Melihat pendekar yang hendak melarikan diri telah terbunuh di tangan Toramasa, melihat itu para penyusup mencoba melarikan diri secara bersama - bersama.
"Jangan sampai kita terbunuh kita harus memberitahukan hal ini kepada ketua!" teriak salah satu pendekar yang melompat mencoba melarikan diri.
"Iya kita harus memberitahukan identitas tentang Shingen dan anaknya itu!" sahut pendekar yang lain, mendengar hal tersebut para samurai pengikut Shingen marah karena perkataan mereka.
"Aku tidak akan membiarkan kalian menyentuh Tuan Muda Ming Fengying satu jaripun!" teriak Fujin membunuh beberapa pendekar yang mencoba melarikan diri tersebut.
"Kalian sudah datang jauh - jauh kemari, kenapa buru - buru pulang,? Bagaimana kalau kita minum teh bersama?" Mamorusuke tersenyum sinis ketika menghadang para penyusup yang hendak melarikan dari Rumah Harimau Bei.
Mamorusuke menarik katananya dan menatap para penyusup bersenjata dihadapannya. Tidak takut dengan ancaman Mamorusuke, para penyusup melepaskan aura intimidasi yang berwarna hitam pekat kearah Mamorusuke.
"Jadi ini yang namanya aura hitam dari para pendekar?" Mamorusuke menjadi sedikit gentar, menyadari bahwa mereka memiliki kekuatan jauh diatasnya.
"Jika satu lawan satu aku masih sanggup tetapi ini..." gumam Mamaorusuke berkeringat dingin karena dihadapannya ada lima penyusup yang sudah siap menyerangnya.
"Lihat dia ketakutan melihat aura milik kita." salah satu penyusup berbisik pada yang lainnya sambil tersenyum sinis, mereka tertawa kecil melihat Mamorusuke yang berkeringat dingin.
Chibisuke dan Masakage menghampiri Mamaorusuke untuk membantunya, mendapat bantuan dari kedua temannya itu, kini Mamaorusuke jadi sedikit percaya diri menghadapi para penyusup.
"Sial! Mereka ikut menghadang kita!" umpat para Penyusup mengerutkan dahinya karena melihat tiga orang samurai menghadang mereka.
"Kita serang mereka bertiga secara bersamaan!" Penyusup maju menyerang secara bersamaan menggunakan golok dan cambuk.
Mamorusuke dan yang lainnya menyambut serangan itu tanpa rasa takut, sambil terus menghindari serangan dan mencari celah untuk menyerang balik, salah satu dari penyusup yang menggunakan golok ikut menyerang Mamorusuke, sadar dirinya telah terdesak Mamourusuke memainkan katananya untuk menepis semua serangan cambuk dan golok yang mengarah kepadanya.
Pertarungan kedua penyusup melawan Mamorusuke bisa dibilang berimbang, tetapi salah satu dari penyusup yang tidak ikut menyerang mengeluarkan pisau kecil beracun dan melemparkannya kearah Mamorusuke.
Mamorusuke bisa menghindari pisau kecil beracun tersebut, tetapi pecutan dari cambuk mengenai badannya hingga goresan darah segar mengalir di badannya dengan bekas luka merah yang mengecap.
Mamorusuke mengatur napasnya yang mulai tidak teratur, kemudian dia mengalirkan tenaga dalam pada katananya dan mengarahkannya pada ketiga penyusup yang melawannya.
Serangan tebasan katana milik Mamorusuke melesat dengan cepat kearah mereka, salah satu dari penyusup terkena tebasannya dan terluka cukup parah karena terkena tebasan di badannya, tak lama nyawanya melayang karena luka tebasan katana cukup dalam.
"Chibisuke, Masakage... lihat lambang ini bukankah mereka?!" ucap Mamorusuke yang melihat lambang di badan para penyusup yang terkena tebasan katananya, di tubuh mereka terdapat lambang bunga mawar berwarna hitam dan disetiap daunnya terdapat satu angka dari angka satu sampai lima.
"Sekte Mawar Hitam? Salah satu aliran hitam terbesar di Kuru!" decak kesal Chibisuke sambil mengerutkan dahinya, kemudian dia menjaga jarak setelah menghabisi dua penyusup yang hendak melarikan diri dari Rumah Harimau Bei.
"Merepotkan... jika mereka yang menjadi dalang penyerangan akhir - akhir ini, maka dibalik semua ini ada yang lebih mengejutkan!" ujar Masakage menatap tajam para penyusup dan tidak akan membiarkan satupun dari mereka meninggalkan Rumah Harimau Bei.
"Bagaimana, apakah kalian sanggup melawan Sekte Mawar Hitam?" ejek salah satu penyusup sambil tersenyum sinis, karena Sekte Mawar Hitam merupakan salah satu dari sepuluh Sekte Aliran Hitam Terbesar di Kekaisaran Kuru. Sekte Mawar Hitam memiliki lima orang ketua, mereka biasa disebut dengan ketua satu, ketua dua dan seterusnya hingga ketua lima. Sekte Mawar Hitam berambisi untuk menjadi sekte yang terkuat sehingga mereka bekerja dibawah perintah pangeran kedua.
