Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen

"Kalau saya akan mematuhi seluruh permintaan Tuan Shingen karena saya sangat berhutang budi kepada Tuan." ucap seorang samurai yang bernama Mamorusuke terlihat begitu setia dan sangat mematuhi apa saja yang diperintahkan oleh Shingen. Karena bagi dirinya sosok Shingen adalah penyelamat hidupnya sehingga ia ingin membalas jasa tersebut walau nyawa yang menjadi taruhannya.

"Meskipun saya sangat menghormati Tuan Shingen dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya berhak memilih siapa orang yang pantas menjadi tuan saya, jika anak anda kelak menjadi seorang yang berkharisma seperti anda, maka saya dengan senang hati akan menjadi pengikutnya." sahut seorang samurai yang bernama Fujin dengan menundukkan kepalanya kepada Shingen.

"Terimakasih Mamorusuke, Fujin." jawab Shingen kemudian dia berdiri dan menatap atap langit rumah aula pertemuan.

Tidak lama Shingen duduk kembali di kursinya dan menyuruh para samurai yang hadir di aula pertemuan untuk duduk seperti biasa, karena tujuannya mengumpulkan mereka semua adalah untuk mengajak mereka bermusyawarah dan memberitahukan hal yang sangat penting kepada mereka.

"Kita lupakan pembahasan yang tadi, aku ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian semua." ucap Shingen terlihat begitu serius dengan tangan kanannya yang bersandar di penyangga singgasana, ketika seperti ini dirinya terlihat seperti seorang raja.

Suasana ruangan aula pertemuan di Rumah Harimau Bei kembali tenang ketika Shingen sudah mulai memimpin pembicaraan yang akan dibicarakan pada pertemuan antar samurai kali ini.

Shingen menjelaskan kepada pengikutnya bahwa dirinya adalah seorang pewaris sah takhta Shogun Yamato, tetapi haknya untuk menjadi Shogun Yamato direnggut oleh seorang pria yang bernama Kuroda dari Klan Kuroma yang bersekongkol dengan seorang penjahat keji yang diberi julukan Iblis Surga yang bernama Reiyu.

"Kejadian itu sepuluh tahun lalu sebelum aku bertemu dengan istriku... " cerita Shingen menjelaskan bahwa pada saat itu terjadi pembantaian Keluarga Tsukuyomi yang dilakuakan Kuroda dan Reiyu secara massal di Negeri Yamato, tetapi pada saat itu dirinya berhasil selamat dan melarikan diri ke Kekaisaran Kuru.

"Reiyu! ... Tuan Shingen, apakah ini alasan Tuan mengumpulkan kami?" sahut Sanada terkejut mendengar penjelasan Shingen, karena nama Reiyu adalah sebuah malapetaka bagi siapapun yang berurusan dengannya.

"Ya... menurutku alasan Sekte Aliran Hitam melakukan pergerakan dan terus mengincar Bei karena perebutan takhta yang sebentar lagi akan terjadi di Kekaisaran Kuru." ujar Shingen menatap tajam 22 samurai yang ada dihadapannya.

"Jadi salah satu dari pangeran mengincar nyawa Tuan Putri Ming Lian... " sahut Sanada terkejut mendengar perkataan Shingen.

"Wilayah Bei adalah tempat yang dihuni oleh berbagai ras dan suku, disini orang Yamato diterima dengan baik, jadi ini alasannya?!" sahut Ichijo sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Kekuatan kita bisa dibilang setara dengan sekte menengah di dunia persilatan... jadi keberadaan kita saja sudah menjadi ancaman." ujar Shingen memijat keningnya karena menurutnya pertempuran tidak akan terhindarkan lagi.

"Jika Reiyu mengetahui keberadaan orang Yamato di Bei, maka bisa jadi ada seseorang yang membocorkan rahasia tersebut." ungkap Shingen mengepalkan tangannya sambil kepalanya bersandar pada singgasana kecilnya.

"Tetapi siapa orang yang berani membocorkan itu kepada Reiyu." ucap Mamorusuke terkejut mendengar perkataan Shingen.

"Siapapun itu... kita harus menghabisinya jika ada orang yang membocorkan hal ini kepada Reiyu." jelas Toramasa mengepalkan tangannya karena dia merasa ada pengkhianat di antara 22 samurai pengikut Shingen.

