Obat Terkutuk

Leon menyadari bahwa mobil hitam yang ada di belakang, sepertinya sedang mengincar mereka. Sedangkan Hannah belum menyadarinya.

Leon kemudian meminta Hannah untuk menghentikan mobilnya: "Hentikan mobil ini Hannah!"

Setelah mobil berhenti. Hannah bertanya kepada Leon: "Mengapa kamu menyuruhku berhenti?"

"Kamu tetap di sini!" ucap Leon dengan wajah serius.

Pintu mobil terbuka, dan Leon pun keluar.

Mobil hitam yang mengejar mereka juga ikut berhenti. Semua orang di dalam mobil itu keluar. Terdapat lima pria berjas hitam. Namun, salah satunya terlihat berbeda. Dia menggunakan topi dan merokok. sepertinya dia adalah bosnya.

"Apakah dia orang yang telah mengalahkan kalian?" tanya si Bos kepada bawahannya.

"Betul Bos, dialah yang mengalahkan kami waktu itu" jawab salah satu anak buahnya.

Ternyata mereka adalah beberapa pria berjas hitam yang mengejar Hannah sebelumnya. Sepertinya, kali ini mereka membawa Bos mereka untuk balas dendam.

"Siapa kalian? dan siapa yang memerintahkan kalian? tanya Leon dengan wajah menantang.

Si Bos kemudian mengambil pistol di dalam saku jasnya dan berkata: "Bocah yang sebentar lagi mati, tidak perlu bertanya"

Pistol diarahkan ke kepala Leon. Pelatuk ditarik. Dan peluru pun keluar di iringi suara tembakan.

Melihat peluru terbang dengan kecepatan tinggi menuju kepala Leon. Dia hanya tersenyum, dan langsung menangkap peluru itu dengan kedua jarinya.

Hannah yang mendengar suara tembakan langsung bergegas keluar dari mobil dan menghampiri Leon dan berkata: "Leon, apa kamu tidak apa-apa"

"Sudah aku katakan jangan keluar. Kamu ini bandel banget sih" ucap Leon dengan nada lembut.

Si Bos terkejut dengan apa yang dilakukan Leon. Dia kemudian berjalan menghampiri Leon dengan melepas topi, jas, dan membuang pistolnya.

"Ternyata kau bukan bocah biasa. Pantas saja kau bisa mengalahkan anak buah ku. Sudah lama aku tidak melakukan pemanasan" kata si Bos dengan sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Memangnya katak sepertimu bisa melakukan apa?" ucap Leon dengan sikap merendahkan.

Si Bos langsung menghampiri Leon dengan sangat cepat dan melontarkan ratusan pukulan dalam hitungan detik.

Namun, pukulan si Bos tidak ada apa-apanya bagi Leon. Dia bisa menangkis seluruh pukulan si Bos dengan mudah menggunakan satu jari saja.

"Hanya begini?" ucap Leon dengan tatapan menghina.

Melihat pukulannya tidak berpengaruh. Si Bos kembali mencoba memukul dan menendang Leon dengan kekuatan penuh ratusan kali. Namun, Leon masih bisa menangkisnya. Si Bos kemudian melompat tinggi hingga mencapai awan dan langsung turun menuju Leon dengan serangan kakinya yang cepat dan kuat.

Serangan terakhirnya seperti sebuah meteor yang jatuh dari langit dengan kecepatan penuh.

Ketika tendangannya mengenai Leon. Itu menciptakan hembusan angin yang kencang di sekitarnya.

Hannah dan para anak buah si Bos menutup mata mereka dengan lengan bawah mereka dan sedikit membungkuk untuk menahan hembusan angin kencang itu.

Si Bos yang awalnya merasa yakin dengan serangannya pun kembali terkejut. Leon berhasil menahan serangan terkuatnya hanya dengan satu jarinya lagi.

"Sudah selesai pemanasan nya?" tanya Leon dengan wajah menghinanya.

