"Kalau saya akan mematuhi seluruh permintaan Tuan Shingen karena saya sangat berhutang budi kepada Tuan." ucap seorang samurai yang bernama Mamorusuke terlihat begitu setia dan sangat mematuhi apa saja yang diperintahkan oleh Shingen. Karena bagi dirinya sosok Shingen adalah penyelamat hidupnya sehingga ia ingin membalas jasa tersebut walau nyawa yang menjadi taruhannya.
"Meskipun saya sangat menghormati Tuan Shingen dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya berhak memilih siapa orang yang pantas menjadi tuan saya, jika anak anda kelak menjadi seorang yang berkharisma seperti anda, maka saya dengan senang hati akan menjadi pengikutnya." sahut seorang samurai yang bernama Fujin dengan menundukkan kepalanya kepada Shingen.
"Terimakasih Mamorusuke, Fujin." jawab Shingen kemudian dia berdiri dan menatap atap langit rumah aula pertemuan.
Tidak lama Shingen duduk kembali di kursinya dan menyuruh para samurai yang hadir di aula pertemuan untuk duduk seperti biasa, karena tujuannya mengumpulkan mereka semua adalah untuk mengajak mereka bermusyawarah dan memberitahukan hal yang sangat penting kepada mereka.
"Kita lupakan pembahasan yang tadi, aku ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian semua." ucap Shingen terlihat begitu serius dengan tangan kanannya yang bersandar di penyangga singgasana, ketika seperti ini dirinya terlihat seperti seorang raja.
Suasana ruangan aula pertemuan di Rumah Harimau Bei kembali tenang ketika Shingen sudah mulai memimpin pembicaraan yang akan dibicarakan pada pertemuan antar samurai kali ini.
Shingen menjelaskan kepada pengikutnya bahwa dirinya adalah seorang pewaris sah takhta Shogun Yamato, tetapi haknya untuk menjadi Shogun Yamato direnggut oleh seorang pria yang bernama Kuroda dari Klan Kuroma yang bersekongkol dengan seorang penjahat keji yang diberi julukan Iblis Surga yang bernama Reiyu.
"Kejadian itu sepuluh tahun lalu sebelum aku bertemu dengan istriku... " cerita Shingen menjelaskan bahwa pada saat itu terjadi pembantaian Keluarga Tsukuyomi yang dilakuakan Kuroda dan Reiyu secara massal di Negeri Yamato, tetapi pada saat itu dirinya berhasil selamat dan melarikan diri ke Kekaisaran Kuru.
"Reiyu! ... Tuan Shingen, apakah ini alasan Tuan mengumpulkan kami?" sahut Sanada terkejut mendengar penjelasan Shingen, karena nama Reiyu adalah sebuah malapetaka bagi siapapun yang berurusan dengannya.
"Ya... menurutku alasan Sekte Aliran Hitam melakukan pergerakan dan terus mengincar Bei karena perebutan takhta yang sebentar lagi akan terjadi di Kekaisaran Kuru." ujar Shingen menatap tajam 22 samurai yang ada dihadapannya.
"Jadi salah satu dari pangeran mengincar nyawa Tuan Putri Ming Lian... " sahut Sanada terkejut mendengar perkataan Shingen.
"Wilayah Bei adalah tempat yang dihuni oleh berbagai ras dan suku, disini orang Yamato diterima dengan baik, jadi ini alasannya?!" sahut Ichijo sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Kekuatan kita bisa dibilang setara dengan sekte menengah di dunia persilatan... jadi keberadaan kita saja sudah menjadi ancaman." ujar Shingen memijat keningnya karena menurutnya pertempuran tidak akan terhindarkan lagi.
"Jika Reiyu mengetahui keberadaan orang Yamato di Bei, maka bisa jadi ada seseorang yang membocorkan rahasia tersebut." ungkap Shingen mengepalkan tangannya sambil kepalanya bersandar pada singgasana kecilnya.
"Tetapi siapa orang yang berani membocorkan itu kepada Reiyu." ucap Mamorusuke terkejut mendengar perkataan Shingen.
"Siapapun itu... kita harus menghabisinya jika ada orang yang membocorkan hal ini kepada Reiyu." jelas Toramasa mengepalkan tangannya karena dia merasa ada pengkhianat di antara 22 samurai pengikut Shingen.
Wajah 22 samurai pengikut Shingen saling melirik dan menatap curiga satu sama lain. Karena dugaan mereka yang pertama adalah pengkhianat tersebut ada di salah satu dari mereka, sehingga benih - benih kecurigaan mulai tumbuh pada 22 samurai pengikut Shingen.
"Tenang... pengkhianat itu tidak ada diantara kalian." ucap Shingen sambil tersenyum tipis melihat reaksi para pengikutnya.
Mendengar perkataan Shingen, 22 samurai pengikutnya kembali merasa lega dan menghela napas panjang karena tidak ada pengkhianat diantara mereka.