"Kalian pikir kami takut?" jawab Masakage sambil tersenyum tipis, kemudian dia menyerang penyusup yang tersisa dengan tebasan katananya.
Melihat temannya telah dibunuh oleh Masakage, salah satu penyusup berkeringat dingin karena melihat para samurai tidak takut mendengar nama Sekte Mawar Hitam.
"Cepat atau lambat... kalian semua akan... mati." kata - kata terakhir dari penyusup yang ditebas oleh Masakage sulit terdengar karena telah tergeletak ditanah.
"Sial... kupikir hidup mengungsi kesini akan aman dan tentram, ternyata masih banyak orang yang tidak menyukai perbedaan!" kesal Masakage melihat sekelilingnya yang dipenuhi darah, rumput Yamato yang tumbuh dengan subur di halaman Rumah Harimau Bei kini bercampur dengan darah dari para penyusup.
Semua penyusup telah mati ditangan 22 samurai pengikut Shingen, tetapi salah satu dari mereka sedang bersembunyi diatap dan menunggu celah keluar melarikan diri dari wilayah Bei.
"Toramasa..., sepertinya ada tikus diatas atap itu." bisik Fujin pelan dan tersenyum sinis, karena dia menyadari hawa keberadaan satu orang penyusup yang terus bersembunyi dan mengawasi pertarungan mereka dari atap aula pertemuan.
Toramasa tersenyum kemudian dia mengikuti arahan Fujin, dirinya melayangkan serangan tebasan kearah atap aula pertemuan hingga membelah kayu yang ada diatap Rumah Harimau Bei. Bersamaan dengan tebasan katana Toramasa, seorang penyusup menghindari tebasan tersebut dan melompat keluar dihadapan mereka.
"Sepertinya aku tidak bisa keluar dari sini hidup - hidup!" ucap penyusup yang sedari tadi mengamati pertarungan dari atap aula pertemuan, penyusup tersebut merupakan pendekar hitam dari Sekte Mawar Hitam yang bernama Mao Shizi.
"Ternyata kau cepat mengerti! Biarkan aku memotong tubuhmu dengan ganas!" senyum sinis Toramasa sambil menodongkan katananya kearah Mao Shizi.
"Padahal aku baru mendapat informasi yang sangat berharga, aku tidak menyangka jika orang Yamato yang menikah dengan Tuan Putri Ming Lian adalah penerus sah takhta Shogun Yamato." ujar Mao Shizi menggelengkan kepalanya dengan kedua tangannya yang mengangkat tidak menandakan perlawanan.
"Kau sadar saat ini kesempatanmu melarikan diri dari tempat ini itu tidak ada!" Toramasa mengerutkan dahinya karena Mao Shizi terlihat tetap bersikap santai dan tenang walau dihadapannya ada 22 samurai pengikut Shingen.
"Ya... maka dari itu aku tidak berniat melawan kalian, karena aku juga masih sayang dengan nyawaku." jawab Mao Shizi masih mengangkat kedua tangannya dan tidak berniat melawan 22 samurai dari Bei dihadapannya.
Ketika Mao Shizi tersenyum melihat 22 samurai dihadapannya, Kamejiro menebas kepala Mao Shizi hingga kepalanya terpisah dari tubuhnya.
"Oi, Kamejiro! Bukankah lebih baik kita mengorek informasi dari orang ini terlebih dahulu!" teriak Toramasa, dia kesal dengan tindakan Kamejiro yang tidak sama dengan jalan pikirannya.
"Sial! Orang yang tidak bisa diajak berkompromi!" umpat Masakage memalingkan wajahnya tidak melihat Kamejiro.
"Tuan Shingen menyuruh kita untuk menghabisi semua penyusup! Jadi apa yang salah dari tindakanku!" bentak Kamejiro menatap tajam Toramasa dan yang lainnya hingga membuat mereka terdiam dan hanya menelan ludah karena raut wajah marah Kamejiro.
"Sudah... sudah jangan bertengkar satu sama lain... lebih baik kita melaporkan hal ini kepada Tuan Shingen terlebih dahulu!" salah satu seorang samurai yang bernama Nobusuke melerai Toramasa dan Kamejiro yang sudah saling menatap dingin satu sama lain.
"Sial." Toramasa menyarungkan katananya dan memalingkan wajahnya kesamping karena kesal.
Kamejiro juga menyarungkan pedangnya dan mencoba untuk mengatur napasnya karena telah emosi hingga membuat napasnya tidak beraturan barusan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Putrakelana
200 uo
2020-11-07
0
Pecinta Gondal Gandul
haha
2020-07-26
0
Pecinta Gondal Gandul
mawar hitam baumuuuuuu
2020-07-26
0