Chapter 2 : Masa Lalu

Perlahan tubuh Feng Huang tidak bisa merasakan bagian tubuhnya, setelah itu pandangan mata Feng Huang perlahan - lahan menjadi gelap dan tidak bisa melihat apapun.

Dalam kondisi tersebut dia diperlihatkan ingatan kehidupannya yang menyakitkan.

Feng Huang mengingat ketika dirinya masih muda dan berwajah tampan, saat itu adalah masa - masa yang indah dalam benaknya, bahkan pada saat itu salah satu anak dari pangeran kedua Kaisar Kuru menyukai dirinya.

Gadis berparas cantik dan manis yang jatuh cinta pada Feng Huang itu bernama Ming Mei, seorang anak perempuan bermarga Ming yang merupakan keluarga garis keturunan Kekaisaran Kuru, yang telah berkuasa selama ribuan tahun di daratan Kuru.

Ming Mei menyukai Feng Huang yang berparas tampan, walau pemuda itu anak yatim piatu dan tidak jelas asal usul keluarganya tetapi Ming Mei telah terlanjur cinta pada pandangan pertamanya, ketika melihat Feng Huang datang ke ibu kota. Melihat kedekatan Ming Mei dan Feng Huang, membuat kakak sepupunya yang bernama Ming Zhu anak dari Tuan Putri Ketiga merencanakan rencana jahat nan licik, karena dia tidak senang melihat adik sepupunya menyukai rakyat jelata.

Ming Zhu juga iri dengan ketampanan Feng Huang, dirinya merasa kesal dan dengki melihat rakyat jelata yang berparas gagah dan disegani banyak orang, sehingga dia merencanakan hal jahat untuk membunuh Feng Huang. Pada saat malam sebelum final pertarungan antara Feng Huang dengan salah satu pendekar muda jenius dari Sekte Aliran Putih terkuat.

Ming Zhu mengajak Feng Huang untuk datang ke kediamannya, disana pemuda itu dijamu dengan makanan dan minuman yang telah dicampur dengan obat tidur. Feng Huang yang tidak mengetahui hal tersebut hanya bisa berterimakasih kepada Ming Zhu dari lubuk hati yang paling dalam, setelah itu Feng Huang memakan makanan yang telah disiapkan oleh Ming Zhu. Beberapa saat kemudian dirinya tertidur dengan lelap karena efek obat tidur yang telah ditaruh pada makanan yang telah dirinya makan. Melihat Feng Huang tidak sadarkan diri Ming Zhu tersenyum penuh kemenangan, kemudian dia membawa tubuh Feng Huang ke sebuah ruangan kamar yang kosong. Sebelum membakar rumahnya sendiri, Ming Zhu menyuruh para pelayan untuk segera keluar dari kediamannya. Ming Zhu mengamati keadaan di sekitar kediamannya setelah tempat kediamannya terlihat sudah sepi dibakarlah olehnya lokasi kamar tersebut.

Dengan cepat api menyebar sekeliling kediaman milik Ming Zhu, kebakaran itu membuat para pendekar dan keluarga kekaisaran kaget, karena mereka melihat si jago merah yang melahap rumah megah dan tanpa menunggu lebih lama lagi mereka segera menuju ke tempat terjadinya kebakaran.

Ketika Feng Huang terbangun, setengah bagian tubuhnya telah terbakar dan wajahnya mengalami rasa sakit yang luar biasa karena terbakar oleh api.

Setelah api itu padam, puluhan pendekar dan Keluarga dari Ming Zhu menghampiri Feng Huang. Mereka tidak membantu Feng Huang yang terluka parah karena luka bakar di sekujur tubuhnya, justru sebaliknya mereka berniat menangkap Feng Huang yang telah dituduh oleh Ming Zhu.