Leon kemudian menarik kembali tangannya dan dengan cepat melontarkan pukulan dahsyat dengan telapak tangannya.

Karena cepatnya pukulan Leon. Si Bos tidak sempat menghindar, dan akhirnya dia terpental menuju ke sebuah pohon besar yang tidak jauh dari situ. Tubuh bagian belakang si Bos menabrak pohon besar itu. Mulutnya terbuka dan mengeluarkan sedikit darah hingga membuat pohonnya tumbang.

"Jadi, apa kalian masih ingin melawanku?" ucap Leon kepada anak buah si Bos.

Melihat Bos mereka dikalahkan. Tubuh mereka gemetar dan ketakutan. Seketika itu mereka langsung mencoba kabur meninggalkan Bosnya.

"Mau kabur ya?

Leon dengan cepat mengejar mereka dan memukul kepala mereka lagi hingga membuat mereka pingsan.

Kemudian, dia mencari sesuatu yang bisa mengikat mereka. Di periksa nya mobil mereka, dan ketemulah sebuah tali panjang yang sudah mereka siapkan untuk menculik Hannah di dalam bagasi mobil.

Leon menghampiri Hannah sambil membawa tali dan berkata: "Ambilah, dan tolong ikat mereka"

Hannah menerima talinya dan mengangguk. Di ikat lah semua anak buah si Bos itu.

"Sekarang sisa Bosnya" ucap Leon sambil menghampiri si Bos dengan membawa sisa tali ditangannya.

Baru setengah perjalanan. Si Bos tiba-tiba tersadar dengan batuk yang mengeluarkan darah dan berkata: "Ini belum berakhir"

Dia tiba-tiba mengambil sebuah obat berbentuk pil di dalam saku bajunya dan kemudian langsung memakannya.

Setelah memakan obat itu, tubuhnya mulai mengalami perubahan. Ukuran tubuh dan ototnya mulai membesar, luka di tubuhnya pun pulih.

Dia berteriak kesakitan akibat rekasi obat yang dia makan: "Aaarrgghhh"

Melihat sesuatu yang berbahaya akan terjadi. Leon dengan cepat menghampirinya dan mencoba menggagalkan perbuatannya.

Namun, ketika Leon menghampirinya. Dia malah terpental dikarenakan Aura yang ada di sekitar si Bos.

"Leeeoooooon" ucap Hannah dengan wajah terkejut dan suara nyaring.

Beruntungnya, Leon berhasil mendarat dengan selamat dan hanya mendapatkan luka kecil.

Seketika itu, perubahan si Bos selesai. Tubuhnya membesar tiga kali lipat dari ukuran manusia normal dan ototnya menjadi sangat kekar.

Melihat wujud si Bos saat ini. Leon tiba-tiba teringat dengan sebuah obat pil terkutuk yang memiliki efek sama persis di kehidupan sebelumnya.

Ketika menjadi Kaisar Leon Rhys. Dia pernah berperang dengan para prajuritnya melawan musuh-musuh yang menggunakan obat pil terkutuk.

Banyak prajuritnya yang tewas karena perbedaan kekuatan yang sangat besar. Namun, dengan kecerdasannya. Dia berhasil menemukan kelemahan musuhnya.

Walaupun dia berhasil memenangkan peperangan. Hingga Kaisar Leon Rhys terbunuh, dia masih belum mengetahui siapa yang membuat obat terkutuk tersebut.

"Sekarang aku akan mulai serius, hahaha" tawa si Bos dengan suara yang berat.

Si Bos kemudian langsung menghampiri Leon dan menyerangnya tanpa henti. Leon mulai kesulitan melawannya. Sehingga sekarang, Leon tidak bisa menganggap remeh lawannya lagi. Dia memutuskan untuk serius!

Serangan demi serangan menghampiri Leon. Sebagian serangan Leon coba hindari dan sebagiannya lagi dia coba untuk beradu.

