Chapter 5 : Bayi Ajaib

Ketika Feng Huang merasa jika dirinya dipertemukan dengan kekasihnya yang bernama Harumi, dirinya merasa begitu bahagia namun semua itu hilang dalam sekejap. Ketika seluruh pandangan matanya menjadi gelap, tidak bisa melihat apa - apa dan tubuhnya merasakan rasa sakit yang luar biasa.

"A-Apa ini? Panas sekali! Tolong jangan menusukku lebih dari ini!" batin Feng Huang ketika merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya, karena tertusuk puluhan senjata milik pendekar dari Sekte Aliran Hitam.

"Gara - gara jatuh dari langit dan ditusuk senjata tajam aku telah mati? Lelucon macam apa ini!" batin Feng Huang yang merasakan tubuhnya begitu sakit, bahkan rasa sakit ingin membuatnya berteriak dan menjerit. Namun suaranya tidak bisa keluar bahkan matanya tidak dapat melihat.

"Sakit! Dingin... " jeritan hati Feng Huang merasa bahwa dirinya akan segera mati.

"Apa aku... akan mati?" hati Feng Huang menahan rasa sakit walau sebagian dirinya merasa begitu lega dan di dalam pikirannya terlintas wajah kekasihnya yang sedang tersenyum padanya.

"Ha-Harumin... tunggu, aku akan segera menyusulmu!" hati Feng Huang tersenyum lega ketika memikirkan kekasihnya itu.

"Tak kusangka... aku akan mati dalam keadaan masih perjaka. Kalau aku diberikan kesempatan kedua dan bereinkarnasi, aku akan menikah dengan wanita yang kucintai!" batin Feng Huang mengingat kehidupan yang ia jalani selama seratus dua puluh dua tahun itu.

"Aku sudah menjadi tua bangka tetapi masih perjaka, menghabiskan waktu menyendiri di hutan, ah sial! Benar - benar kehidupan yang menyedihkan!" jerit hati Feng Huang mengingat kembali ketika dirinya ditinggal kekasihnya, ia hanya menghabiskan waktu di Hutan Kumalawyuha selama puluhan tahun.

"Hidup bersama hewan dan menghabiskan waktu untuk galau merenung bertahun - tahun... dasar perjaka tua bangka!" Feng Huang mengumpat dirinya sendiri dalam hati.

"Setidaknya aku telah lepas dari beban yang menyakitkan dan beristirahat dengan tenang, walau aku mati dengan cara yang mengenaskan!" Feng Huang menikmati pandangan matanya yang gelap dan memasrahkan dirinya.

Feng Huang mengingat ketika dirinya terbang dan tersambar petir, kemudian dirinya terhempas jatuh ke bawah dan tertusuk puluhan senjata tajam yang digunakan oleh pendekar dari Sekte Aliran Hitam.

Ketika hati Feng Huang terasa begitu tenang, perlahan rasa sakit di sekujur tubuhnya juga menghilang. Menandakan bahwa dirinya telah mati dan sedang berada di alam baka.

"Aku tidak bisa melihat apapun!" batin Feng Huang ketika mencoba membuka matanya namun tidak dapat melihat.

"Merah? Air? Ini dimana?" sejumlah pertanyaan muncul didalam benak Feng Huang ketika melihat cahaya berwarna merah darah.

"Sepertinya beberapa saat yang lalu aku bermimpi bertemu dengan Harumi, itu adalah mimpi terindah di sepanjang hidupku." batin Feng Huang mengingat ketika dirinya bertemu dengan Harumi kekasihnya.

"Benar juga, aku ditusuk puluhan pedang!" Feng Huang mengingat kematiannya di Taman Kematian ketika dikepung ribuan pendekar Sekte Aliran Hitam.

"Baiklah, aku mulai mengingatnya! Berpikir tenang, bukan waktunya untuk panik!" penuh percaya diri Feng Huang terus mencoba mengingat kejadian sebelum dirinya mati.

"Orang keren dan gagah sepertiku tidak boleh panik! Aku pernah panik ketika tersambar petir dan mati tertusuk pedang para sialan itu, cukup hanya itu saja!" Feng Huang tersenyum tipis mengingat cara kematiannya yang menurutnya sangat konyol.

