Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin

Ketika Feng Huang mungil mencoba membuka matanya, dirinya mendapati seorang lelaki dengan luka di mata kirinya. Lelaki yang tak lain adalah ayahnya sendiri terkejut mendengar dirinya berbicara, Shingen cukup terkejut ketika mendengar Feng Huang mungil berbicara dengan wajah yang menggemaskan.

Shingen yang awalnya tersenyum bahagia memegang bayi mungil dengan kedua tangannya, kini terlihat raut wajah Shingen yang mengkerutkan dahinya dan menatap bayi mungil yang tak lain adalah anaknya sendiri dengan tajam.

"Sayang, anak kita bisa berbicara?" tanya Shingen menatap istrinya penuh makna, kemudian menoleh ke arah tabib yang ada di ruangan kamar megah tersebut, Shingen ingin memastikan apakah mereka tadi juga mendengar suara dari bayi mungil yang berbicara padanya.

"Mmmm... aku tidak salah dengar, bukan?" balas Ming Lian sambil mengatur napasnya yang terengah - rengah, kedua matanya yang bulat dan indah melihat malaikat kecilnya yang baru lahir dari rahimnya.

"Tuan Putri, anak anda bisa berbicara, ini adalah sebuah karunia dari surga." ucap tabib perempuan yang membantu proses persalinan tersenyum bangga, karena dirinya juga mendengar suara imut bayi mungil dari Ming Lian berbicara pada Shingen.

"Anakku... ini ayahmu nak." ucap Shingen tersenyum hangat pada bayi mungil yang ada ditangannya.

Feng Huang mencoba mencerna situasi yang terjadi padanya, karena dirinya tidak mengerti tentang kondisinya sekarang ini, di dalam benaknya muncul sebuah pertanyaan, tidak ada bayi yang baru lahir tiba - tiba bertanya kepada orang tuanya. Merasa terlalu banyak memikirkan hal aneh yang dia alami Feng Huang yang kini menjadi bayi mungil mencoba kembali menangis.

"Eh... kenapa aku malah tertawa?" batin Feng Huang ketika mendengar suara tawa dari bayi kecil menggema ditelinganya.

"Sayang, dia tertawa, coba lihat dia adalah malaikat kecil kita." ujar Shingen tersenyum pada istrinya sambil memperlihatkan bayi mungil yang sedang dia gendong.

"Aneh... aku tertawa, sepertinya jika aku tertawa maka aku akan menangis dan begitu juga sebaliknya." batin Feng Huang memikirkan keanehan yang baru saja dia alami.

"Aku akan mencobanya." batin Feng Huang mencoba untuk tertawa namun semua tidak sesuai dalam pikirannya.

"Ciluk bah... mmm... imutnya." senyum Ming Lian sedang menghibur malaikat kecilnya yang sedang tertawa terbahak - bahak.

"Eh... kali ini aku tertawa terbahak - bahak dan mengapa kedua orang tuaku malah terlihat begitu senang bukannya takut. Jangan - jangan... " batin Feng Huang ketika mendengar suara dirinya yang menjadi bayi tertawa terbahak - bahak.

"Jangan bilang aku berada di dunia lain." batin Feng Huang tak lama dirinya kembali tenang dan mengemut jari jempolnya di mulutnya.

"Sayang, dia anak kita yang menggemaskan, coba lihat dia benar - benar terlihat begitu bebas." ucap Ming Lian menyentuh pipi malaikat kecilnya dan air mata membasahi wajah cantiknya.

Suasana suka cita memenuhi ruangan kamar yang megah di Istana Pinyin, Shingen tersenyum melihat buah hatinya diam dan mengemut jari jempolnya, kemudian Shingen memberikan malaikat kecilnya kepada Ming Lian.

Ming Lian memejamkan matanya sejenak menikmati kebahagiaan yang begitu bermakna dalam hidupnya, sebelum membuka matanya kembali air mata kebahagiaan membasahi wajahnya, dengan tangan lembutnya Ming Lian menyentuh pipi malaikat kecilnya.