"Tetapi siapa? Jika pengkhianat itu tidak ada di antara kami, lantas siapa yang menjadi pengkhianat tersebut, Tuan Shingen?" Fujin kembali bertanya kepada Shingen.
"Kalian semua pasti sudah mendengar rumor kalau anakku yang baru lahir itu dapat berbicara?" Shingen tersenyum sambil mengetukkan jarinya pada kayu ukiran harimau di singgasananya.
"Apakah itu benar jika Tuan Muda Ming Fengying bisa berbicara." bisik Mamorusuke dengan pelan sambil menoleh dan bertanya pada Ichijo yang berada di sampingnya.
"Ya... aku mendengar rumor tersebut." jawab Ichijo pelan kemudian dirinya tersenyum bahagia karena turut bersuka cita atas kelahiran bayi ajaib penerus dari Shingen.
"Sungguh sebuah karunia dari langit, kami doakan semoga Tuan Muda Ming Fengying akan menjadi pemimpin yang kelak akan membuat Kekaisaran Kuru menjadi makmur, sejahtera dan bisa menciptakan sebuah negeri tanpa diskriminasi." pinta Sanada menangis sambil merapatkan kedua tangannya.
"Saya juga ingin menjenguk dan melihat anak anda Tuan Shingen." sahut Masakage sambil menatap Shingen.
"Sungguh anak yang diberkahi dapat berbicara setelah lahir... Tuan Muda Ming Fengying telah pantas untuk kami akui." ucap Kamejiro membungkuk sambil menundukkan kepalanya.
"Terimakasih kalian semua..." Shingen tersenyum tipis melihat reaksi pengikutnya, ketika dia berbicara tentang malaikat kecilnya yang bernama Ming Fengying. Mereka semua terlihat begitu menerima anaknya tersebut.
Shingen kemudian tersenyum sinis menyipitkan matanya dan memberi kode pada Kamejiro untuk mendekat padanya.
"Ada apa, memanggil hamba Tuan." Kamejiro mendekat pada Shingen, kemudian Shingen berbisik di telinganya, setelah dirinya mendengarkan perkataan Shingen di telinganya. Kamejiro berjalan kembali ke tempatnya tetapi sebelum itu dirinya mengambil napas panjang dengan tangan yang memegang katananya.
Kamejiro menghunuskan katananya pada atap kayu yang ada di aula pertemuan Rumah Harimau Bei, tindakan Kamejiro menarik perhatian teman - temannya yang lain, karena tindakan Kamejiro itu tidak pantas karena di ruangan ini masih ada pemimpin mereka, melihat Kamejiro yang menarik katananya membuat samurai yang lainnya menatap Kamejiro tajam dan waspada.
"Apa yang kau lakukan Kamejiro!" teriak Toramasa berdiri dan memegang katananya yang tersarung rapi dipinggangnya.
"Kamejiro!" bentak Masakege yang melihat Kamejiro melepaskan katananya di depan Shingen dan samurai yang lainnya.
"Kamejiro, kau tidak sopan melepaskan katana dalam pertemuan yang dihadiri Tuan Shingen!" tegur Ichijo menatap tajam Kamejiro dan memegang katananya juga.
"Lihat ada darah dari atap rumah, sepertinya ada penyusup." ucap Fujin menunjuk atap rumah aula pertemuan yang meneteskan darah dari sela - sela kayu.
Samurai pengikut Shingen terkejut melihat hal tersebut dan mereka tidak menyangka ada mata - mata yang menyusup di Rumah Harimau Bei.
"Sial! Bagaimana ada mata - mata yang menyusup ke tempat ini?" ujar Sanada sambil mengerutkan dahinya kemudian dia menghampiri Kamejiro.
"Tunggu... sepertinya tidak hanya satu orang yang menyusup." ucap Fujin sambil memejamkan matanya dan merasakan jika ada puluhan orang di atap aula pertemuan.
Shingen tetap terlihat tenang dan tersenyum lebar, karena dirinya tidak menyangka anak yang baru lahir lima bulan yang lalu bisa memprediksi hal yang barusan terjadi didepan matanya dan semua itu sesuai perkiraan buah hatinya yang bernama Ming Fengying.
"Kenshin... ayah tidak menyangka kau mampu melihat masa depan yang diluar nalar... mendengar bayi bisa berbicara saja sudah hal yang tidak wajar... kamu adalah anak yang luar biasa, Kenshin." gumam Shingen yang sedang menatap atap aula pertemuan, rencana ini semua sesuai perkiraan anaknya yang baru berumur lima bulan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Pecinta Gondal Gandul
...
2020-07-25
0
Pecinta Gondal Gandul
woh keren
2020-07-18
0
Bari Rohim
menurut gw terlalu cepat untuk mc,
walau dia balik ke masalalu lidah bayi gk bisa langsung kayak gitu.
jd kurang masuk akal aja
2020-07-17
2