"Hmm, kesampingkan dulu masalah itu, lalu coba rasakan tubuhku?!" Feng Huang mencoba menggerakkan tubuhnya namun dirinya merasa ada yang aneh.

"Sudah tidak sakit lagi ... tidak dingin dan mataku tidak bisa kubuka!" pikir Feng Huang masih terus mencoba untuk mencerna kondisi yang dialaminya itu.

"Kepala ... tangan ... kaki? Aku merasa bahwa tubuhku mengecil apa - apaan ini?!" batin Feng Huang ketika membayangkan bentuk bagian tubuhnya, namun yang muncul didalam pikirannya tubuhnya terlihat begitu kecil dan mungil.

"Oh, aku bergerak ada sesuatu yang mendorongku, aku bisa merasakan sensasinya!" batin Feng Huang ketika merasakan bahwa tubuhnya mengejang.

"Itu? Apa itu Darah? Itu artinya aku masih hidup?!" Feng Huang melihat darah dalam pandangan matanya.

"Ini apa? Rumput atau agar - agar?" sejumlah pertanyaan muncul di benak Feng Huang, karena dia merasakan sensasi bahwa ada sesuatu yang menyentuh tubuhnya.

"Mulutku tidak bisa kubuka? Bagaimana dengan suaraku?" pikir Feng Huang mencoba untuk berbicara, berteriak apapun itu namun suaranya tidak dapat keluar dari mulutnya.

"Suaraku tidak bisa keluar?" batin Feng Huang yang merasa bahwa ada yang menahan pita suaranya.

"Ah ... sensasi apa ini? Aku bisa merasakannya diseluruh tubuhku!" Feng Huang merasakan bahwa ada sesuatu yang menyentuh tubuhnya.

"Eh ... apa yang terjadi padaku? Bukannya ini aneh? Seingatku jika manusia membuka matanya, maka akan terlihat cerah tetapi dari tadi aku mencoba membuka mata hanya warna merah yang terus kulihat!" hati Feng Huang merasa khawatir jika dirinya bereinkarnasi bukan menjadi manusia.

Tiba - tiba pandangan matanya melihat cahaya berwarna putih susu yang sangat silau dan begitu terang. Feng Huang merasa bahwa dirinya bereinkarnasi menjadi susu tetapi dugaannya salah ketika melihat cahaya dihadapannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padaku?" benak Feng Huang kini dia sudah bisa melihat bagian tubuhnya.

"Sepertinya tanganku menjadi mungil." hati Feng Huang melihat tangan mungil entah milik siapa tetapi entah mengapa Feng Huang merasa bahwa itu adalah tangannya.

"Lalu bagian kepala ... kaki ... begitu rupanya. Kenapa aku bisa jadi begini?" Feng Huang menebak bahwa dirinya kembali terlahir menjadi bayi manusia yang mungil.

"Padahal aku sudah mempunyai tubuh yang keren dan bagus dengan wajah yang tampan... eh itu dulu!" canda Feng Huang ingin tertawa melihat kedua tangan mungilnya itu.

"Sekarang aku menjadi kecil dan mungil." batin Feng Huang yang sekarang dirinya merasa begitu yakin bahwa dirinya terlahir kembali dan bereinkarnasi menjadi bayi.

"Tetapi, ini memang bayi, 'kan?"

"Sepertinya... setelah aku mati, aku bereinkarnasi... menjadi bayi."

Feng Huang merenung selama beberapa saat kemudian dirinya merasa bahwa tubuhnya masih berada didalam kandungan ibunya.

Lalu, setelah lama merenung Feng Huang mencoba untuk memaksa keluar. Dan, tak lama dirinya merasakan bahwa ibunya juga mengejang sekuat tenaga untuk melahirkannya.

Akhirnya Feng Huang bisa menerima situasi yang dirinya hadapi, ketika melihat tabib perempuan memegang tubuh mungilnya dan tak lama Feng Huang mungil menangis.

Setelah menangis selama beberapa saat, tabib perempuan yang sedang memegang tubuhnya dengan lembut memberikan tubuh mungilnya kepada seorang lelaki berwajah tampan, dimatanya terlihat bekas luka hingga terlihat jelas bahwa pria itu telah kehilangan salah satu matanya yaitu mata kirinya.

"Selamat datang anakku!" ucap lelaki tersebut pada Feng Huang kecil dan mungil.

Terlihat raut wajah bahagia terpancar dari lelaki tersebut, mendengar perkataan lelaki yang tak lain adalah ayahnya sendiri, Feng Huang mungil berhenti menangis dan menatap lelaki itu dengan tatapan mata yang menggemaskan.

"Ayah... Apakah kamu ayahku?" tanya Bayi mungil berbicara yang membuat kedua orang tuanya dan beberapa tabib yang membantu proses persalinan terkejut dan beberapa dari mereka tersedak, karena mereka mendengar bayi mungil yang terlihat lucu dan menggemaskan dapat berbicara.

Terpopuler

Comments

Pecinta Gondal Gandul

Pecinta Gondal Gandul

mantap

2020-07-11

0

Pecinta Gondal Gandul

Pecinta Gondal Gandul

ngakak online

2020-07-07

0

Maratawa Tawa

Maratawa Tawa

terkejut sampai ke ubun ubun

2020-06-25

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2 Chapter 2 : Masa Lalu
3 Chapter 3 : Proses Persalinan
4 Chapter 4 : Harumi
5 Chapter 5 : Bayi Ajaib
6 Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7 Chapter 7 : Second Chance
8 Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9 Chapter 9 : Penyusup
10 Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11 Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12 Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13 Chapter 13 : Ilmu Topeng
14 Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15 Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16 Chapter 16 : Memulai Rencana
17 Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18 Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19 Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20 Chapter 20 : Rencana Gagal
21 Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22 Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23 Chapter 23 : Kota Pinyin
24 Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25 Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26 Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27 Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28 Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29 Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30 Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31 Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32 Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33 Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34 Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35 Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36 Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37 Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38 Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39 Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40 Chapter 40 : Kuroma Henka
41 Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42 Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43 Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44 Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45 Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46 Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47 Chapter 47 : Yuan Shi
48 Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49 Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50 Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51 Chapter 51 : Sang Merah
52 Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53 Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54 Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55 Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56 Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57 Chapter 57 : Asap Putih
58 Chapter 58 : Terlambat
59 Chapter 59 : Penyergapan
60 Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61 Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62 Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63 Chapter 63 : Kota Huaran
64 Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65 Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66 Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67 Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68 Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69 Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70 Chapter 70 : Danau Qing
71 Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72 Chapter 72 : Kota Jinning
73 Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74 Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75 Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76 Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77 Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78 Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79 Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80 Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81 Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82 Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83 Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84 Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85 Chapter 85 : Istana Langit
86 Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87 Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88 Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89 Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90 Chapter 90 : Jia Wu
91 Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92 Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93 Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94 Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95 Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96 Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97 Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98 Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99 Chapter 99 : She Liong
100 Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101 Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2
Chapter 2 : Masa Lalu
3
Chapter 3 : Proses Persalinan
4
Chapter 4 : Harumi
5
Chapter 5 : Bayi Ajaib
6
Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7
Chapter 7 : Second Chance
8
Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9
Chapter 9 : Penyusup
10
Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11
Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12
Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13
Chapter 13 : Ilmu Topeng
14
Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15
Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16
Chapter 16 : Memulai Rencana
17
Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18
Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19
Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20
Chapter 20 : Rencana Gagal
21
Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22
Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23
Chapter 23 : Kota Pinyin
24
Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25
Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26
Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27
Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28
Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29
Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30
Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31
Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32
Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33
Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34
Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35
Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36
Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37
Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38
Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39
Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40
Chapter 40 : Kuroma Henka
41
Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42
Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43
Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44
Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45
Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46
Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47
Chapter 47 : Yuan Shi
48
Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49
Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50
Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51
Chapter 51 : Sang Merah
52
Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53
Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54
Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55
Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56
Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57
Chapter 57 : Asap Putih
58
Chapter 58 : Terlambat
59
Chapter 59 : Penyergapan
60
Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61
Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62
Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63
Chapter 63 : Kota Huaran
64
Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65
Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66
Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67
Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68
Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69
Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70
Chapter 70 : Danau Qing
71
Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72
Chapter 72 : Kota Jinning
73
Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74
Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75
Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76
Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77
Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78
Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79
Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80
Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81
Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82
Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83
Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84
Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85
Chapter 85 : Istana Langit
86
Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87
Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88
Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89
Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90
Chapter 90 : Jia Wu
91
Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92
Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93
Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94
Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95
Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96
Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97
Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98
Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99
Chapter 99 : She Liong
100
Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101
Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!