MENATA ULANG MASA DEPAN

##

Terdengar suara tangisan terpecah diantara keheningan di sore itu.

Tabitha gadis berusia 23th itu baru saja melahirkan anak pertamanya di temani oleh Bidan Nur yang kebetulan bertetangga dengannya.

"Duh duh duh... gantengnya... nak Bitha ini anaknya cowo ,, ganteng, sehat, dan juga normal yah dek...!" kata Bidan Nur sambil menggendong bayi yang baru saja lahir itu.

"Alhamdulillah ....!!" kata Bitha sambil menerima anaknya dari bidan Nur,,Dengan air mata yang mulai bergulir membasahi pipinya serasa ia tak percaya jika dia sekarang sudah menjadi seorang ibu dari bayi lelaki tersebut.

Entah bagaimana rasa di awal begitu mengetahui jika dia tengah hamil dan ditinggalkan begitu saja oleh pria breng*** yang mengaku akan bertanggung jawab dengan apa yang di perbuatanya.

Bitha bingung dengan semua itu, sebelum kelahiran anaknya dia sangat cemas dan merasa kecewa harus berjuang melahirkan sendirian tanpa seorang suami.

"Bagaimana nasib anakku nanti yang lahir tanpa seorang ayah?!

bathin bita pun selalu menanyakan hal yang sama berulang kali pada dirinya sendiri

segala kekecewaan yang dia rasakan ternyata telah sirna begitu melihat pria kecil yang sedang menangis di dekapannya itu,

rasanya sungguh memilukan memikirkan bagaimana dia melanjutkan hidupnya kedepan.

"Cup..cup...cup.... nak mama disini sayang jangan nangis yah....!!" kata bita sambil mengelus-ngelus tubuh mungil putranya tersebut.

"Nak Bitha,, baby-nya jangan di peluk saja,, berikanlah dia asi ya,, biar dia gak nangis lagi☺️!!" kata bidan sambil membersihkan matras yang di tiduri Bitha tadi setelah melahirkan.

" iya Bu bidan,,, terima kasih banyak yah...!! kalau bukan karena bantuan dan pertolongan dari Bu bidan,, saya gak tau apa yang akan terjadi sama saya...!!" kata Bitha sambil memberikan senyum haru kepada bidan Nur tanpa terasa air matanya jatuh perlahan.

"iyyaaa sudah jangan Dek Bitha jangan menangis lagi loh,,, ini semua sudah kewajiban saya sebagai seorang bidan dan tetangga sekaligus...untung saja adek cepat menelpon,,kalau tidak saya khawatir nak bitha akan kenapa-kenapa!!" kata Bu bidan sambil mengusap pelan bahu Bitha yang sedang memberikan asi kepada putra kecilnya.

"sekali lagi terima kasih Bu bidan,, saya sebenarnya sangat bingung,,,!!" kata Bitha sembari melihat dan mengecup kening bayinya yang telah terlelap di atas dadanya.

"bingung kenapa nak? kan udah selesai melahirkan ? apa lagi yang nak bitha bingungkan? kata bidan sambil mengernyitkan dahinya seakan penasaran dengan apa maksud dari perkataan Bitha.

"Saya bingung Bu bidan harus merawat anak ini sendirian tanpa sosok seorang suami,, saya rasa ini memang sudah jalan takdir saya untuk menjadi single parent buat anak ini !!" kata Bitha sambil mengelus bayi mungilnya.

"nak Bitha ini semua bukan sepenuhnya salah kamu,, kalau kamu tidak di paksa oleh pria breng*** seperti itu ibu tentunya tidak akan mengandung bayi ini diluar pernikahan yang sah secara hukum,,kamu harus kuat menghadapi semua ini,, ingat nak Bitha ,, di luar sana masih banyak wanita yang menginginkan memiliki keturunan namun tak bisa...!!" kata bidan mencoba memberi pengertian kepada Bitha.

"Iya Bu... aku bukan khawatir dengan hidupku,, karena orang tua ku sudah gak ada,, kini aku bisa mencoba berusaha menjadi seorang ibu tunggal,, tapi yang aku khawatirkan jika suatu saat anakku menanyakan sosok ayahnya padaku...jujur aku tidak sanggup untuk menerima pertanyaan itu nantinya bidan !!" kata Bitha sedikit lesu memberikan penjelasan kepada bidan Nur.

"Jalani saja dulu sayang... fokus saja menata hidup mu dan mengurus anakmu dulu... jangan hiraukan masalah nantinya atau perkataan orang lain..kamu sudah tidak tinggal di kampung lagi.. jadi kamu cukup memberikan identitas baru dengan alasan suami kamu sudah meninggal...☺️!!!" kata bidan Nur Dengan tegas, yang sudah seperti orang tua Bitha.

"iya saya akan coba Bu bidan ,, saya akan berusaha menata ulang hidup saya bersama pria kecil ini... saya akan menjaganya dan tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya..!!" kata Bitha sambil memberikan kecupan kecil kepada sang buah hatinya yang masih tertidur.

"baiklah kalau begitu nak... ngomong-ngomong anakmu sudah di kasih nama atau belum nak?" tanya bidan Nur Dengan sedikit antusias.

