Chapter 4 : Harumi

Itu benar, sejak malam itu kehidupanku menjadi kacau dan aku hidup dalam kesengsaraan yang sangat menyakitkan, aku mencoba bunuh diri berulang - ulang kali. Sebelum mengenal dirinya aku terus melanjutkan hidup walau itu sangat menyakitkan, dan setelah mengenalnya aku tidak mampu melindunginya.

Aku yang saat itu hampir lepas kendali dan berniat membunuh Reiyu, dengan sebuah alasan agar aku juga ikut terbunuh. Tetapi kau memarahiku bahkan disaat - saat terakhir kau memintaku untuk berjanji agar aku tetap hidup menggantikan dirimu.

Dengan wajah yang terbakar aku bertahan hidup, tubuhku perlahan menjadi lemah, bagaikan daun layu kering yang dengan mudahnya terhempas karena tiupan sang angin. Aku hanya ingin hidup bahagia dan mempunyai seseorang yang bisa berbagi cerita dan keluh kesah denganku, namun semua itu tidak pernah terjadi dalam hidupku setelah kau tiada.

Mereka menertawakanku hanya karena wajah dan penampilanku yang jelek. Mereka memanggilku dengan sebutan buruk rupa, aku membenci mereka semua dan aku mengutuk mereka semua.

"Bahkan orang yang memungutku disungai ketika aku masih bayi, dia membesarkanku namun setelah aku berumur tujuh tahun orang itu menjualku sebagai budak, tetapi entah kenapa saat itu aku berhasil melarikan diri dari penjual budak dan bergabung dengan Sekte Taman Langit.... " gumam Feng Huang membayangkan masa lalunya

"Setelah menjadi murid yang jenius, mereka memujiku tetapi mereka tidak melihat bagaimana perjuanganku yang berlatih dengan keras, hingga aku berhasil menjadi murid nomor satu di sekte itu." batin Feng Huang yang pikirannya terus larut dalam masa lalunya.

"Semua itu hilang dalam sekejap, karena aku ditipu, dituduh bahkan dicampakkan." perih Feng Huang mengingat masa lalunya ketika dirinya dibakar di ruangan kamar oleh Ming Zhu dan dicampakkan oleh Ming Mei.

Benar juga, saat itu aku banyak melihat pendekar dan bangsawan yang gagah, tetapi mereka hanyalah sekumpulan manusia munafik yang berwajah sok suci. Mungkin bisa ku sebut mereka itu sama dengan iblis berwajah manusia tampan.

Ketika aku terus berjalan tanpa arah, tuhan mempertemukan aku dengan dirimu, sejak saat itu semua berubah saat aku bertemu denganmu.

Kau adalah sesuatu yang kubanggakan dan kau adalah kebahagiaanku. Kau sangat cantik bahkan membuat para bangsawan terpesona, perempuan secantik dirimu menyukai diriku yang dijauhi semua orang.

Perempuan secantik dirimu, membuang semua perasaan gelap yang mengisi kehidupanku dan menutup lubang yang menganga dihatiku, kita berdua mulai berkelana bersama selama beberapa waktu. Aku merasa bahwa kita akan bersama selamanya, hingga dirimu menginjak usia tiga puluh tiga tahun kebanggaanku direnggut kembali.

"Kau ditangkap oleh Rieyu dan kau mencoba melawannya, hingga akhirnya tubuhmu hancur dan terlihat begitu rapuh." tangis Feng Huang pecah mengingat penyesalan terbesar dalam hidupnya karena tidak bisa menjaga dan menyelamatkan pujaan hatinya.

"Aku tidak ada disana, saat aku kembali, kau sudah berlumuran darah dengan sisa tenaga kehidupanmu kau mencoba untuk menenangkanku," hati Feng Huang menjerit.

"Kau berkata padaku, bahwa kau juga mencintaiku dan selalu berharap bahwa kita berdua akan selalu bersama." tangis Feng Huang mengingat senyuman terakhir dari wajah kekasihnya, yang membuatnya semakin larut dalam kesedihannya, karena mereka berdua telah terpisah oleh jarak, jarak yang memisahkan rindu yang berserak.

Feng Huang merasakan cahaya putih seperti sebuah pintu yang terbuka, kemudian dia masuk kedalam pintu tersebut dan disana hanya ada kegelapan yang membentang dengan luas tanpa batas.

"Tempat apa ini?" gumam Feng Huang yang berdiri didalam kegelapan dan bertanya - tanya di dalam hatinya.

"Huang!" teriak suara perempuan yang terdengar begitu merdu dan indah terdengar ditelinga Feng Huang, dia merasa sangat mengenal dengan pemilik suara yang tidak asing baginya ini.

"Eh? Harumin... kamu masih hidup... aku tidak salah lihat, bukan?" tanya Feng Heran penuh keheranan melihat kekasihnya ada dihadapannya.

"Huang, namaku Harumi, lain Harumin! Bukankah sudah kuingatkan padamu berkali - kali!" balas perempuan berparas cantik jelita dan terlihat begitu ceria sedang memarahi Feng Huang.

"Aku benci tempat-." belum selesai Harumi berbicara, Feng Huang mendekap tubuh kekasihnya dengan erat.

"Feng H-Huang?" gumam Harumi terlihat kebingungan dengan sikap Feng Huang yang tiba - tiba langsung mendekap tubuhnya dengan erat.

"Tidak akan kulepaskan! Kali ini tidak akan kulepaskan!" air mata kebahagiaan mengalir diwajah Feng Huang, dirinya mendekap tubuh perempuan yang mengisi hatinya dengan pelukan yang begitu erat.

Ketika Feng Huang larut dalam kebahagiaan, entah mengapa penyesalan kehidupannya mulai menyeruak masuk menghampiri tubuhnya. Penyeselan itu berbisik di sela - sela tulang Feng Huang.

"Satu penyesalan yang aku punya di sepanjang hidupku... " bisik Feng Huang lirih di telinga Harumi, hembusan napas dan suaranya begitu terasa di telinga Harumi.

"Itu adalah kamu... " ungkap Feng Huang yang merasa bahwa dirinya dan Harumi berada dalam dunia yang berbeda.

"Kau terlihat seperti gadis yang normal seperti gadis pada biasanya."

"Kau wanita yang cantik, pasti akan dengan mudah menemukan seorang lelaki yang dapat membahagiakan dirimu."

"Kau selalu ceria, tetapi sebenarnya kau mempunyai kepribadian yang lugu dan mempesona, bahkan aku selalu melihat kau dengan mudah dapat memikat banyak orang."

"Jika kupikir, kau mungkin dari lahir sudah ditakdirkan untuk menjadi wanita yang seperti itu, Harumi."

Harumi terdiam mendengar perkataan Feng Huang yang menggema ditelinganya, perempuan itu memeluk tubuh pria yang menjadi kekasihnya dikehidupan duniawinya dengan erat. Entah mengapa dirinya tidak ingin melepaskan pelukan yang hangat ini.

"Andai saat itu kau tidak bertemu denganku, mungkin kau akan hidup dengan bahagia, kau menjadi seperti sekarang ini karena kau telah bertemu denganku." ungkap Feng Huang menangis dan perlahan melepaskan pelukannya.

"Aku adalah lelaki yang tidak pantas untukmu, bahkan aku tidak dapat melindungimu." ujar Feng Huang membalikkan badannya dan tidak membiarkan Harumi melihat air mata yang mengalir dengan deras dipipinya.

Feng Huang melangkahkan kakinya dan meninggalkan Harumi yang sedang menangis menatap dirinya dan mendengar perkataanya itu.

"Apa yang kamu katakan Huang?!"

"Huang! Jika kau pergi maka ajaklah aku bersamamu!"

Harumi berteriak menghapus air matanya, dan hendak pergi mengikuti Feng Huang.

"Jangan mengikutiku!" bentak Feng Huang ketika tangan Harumi menyentuh punggungnya.

"Tunggu... kamu kenapa?" tanya Harumi meneteskan air matanya kembali, karena dia ketakutan ketika mendengar Feng Huang membentaknya.

"Apa kamu marah karena aku meninggalkanmu di sana sendirian?" Harumi menangis dan mencoba untuk bertanya kepada Feng Huang alasan mengapa dirinya bersikap seperti itu.

"Tidak, sejak awal kita sudah berbeda, aku hanyalah seorang pria buruk rupa dan kamu..." balas Feng Huang lirh, beberapa saat dia berhenti melangkahkan kakinya dan menatap Harumi.

"Menurutku kau tidak jelek, Huang!"

"Kau bukanlah pria buruk rupa!"

Harumi berteriak pada Feng Huang dan berusaha berkata yang sejujurnya apa yang ada didalam hatinya dan apa yang ada dipikirannya. Tetapi Feng Huang tidak peduli padanya dan kembali melangkahkan kakinya pergi meninggalkannya.

"Bukankah kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih?" ungkap Harumi yang melihat punggung Feng Huang kian menjauh dari pandangan matanya.

"Aku dan kau bukanlah kekasih atau semacamnya!"

"Aku akan pergi kearah sini, jadi sebaiknya kau pergi ke arah yang berlawanan ketempat yang lebih terang dan bercahaya!"

Feng Huang terus melangkahkan kakinya mendekati kegelapan yang sedang dirinya tuju itu. Harumi berlari kemudian dia memeluk tubuh Feng Huang dari belakang hingga membuat pria itu berhenti berjalan.

"Tidak! Tidak! Tidak akan pernah kulepaskan!" jerit Harumi terlihat seperti seorang anak kecil yang tidak rela berpisah dengan orang tuanya.

"Kumohon... jangan tinggalkan aku sendirian!" jerit Harumi menangis di punggung Feng Huang.

"Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika kau meninggalkanku sendiri!" kali ini Harumi memeluk tubuh Feng Huang dari belakang dengan lebih erat.

"Aku tidak akan memaafkanmu jika kau melupakanku!"

"Aku tidak akan memaafkanmu jika kau memarahiku lagi seperti ini!"

"Huang kamu jahat! Apa kamu tidak ingat? Jangan bilang padaku kalau kamu telah lupa!" suara isakan tangis Harumi berhenti.

"Kita berdua telah berjanji bahwa kita akan selalu bersama walau maut memisahkan kita!" ucap Harumi sambil mengembungkan pipinya ketika melihat pria yang sedang dirinya peluk menoleh ke arahnya.

Mendengar perkataan Harumi, bagian diri Feng Huang merasa begitu hangat dan lega, dalam hidupnha dia tidak menyangka kekasihnya masih bersikap seperti biasanya bahkan masih tetap mencintainya.

"Maaf... Maafkan aku Harumin... saat itu aku tidak berada disampingmu." bisik Feng Huang lirih menangis dipelukan Harumi.

"Aku tidak bisa menyelamatkanmu!" ujar Feng Huang dan air mata terus mengalir membasahi wajahnya, Harumi mengusap wajah Feng Huang yang terbakar kemudian mengecup kening pria itu dengan penuh kasih sayang.

"Tidak apa - apa, jadi kamu jangan merasa terbebani seumur hidupmu... pasti menyakitkan ya menjalani hidup yang telah kau lalui itu." balas Harumi ikut menangis karena melihat kekasihnya yang menangis dan memeluk tubuhnya dengan erat.

"Harumin, tidak peduli berapa kali aku dilahirkan kembali, aku akan tetap mencintaimu!" ungkap Feng Huang mengecup kening Harumi dengan mesra.

"Aku juga tidak peduli berapa kali diriku terlahir kembali, aku akan tetap menjadi wanitamu yang akan menyanyangimu!" balas Harumi memeluk mendekap tubuh Feng Huang lebih erat setelah itu mereka berdua berciuman. Air mata kebahagiaan terus membasahi kedua insan manusia itu, cinta yang terpisah oleh dua dunia yang berbeda. Cinta mereka tetap abadi walaupun maut memisahkan jarak mereka berdua.

------------------------------------------

******Chapter ini terinspirasi dari sebuah cinta beda dunia. Waktu penulis dengerin lagu Goo Goo Dolls - IRIS. Tiba - tiba dapat ide nulis begini.

Kritik, Saran jangan lupa SLUR tulis di kolom komentar******.

Terpopuler

Comments

azizan zizan

azizan zizan

ngak jelas jalan ceritanya.. gimana sih Thor.. mau buat cerita apa bertelen-telen Thor..bingung gua..

2023-07-06

0

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

ceritanya ngalor-ngidul membingungkan, gak jelas. !?

2023-01-23

0

Muhammad Saeful

Muhammad Saeful

bingung ,,serasa berputar²

2020-08-07

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2 Chapter 2 : Masa Lalu
3 Chapter 3 : Proses Persalinan
4 Chapter 4 : Harumi
5 Chapter 5 : Bayi Ajaib
6 Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7 Chapter 7 : Second Chance
8 Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9 Chapter 9 : Penyusup
10 Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11 Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12 Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13 Chapter 13 : Ilmu Topeng
14 Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15 Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16 Chapter 16 : Memulai Rencana
17 Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18 Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19 Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20 Chapter 20 : Rencana Gagal
21 Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22 Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23 Chapter 23 : Kota Pinyin
24 Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25 Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26 Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27 Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28 Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29 Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30 Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31 Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32 Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33 Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34 Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35 Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36 Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37 Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38 Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39 Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40 Chapter 40 : Kuroma Henka
41 Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42 Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43 Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44 Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45 Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46 Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47 Chapter 47 : Yuan Shi
48 Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49 Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50 Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51 Chapter 51 : Sang Merah
52 Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53 Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54 Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55 Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56 Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57 Chapter 57 : Asap Putih
58 Chapter 58 : Terlambat
59 Chapter 59 : Penyergapan
60 Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61 Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62 Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63 Chapter 63 : Kota Huaran
64 Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65 Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66 Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67 Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68 Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69 Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70 Chapter 70 : Danau Qing
71 Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72 Chapter 72 : Kota Jinning
73 Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74 Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75 Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76 Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77 Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78 Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79 Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80 Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81 Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82 Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83 Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84 Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85 Chapter 85 : Istana Langit
86 Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87 Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88 Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89 Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90 Chapter 90 : Jia Wu
91 Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92 Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93 Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94 Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95 Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96 Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97 Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98 Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99 Chapter 99 : She Liong
100 Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101 Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2
Chapter 2 : Masa Lalu
3
Chapter 3 : Proses Persalinan
4
Chapter 4 : Harumi
5
Chapter 5 : Bayi Ajaib
6
Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7
Chapter 7 : Second Chance
8
Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9
Chapter 9 : Penyusup
10
Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11
Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12
Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13
Chapter 13 : Ilmu Topeng
14
Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15
Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16
Chapter 16 : Memulai Rencana
17
Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18
Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19
Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20
Chapter 20 : Rencana Gagal
21
Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22
Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23
Chapter 23 : Kota Pinyin
24
Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25
Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26
Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27
Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28
Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29
Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30
Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31
Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32
Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33
Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34
Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35
Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36
Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37
Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38
Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39
Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40
Chapter 40 : Kuroma Henka
41
Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42
Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43
Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44
Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45
Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46
Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47
Chapter 47 : Yuan Shi
48
Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49
Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50
Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51
Chapter 51 : Sang Merah
52
Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53
Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54
Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55
Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56
Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57
Chapter 57 : Asap Putih
58
Chapter 58 : Terlambat
59
Chapter 59 : Penyergapan
60
Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61
Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62
Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63
Chapter 63 : Kota Huaran
64
Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65
Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66
Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67
Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68
Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69
Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70
Chapter 70 : Danau Qing
71
Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72
Chapter 72 : Kota Jinning
73
Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74
Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75
Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76
Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77
Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78
Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79
Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80
Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81
Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82
Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83
Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84
Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85
Chapter 85 : Istana Langit
86
Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87
Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88
Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89
Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90
Chapter 90 : Jia Wu
91
Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92
Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93
Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94
Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95
Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96
Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97
Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98
Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99
Chapter 99 : She Liong
100
Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101
Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!