Ming Zhu menuduh bahwa Feng Huang telah merencanakan hal jahat dan hendak membunuhnya dengan cara membakar kediamannya, tetapi Ming Zhu berhasil melarikan diri dan melaporkan hal tersebut pada pendekar aliran putih yang sedang berada di Ibu Kota.

Feng Huang merasa geram mendengar tuduhan yang di lontarkan oleh Ming Zhu kepada dirinya. Dan, tidak berapa lama kemudian muncul Ming Mei gadis yang menyukai Feng Huang untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di kediaman Ming Zhu, tetapi langkah gadis itu terhenti ketika melihat wajah Feng Huang yang telah terbakar. Ming Mei menatap jijik Feng Huang dengan tatapan memandang rendah. Ming Mei berpura - pura tidak mengenal Feng Huang, bahkan yang lebih parahnya lagi gadis itu lebih memilih mendengar penjelasan kakak sepupunya dan menyuruh puluhan pendekar untuk menangkap Feng Huang.

Entah seperti apa Feng Huang berhasil melarikan diri dari awal kehidupannya yang telah hancur. Tetapi setelah kejadian itu dirinya diusir dari Sekte Taman Langit.

Sejak saat itu kehidupannya menjadi pengembara yang kesepian, Feng Huang melakukan perjalanan sepi selama beberapa tahun kedepan. Setelah mengembara selama puluhan tahun, Feng Huang mendengar tempat tinggalnya Sekte Taman Langit telah dihancurkan oleh Sekte Cakrawala Hitam, mendengar kabar tersebut dia hanya tersenyum dan tidak merasakan emosi apapun.

Beberapa tahun setelah hari itu, Feng Huang berjumpa kembali dengan Ming Mei. Setelah mengetahui bahwa orang tua dari gadis itu yang telah membunuh kedua orang tuanya, Feng Huang berniat menghabisi gadis itu tetapi dirinya mengalami kegagalan karena Ming Mei dijaga puluhan Pendekar Suci.

Ketika dia beranjak menginjak umur tiga puluh lima tahun, Feng Huang melihat seluruh daratan Kuru telah dikuasai Sekte Aliran Hitam yang bekerja sama dengan penjahat paling mengerikan yang bernama Rieyu. Reiyu datang dari dunia luar dia berhasil menggulingkan dan menguasai Negeri Yamato dengan cara yang kejam dan bengis.

Seluruh Keluarga Ming dan keluarga bangsawan lainnya dibunuh secara massal oleh Rieyu dan Sekte Aliran Hitam, bahkan ada beberapa pendekar Sekte Aliran Putih yang tersisa mencoba melawan balik, namun semua usaha penyerangan yang mereka lakukan itu sia - sia, karena hanya satu alasannya Rieyu adalah salah satu manusia terkuat baik di daratan, lautan maupun udara.

Suatu hari Feng Huang menyadari bahwa nama ibunya adalah Ming Lian dan ayahnya bernama Tsukuyomi Shingen, kedua orang tuanya dibunuh oleh kedua orang tua Ming Mei yang begitu berambisi untuk menjadi Kaisar Kuru.

Dengan bantuan kekuatan Sekte Aliran Hitam dibelakangnya, orang tua Ming Mei menyingkirkan keempat saudara kandungnya dengan cara membunuhnya. Setelah berhasil menjadi Kaisar Kuru, orang tua Ming Mei memerintah selama beberapa tahun namun semua itu tidak bertahan lama, karena mereka hanya boneka yang dimanfaatkan oleh Sekte Aliran Hitam yang bekerja sama dengan Rieyu. Rieyu berambisi menguasai seluruh daratan di Benua Jiu.

Namun dibalik semua kejadian yang membuatnya terpuruk selama puluhan tahun itu, Feng Huang bertemu seorang gadis yang lebih muda darinya, gadis yang merubah pandangan hidupnya terhadap dunia, gadis yang mengubah seluruh kehidupannya yang monoton itu menjadi lebih berwarna, gadis berambut panjang, bermata sayu, dan berwajah rupawan yang mengaku berasal dari Negeri Yamato itu pergi mengembara sendirian, gadis yang selalu tersenyum, tertawa dan tidak pernah menunjukkan ekspresi wajah yang sedih sedikitpun pada Feng Huang membuatnya jatuh cinta kepada gadis tersebut setelah mereka berdua berkelana bersama.

