Chapter 3 : Proses Persalinan

Akhir tahun, malam sebelum pergantian tahun, seorang perempuan yang berumur dua puluh tahun sedang dalam proses persalinan. Di bawah langit malam yang berbintang, di terangi sinar sang rembulan. Membuat proses persalinan yang dijalani perempuan tersebut menjadi sangat bermakna dalam hidupnya.

Bagian Utara Kekaisaran Kuru, Wilayah Bei, Seorang perempuan yang bernama Ming Lian sedang dalam proses persalinan, dia ditemani sang suami tercinta yang bernama Tsukuyomi Shingen. Shingen menatap cemas melihat sang istri yang sedang berusaha sekuat tenaga untuk melahirkan buah hati mereka dalam rahimnya, Shingen memegang tangan Ming Lian dengan erat, sambil berdoa agar anak mereka lahir dalam keadaan sehat tanpa cacat sedikitpun.

Keringat bercucuran dari wajah cantik Ming Lian, dibarengi dengan erangannya yang berusaha untuk melahirkan buah hatinya, berkali - kali Ming Lian mengatur napasnya yang terengah - rengah.

"Sayang, bertahanlah, kamu pasti bisa." tutur sang suami, mata Shingen terlihat berkaca - kaca melihat istri tercintanya sedang berusaha melahirkan anak darinya.

"Aku akan berjuang demi anak kita berdua yang telah lama kita nantikan, sayang." balas Ming Lian kemudian tangan Ming Lian menggengam tangan suaminya Shingen dengan lebih erat.

Penduduk wilayah Bei malam ini sedang berbondong - bondong, mereka membuat lampion di lapangan yang sangat luas, disana terlihat banyak orang yang berkumpul untuk menikmati malam pergantian tahun. Sebuah malam yang paling ditunggu bagi penduduk asli Bei, malam yang sebentar lagi akan dimeriahkan dengan ribuan kembang api yang telah disiapkan oleh penguasa wilayah Bei yaitu Ming Lian dan suaminya Tsukuyomi Shingen.

Puluhan pendekar dari Sekte Taman Langit dan beberapa sekte lain sedang berjaga di wilayah Bei, mereka berjaga untuk mengamankan acara akhir tahun, dimana malam ini akan terjadi pergantian tahun yang sebentar lagi akan terjadi. Beberapa pendekar ada yang datang hanya untuk melihat, dan beberapa lainnya juga ada yang datang hanya untuk menikmati makanan yang dijual oleh para pedagang yang berjualan di pinggiran lapangan.

Banyak penduduk dari wilayah lain yang ikut menyambut tahun baru di Bei, sehingga penginapan di seluruh wilayah Bei penuh, karena begitu banyak orang yang memesan kamar penginapan.

Wilayah Bei adalah wilayah yang sangat makmur dan sejahtera di Kekaisaran Kuru, banyak bangunan yang megah milik para penduduk, tetapi tidak banyak orang yang tahu, jika dahulu wilayah ini hanyalah sebuah perkampungan yang terlupakan, tempat para orang buangan seperti penjahat, preman dan yang lainnya.

Semenjak kedatangan seorang samurai dari Negeri Yamato yang bernama Tsukuyomi Shingen, semuanya berubah dalam sekejap. Shingen mengumpulkan para orang buangan dan seluruh preman di wilayah Bei untuk menjadi pengikutnya, bahkan kekuatan para samurai didikan Shingen bisa dibilang setara seperti sekte menengah di Kekaisaran Kuru.

Tsukuyomi Shingen menikah dengan seorang putri kelima dari Kaisar Kuru yang bernama Ming Lian, kemudian mereka berdua membuat permukiman yang layak di Bei. Dan, Ming Lian bersama Shingen diangkat menjadi penguasa wilayah Bei, karena para penduduk yang tinggal disana meminta Shingen dan Ming Lian menjadi penguasa wilayah mereka agar tidak ada bangsawan atau orang - orang kaya yang berani berbuat semena - mena di Bei.

Kembali di Istana Pinyin di sebuah ruangan kamar yang megah dan luas, dimana ruangan tersebut sekarang menjadi tempat proses persalinan.

"Sayang... " ucap Shingen menatap istri tercintanya dengan perasaan cemas dan matanya terlihat berkaca - kaca, Shingen sesekali mengecup tangan istrinya yang sedang ia genggam. Hanya satu pintanya pada sang pencipta agar istrinya bersama buah hatinya tetap diberi keselamatan.

Ming Lian terus berusaha sekuat tenaganya untuk melahirkan buah hatinya yang berada didalam perutnya, Ming Lian mengejang hebat ketika secara perlahan buah hatinya akan lahir dan melihat dunia.

"Berjuanglah..." ucap Shingen melihat wajah istrinya yang dibasahi keringat dengan mata yang sayu dan lemas, tetapi bagi dirinya wajah istrinya tetap terlihat cantik rupawan. Shingen mengelap wajah Ming Lian yang dipenuhi keringat dan sesekali dia menyentuh pipi istrinya tersebut.

Ditemani sang suami tercinta, Ming Lian sudah dalam proses persalinan selama dua puluh jam, dengan rasa sakit yang luar biasa yang dirinya rasakan. Ming Lian mencoba mengejan sesuai arahan tabib yang sedang membantu proses persalinannya, kehadiran sosok suami disampingnya adalah sesuatu yang sangat berpengaruh besar bagi Ming Lian.

Ming Lian merasakan rasa sakit tak tertahankan, perempuan itu tidak menyangka bahwa proses persalinan akan membuatnya merasakan rasa sakit seperti ini, Shingen yang melihat istrinya sedang berusaha melahirkan anak darinya, mengecup tangan Ming Lian dan beberapa kali membersihkan keringat yang mengucur diwajah cantik Ming Lian.

Napas Ming Lian kembali terengah - rengah sambil beberapa kali dirinya meringis menahan sakit, dan tak lama tabib memberi arahan agar dia mengejan kembali, Ming Lian mengikuti arahan tabib perempuan yang sedang membantu proses persalinannya.

Perlahan tapi pasti kepala bayi sudah terlihat sebelum tabib memberi arahan kepada Ming Lian. Tabib perempuan terkejut melihat hal tersebut dan menyuruh Ming Lian agar jangan mengejan.

Sembilan bulan didalam rahimnya, berbagi kehidupan dengan secuil ruang, Ming Lian sedang mengatur napasnya, dan tak lama terasa bahwa sang malaikat kecil mencoba memaksa untuk keluar.

"Jangan mengejan Tuan Putri!" ucap tabib perempuan kepada Ming Lian.

"Aku tidak mengejan... akh... bayiku." balas Ming Lian merasa bahwa bayi di dalam kandungannya mencoba keluar dari rahimnya.

Tabib kemudian memberi arahan kepada Ming Lian untuk kembali mengejan, dalam penggalan - penggalan napas Ming Lian yang tersisa dia terus berjuang, hingga akhirnya sesosok malaikat mungil telah terlahir dari rahim seorang perempuan berparas cantik dan manis tersebut.

Ming Lian mengalami rasa sakit, khawatir, takut, serta bahagia semua itu bercampur aduk menjadi satu. Dan, semua itu merupakan pengalaman yang paling bermakna dibenak Ming Lian sepanjang hidupnya, perjuangannya dalam melahirkan sesosok malaikat kecil yang sekarang sedang dalam dekapan suaminya. Membuatnya merasa lega, karena malaikat kecilnya lahir dalam keadaan sehat tanpa cacat sedikitpun.

Setelah mengalami perjuangan yang penuh makna selama dua puluh dua jam, akhirnya Ming Lian tersenyum, menangis bahagia ketika melihat sesosok bayi mungil yang telah terlahir dari rahimnya sendiri sedang di pegang tabib perempuan yang menjadi pengikut setianya.

Waktu menunjukkan bergantinya hari dan tahun, kembang api tahun baru mewarnai wilayah Bei dengan warna yang sangat beragam, ribuan lampion berterbangan di langit malam wilayah Bei. Akhir tahun saat itu menjadi awal kehidupan baru bagi bayi mungil yang baru terlahir di dunia ini.

Detik itu, tangisan malaikat kecil anak dari Shingen dan tangisan istri tercintanya Ming Lian adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupnya, Shingen melafalkan doa kepada bayi mungil yang sedang ia pegang dan peluk ditangannya.

"Selamat datang anakku!"

Terpopuler

Comments

Pecinta Gondal Gandul

Pecinta Gondal Gandul

sedih amat

2020-07-06

0

Yana

Yana

jsj

2020-06-21

0

#Di Rumah Aja

#Di Rumah Aja

seru baca ulang

2020-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2 Chapter 2 : Masa Lalu
3 Chapter 3 : Proses Persalinan
4 Chapter 4 : Harumi
5 Chapter 5 : Bayi Ajaib
6 Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7 Chapter 7 : Second Chance
8 Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9 Chapter 9 : Penyusup
10 Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11 Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12 Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13 Chapter 13 : Ilmu Topeng
14 Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15 Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16 Chapter 16 : Memulai Rencana
17 Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18 Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19 Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20 Chapter 20 : Rencana Gagal
21 Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22 Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23 Chapter 23 : Kota Pinyin
24 Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25 Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26 Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27 Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28 Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29 Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30 Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31 Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32 Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33 Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34 Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35 Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36 Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37 Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38 Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39 Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40 Chapter 40 : Kuroma Henka
41 Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42 Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43 Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44 Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45 Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46 Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47 Chapter 47 : Yuan Shi
48 Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49 Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50 Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51 Chapter 51 : Sang Merah
52 Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53 Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54 Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55 Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56 Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57 Chapter 57 : Asap Putih
58 Chapter 58 : Terlambat
59 Chapter 59 : Penyergapan
60 Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61 Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62 Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63 Chapter 63 : Kota Huaran
64 Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65 Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66 Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67 Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68 Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69 Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70 Chapter 70 : Danau Qing
71 Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72 Chapter 72 : Kota Jinning
73 Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74 Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75 Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76 Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77 Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78 Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79 Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80 Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81 Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82 Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83 Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84 Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85 Chapter 85 : Istana Langit
86 Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87 Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88 Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89 Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90 Chapter 90 : Jia Wu
91 Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92 Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93 Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94 Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95 Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96 Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97 Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98 Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99 Chapter 99 : She Liong
100 Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101 Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2
Chapter 2 : Masa Lalu
3
Chapter 3 : Proses Persalinan
4
Chapter 4 : Harumi
5
Chapter 5 : Bayi Ajaib
6
Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7
Chapter 7 : Second Chance
8
Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9
Chapter 9 : Penyusup
10
Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11
Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12
Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13
Chapter 13 : Ilmu Topeng
14
Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15
Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16
Chapter 16 : Memulai Rencana
17
Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18
Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19
Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20
Chapter 20 : Rencana Gagal
21
Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22
Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23
Chapter 23 : Kota Pinyin
24
Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25
Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26
Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27
Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28
Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29
Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30
Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31
Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32
Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33
Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34
Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35
Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36
Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37
Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38
Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39
Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40
Chapter 40 : Kuroma Henka
41
Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42
Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43
Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44
Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45
Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46
Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47
Chapter 47 : Yuan Shi
48
Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49
Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50
Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51
Chapter 51 : Sang Merah
52
Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53
Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54
Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55
Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56
Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57
Chapter 57 : Asap Putih
58
Chapter 58 : Terlambat
59
Chapter 59 : Penyergapan
60
Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61
Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62
Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63
Chapter 63 : Kota Huaran
64
Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65
Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66
Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67
Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68
Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69
Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70
Chapter 70 : Danau Qing
71
Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72
Chapter 72 : Kota Jinning
73
Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74
Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75
Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76
Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77
Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78
Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79
Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80
Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81
Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82
Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83
Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84
Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85
Chapter 85 : Istana Langit
86
Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87
Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88
Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89
Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90
Chapter 90 : Jia Wu
91
Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92
Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93
Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94
Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95
Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96
Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97
Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98
Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99
Chapter 99 : She Liong
100
Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101
Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!