"Sudah Bu... namanya fathurahman!!" kata Bitha masih dengan posisi yang sama.

"Bagus sekali namanya nak,, ya udah sekarang dedeknya harus di bersihkan dulu baru di susuin lagi yah... !!" kata Bu bidan sambil mengambil bayi Bitha dari dekapannya untuk segera di bersihkan.

## FLASHBACK

Bitha tidak pernah menyangka bahwa jalan hidupnya akan serumit ini, Yang dia pikirkan selama ini adalah bagaimana cara untuk membahagiakan dan membuat orang tuanya bangga...

#setahun sebelumnya

"Bitha,,, tinggal satu semester lagi dan kamu akan menjadi seorang bidan di kampung kita ya nak ?!" kata ibu Bitha.

"iya Bu Alhamdulillah akhirnya tinggal satu semester lagi bita sudah bisa mencapai cita-cita Bitha buat ngebanggain ibu dan ayah... Bitha senang sekali Bu....!!!" kata Bitha sambil memeluk tubuh ibunya yang berusia kira-kira 40 tahunan yang berada di sisi sampingnya....

" Bu ayah belum pulang kemana yah ?!" kata Bitha yang tiba-tiba bertanya kepada ibunya.

"Ayah kamu tadi lagi ke sawah Bitha...hemm ibu nyusul ayah dulu ya... kamu pergi saja berangkat kuliah... ini sudah waktunya kamu berangkat Bitha !!" kata ibu menyuruh Bitha yang sudah bersiap untuk segera berangkat ketempat kuliah...

"baik Bu... Bitha berangkat dulu... ibu hati-hati jalan ke sawahnya nyusul bapakya... assalamualaikum...!!" seru Bitha sambil menyalimi tangan ibunya.

"iya nak,, hati-hati di jalan ya waalaikumsallam !!" kata ibu Bitha seraya melambaikan tangan melihat anaknya berlalu pergi mengendarai motor matic milik anaknya tersebut.

##Sesampainya di Kampus

"Selamat pagi anak-anak... hari ini kita ada praktek di RS PELANGI yang kebetulan berada tidak jauh dari kampus kita yahh... tolong kalian bersiap ya... ibu akan kembali beberapa menit setelah mengambil absen yang tertinggal di kantor...!" kata Bu Dina dosen Akbid tempat kuliah Bitha.

#Beberapa menit kemudian

Bitha dan teman seangkatannya tibalah di RS pelangi yang di maksud Bu Dina.

tiba-tiba terdengar ambulans memasuki area rumah sakit dan bergegas mengeluarkan 2 orang yang menjadi korban kecelakaan di pagi itu.

"Astagfirullah bith,, itukan ayah sama ibumu !!" kata salah satu teman dekat Bitha yaitu Sarah dengan kaget memberitahukan Bitha yang masih saja sibuk dengan memperhatikan area rumah sakit.

"Astagfirullah ayah ibu? !!" tanpa menunggu lama Bitha akhirnya berlari kearah ruangan yang baru saja di masuki oleh kedua pasien yang tidak bukan adalah kedua orang tuanya sendiri.

Terkejut ? iya dan sangat terkejut.

Dalam hati kecilnya setiap kali melihat orang tuanya yang berlumuran darah masih belum sadar itu membuat dirinya menangis sejadi-jadinya di luar ruangan.

ICU yah... orang tuanya kini dalam keadaan sangat kritis makanya langsung dimasukan keruang ICU.

Sayang sekali setelah beberapa menit dokter keluar dari ruangan itu dengan rasa kecewa mendalam tidak dapat menolong kedua orang itu.

sekeras apapun usahanya akan percuma kalau Tuhan sudah berkehendak lain.

Orang tua Bitha keduanya telah meninggal dunia,Tanpa sadar Bitha yang panik menanyakan dokter keadaan kedua orang tuanya,dokter menjawab " Maaf dek,, kamu harus tabah... kedua orang tuamu telah meninggal...saya sudah berusaha semaksimal mungkin,, Tapi Tuhan berkehendak lain...!!" kata dokter sambil menepuk bahu Bitha yang seketika mematung dan mulai menitihkan kedua air matanya dengan deras.

"Ayah ibu... kenapa kalian pergi secepat ini?! Bitha masih belum bisa terima semua ini... bagaimana Bitha bisa hidup sendirian nantinya huuuuu!!" kata bita sambil menangis di depan jenazah kedua orang tuanya.

Sungguh miris hati gadis muda itu harus menelan kenyataan pahit di tinggalkan oleh orang tuanya disaat yang belum tepat,,,

Bitha merasa bahwa dia menjadi seseorang yang tidak berguna bagi orang tuanya.

bersambung....

Maaf readerss,, bab ini telah di revisi ya🙏

untuk bab 1: air mata kecewa dan bahagia dan bab 2: flashback ...

sebelumnya agak berantakan dan author sudah berusaha untuk merevisinya Serapi mungkin namun belum di konfirmasi sama pihak editor.

mohon maaf sekali lagi buat para pembaca atas ketidaknyamanannya yah 🙏🙏🙏

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!