Part 3

Sementara saat kami berdua sedang serius dengan pekerjaan kami masing-masing, ternyata di luar ruangan kantor pak Jimmy sedang beredar gosip

“Eh, ada yang tau ga siapa perempuan yang tadi di bawa pak Presdir?” tanya Ika, salah satu staff di kantor pak Jimmy

“Tidak. Memang kamu sendiri tau siapa dia?” tanya Heni yang juga salah satu staff di kantor pak Jimmy

“Aku juga tidak tau sih. Tapi sepertinya dia calon istri pak Presdir kita deh.” Sahut Ika

“Klo di lihat dari cara Presdir memperlakukan perempuan itu, sepertinya memang begitu.” Ucap Heni

“Hai kalian..!! Bukannya bekerja malah ngobrol. Udah bosan kerja di sini ya?” bentak Wendy yang merasa dirinya berkuasa karena ngaku-ngaku calon istri pak Jimmy

“Bu..bukan begitu bu Wendy. Kami tadi hanya berdiskusi masalah pekerjaan.” Ucap mereka beralasan

“Ya udah klo memang seperti itu. Ngomong-ngomong Presdir kalian ada tidak?! Aku ingin ketemu.” Ucap Wendy

“Anu... Hmm... Anu bu, Presdir sedang ada tamu, tidak bisa di ganggu.” Ucap Ika

“Ah paling juga cuma alasan. Udah ah, aku langsung masuk aja.” Ucap Wendy

“Eh bu, jangan masuk.” Teriak Ika tapi Wendy tidak mendengarkan.

Dia tetap saja memaksa untuk masuk. Ketika dia sudah berada di dalam, sontak pak Jimmy terkejut. Begitu pula denganku.

“Wendy, ngapain kamu datang ke sini?” ucap pak Jimmy emosi

“Hadih... Kok gitu sih. Masa’ aku ga boleh datang ke sini?” Ucap Wendy sambil mendekati pak Jimmy dan duduk di pangkuannya

“Wendy, turun..!! Aku bilang turun..!!” ucap pak Jimmy emosi tapi tak juga di hiraukan oleh wendy.

Aku yang sedang ada di sana jadi merasa risih sendiri.

“Ehm... Pak, maaf, ada yang tidak aku mengerti nih. Boleh aku tanya?” ucapku

“Wen, minggir..!!” Ucap pak Jimmy tegas sambil mendorong tubuh wendy agar tidak duduk di pangkuannya lagi dan berjalan ke arahku

“Yang mana sayang?” ucapnya bertanya padaku ketika dia sudah berdiri di samping tempat dudukku

“Hah??” sahutku spontan

“Tadi katanya ada yang tidak kamu mengerti. Coba sekarang kamu beritahu aku, mananya yang tidak kamu mengerti.” Ucap pak Jimmy

“Oh itu. Hmm yang ini pak.” Sahutku sambil menunjuk kearah komputer

“O yang ini ya?! Hmm klo yang ini, kamu buat dulu tabelnya dan kemudian masukkan angkanya. Setelah itu, buat garis yang akan kamu jadikan kurva tapi harus pakai...” ucapan pak Jimmy di potong oleh bu Wendy

“Tunggu.. Tunggu.. Tunggu... Jadi kamu lebih pilih cuekin aku untuk perempuan ini?! Memang apa bagusnya dia.” Ucap Wendy ketus

“Dia ini kan tunanganku. Ya tentu saja aku akan memilih dia.” Ucap pak Jimmy sambil memegang tanganku memberi kode

“Apa? Tunangan? Kamu pasti berbohongkan?” ucap Wendy tidak percaya

“Klo kamu tidak percaya, ya sudah. Tapi yang pasti dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan pesta pernikahan dan kemungkinan besar, kamu akan kami undang. Jadi tunggu saja kartu undangan dari kami.” Ucap pak Jimmy dingin

Aku yang dari tadi di pegang erat oleh pak Jimmy, jadi merasa serba salah sendiri

“Huh... Awas kalian. Akan aku buat kalian menderita.” Ancam Wendy sebelum pergi dari kantor pak Jimmy

“Pak, dia udah pergi. Bisa bapak lepaskan tangan bapak?” ucapku

“Eh maaf.” Ucapnya yang langsung melepaskan tangannya

“Iya ga apa-apa pak.” Sahutku

Setelah itu, sikap kami terasa sangat canggung

“O ya, saat jam istirahat nanti, kita makan di luar yuk.” Ucap pak Jimmy dan akupun mengangguk

“Ya udah klo gitu kamu teruskan pekerjaannya ya.” Ucapnya

“Hmm..” sahutku sambil mengangguk

.

.

.

.

.

Lanjut yuk..👇

Terpopuler

Comments

Istiana

Istiana

maaf thor permisi mau promo yah

hai readers jangan lupa mampir buat baca novel terbaru saya yah
judul "Romantic Vampire" di tunggu kak...

2020-04-03

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!