Itu benar, sejak malam itu kehidupanku menjadi kacau dan aku hidup dalam kesengsaraan yang sangat menyakitkan, aku mencoba bunuh diri berulang - ulang kali. Sebelum mengenal dirinya aku terus melanjutkan hidup walau itu sangat menyakitkan, dan setelah mengenalnya aku tidak mampu melindunginya.
Aku yang saat itu hampir lepas kendali dan berniat membunuh Reiyu, dengan sebuah alasan agar aku juga ikut terbunuh. Tetapi kau memarahiku bahkan disaat - saat terakhir kau memintaku untuk berjanji agar aku tetap hidup menggantikan dirimu.
Dengan wajah yang terbakar aku bertahan hidup, tubuhku perlahan menjadi lemah, bagaikan daun layu kering yang dengan mudahnya terhempas karena tiupan sang angin. Aku hanya ingin hidup bahagia dan mempunyai seseorang yang bisa berbagi cerita dan keluh kesah denganku, namun semua itu tidak pernah terjadi dalam hidupku setelah kau tiada.
Mereka menertawakanku hanya karena wajah dan penampilanku yang jelek. Mereka memanggilku dengan sebutan buruk rupa, aku membenci mereka semua dan aku mengutuk mereka semua.
"Bahkan orang yang memungutku disungai ketika aku masih bayi, dia membesarkanku namun setelah aku berumur tujuh tahun orang itu menjualku sebagai budak, tetapi entah kenapa saat itu aku berhasil melarikan diri dari penjual budak dan bergabung dengan Sekte Taman Langit.... " gumam Feng Huang membayangkan masa lalunya
"Setelah menjadi murid yang jenius, mereka memujiku tetapi mereka tidak melihat bagaimana perjuanganku yang berlatih dengan keras, hingga aku berhasil menjadi murid nomor satu di sekte itu." batin Feng Huang yang pikirannya terus larut dalam masa lalunya.
"Semua itu hilang dalam sekejap, karena aku ditipu, dituduh bahkan dicampakkan." perih Feng Huang mengingat masa lalunya ketika dirinya dibakar di ruangan kamar oleh Ming Zhu dan dicampakkan oleh Ming Mei.
Benar juga, saat itu aku banyak melihat pendekar dan bangsawan yang gagah, tetapi mereka hanyalah sekumpulan manusia munafik yang berwajah sok suci. Mungkin bisa ku sebut mereka itu sama dengan iblis berwajah manusia tampan.
Ketika aku terus berjalan tanpa arah, tuhan mempertemukan aku dengan dirimu, sejak saat itu semua berubah saat aku bertemu denganmu.
Kau adalah sesuatu yang kubanggakan dan kau adalah kebahagiaanku. Kau sangat cantik bahkan membuat para bangsawan terpesona, perempuan secantik dirimu menyukai diriku yang dijauhi semua orang.
Perempuan secantik dirimu, membuang semua perasaan gelap yang mengisi kehidupanku dan menutup lubang yang menganga dihatiku, kita berdua mulai berkelana bersama selama beberapa waktu. Aku merasa bahwa kita akan bersama selamanya, hingga dirimu menginjak usia tiga puluh tiga tahun kebanggaanku direnggut kembali.
"Kau ditangkap oleh Rieyu dan kau mencoba melawannya, hingga akhirnya tubuhmu hancur dan terlihat begitu rapuh." tangis Feng Huang pecah mengingat penyesalan terbesar dalam hidupnya karena tidak bisa menjaga dan menyelamatkan pujaan hatinya.
"Aku tidak ada disana, saat aku kembali, kau sudah berlumuran darah dengan sisa tenaga kehidupanmu kau mencoba untuk menenangkanku," hati Feng Huang menjerit.
"Kau berkata padaku, bahwa kau juga mencintaiku dan selalu berharap bahwa kita berdua akan selalu bersama." tangis Feng Huang mengingat senyuman terakhir dari wajah kekasihnya, yang membuatnya semakin larut dalam kesedihannya, karena mereka berdua telah terpisah oleh jarak, jarak yang memisahkan rindu yang berserak.
Feng Huang merasakan cahaya putih seperti sebuah pintu yang terbuka, kemudian dia masuk kedalam pintu tersebut dan disana hanya ada kegelapan yang membentang dengan luas tanpa batas.