Wajah 22 samurai pengikut Shingen saling melirik dan menatap curiga satu sama lain. Karena dugaan mereka yang pertama adalah pengkhianat tersebut ada di salah satu dari mereka, sehingga benih - benih kecurigaan mulai tumbuh pada 22 samurai pengikut Shingen.

"Tenang... pengkhianat itu tidak ada diantara kalian." ucap Shingen sambil tersenyum tipis melihat reaksi para pengikutnya.

Mendengar perkataan Shingen, 22 samurai pengikutnya kembali merasa lega dan menghela napas panjang karena tidak ada pengkhianat diantara mereka.

"Tetapi siapa? Jika pengkhianat itu tidak ada di antara kami, lantas siapa yang menjadi pengkhianat tersebut, Tuan Shingen?" Fujin kembali bertanya kepada Shingen.

"Kalian semua pasti sudah mendengar rumor kalau anakku yang baru lahir itu dapat berbicara?" Shingen tersenyum sambil mengetukkan jarinya pada kayu ukiran harimau di singgasananya.

"Apakah itu benar jika Tuan Muda Ming Fengying bisa berbicara." bisik Mamorusuke dengan pelan sambil menoleh dan bertanya pada Ichijo yang berada di sampingnya.

"Ya... aku mendengar rumor tersebut." jawab Ichijo pelan kemudian dirinya tersenyum bahagia karena turut bersuka cita atas kelahiran bayi ajaib penerus dari Shingen.

"Sungguh sebuah karunia dari langit, kami doakan semoga Tuan Muda Ming Fengying akan menjadi pemimpin yang kelak akan membuat Kekaisaran Kuru menjadi makmur, sejahtera dan bisa menciptakan sebuah negeri tanpa diskriminasi." pinta Sanada menangis sambil merapatkan kedua tangannya.

"Saya juga ingin menjenguk dan melihat anak anda Tuan Shingen." sahut Masakage sambil menatap Shingen.

"Sungguh anak yang diberkahi dapat berbicara setelah lahir... Tuan Muda Ming Fengying telah pantas untuk kami akui." ucap Kamejiro membungkuk sambil menundukkan kepalanya.

"Terimakasih kalian semua..." Shingen tersenyum tipis melihat reaksi pengikutnya, ketika dia berbicara tentang malaikat kecilnya yang bernama Ming Fengying. Mereka semua terlihat begitu menerima anaknya tersebut.

Shingen kemudian tersenyum sinis menyipitkan matanya dan memberi kode pada Kamejiro untuk mendekat padanya.

"Ada apa, memanggil hamba Tuan." Kamejiro mendekat pada Shingen, kemudian Shingen berbisik di telinganya, setelah dirinya mendengarkan perkataan Shingen di telinganya. Kamejiro berjalan kembali ke tempatnya tetapi sebelum itu dirinya mengambil napas panjang dengan tangan yang memegang katananya.

Kamejiro menghunuskan katananya pada atap kayu yang ada di aula pertemuan Rumah Harimau Bei, tindakan Kamejiro menarik perhatian teman - temannya yang lain, karena tindakan Kamejiro itu tidak pantas karena di ruangan ini masih ada pemimpin mereka, melihat Kamejiro yang menarik katananya membuat samurai yang lainnya menatap Kamejiro tajam dan waspada.

"Apa yang kau lakukan Kamejiro!" teriak Toramasa berdiri dan memegang katananya yang tersarung rapi dipinggangnya.

"Kamejiro!" bentak Masakege yang melihat Kamejiro melepaskan katananya di depan Shingen dan samurai yang lainnya.

"Kamejiro, kau tidak sopan melepaskan katana dalam pertemuan yang dihadiri Tuan Shingen!" tegur Ichijo menatap tajam Kamejiro dan memegang katananya juga.

"Lihat ada darah dari atap rumah, sepertinya ada penyusup." ucap Fujin menunjuk atap rumah aula pertemuan yang meneteskan darah dari sela - sela kayu.

Samurai pengikut Shingen terkejut melihat hal tersebut dan mereka tidak menyangka ada mata - mata yang menyusup di Rumah Harimau Bei.

"Sial! Bagaimana ada mata - mata yang menyusup ke tempat ini?" ujar Sanada sambil mengerutkan dahinya kemudian dia menghampiri Kamejiro.

