(Berjalan dengan cepat meninggalkan kediamanya. Para pelayan memandangnya dengan tatapan yang aneh.Hampir tidak percaya bahwa dia masih bisa berjalan dengan tegak dan percaya diri. Suara langkah kakinya menghentikan para pelayan yang sedang bekerja. Menghiraukan apa yang mereka pikirkan. Hui pergi mencari ibunya.)
"Nona. Mungkin Nyonya pergi keruang pertama " ujar xi sambil menuntukan Putri hui ke ruang pertama. Hui melihat sekelilingnya dengan kagum "Indahnya di kediaman keluarga hui." dalam batinya
*******
(di dalam Rumah sakit )
Saluran tv dimana disiarkan sebuah peristiwa kecelakan yang baru terjadi. Hiruk periuk rumah sakit yang ramai.
"Siapa disini keluarga stefi" ujar sang dokter yang meninggalkan ruang ugdnya dan mencari keluarga pasien.
" Apa ada masalah dengan stefi, kenapa dia " ujarnya dan langsung berdiri ketika dokter bertanya tentang keluarga stefi penuh dengan khawatir
" Saya harus mengatakan bahwa dia harus dioperasi karena pendarahan yang cukup banyak" Ujar dokter itu dan berusaha menjelaskan kepadanya
"Pendarahan Dok! Dok tolong selamatkan dia " ujar dia dengan khawatir dan memegang tangan sang dokter itu.
******
(Di kediaman Hui)
Membuka pintu ruang pertama. Dan melihat sekelilingnya. Melihat sekitarnya dengan seksama. Dan memanggil pelayan yang sedang bekerja.
"Di mana nyonya pertama " Ujar Hui dan memanggil pelayan itu.
" Nyonya pertama ?? Maksudnya Nyona huer. Dia pergi ke kediaman putri kedua" Ujar pelayan itu
"Putri kedua maksud putri Xier ? " Ujar Hui
" Ya nona" Ujarnya dan pergi berlalu. Pelayan itu pun melanjutkan perkerjaanya yang belum usai
"Xi,sebaikanya kamu menuntun aku kediaman putri kedua" ujar Hui dan memanggil Xi. Xi pun dengan cepat menuju ke arah Hui.
*********
(Kediaman putri kedua yang damai. Brak suara pintu telah terbuka)
" Kalian para pelayan apa kah kalian melihat Tuan ji " Ujar Huer dan memanggil para pelayan itu (nyona pertama )
" Tuan ji ada didalam" membuka pintu dan bertanya kepada suaminya
"Apakah kamu tidak khawatir dengan putri kamu, Kenapa kamu tidak memanggil tabib" ujarnya
" Apakah kamu datang ke sini hanya membuat keributan, Putri kamu sebutkan yang membuat gempar di kediaman ini" Ujar tuan ji menahan rasa kesalnya
*******
(Berjalan dengan cepat meninggalkan kediaman putri kedua. Para pelayan yang bekerja di kediaman putri kedua pergi dan berbisik kepada para pelayan lain dan menyampaikan ke pelayan xi " terjadi keributan di kediaman putri kedua " Sehingga mempercepat laju jalanya hui ke kediaman putri kedua )
" Ibu pertama, Kumohon jangan membuat masalah di kediaman aku " ujar Xier. Walapaun dia tau pokok masalahnya.
"Diam kamu " ujar dia penuh emosi dan menghampirnya.
"Huer, Jaga perkataan kamu, Jangan membuat ribut didaerah sini " Ujar tuan ji penuh emosi. Dan terdengar suara tamparan yang cukup keras.
(Berjalan masuk ke kediaman putri kedua dan melihat Tuan ji menampar ibunya dan juga mendengar semua percakapan. )
"Ibu, Kenapa ayah melakukan itu kepada ibu? " ujar dia sambil melihat sekelilingnya dan para pelayan yang tidak mau membantu merelaikanya dan hui membantu ibu berdiri dengan emosi yang penuh
"Kalian semua kenapa tidak membantu nona pertama " Ujar hui penuh emosi memadang para pelayan pertama.
"Kak pertama, tolong tenanglah " ujar dia dan berkata dalam hati (baguslah kenapa kalian membuat keributan disini dan coba sedainya ibu melihat bakal seru )
" Hui, Bawa ibu kamu keluar dia membuat keributan disini " Penuh emosi menyuruh para pelayan membawah hui dan huer keluar
"Ayah, Apa yang dikatakan ibu emang benar, apa ayah tidak khawtir dengan saya " ujar Hui penuh emosi dan bertanya
" Diam lah , Kamu cuma hanya bisa membuat masalah. Sekarang kalian pergi " Ujar Tuan ji dan menujuk ke arah luar.
*******
Thanks para readers yang membaca yang suka jangan lupa like dan bagikan ya 🤩
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Ainun Nizah
ayah ga ad akhlak
2022-02-07
0
Olan
hai thor😍 aku menininggalkan beberapa like dikarya bagusmu. ayo mampir juga kekarya ku. mati tetap saling dukung thor😊
2021-07-15
0
Sept September
jempol
2020-07-29
1