malam pun datang Manda dan Keluarga nya bersiap siap untuk pergi makan malam yang udah disepakati dengan keluarga nya Ilham
"Manda udah siap kamu nak,yuk cepatan jangan sampai membuat pak Bahri dan Keluarga nya menunggu kita terlalu lama",sahut mama Ita dari bawah
"iya ma,ini Manda udah siap kok", Jawab Manda dari atas dan Manda pun langsung turun kebawah bergabung dengan keluarga nya
udah ada Antoni juga papa nya yang terlihat kesal karena Manda terlalu lama turun
"maaf" lanjut Manda sambil cengengesan
"ya udah yuk berangkat",ucap mama Ita
dirumah nya Ilham
"ma cepat donk kok lama banget dandan nya", seru Ilham kepada mama nya
"iya, sebentar ini udah siap" jawab mama ana sambil keluar dari kamar nya
"huh mama lama banget sich, nanti keburu telat lah,masak iya papa yang ngajak papa yang terlambat datang,kan gak lucu", timpal papa Bahri cemberut
"ih papa kok cemberut sich,anak sama papa nya sama aja,gak sabaran banget", ketus mama ana lagi
"ya udah yuk berangkat" lanjut mama ana
sampai di restoran yang disebut Manda dan keluarga nya langsung duduk ditempat yang sudah dipesan oleh pak bahri, tidak berapa lama sampai lah pak Dika dan keluarga nya.
mereka pun berjabat tangan,"apa kabar jeng,udah lama kita gak bertemu" ucap mama ana membuka obrolan
"Alhamdulillah baik jeng ana,jeng ana apa kabar", jawab mama ita sambil bertanya balik
"Alhamdulillah seperti jeng Ita lihat saya sehat sehat juga" tutur mama ana
"ayo silahkan duduk masak berdiri terus,apa gak pegal" seru pak Bahri sambil mempersilahkan keluarga pak Dika duduk
setelah menunggu beberapa menit hidangan sudah disajikan diatas meja
mereka pun menyantap makanan yang sudah dihidangkan,sambil berbicara tentang bisnis
"oh ya Manda gimana kerja ditempat om,apa kamu betah,padahal papa mu juga punya perusahaan kenapa kamu memilih kerja di perusahaan om" tanya pak Bahri membuka suara
"eh itu om,Manda cuma gak mau dianggap anak manja yang bekerja dibawah pengawasan papa om," jawab Manda sopan
Ilham tertegun dengan jawaban Manda,dia tersenyum melihat Manda,tanpa disadari mama ana melihat tatapan Ilham terhadap Manda,dia pun menyenggol papa Bahri dan melirik mata sebagai kode untuk langsung berbicara tentang perjodohan
"ngomong ngomong nak Manda sudah punya pacar,"tanya papa bahri yang membuat Manda terkejut
"ehh be lum om," jawab Manda gugup
pak Bahri pun mengangguk angguk mendapat jawaban dari Manda
"begini pak Dika maksud dari saya mengajak pak Dika dan keluarga makan malam,ada yang mau saya bicara,,," ucap pak Bahri "saya ingin menjodohkan Ilham dengan nak Manda ", lanjut pak bahri
uhuk uhuk Manda terkejut sampai terbatuk batuk "loh kenapa Manda,minum nak" sahut mama Ita memberi Manda minum
"gimana pak Dika", lanjut pak Bahri lagi
"saya terserah Manda nya pak, sebagai orang tua saya memang setuju tapi semua nya saya serah kan jawaban nya kepada Manda,dan apa nak Ilham mau dijodohkan dengan Manda putri nya om", jawab pak Dika sambil bertanya kepada Ilham
Ilham yang ditanya pun langsung melihat atas papa Bahri dan mama ana,mereka seakan tahu apa keinginan Ilham, setelah itu Ilham kembali melihat pak Dika dan hanya mengangguk tanda bersedia dijodohkan dengan Manda
Manda hanya diam seakan tak percaya apa yang dia dengar pak polisi yang dikagumi ternyata mau dijodohkan dengan dia,Antoni yang melihat adik nya terkejut hanya tersenyum dan dia juga sebenarnya kaget,karena teman waktu kecil nya akan menjadi adik ipar nya.