"Tempat apa ini?" gumam Feng Huang yang berdiri didalam kegelapan dan bertanya - tanya di dalam hatinya.
"Huang!" teriak suara perempuan yang terdengar begitu merdu dan indah terdengar ditelinga Feng Huang, dia merasa sangat mengenal dengan pemilik suara yang tidak asing baginya ini.
"Eh? Harumin... kamu masih hidup... aku tidak salah lihat, bukan?" tanya Feng Heran penuh keheranan melihat kekasihnya ada dihadapannya.
"Huang, namaku Harumi, lain Harumin! Bukankah sudah kuingatkan padamu berkali - kali!" balas perempuan berparas cantik jelita dan terlihat begitu ceria sedang memarahi Feng Huang.
"Aku benci tempat-." belum selesai Harumi berbicara, Feng Huang mendekap tubuh kekasihnya dengan erat.
"Feng H-Huang?" gumam Harumi terlihat kebingungan dengan sikap Feng Huang yang tiba - tiba langsung mendekap tubuhnya dengan erat.
"Tidak akan kulepaskan! Kali ini tidak akan kulepaskan!" air mata kebahagiaan mengalir diwajah Feng Huang, dirinya mendekap tubuh perempuan yang mengisi hatinya dengan pelukan yang begitu erat.
Ketika Feng Huang larut dalam kebahagiaan, entah mengapa penyesalan kehidupannya mulai menyeruak masuk menghampiri tubuhnya. Penyeselan itu berbisik di sela - sela tulang Feng Huang.
"Satu penyesalan yang aku punya di sepanjang hidupku... " bisik Feng Huang lirih di telinga Harumi, hembusan napas dan suaranya begitu terasa di telinga Harumi.
"Itu adalah kamu... " ungkap Feng Huang yang merasa bahwa dirinya dan Harumi berada dalam dunia yang berbeda.
"Kau terlihat seperti gadis yang normal seperti gadis pada biasanya."
"Kau wanita yang cantik, pasti akan dengan mudah menemukan seorang lelaki yang dapat membahagiakan dirimu."
"Kau selalu ceria, tetapi sebenarnya kau mempunyai kepribadian yang lugu dan mempesona, bahkan aku selalu melihat kau dengan mudah dapat memikat banyak orang."
"Jika kupikir, kau mungkin dari lahir sudah ditakdirkan untuk menjadi wanita yang seperti itu, Harumi."
Harumi terdiam mendengar perkataan Feng Huang yang menggema ditelinganya, perempuan itu memeluk tubuh pria yang menjadi kekasihnya dikehidupan duniawinya dengan erat. Entah mengapa dirinya tidak ingin melepaskan pelukan yang hangat ini.
"Andai saat itu kau tidak bertemu denganku, mungkin kau akan hidup dengan bahagia, kau menjadi seperti sekarang ini karena kau telah bertemu denganku." ungkap Feng Huang menangis dan perlahan melepaskan pelukannya.
"Aku adalah lelaki yang tidak pantas untukmu, bahkan aku tidak dapat melindungimu." ujar Feng Huang membalikkan badannya dan tidak membiarkan Harumi melihat air mata yang mengalir dengan deras dipipinya.
Feng Huang melangkahkan kakinya dan meninggalkan Harumi yang sedang menangis menatap dirinya dan mendengar perkataanya itu.
"Apa yang kamu katakan Huang?!"
"Huang! Jika kau pergi maka ajaklah aku bersamamu!"
Harumi berteriak menghapus air matanya, dan hendak pergi mengikuti Feng Huang.
"Jangan mengikutiku!" bentak Feng Huang ketika tangan Harumi menyentuh punggungnya.
"Tunggu... kamu kenapa?" tanya Harumi meneteskan air matanya kembali, karena dia ketakutan ketika mendengar Feng Huang membentaknya.
"Apa kamu marah karena aku meninggalkanmu di sana sendirian?" Harumi menangis dan mencoba untuk bertanya kepada Feng Huang alasan mengapa dirinya bersikap seperti itu.
"Tidak, sejak awal kita sudah berbeda, aku hanyalah seorang pria buruk rupa dan kamu..." balas Feng Huang lirh, beberapa saat dia berhenti melangkahkan kakinya dan menatap Harumi.
"Menurutku kau tidak jelek, Huang!"
"Kau bukanlah pria buruk rupa!"
Harumi berteriak pada Feng Huang dan berusaha berkata yang sejujurnya apa yang ada didalam hatinya dan apa yang ada dipikirannya. Tetapi Feng Huang tidak peduli padanya dan kembali melangkahkan kakinya pergi meninggalkannya.
"Bukankah kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih?" ungkap Harumi yang melihat punggung Feng Huang kian menjauh dari pandangan matanya.
"Aku dan kau bukanlah kekasih atau semacamnya!"
"Aku akan pergi kearah sini, jadi sebaiknya kau pergi ke arah yang berlawanan ketempat yang lebih terang dan bercahaya!"
Feng Huang terus melangkahkan kakinya mendekati kegelapan yang sedang dirinya tuju itu. Harumi berlari kemudian dia memeluk tubuh Feng Huang dari belakang hingga membuat pria itu berhenti berjalan.
"Tidak! Tidak! Tidak akan pernah kulepaskan!" jerit Harumi terlihat seperti seorang anak kecil yang tidak rela berpisah dengan orang tuanya.
"Kumohon... jangan tinggalkan aku sendirian!" jerit Harumi menangis di punggung Feng Huang.
"Aku tidak akan pernah memaafkanmu jika kau meninggalkanku sendiri!" kali ini Harumi memeluk tubuh Feng Huang dari belakang dengan lebih erat.
"Aku tidak akan memaafkanmu jika kau melupakanku!"
"Aku tidak akan memaafkanmu jika kau memarahiku lagi seperti ini!"
"Huang kamu jahat! Apa kamu tidak ingat? Jangan bilang padaku kalau kamu telah lupa!" suara isakan tangis Harumi berhenti.
"Kita berdua telah berjanji bahwa kita akan selalu bersama walau maut memisahkan kita!" ucap Harumi sambil mengembungkan pipinya ketika melihat pria yang sedang dirinya peluk menoleh ke arahnya.
Mendengar perkataan Harumi, bagian diri Feng Huang merasa begitu hangat dan lega, dalam hidupnha dia tidak menyangka kekasihnya masih bersikap seperti biasanya bahkan masih tetap mencintainya.
"Maaf... Maafkan aku Harumin... saat itu aku tidak berada disampingmu." bisik Feng Huang lirih menangis dipelukan Harumi.
"Aku tidak bisa menyelamatkanmu!" ujar Feng Huang dan air mata terus mengalir membasahi wajahnya, Harumi mengusap wajah Feng Huang yang terbakar kemudian mengecup kening pria itu dengan penuh kasih sayang.
"Tidak apa - apa, jadi kamu jangan merasa terbebani seumur hidupmu... pasti menyakitkan ya menjalani hidup yang telah kau lalui itu." balas Harumi ikut menangis karena melihat kekasihnya yang menangis dan memeluk tubuhnya dengan erat.
"Harumin, tidak peduli berapa kali aku dilahirkan kembali, aku akan tetap mencintaimu!" ungkap Feng Huang mengecup kening Harumi dengan mesra.
"Aku juga tidak peduli berapa kali diriku terlahir kembali, aku akan tetap menjadi wanitamu yang akan menyanyangimu!" balas Harumi memeluk mendekap tubuh Feng Huang lebih erat setelah itu mereka berdua berciuman. Air mata kebahagiaan terus membasahi kedua insan manusia itu, cinta yang terpisah oleh dua dunia yang berbeda. Cinta mereka tetap abadi walaupun maut memisahkan jarak mereka berdua.
------------------------------------------
******Chapter ini terinspirasi dari sebuah cinta beda dunia. Waktu penulis dengerin lagu Goo Goo Dolls - IRIS. Tiba - tiba dapat ide nulis begini.
Kritik, Saran jangan lupa SLUR tulis di kolom komentar******.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
azizan zizan
ngak jelas jalan ceritanya.. gimana sih Thor.. mau buat cerita apa bertelen-telen Thor..bingung gua..
2023-07-06
0
Gatot Suharyono
ceritanya ngalor-ngidul membingungkan, gak jelas. !?
2023-01-23
0
Muhammad Saeful
bingung ,,serasa berputar²
2020-08-07
1