang pemilik kios kembali pada Bitha.
"Saya beli harga 25ribu bisa buk?!" kata Bitha sambil mengeluarkan uang 25ribu dan dia berikan kepada pemilik kios.
" bisa mba,, 25ribu dapat 10butir ya!!" kata pemilik kios sambil memberikan kresek isian telur berjumlah 10 butir.
"oke Bu,, terima kasih banyak ya ... saya permisi dulu...!!" kata Bitha.
"Ehhmm iya mba,, opss.. mba baru ya tinggal disini ?" tanya ibu kios kepo.
"oh iya Bu,, saya tetangga baru ibu... saya Bitha tinggal di rumah nomor 10 disana buk!" kata Bitha sambil menunjuk arah rumahnya.
" oh iya ,, hemmm... mbaknya sudah menikah??!" tanya ibu kios lagi.
deg...
Bitha tampak berpikir keras mengenai pertanyaan Bu kios tadi,, dia tidak menyangka akan di tanyai hal seperti itu.
"emm , sa ,,, sa,,saya sudah menikah Bu,, hanya saja... suami saya sudah tiada jadi saya sendiri tinggal disini...!! akhirnya dengan gugup Bitha menjawab Bu kios dengan jawaban kebohongan agar bisa melindunginya dari penilaian Bu kios.
"Oalah kamu janda to... hemmm ya udah... kasihan sekali kamu padahal masih muda ya mbak... !!" kata Bu kios merasa prihatin.
Tanpa berpikir panjang,Bithapun hanya bisa mengiyakan perkataan dari ibu pemilik kios tersebut.
"Ah...ehmm iya Bu saya janda... maaf ya saya harus pulang kerumah... masih banyak yang harus saya bereskan karena baru pindahan tadi siang Bu...!" kata bitha mencari alasan untuk bisa cepat-cepat kembali kerumahnya.
Menurut Bitha di bilang janda tidak masalah,, asalkan dia bisa menjaga etika dan perilaku,, pasti semua orang di kompleksnya yang baru ia tinggali itu bisa menerima keadaannya dengan baik.
"oh iya mbak,, hati-hati dijalan dan terima kasih ya.... sering-sering belanja kesini yah!!" kata Bu kios sedikit semangat karena mendapatkan pelanggan baru.
Tanpa kata Bitha hanya melempar senyuman paksa kepada ibu pemilik kios tersebut.
"Janda?? menikah saja belum pernah? bagaimana bisa aku jadi janda??" gumam Bitha sedikit kesal.
"Tapi mau di buat apa,, demi nama baik ku dan juga anak di rahimku... aku rela berbohong meskipun aku tak ingin...cukuplah ayahnya membuangku dan anak ini... jangan sampai orang lain menyakiti kami lagi dengan menghina kami...!!" kata Bitha sambil berjalan memasukan motornya kesisi dalam pagar rumahnya tersebut.
"Alhamdulillah akhirnya selesai juga... meskipun hanya makan telur dadar tapi rasanya lumayan mengenyangkan... besok aku harus kepasar pagi-pagi untuk belanja lauk dan pauk buat kebutuhan seminggu...!!" kata Bitha kepada dirinya sendiri.
"Coba cari di sosmed dulu,, tempat mana yang sedang membutuhkan tenaga kerja?!!" kata Bitha sambil berbaring di atas ranjang dan membuka aplikasi sosmed di hpnya.
"Yappsss ketemu,,,!! untuk sementara aku bekerja di Cafe ini saja....makan siang di tanggung,, bisa shift siang dan malam..gaji lumayan juga..cukuplah untuk biaya makan dan listrik...untung aja disini ada sumur dan airnya lumayan bersih!" kata Bitha setelah mendapatkan informasi pekerjaan dari sosmednya.
Mulailah bumil muda itu sibuk-sibuk mencari berkas yang perlu ia lengkapi untuk melamar kerja.
Setelah menyibukan diri tidak lupa Bitha meminum vitamin buat menjaga bayi dan tubuhnya agar bisa sehat dan kuat.
Terkadang kalau mengingat bagaimana keadaannya saat ini,,, dia selalu merasa takut dan was-was....
Bitha sangat takut jika suatu saat bertemu dengan pria itu dan dia harus menemukan fakta lain bahwa pria tersebut sudah beristri.
rasanya tidak rela kalau saja harus berbagi cinta dengan wanita lain...
tapi kemudian Bitha pun berusaha menepis pemikiran seperti itu.
bersambung...
gimana readers?? kalau ada yang kurang nyambung dari part sebelumnya mohon maaf ya...🙏🙏 soalnya ini kisah nyata yang di mix sedikit biar lebih seru...
author harap dengan membuat kisah dengan pandangan sendiri justru lebih membuat harapan author ke Alm.sahabat author bisa lebih tersalurkan nyata kepada para readers...
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Tuti Hamisyah
next
2022-01-16
0