"Tunggu... sepertinya tidak hanya satu orang yang menyusup." ucap Fujin sambil memejamkan matanya dan merasakan jika ada puluhan orang di atap aula pertemuan.

Shingen tetap terlihat tenang dan tersenyum lebar, karena dirinya tidak menyangka anak yang baru lahir lima bulan yang lalu bisa memprediksi hal yang barusan terjadi didepan matanya dan semua itu sesuai perkiraan buah hatinya yang bernama Ming Fengying.

"Kenshin... ayah tidak menyangka kau mampu melihat masa depan yang diluar nalar... mendengar bayi bisa berbicara saja sudah hal yang tidak wajar... kamu adalah anak yang luar biasa, Kenshin." gumam Shingen yang sedang menatap atap aula pertemuan, rencana ini semua sesuai perkiraan anaknya yang baru berumur lima bulan.

Terpopuler

Comments

Pecinta Gondal Gandul

Pecinta Gondal Gandul

...

2020-07-25

0

Pecinta Gondal Gandul

Pecinta Gondal Gandul

woh keren

2020-07-18

0

Bari Rohim

Bari Rohim

menurut gw terlalu cepat untuk mc,
walau dia balik ke masalalu lidah bayi gk bisa langsung kayak gitu.
jd kurang masuk akal aja

2020-07-17

2

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2 Chapter 2 : Masa Lalu
3 Chapter 3 : Proses Persalinan
4 Chapter 4 : Harumi
5 Chapter 5 : Bayi Ajaib
6 Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7 Chapter 7 : Second Chance
8 Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9 Chapter 9 : Penyusup
10 Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11 Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12 Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13 Chapter 13 : Ilmu Topeng
14 Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15 Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16 Chapter 16 : Memulai Rencana
17 Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18 Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19 Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20 Chapter 20 : Rencana Gagal
21 Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22 Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23 Chapter 23 : Kota Pinyin
24 Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25 Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26 Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27 Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28 Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29 Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30 Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31 Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32 Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33 Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34 Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35 Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36 Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37 Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38 Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39 Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40 Chapter 40 : Kuroma Henka
41 Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42 Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43 Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44 Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45 Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46 Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47 Chapter 47 : Yuan Shi
48 Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49 Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50 Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51 Chapter 51 : Sang Merah
52 Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53 Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54 Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55 Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56 Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57 Chapter 57 : Asap Putih
58 Chapter 58 : Terlambat
59 Chapter 59 : Penyergapan
60 Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61 Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62 Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63 Chapter 63 : Kota Huaran
64 Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65 Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66 Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67 Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68 Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69 Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70 Chapter 70 : Danau Qing
71 Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72 Chapter 72 : Kota Jinning
73 Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74 Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75 Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76 Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77 Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78 Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79 Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80 Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81 Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82 Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83 Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84 Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85 Chapter 85 : Istana Langit
86 Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87 Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88 Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89 Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90 Chapter 90 : Jia Wu
91 Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92 Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93 Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94 Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95 Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96 Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97 Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98 Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99 Chapter 99 : She Liong
100 Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101 Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2
Chapter 2 : Masa Lalu
3
Chapter 3 : Proses Persalinan
4
Chapter 4 : Harumi
5
Chapter 5 : Bayi Ajaib
6
Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7
Chapter 7 : Second Chance
8
Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9
Chapter 9 : Penyusup
10
Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11
Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12
Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13
Chapter 13 : Ilmu Topeng
14
Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15
Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16
Chapter 16 : Memulai Rencana
17
Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18
Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19
Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20
Chapter 20 : Rencana Gagal
21
Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22
Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23
Chapter 23 : Kota Pinyin
24
Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25
Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26
Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27
Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28
Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29
Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30
Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31
Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32
Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33
Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34
Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35
Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36
Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37
Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38
Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39
Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40
Chapter 40 : Kuroma Henka
41
Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42
Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43
Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44
Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45
Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46
Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47
Chapter 47 : Yuan Shi
48
Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49
Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50
Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51
Chapter 51 : Sang Merah
52
Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53
Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54
Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55
Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56
Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57
Chapter 57 : Asap Putih
58
Chapter 58 : Terlambat
59
Chapter 59 : Penyergapan
60
Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61
Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62
Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63
Chapter 63 : Kota Huaran
64
Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65
Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66
Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67
Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68
Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69
Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70
Chapter 70 : Danau Qing
71
Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72
Chapter 72 : Kota Jinning
73
Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74
Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75
Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76
Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77
Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78
Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79
Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80
Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81
Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82
Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83
Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84
Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85
Chapter 85 : Istana Langit
86
Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87
Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88
Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89
Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90
Chapter 90 : Jia Wu
91
Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92
Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93
Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94
Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95
Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96
Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97
Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98
Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99
Chapter 99 : She Liong
100
Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101
Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!