Tidak terasa pertarungan sengit itu sudah berjalan selama lima menit.

Tiba-tiba si Bos tidak terkendali dan menyerang sekitarnya. Leon kemudian pergi menjauh, menghampiri Hannah, menggendongnya, dan membawanya jauh dari jangkauan si Bos.

Si Bos menghampiri Anak buahnya yang sedang pingsan dan terikat oleh tali. Kemudian dia menghajar mereka habis-habisan hingga tidak berbentuk.

Dia masih tidak terkendali, dan Leon tidak melakukan apa-apa selain menyaksikannya dari jauh bersama Hannah.

Hingga lima menit selanjutnya si Bos mulai kembali sadar. Namun, tubuhnya menjadi kaku seperti patung dan berkata: "Ada apa ini? mengapa aku tidak bisa menggerakkan tubuhku?"

"Akhirnya, efek samping obatnya sudah mulai muncul" ucap Leon dengan tersenyum.

Ternyata inilah kelemahan yang Kaisar Leon Rhys temukan di kehidupan sebelumnya.

Setelah musuh-musuhnya memakan obat terkutuk itu, awalnya dia merasa putus asa. Namun, setelah menyadari pasti akan ada efek samping dari obat berbahaya seperti itu.

Dia pun mencoba mengulur waktu dan menganalisa perubahan yang terjadi pada musuhnya.

Dikarenakan si Bos sudah tidak bisa bergerak lagi. Sekarang saatnya Leon menghabisinya.

"Sekarang giliran ku" ucap Leon dengan mengepal kedua tangannya.

Leon menghampiri si Bos dengan kecepatan penuh dan langsung melontarkan ribuan pukulan per detik.

Si Bos hanya bisa bisa pasrah menerima pukulan Leon yang dahsyat itu. Setiap pukulan Leon, selalu memberikan bekas tinju di tubuh si Bos.

Kemudian Leon memukul perutnya ke arah atas hingga membuatnya terpental sampai ke langit.

Leon meloncat tinggi untuk menghampirinya. Loncatannya menciptakan tanah yang dia pijak menjadi retak.

Dia sekarang berada di hadapan si Bos. Dikumpulkan nya Energi Kematian di telapak tangan kanannya. Lalu, diletakkannya di dada si Bos dan berkata: "Berakhir sudah!"

Seluruh Energi Kematian yang telah Leon kumpulkan ditangannya berpindah ke tubuh si Bos. Setelah menerima seluruh Energi Kematian, tubuh si Bos langsung meledak berkeping-keping dan menciptakan ledakan seperti kembang api tahun baru.

Leon kemudian turun ke tanah dengan sangat cepat dan membuat tanah retak lagi. Ketika di atas tadi, dia tidak terkena dampak ledakan dikarenakan Aura di tubuhnya keluar, kemudian mengelilingi tubuhnya dan melindunginya.

Hannah yang menyaksikan pertarungan menakjubkan itu hanya bisa terdiam kaku dengan mata yang berbinar binar.

"Pertarungannya sudah selesai. Sekarang, mari kita kembali" ajak Leon dengan wajah tampannya.

Mereka pun kembali ke mobil dan berangkat menuju ke Hotel tempat tinggal Hannah dan Ayahnya.

Menyaksikan kejadian tadi. Rasa suka Hannah kepada Leon pun semakin bertambah hingga membuatnya tidak rela berpisah dengan Leon.

BERSAMBUNG

......................

Terima Kasih sudah mampir.

Mohon dukungannya, dengan Like, Favorit, Komentar Positif, Kirim Hadiah, dan Vote ya...

Agar Author semangat melanjutkan ceritanya.

Terpopuler

Comments

Boys Marwoto

Boys Marwoto

dah. besok lagi

2021-10-28

1

Boys Marwoto

Boys Marwoto

dukung dua

2021-10-28

1

Boys Marwoto

Boys Marwoto

dukung satu

2021-10-28

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!