Luo Xi mengerutkan dahinya ketika melihat kedatangan Shingen, dia tidak menyangka kesempatan untuk membunuh Kaisar Ming Long telah menghilang dalam sekejap.
"Samurai? Minggir jangan menghalangiku!" teriak Luo Xi melihat kehadiran Shingen yang secara tiba - tiba datang menahan pedangnya yang hampir menebas kepala Kaisar Ming Long.
"Aku punya hak untuk melindungi ayah mertuaku!" Shingen menatap tajam Luo Xi kemudian dia mendorong katananya hingga membuat tubuh Luo Xi mundur beberapa langkah ke belakang.
"Sial! Kenapa jadi seperti ini!" Luo Xi berdecak kesal melihat Shingen yang kekuatannya bisa dibilang setara dengannya bahkan mungkin di atas dirinya.
Luo Xi memikirkan sebuah cara untuk pergi dari situasi yang tidak menguntungkannya. Situasi yang membuat dirinya terjebak dalam kondisi yang sudah pasti akan membuatnya mati.
"Ini tidak sesuai dengan informasi yang didapat!" gumam Luo Xi mengumpat dalam hati karena rencananya gagal.
Panglima Lu Chen tersenyum melihat kehadiran Shingen yang menyelamatkan Kaisar Ming Long.
"Bagaimana dia ada disini?" Yan Xiang mencabut goloknya dari badan Panglima Lu Chen, kemudian dia menebas kepala Panglima Lu Chen tetapi tebasan goloknya dapat dihindari dengan mudah oleh Panglima Lu Chen.
Panglima Lu Chen batuk darah dengan menutup lubang badannya dengan tangannya, sekrang dirinya sudah di ambang batas.
"Bunuh dia!" teriak Yan Xiang berdecak kesal karena melihat Panglima Lu Chen masih bisa berdiri bahkan setelah terkena tusukannya.
"Pisau kecil?" batin puluhan pendekar melihat pisau kecil terbang mengarah ke arah mereka.
Puluhan pendekar yang hendak menyerang Panglima Lu Chen yang sudah tidak berdaya itu, langkah mereka terhenti ketika melihat puluhan pisau kecil yang dilapisi racun menancap di tanah di depan mereka.
"Sepertinya luka itu cukup parah?" Seorang perempuan melompat dan menghampiri Panglima Lu Chen sambil menahan tubuh pria paruh baya tersebut.
"Bukankah dia salah satu dari Empat Peri Obat Kuru?" salah satu pendekar dari Sekte Mawar Hitam mengenal perempuan yang mendalami ilmu pengobatan dan kesehatan, perempuan tersebut tak lain adalah Tao Lulu yang datang bersama Shingen sesuai pesan yang diberikan Ming Fengying.
"Jadi benar salah satu samurai telah berkhianat, makanya Ying'er hanya memberitahuku dan tidak memberitahukan hal ini kepada Tuan Shingen." batin Tao Lulu yang tidak melihat kehadiran satupun samurai pengikut Shingen yang seharusnya sudah berada ditempat yang telah ditentukan tetapi tidak ada satupun kehadiran dari mereka.
"Tao Lulu si Ratu Maniak Obat!" sahut salah seorang pendekar tingkat dua dari Sekte Mawar Hitam.
"Oh iya, aku telah mengingatnya, perempuan yang sangat maniak mempelajari ilmu pengobatan, tak lain lagi dia adalah Tao Lulu si Ratu Maniak Obat yang sesungguhnya!" seorang pendekar yang lain juga mengenal sosok Tao Lulu.
Yan Xiang tidak menyangka melihat kehadiran Shingen dan Tao Lulu, semua yang barusan terjadi tidak sesuai dengan informasi yang didapat dari Xia Hu.
"Bagaimana mungkin jadi seperti ini?" gumam Yan Xiang yang sedang menatap tajam Tao Lulu.
Kehadiran Shingen dan Tao Lulu hanya sebuah awal, tak lama puluhan pendekar datang bergerombol dipimpin oleh Lin Kin dan Zhang Bingjie. Kali ini baik Yan Xiang maupun Lou Xi tersenyum kecut melihat kedatangan rombongan pendekar yang tak asing bagi mereka berdua.
"Bukankah kedua sekte itu hanya berjaga di Istana Pinyin? Kenapa mereka ada disini?" Lou Xi mengumpat dalam hati karena semua tidak seperti yang diinformasikan oleh Xia Hu.
Luo Xi mengeluarkan aura intimidasi yang berwarna hitam pekat ke arah Shingen, agar dirinya bisa mencari celah untuk membunuh Kaisar Ming Long.
"Ayah tenang saja... Shingen akan melindungi ayah." ucap Shingen sambil tersenyum dengan senyuman khasnya yang terkesan garang.