"gimana manda,kok kamu bengong sich,apa kamu mau dijodohkan kan dengan nak Ilham" tanya mama ana membuyar lamunan Manda
"ehh sebenarnya,,"lama Manda menjeda pembicaraan nya "Manda kagum terhadap Ilham tapi Manda tidak cinta,manda hanya sebatas kagum,memang jahat kalau Manda ngomong seperti ini tapi itu yang Manda rasakan saat ini" lanjut Manda sambil tertunduk
Ilham yang mendengar nya seperti nya sangat kecewa,tapi dia tak bisa berbicara apa apa
"bisa kasih Manda kesempatan untuk mengenal Ilham lebih dekat lagi" ujar Manda
"karena memori tentang hilang dimasa lalu seakan terhapus kan" lanjut Manda masih tertunduk tak berani melihat tatapan keluarga nya,"pasti papa dan mama marah" batin Manda
"ya sudah kalau itu kemauan manda,om setuju tapi jangan lama lama ya, secepatnya om ingin mendengar jawaban dari kamu" tutur pak Bahri lagi
keluarga Manda terasa gak enak hati atas jawaban Manda kepada keluarga nya ilham,dan Antoni pun sebagai Abang nya terkejut dengan jawaban adik nya
setelah acara makan malam Ilham meminta izin ingin berbicara berdua dengan Manda
dan orang tua Manda pun mengizinkan
disini lah Manda dan Ilham mereka duduk di taman dekat restoran,kedua nya saling diam tanpa ada yang memulai untuk berbicara
setelah begitu lama diam akhirnya Ilham memulai percakapan, "Manda,kenapa kamu menjawab seperti itu tadi,apa kamu betul betul tidak suka pada saya" tanya Ilham pada Manda
"seperti kata saya tadi,saya perlu waktu untuk mengenal Anda lebih jauh" jawab Manda
setelah berbincang begitu lama akhirnya Manda dan Ilham bergabung kembali dengan keluarga nya.
tidak lama setelah itu keluarga Manda berpamitan pulang dan berharap bisa makan malam bersama kembali.
setelah kepergian keluarga Manda,pak Bahri bertanya kepada Ilham
"gimana Ilham apa kamu siap dengan kemungkinan jawaban Manda nanti nya" tanya pak Bahri
"insya Allah Ilham siap pa," jawab Ilham pasrah
mama ana melihat anak nya merasa sedih,dia berharap Manda bisa berubah pikiran dan mau dijodohkan dengan Ilham
sedangkan di dalam mobil Keluarga Manda, papa Manda merasa kecewa dengan jawaban Manda tadi.dia bertanya kepada Manda
"kenapa kamu tadi begitu jawab nya Manda"
Manda hanya diam dan tertunduk,dia yakin papa nya pasti marah kali ini pada dia,dia tidak pernah melihat kegusaran diwajah papa nya selama ini,mama Ita yang disampingnya hanya bisa mengelus tangan papa Dika supaya amarah nya reda
"maaf kan Manda pa" Manda meminta maaf kepada papa nya,tapi tetap aja Manda masih tertunduk tidak berani melihat kedepan
"papa gak mau tau kamu harus menerima lamaran pak Bahri" sahut nya lagi
Antoni melihat perdebatan itu hanya merangkul adik nya yang hampir menangis karena kata kata papa nya,dia mengusap tangan adik nya untuk mengungatkan adik nya itu
"apa salah nya kamu menerima lamaran itu, Ilham orang nya baik, keluarga nya pun baik baik,apa yang kamu pikirkan lagi" kata mama Ita
"suka tidak suka, papa harap kamu menerima lamaran itu,papa tidak suka penolakan", kata papa nya lagi
"kenapa sih papa tadi didepan keluarga nya Ilham bilang terserah pada Manda ini kok sekarang maksa "kata Antoni yang tidak tahan melihat papa nya marah marah pada manda
karena sedari tadi dia melihat Manda mulai terisak.
papa Dika mendengar penuturan Anto cuma bisa mendesah kesal.
setelah sampai dirumah papa Dika langsung keluar dari mobil dan masuk kerumah menuju kamar nya dan mama Ita menyusul suami nya takut darah tinggi suami nya kambuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments