Saat di rumah, aku terus saja termenung dan ini disadari oleh pak Jimmy..
“Kamu ada apa? Apa kamu sedang pusing dengan pekerjaan yang aku berikan padamu hari ini?” tanya pak Jimmy yang tiba-tiba duduk di sampingku
“Oh, bukan kok pak. Aku tidak apa-apa.” Sahutku
“Benarkah tidak apa-apa?” tanyanya lagi
“Benar pak.” Sahutku mencoba meyakinkan
“Klo kamu memang benar-benar tidak apa-apa, kenapa dari tadi kamu terlihat seperti orang yang sedang sedih begitu.” Ucap pak Jimmy
Memang benar dengan apa yang dikatakan pak Jimmy, tapi aku ga enak jika harus bercerita padanya.
“Ada apa zahra? Klo memang ada yang mau kamu ceritakan, ceritakan saja. Jangan merasa sungkan seperti itu.” Ucap pak Jimmy yang sepertinya tahu apa yang sedang aku rasakan
“Tidak ada apa-apa pak.” Sahutku datar
“Ya sudah klo kamu tidak mau cerita. Aku tidak akan memaksa. Tapi, jika suatu hari nanti kamu berubah pikiran, aku bersedia kok mendengarkan cerita kamu.” Ucap pak Jimmy
“Trimakasih pak atas kebaikan bapak.” Ucapku
“Sama-sama.” Sahutnya sambil tersenyum
“Hmm... O ya Zahra, besok kan kantor libur, bagaimana klo kita pergi jalan-jalan?!” ucap pak Jimmy
“Jalan-jalan? Kemana pak?” tanyaku
“Gimana klo kita pergi ke tempat wahana permainan?” tanya pak Jimmy
“Hmm... Boleh juga. Kaya’nya seru tuh. Besok jam berapa kita akan berangkat?” tanyaku
“Sehabis sarapan, lalu kita makan siangnya di sana aja gimana?” tanya pak Jimmy
“Terserah bapak aja deh. Gimana enaknya.” Sahutku sambil tersenyum
“Ya udah klo begitu sudah diputuskan. Besok, sehabis sarapan kita berangkat.” Ucap pak Jimmy
“Ok.” Sahutku mantab
***
Keesokan paginya aku terbangun dari tidurku. Sangat terlihat di wajahku yang sembab akibat menangis semalaman
“Aduh, gimana nih? Wajahku jadi sembab begini. Ini semua gara-gara pak Rico. Sangat tega sekali kau padaku pak.” Ucapku lirih
“Tidak.. Tidak.. Aku tidak boleh begini terus. Aku harus bangkit. Lupakan masa lalu. Jangan diingat-ingat lagi. Semangat..!!” ucapku pada diriku sendiri di depan cermin
Setelah itupun aku langsung mandi dan bersiapa-siap untuk sarapan. Sesampainya aku di ruang makan, aku melihat sesosok pria yang terlihat sangat tampan.
Memakai baju kaos berkerah berwarna abu-abu dan celana pendek berbahan dengan kantong di kedua sisinya.
“Aku tidak menyangka klo ternyata pak Jimmy itu tampan juga.” Gumamku dalam hati waktu berjalan mendekati meja makan
“Pagi, pak.” Ucapku memberi salam
“Pagi juga. Sini ayo kita sarapan. Setelah sarapan kita langsung berangkat ke taman bermain. Ok.” Ucanya penuh semangat
“Siap bos.” Sahutku yang jadi ikutan bersemangat
Kamipun tanpa menunggu lama, langsung menghabiskan makanan kami dan langsung berangkat..
“Kita berangkat...!!!” Seru pak Jimmy
Sesampainya di taman bermain, kami pun langsung mencoba satu persatu wahana permainan yang ada di sana.
“Seru kan?” tanya pak Jimmy
“Hmm... Seru banget.” Sahutku sambil tersenyum
Lalu tiba-tiba...
‘Krucuk.. Krucuk.. Krucuk..’ cacing dalam perut kami mulai berteriak-teriak dan menyadarkan kami kalau saat ini sudah siang.
“Hehehe... Gimana klo kita sekarang makan siang?” ucapnya
“Iya pak. Perutku juga sudah lapar.” Ucapku
“Baiklah.. Sekarang enaknya kita makan apa ya?” gumam pak Jimmy sambil memegang dagu
“Pak, lihat di sana ada orang yang jual sosis bakar.. Trus di sana juga ada baso bakar.. Eh di sana pak.. di sana juga ada es krim.” Ucapku sambil menunjuk ke semua tukang jualan yang ada di sana
“Kamu mau itu semua?” tanyanya dan akupun mengangguk
“Baiklah... Ayo kita beli sekarang.” Ajaknya sambil menggandeng tanganku
Setelah semuanya sudah di beli, kamipun mencari tempat untuk duduk.
“Pak, ini semua apa ga terlalu kebanyakan? Mana bisa aku habiskan semuanya sendiri. Bapak bantu makan ya.” Pintaku
“Siap nyonya.” Sahutnya dengan tersenyum
Lanjut...👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments