Sehari setelah keberangkatan Kaisar Kuru yang bernama Ming Long menuju wilayah Bei, Kaisar Ming Long ingin pergi ke kediaman anak perempuan kelimanya yang bernama Ming Lian. Wilayah yang dahulu merupakan wilayah terbuang, tempat yang bebas hukum, tempat para preman dan orang buangan yang kebanyakan hidup disana, kini wilayah Bei berubah drastis ketika Ming Lian yang didampingi suaminya Shingen menjadi penguasa wilayah Bei.
Wilayah Bei memiliki pusat perekonomian yang cukup memumpuni, banyak orang yang hidup sejahtera dan makmur disana.
Kaisar Ming Long ditemani Panglima Lu Chen yang sangat setia kepadanya, Panglima Lu Chen bersama beberapa pasukan militernya yang memiliki kekuatan setara dengan pendekar tingkat satu mengawal perjalanan ke Bei. Sedangkan Panglima Lu Chen sendiri memiliki kekuatan pendekar tingkat putih, di umurnya yang kini telah berumur lima puluh tahun membuatnya disegani oleh pendekar lain di dunia persilatan.
Panglima Lu Chen di segani oleh banyak pendekar dari aliran putih dan netral, tetapi namanya ditakuti oleh aliran hitam. Karena pria paruh baya tersebut memiliki julukan Manusia Petir dari Kuru, dengan senjata kuno tipe pusaka : cincin petir dijarinya, membuat Panglima Lu Chen mampu memanipulasi aura tubuhnya menjadi petir.
Sementara itu pangeran kedua yang bernama Ming She belum berangkat menuju wilayah Bei, karena dirinya sedang mengatur siasat pembunuhan berencana yang sudah dirinya siapkan untuk membunuh ayah kandungnya sendiri, dimana ayahnya sedang dalam perjalanan menuju wilayah Bei satu hari yang lalu.
Pangeran She memiliki ambisi besar untuk menjadi Kaisar Kuru, kabar tentang mata - mata yang dikirim oleh Sekte Mawar Hitam belum kembali dari Bei sudah terdengar di telinga Pangeran She.
"Sudah dipastikan bahwa mata - mata yang kukirim untuk menyusup ke Bei sudah mati, aku harap kali ini rencana yang telah kita siapkan tidak gagal kembali!" kata Pangeran She dengan nada penuh amarah pada lima orang yang berada dihadapannya.
Kelima sosok pria yang mendukung rencana Pangeran She tak lain adalah Lima Ketua Sekte Mawar Hitam, dimana dari mereka berempat telah mencapai pendekar tingkat hitam sedangkan ketua satu sudah mencapai pendekar tingkat suci beberapa bulan yang lalu.
"Pangeran, ada sesuatu yang tidak beres disini, apa ada seseorang yang berkhianat kepada kita?" Perempuan berjubah kuning tersenyum dingin menatap lima orang dihdapannya.
"Jaga bicaramu nenek tua bangka! Kau berbicara seperti itu seperti mencurigai kami!" Ketua ke tiga dari Sekte Mawar Hitam yang bernama Zhuo Gou membantah perkataan perempuan berjubah kuning yang berdiri disamping Pangeran She.
Perempuan berjubah kuning yang bernama Xia Hu itu, tidak takut dengan Zhuo Gou yang merupakan atasan dari Sekte Mawar Hitam.
"Jangan sampai aku membunuhmu karena tergoda oleh paras cantikku." ucap Xia Hu dengan manja sambil sengaja membuka sedikit bagian atas tubuhnya memancing nafsu birahi Zhuo Gou.
"Jaga tingkah lakumu, Xia Hu!" tegur Pangeran She memperingati perempuan yang terlihat berumur tujuh belas tahun itu, Xia Hu memiliki paras cantik dan menggoda kaum adam, dengan setiap lekuk tubuhnya walau usia Xia Hu yang sebenarnya adalah lima puluh tahun.
"Baiklah, ini karena Pangeran She yang tampan menegurku, jadi aku akan diam." Xia Hu sengaja berkata dengan manja dihadapan kelima lelaki yang sedang menatap tajam dirinya.
Zhuo Gou menelan ludah melihat tingkah Xia Hu yang hampir membuat dirinya sedikit bernafsu karena sempat tergoda oleh lekuk tubuh perempuan tersebut.
"Pangeran, kali ini kami tidak akan gagal untuk membunuh Kaisar Long yang berkunjung ke Bei." pria paruh baya yang sejak tadi diam kini angkat bicara, pria paruh baya tersebut bernama Feng Zi merupakan ketua ke satu dari Sekte Mawar Hitam.
"Rencana ini hanya diketahui oleh kita yang ada di ruangan ini, jika informasi ini bocor maka salah satu dari semua orang yang disini adalah pengkhianat yang harus dibunuh." ucal Feng Zi menaikan alisnya dan menatap tajam semua orang yang ada di ruangan tersembunyi di kediaman Pangeran She yang ada di ibu kota. Feng Zi bahkan juga menatap tajam Pangeran She dan Xia Hu.
"Ya, informasi ini tidak boleh bocor jika salah satu dari kalian mengkhianatiku maka dari itu Feng Zi, kuizinkan kau untuk membunuh pengkhianat tersebut." sahut Pangeran She mengepalkan tangannya karena rencana untuk menghabisi 22 samurai pengikut Shingen telah gagal, bahkan mata - mata yang kini berada di Bei tidak memberi kabar padanya.
Pangeran She menggelengkan kepalanya, karena dirinya juga khawatir jika adiknya yang bernama Ming Lian sudah mengetahui rencananya. Karena mata - mata yang dirinya kirim belum kembali ketempatnya untuk melaporkan informasi yang mereka dapatkan di Bei.
"Aku ada kabar gembira, kemarin aku mendapatkan kabar dari mata - mata yang selama ini berada di Bei." potong Xia Hu tersenyum manis sambil mengedipkan matanya pada Feng Zi.
"Ehem." Feng Zi batuk pelan melihat Xia Hu mengedipkan mata dan menatap tajam dirinya.
"Tuan Putri Kelima menyewa dua pendekar yang tak asing namanya di dunia persilatan Kuru, dua orang itu bernama Lin Kin dan Zhang Bingjie."ucap Xia Hu sambil tersenyum tipis setelah melihat reaksi kelima ketua Sekte Mawar Hitam dan Pangeran She.
"Sekte Taman Langit dan Sekte Sungai Merah bekerja di bawah perintah Tuan Putri Kelima, jadi jangan terlalu meremehkan kekuatan kedua sekte menengah itu." tambah Xia Hu.
Pangeran She terkejut mendengar perkataan Xia Hu, pria berwajah tampan dan bersifat licik itu tidak menyangka adik perempuannya yang pendiam. Dan, tidak pernah marah ketika dirinya dan saudaranya yang lain menuduhnya, kini telah berubah, bahkan kedua sekte menengah yang namanya tidak asing di dunia persilatan bekerja langsung di bawah perintahnya.
"Perempuan yang tak pantas menjadi keluarga kaisar ini sudah berani menantangku!" terika Pangeran She membanting gelas yang ada dimeja di sampingnya.
"Setelah kita membunuh tua bangka sialan itu! Target kita selanjutnya adalah perempuan ****** itu!" Pangeran She tertawa karena dirinya tidak menyangka Ming Lian juga bisa mengatur pemerintahan di wilayah Bei, bahkan berhasil menjalin kerja sama dengan dua sekte menengah yang namanya tidak asing di dunia persilatan.
"Aku tidak mau menerima kabar kegagalan kali ini, ingat kalian telah bersumpah setia padaku!" Pangeran She menatap kelima ketua dari Sekte Mawar Hitam dengan tatapan tajam.
Feng Zi hanya tersenyum dingin mendengar perkataan angkuh Pangeran She, Sekte Mawar Hitam bukan satu - satunya sekte aliran hitam yang mendukung rencana Pangeran She untuk menghitamkan Kuru dengan menebar ajaran aliran hitam, jika ada yang menolak ajaran sesat mereka maka orang yang menolak tersebut akan dibunuh saat itu juga.
Pangeran She membantu Sekte Aliran Hitam dengan sumber daya yang dia dapatkan dari Kekaisaran Shi, Pangeran She membantu dalam peningkatan kekuatan tempur dan lahirnya banyak pendekar muda berbakat dari aliran hitam selama puluhan tahun terakhir ini. Walau banyak Sekte Aliran Hitam yang mendukung rencana Pangeran She, tetapi Sekte Mawar Hitam yang paling bekerja keras selama ini dan mendapatkan banyak sumber daya dari Pangeran She. Bahkan sumber daya yang diberikan Pangeran She, membantu perkembangan Sekte Mawar Hitam hingga menjadi salah satu dari sepuluh Sekte Aliran Hitam terbesar di Kuru.
Feng Zi mengajak ke empat ketua yang lain untuk menyusun rencana siapa di antara dari mereka yang akan pergi ke Bei untuk membunuh Kaisar Long. Ketua empat dan ketua lima dari Sekte Mawar Hitam mengajukan diri untuk melakukan upaya pembunuhan berencana yang telah Pangeran She siapkan.
Satu hal yang di luar dugaan mereka adalah kehadiran Panglima Lu Chen yang ikut mendampingi Kaisar Long berkunjung ke wilayah Bei. Dan rencana yang sudah disiapkan bayi ajaib yang bernama Ming Fengying untuk melakukan perlawanan terhadap rencana licik Pangeran She.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Yana
like
2020-06-21
0
nbillariesti
melindubgo sang kaisar
2020-06-04
1
spartack padang
lanjut
2020-04-25
1