Setelah mengembara bersama selama beberapa tahun, Feng Huang menyatakan seluruh perasaan yang ia pendam pada gadis tersebut, dan gadis itu menerima perasaan Feng Huang. Karena dia juga memiliki perasaan yang sama terhadap Feng Huang. Masa yang indah di bawah langit yang sama dan dengan perasaan yang sama membuat keduanya semakin dekat.

Beberapa tahun larut dalam kebahagiaan, Feng Huang tidak menyadari bahwa Rieyu mengincar gadis yang menjadi kekasihnya itu, setelah berjanji akan melindungi kekasihnya dengan segenap jiwa dan raganya. Pada hari itu Feng Huang gagal menyelamatkan kekasihnya bahkan dirinya melihat pujaan hatinya itu mati di depan matanya sendiri.

Feng Huang yang tenggelam dalam amarah, melampiaskan seluruh emosinya dengan menyerang Reiyu, tetapi serangannya tidak berpengaruh sedikitpun pada Reiyu bahkan Feng Huang langsung terkapar hanya dengan satu pukulan tangan Reiyu, serangan Reiyu membuat seluruh tubuhnya terluka dan bersimbah darah.

Tidak bisa membalaskan kematian kedua orang tuanya, tidak bisa membalas kematian kekasihnya, semua itu membuat Feng Huang lepas tanpa arah dan kehilangan arah selama puluhan tahun kedepan, hingga akhirnya dia menemukan Kitab Bintang Di Surga di Hutan Kumalawyuha. Awalnya Feng Huang hanya ingin menyendiri tetapi setelah menetap selama dua tahun dia menjadikan hutan tersebut sebagai tempat tinggalnya.

Demi menepati janji terakhirnya kepada kekasihnya, bagaimanapun dan sesulit apapun dirinya harus tetap hidup demi sang pujaan hati yang berada diatas sana yang kini telah tiada. Karena jika Feng Huang mati dirinya tidak dapat lagi mengingat dan memikirkan kekasihnya yang telah tiada. Dalam dua dunia yang berbeda, Feng Huang hanya terus memikirkan pujaan hatinya yang telah tiada dan dia selau berandai - andai jika semua kehidupan yang telah dia lewati adalah khayalan dan mimpi panjangnya. Dia percaya jika suatu saat dia terbangun maka kekasihnya masih hidup dan berada di sisinya seperti biasanya.

Tanpa Feng Huang sadari dirinya diberi kesempatan kedua dalam hidupnya, kesempatan untuk memperbaiki kehidupan sebelumnya dengan cara yang tidak pernah dirinya bayangkan, di kehidupannya kali ini semua berubah drastis mengalun kearah yang tak terduga.

Terpopuler

Comments

Muh Kamal

Muh Kamal

semakin seru

2022-12-21

0

Lalu Ell Leo

Lalu Ell Leo

g ada ke tema cerita yg selain rengkarnasi coba dong di buat tema yg lain yg lebih bikin orang penasaran buat baca ceritanya