"Shingen... kenapa kalian ada disini? " tanya Ming Long yang terkejut karena kehadiran Shingen dan Tao Lulu, bahkan sekarang pendekar dari Sekte Taman Langit dan Sekte Sungai Merah sudah datang untuk membantu kedua orang tersebut.
"Nanti Shingen jelaskan dirumah." balas Shingen tersenyum pada Kaisar Ming Long, kemudian dia menodongkan katananya pada Luo Xi.
"Maaf... aura intimidasimu masih terlalu kecil untukku." Shingen tersenyum sinis sengaja memancing emosi Luo Xi.
Shingen menatap tajam Luo Xi, dengan senyuman sinis diwajahnya. Shingen berniat melihat tindakan apa yang diambil Luo Xi selanjutnya.
"Jangan meremehkanku!" Luo Xi ingin mencabik - cabik tubuh Shingen, tetapi dirinya sadar bahwa situasi sudah berbalik ini bukanlah hal yang menguntungkan pihaknya, kini giliran mereka yang terdesak dan tidak ada kesempatan untuk kembali hidup - hidup.
"Sial! Aku harus mengorbankan mereka semua, maafkan aku Ketua Yan!" batin Luo Xi dengan seluruh tenaga dalam dan kekuatannya, dirinya berlari dengan cepat menggunakan langkah kaki yang membuatnya terlihat seperti menghilang dalam sekejap.
Melihat Luo Xi yang melarikan diri, Yan Xiang mengutuk perbuatan Luo Xi karena berniat mengorbankan dirinya bersama anggota pendekar yang lainnya.
Yan Xiang tidak menyangka dia akan dikhianati oleh Luo Xi. Dirinya juga sadar jika situasi ini tidaklah menguntungkan bagi mereka.
Ketika Lin Kin dan Zhang Bingjie hendak mengejar Luo Xi, Shingen menahan mereka berdua agar tidak mengejar Luo Xi.
"Prioritas utama kita adalah melindungi Yang Mulia Long." Shingen bergerak kedepan menghabisi pendekar tingkat satu dan pendekar tingkat dua dari Sekte Mawar Hitam yang tersisa.
Tao Lulu tersenyum tipis melihat Shingen yang mengikuti instruksi dari bayi ajaib yang bernama Ming Fengying. Tao Lulu memegang bajunya dengan tangannya. Dia terlihat seperti mengelus sesuatu di balik bajunya.
"Ying'er." gumam Tao Lulu dengan suara merdunya tak lama burung beo muncul dari bajunya. Burung Beo yang ditemukan dirinya ketika menjaga Ming Fengying, akan menjadi senjata rahasia melawan balik rencana Pangeran She.
"Sesuai rencana." Tao Lulu tersenyum melihat bayi mungil yang sudah mempelajari ilmu pengendali hati, sehingga Ming Fengying bisa melihat dan mendengar apa yang sedang terjadi di tempat Tao Lulu dengan tubuh burung beo, walau tubuh mungil yang aslinya sekarang sedang berada di Istana Pinyin. Tao Lulu tidak pernah berhenti takjub dengan rencana ajaib Ming Fengying.
Burung beo terbang dan mengikuti Luo Xi. Pendekar dari Sekte Mawar Hitam hanya diam melihat tindakan Tao Lulu yang berbicara dengan burung beo.
"Perempuan sialan! Sempat - sempatnya kau berbicara dengan burung beo ketika berhadapan denganku!" Yan Xiang meledak emosinya karena melihat tindakan Tao Lulu yang terkesan seperti meremehkannya.
"Biar aku yang urus orang ini, saudari Tao!" Lin Kin muncul dihadapan Yan Xiang dan puluhan pendekar dari aliran hitam yang tersisa.
"Ketua Lin?" Tao Lulu cukup terkejut dengan kehadiran Lin Kin. Dia sendiri tidak menyangka jika orang yang menjadi majikannya sudah bisa bekerja sama dengan beberapa Sekte Aliran Putih.
"Saudari Tao, cukup sembuhkan Panglima Lu Chen, karena sepertinya beliau terlihat terluka cukup parah." Lin Kin melirik badan Panglima Lu Chen yang bersimbah darah.
"Baiklah." Tao Lulu menuruti perkataan Lin Kin kemudian perempuan itu mengobati Panglima Lu Chen yang terluka parah karena tusukan golok Yan Xiang.
"Bagaimana jika kita selesaikan masalah lama kita, saudara Yan!" Lin Kin menatap dingin Yan Xiang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Yana
good
2020-06-21
0
nbillariesti
perang makin seru
2020-06-05
1
spartack padang
lanjut dong
2020-04-25
1