"Sayang, aku sudah memutuskan nama dari malaikat kecil yang tampan ini?"

"Dia memiliki wajah yang tampan sepertimu dan senyuman manis sepertiku..."

"Mulai sekarang namamu adalah Ming Fengying, kamu adalah harta yang paling berharga milik ibumu ini..." kata Ming Lian mengelus pipi malaikat kecilnya yang dia beri nama Ming Fengying dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Senyuman langsung memudar dari wajah Shingen, dia yang sedang tersenyum kini terlihat dia mengkerutkan dahinya. Ketika mendengar nama yang diberikan istri tercintanya kepada anaknya.

"Sayang, bagaimana jika anak kita kuberi nama Tsukuyomi Kenshin." cetus Shingen tersenyum pada istrinya dengan penuh harap, semoga istrinya mau menerima nama permberian yang telah lama dirinya pikirkan untuk anak mereka berdua.

"Tidak sayang, anak kita sudah kuberi nama Ming Fengying." bantah Ming Lian mengecup kening malaikat kecilnya dengan penuh kasih sayang.

"Lihat Ying'er, dia begitu menyukai nama yang kuberikan." tambah Ming Lian sambil tersenyum pada malaikat kecilnya yang sedang tersenyum dan memejamkan mata digendongan tangannya.

"Kenshin, ini ayahmu nak... " potong Shingen mengulurkan jari telunjuknya pada malaikat kecilnya agar jari telunjuknya digenggam oleh anaknya yang baru lahir tersebut.

"Tuan Shingen... Tuan Putri?" Tabib perempuan yang membantu proses persalinan ingin angkat bicara, karena dia dari tadi diam mendengarkan, tetapi kini terlihat dia ingin melerai mereka berdua. Dia selalu mendengar kedua majikannya terus berdebat tentang nama yang akan diberikan untuk anak mereka.

"Sayang, nama anak kita sekarang Ming Fengying... " tegas Ming Lian tersenyum manis pada Shingen, tetapi bagi suaminya itu merupakan senyuman yang membuatnya menelan ludan ketakutan.

"Sa-Sayang... nama anak kita adalah Kenshin." balas Shingen mencoba tersenyum pada istrinya yang tetap ngotot memberi nama anaknya bernama Ming Fengying.

"Sa - yang..., apa kamu tidak dengar perkataanku." balas Ming Lian tersenyum manis pada Shingen.

Shingen hanya menelan ludah melihat wajah istrinya yang tersenyum manis padanya.

"Ini dia... senyuman teror yang mencekam." batin Shingen sambil menghela nafas panjang, kemudian dia mengalah dengan istrinya dalam perdebatan memilih nama yang cocok untuk anak mereka berdua.

"Y-Ya... maaf sayang." ucap Shingen menunduk, melihat reaksi suaminya yang telah menuruti perkataannya. Ming Lian tersenyum pada tabib perempuan yang membantu proses persalinannya, tabib itu tak lain adalah salah satu dari Empat Peri Obat Kuru yang mengabdi padanya, tabib perempuan itu bernama Tao Lulu.

"Lulu, apakah kamu setuju dengan nama pemberianku pada anakku?" tanya Ming Lian tersenyum manis pada Tao Lulu, seorang tabib perempuan yang mengabdi padanya.

"I-Iya tuan putri, namanya sangat cocok." jawab Tao Lulu dengan terbata - bata, karena dirinya juga mengenal senyuman manis majikannya.

"Ini dia senyuman sadis, Tuan Putri Ming Lian." batin Tao Lulu sambil memaksakan senyumannya kepada Ming Lian.

Walaupun Shingen seorang samurai yang disegani pengikutnya tetapi dia tidak berani melawan istri tercintanya itu. Tao Lulu menghela napas panjang ketika melihat perdebatan antara Shingen dan Ming Lian telah berakhir.

Kisah seorang Pendekar Buruk Rupa yang tersambar petir dan terjatuh dari langit, bahkan yang lebih mengenaskan di seluruh tubuhnya ditusuk ratusan senjata tajam, sebelum dia mati menghembuskan napas terakhirnya. Dan, sekarang dia telah bereinkarnasi menjadi bayi mungil yang baru dilahirkan oleh sepasang suami istri yang bernama Tsukuyomi Shingen dan Ming Lian. Kisah kehidupan hampa dan menyakitkan yang dijalani Feng Huang telah berakhir, kini namanya berganti menjadi Ming Fengying. Tirai dari cerita petualangan Bayi Ajaib yang bernama Ming Fengying baru dimulai.

Terpopuler

Comments

Putrakelana

Putrakelana

240 up

2020-11-07

0

Pecinta Gondal Gandul

Pecinta Gondal Gandul

.

2020-07-25

0

Pecinta Gondal Gandul

Pecinta Gondal Gandul

asekk

2020-07-11

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2 Chapter 2 : Masa Lalu
3 Chapter 3 : Proses Persalinan
4 Chapter 4 : Harumi
5 Chapter 5 : Bayi Ajaib
6 Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7 Chapter 7 : Second Chance
8 Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9 Chapter 9 : Penyusup
10 Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11 Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12 Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13 Chapter 13 : Ilmu Topeng
14 Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15 Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16 Chapter 16 : Memulai Rencana
17 Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18 Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19 Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20 Chapter 20 : Rencana Gagal
21 Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22 Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23 Chapter 23 : Kota Pinyin
24 Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25 Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26 Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27 Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28 Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29 Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30 Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31 Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32 Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33 Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34 Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35 Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36 Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37 Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38 Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39 Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40 Chapter 40 : Kuroma Henka
41 Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42 Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43 Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44 Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45 Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46 Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47 Chapter 47 : Yuan Shi
48 Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49 Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50 Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51 Chapter 51 : Sang Merah
52 Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53 Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54 Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55 Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56 Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57 Chapter 57 : Asap Putih
58 Chapter 58 : Terlambat
59 Chapter 59 : Penyergapan
60 Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61 Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62 Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63 Chapter 63 : Kota Huaran
64 Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65 Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66 Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67 Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68 Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69 Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70 Chapter 70 : Danau Qing
71 Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72 Chapter 72 : Kota Jinning
73 Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74 Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75 Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76 Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77 Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78 Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79 Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80 Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81 Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82 Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83 Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84 Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85 Chapter 85 : Istana Langit
86 Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87 Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88 Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89 Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90 Chapter 90 : Jia Wu
91 Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92 Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93 Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94 Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95 Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96 Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97 Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98 Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99 Chapter 99 : She Liong
100 Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101 Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2
Chapter 2 : Masa Lalu
3
Chapter 3 : Proses Persalinan
4
Chapter 4 : Harumi
5
Chapter 5 : Bayi Ajaib
6
Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7
Chapter 7 : Second Chance
8
Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9
Chapter 9 : Penyusup
10
Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11
Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12
Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13
Chapter 13 : Ilmu Topeng
14
Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15
Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16
Chapter 16 : Memulai Rencana
17
Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18
Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19
Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20
Chapter 20 : Rencana Gagal
21
Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22
Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23
Chapter 23 : Kota Pinyin
24
Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25
Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26
Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27
Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28
Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29
Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30
Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31
Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32
Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33
Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34
Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35
Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36
Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37
Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38
Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39
Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40
Chapter 40 : Kuroma Henka
41
Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42
Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43
Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44
Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45
Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46
Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47
Chapter 47 : Yuan Shi
48
Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49
Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50
Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51
Chapter 51 : Sang Merah
52
Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53
Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54
Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55
Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56
Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57
Chapter 57 : Asap Putih
58
Chapter 58 : Terlambat
59
Chapter 59 : Penyergapan
60
Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61
Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62
Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63
Chapter 63 : Kota Huaran
64
Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65
Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66
Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67
Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68
Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69
Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70
Chapter 70 : Danau Qing
71
Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72
Chapter 72 : Kota Jinning
73
Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74
Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75
Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76
Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77
Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78
Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79
Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80
Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81
Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82
Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83
Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84
Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85
Chapter 85 : Istana Langit
86
Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87
Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88
Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89
Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90
Chapter 90 : Jia Wu
91
Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92
Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93
Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94
Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95
Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96
Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97
Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98
Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99
Chapter 99 : She Liong
100
Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101
Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!