2021-05-04

0

Farahrosalina

Farahrosalina

hm

2020-07-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2 Chapter 2 : Masa Lalu
3 Chapter 3 : Proses Persalinan
4 Chapter 4 : Harumi
5 Chapter 5 : Bayi Ajaib
6 Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7 Chapter 7 : Second Chance
8 Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9 Chapter 9 : Penyusup
10 Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11 Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12 Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13 Chapter 13 : Ilmu Topeng
14 Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15 Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16 Chapter 16 : Memulai Rencana
17 Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18 Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19 Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20 Chapter 20 : Rencana Gagal
21 Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22 Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23 Chapter 23 : Kota Pinyin
24 Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25 Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26 Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27 Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28 Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29 Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30 Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31 Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32 Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33 Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34 Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35 Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36 Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37 Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38 Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39 Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40 Chapter 40 : Kuroma Henka
41 Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42 Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43 Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44 Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45 Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46 Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47 Chapter 47 : Yuan Shi
48 Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49 Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50 Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51 Chapter 51 : Sang Merah
52 Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53 Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54 Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55 Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56 Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57 Chapter 57 : Asap Putih
58 Chapter 58 : Terlambat
59 Chapter 59 : Penyergapan
60 Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61 Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62 Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63 Chapter 63 : Kota Huaran
64 Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65 Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66 Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67 Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68 Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69 Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70 Chapter 70 : Danau Qing
71 Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72 Chapter 72 : Kota Jinning
73 Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74 Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75 Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76 Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77 Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78 Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79 Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80 Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81 Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82 Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83 Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84 Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85 Chapter 85 : Istana Langit
86 Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87 Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88 Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89 Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90 Chapter 90 : Jia Wu
91 Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92 Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93 Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94 Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95 Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96 Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97 Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98 Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99 Chapter 99 : She Liong
100 Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101 Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Chapter 1 : Pendekar Buruk Rupa
2
Chapter 2 : Masa Lalu
3
Chapter 3 : Proses Persalinan
4
Chapter 4 : Harumi
5
Chapter 5 : Bayi Ajaib
6
Chapter 6 : Ming Fengying Dan Tsukuyomi Kenshin
7
Chapter 7 : Second Chance
8
Chapter 8 : Pertemuan 22 Samurai Pengikut Shingen
9
Chapter 9 : Penyusup
10
Chapter 10 : Sekte Mawar Hitam
11
Chapter 11 : Rencana Bayi Ajaib
12
Chapter 12 : Sembilan Tingkatan Pendekar
13
Chapter 13 : Ilmu Topeng
14
Chapter 14 : Bersama Tao Lulu
15
Chapter 15 : Ilmu Pengendali Hati
16
Chapter 16 : Memulai Rencana
17
Chapter 17 : Rencana Pangeran She
18
Chapter 18 : Penyusup Pengawal Kaisar Ming Long
19
Chapter 19 : Bala Bantuan Datang
20
Chapter 20 : Rencana Gagal
21
Chapter 21 : Akhir Dari Ketua Kelima Sekte Mawar Hitam
22
Chapter 22 : Burung Beo Ajaib
23
Chapter 23 : Kota Pinyin
24
Chapter 24 : Kedatangan Pangeran She
25
Chapter 25 : Kebusukan Pangeran She
26
Chapter 26 : Sekte Harimau Putih
27
Chapter 27 : Operasi Malam Di Bei
28
Chapter 28 : Penyerangan Sekte Malam Berdarah
29
Chapter 29 : Awal Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
30
Chapter 30 : Pertempuran Di Sudut Kota
31
Chapter 31 : Kedatangan Bala Bantuan Dari Sekte Mawar Hitam
32
Chapter 32 : Kekuatan Katana Dewa Bulan
33
Chapter 33 : Pewaris Kekuatan Surgawi : Tsukuyomi
34
Chapter 34 : Bentrokan Di Sudut Kota
35
Chapter 35 : Akhir Dari Sekte Mawar Hitam
36
Chapter 36 : Senjata Kuno Tipe Pusaka : Cincin Petir
37
Chapter 37 : Terungkapnya Identitas Sang Pengkhianat
38
Chapter 38 : Gagalnya Rencana Xia Hu
39
Chapter 39 : Akhir Pertempuran Malam Berdarah Di Bei
40
Chapter 40 : Kuroma Henka
41
Chapter 41 : Kedamaian Di Bei
42
Chapter 42 : Pertumbuhan Ming Fengying
43
Chapter 43 : Berumur Lima Tahun
44
Chapter 44 : Penjaga Pintu Masuk Lembah Batu
45
Chapter 45 : Sekte Lembah Batu
46
Chapter 46 : Tabib Batu Awan
47
Chapter 47 : Yuan Shi
48
Chapter 48 : Hukuman Satu Minggu Penuh
49
Chapter 49 : Sampai Bertemu Empat Tahun Kemudian
50
Chapter 50 : Bangkitnya Pewaris Kekuatan Surgawi
51
Chapter 51 : Sang Merah
52
Chapter 52 : Shingen Dan Kenshin
53
Chapter 53 : Perkembangan Empat Tahun
54
Chapter 54 : Pernapasan Sirih
55
Chapter 55 : Fujin Dan Sanada
56
Chapter 56 : Meninggalkan Wilayah Bei
57
Chapter 57 : Asap Putih
58
Chapter 58 : Terlambat
59
Chapter 59 : Penyergapan
60
Chapter 60 : Salah Satu Dari Tiga Darah
61
Chapter 61 : Shingen vs Wang Zhou
62
Chapter 62 : Akhir Dari Organisasi Bertudung Putih
63
Chapter 63 : Kota Huaran
64
Chapter 64 : Tuduhan Pembunuh Bayaran
65
Chapter 65 : Saksi Mata Yang Diincar Pembunuh Bayaran
66
Chapter 66 : Ming Fengying menggoda?
67
Chapter 67 : Lebih Dingin Dari Pembunuh Bayaran
68
Chapter 68 : Soo Yun Gadis Dari Negeri Jisa
69
Chapter 69 : Buku Cerita Dari Luar Benua Jiu, Karya Syhpo?
70
Chapter 70 : Danau Qing
71
Chapter 71 : Penghuni Danau Qing
72
Chapter 72 : Kota Jinning
73
Chapter 73 : Zhao Meng Pemilik Perkumpulan Sakura Jernih Berguguran
74
Chapter 74 : Kebenaran, Pesta Ria Dan Rencana
75
Chapter 75 : Pergerakan Menyikap Kebenaran Kota Jinning
76
Chapter 76 : Kebusukan Seorang Pangeran Dan Gejolak Awal Di Kota Jinning
77
Chapter 77 : Peran Sebagai Pembunuh
78
Chapter 78 : Rumah Bordil Berdarah
79
Chapter 79 : Tanganku Terlalu Berdosa Untuk Menyentuhmu
80
Chapter 80 : Rumah Bordil Berdarah! 3 vs 3!
81
Chapter 81 : Matahari Terbit Di Kota Jinning
82
Chapter 82 : Meninggalkan Kota Jinning
83
Chapter 83 : Sekedar Memastikan! Kamu Dia Atau Bukan?
84
Chapter 84 : Pegunungan Tiangan
85
Chapter 85 : Istana Langit
86
Chapter 86 : Dua Prasasti Dan Kitab Yang Disembunyikan Lin Kin!
87
Chapter 87 : Permintaan Shingen Dan Jawaban Lin Kin
88
Chapter 88 : 3 Hari Sebelum Pertemuan Putih Suci Dimulai!
89
Chapter 89 : Pangeran Nakal Dan Tuan Putri Sayu
90
Chapter 90 : Jia Wu
91
Chapter 91 : Ruang Penghakiman Langit
92
Chapter 92 : Pertemuan Putih Suci
93
Chapter 93 : Pertemuan Putih Suci Bagian II
94
Chapter 94 : Pertemuan Putih Suci Bagian III
95
Chapter 95 : Pertemuan Putih Suci Bagian IV
96
Chapter 96 : Pertemuan Putih Suci Bagian V
97
Chapter 97 : Pertemuan Putih Suci Bagian VI
98
Chapter 98 : Penyusup Di Pegunungan Tiangan
99
Chapter 99 : She Liong
100
Chapter 100 : Rahasia Di Balik Ilmu Jiwa Pembangkitan
101
Sypho(Salah Satu Lima Penguasa Di Dunia)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!