Ep 5

Tatapan yang hampir tidak percaya dan penuh kecewa memandang ke arah ayahnya. Dengan suara lemah berkata

"Ayah,apa dihadapkan aku orang yang tidak berguna, Apa salah aku hingga aku diperlakukan berbeda" ujar Hui yang masih memandangnya.

"Kamu.... " Ujar Tuan ji penuh dengan emosi.

"Tuan, Sudah Kasihanilah putri pertama " Ujar Xiang tiba tiba jalan masuk. Dengan pelan berkata kepada suaminya

"Sayang, dia baru sadar dari sakitnya. Dan aku juga baru mendengar bahwa dia baru saja jatuh ke kolam. " ujarnya dan memegang tangan suaminya.

**********

(Srak Srak di lorong rumah sakit , Stefi mendapat perawatan di ruang operasi )

"Dok, pasien mengalami gagal jantung " ujar sang suster yang menanganinya

"Bawa alat defibrilator" mengesekan dua alat itu dengan cepat

"1,2,3". Tubuh stefi harus menerima alat defibrilator.

"dok, denyut sudah stabil" ujar sang suster dan melihatnya

*****

(Di kediaman hui dia merasa dada yang sesak. Dia sama sekali engak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.)

"Sesak" ujar hui. Dengan pelan dan memegang dada yang sakit. Bayangan bayangan mulai pudar dan dia terjatuh pingsan.

*****

(Dirumah sakit. Stefi yang menjalankan operasi. Mulai lihat sekelilingnya.( Denyut jantung yang terpasang alat, Para dokter melakukan bedah. Bisa dikatakan Dia sadar beberapa menit dalam waktu operasi berjalan).(Di kediaman putri kedua ibunya yang panik dan sambil menangis)

"Hui, Sadarlah ku mohon " ujar ibunya dan mengguncangkan tubuh Hui yang tergeletak pingsan.

"Ma" ujarnya sambil membuka mata perlahan lahan.Dia melihat sekelilingnya.Dia hampir tidak percaya. Apa yang dirasakan barusan. Padahal dia melihat dirinya sendiri di ruang operasi sekarang dia berada di kediaman putri kedua.Sambil memegang dada dan kepala yang masih sakit. Dia berkata dengan pelan

"Apa ini masih dikediaman putri kedua" Ujar hui dengan pelan dan berusaha berdiri dengan tegak.

"Kakak pertama apa kamu baik baik saja" ujar Xier. Dia melihat xier dan menempis tanganya. Sambil berkata

"Aku baik baik saja, Ma ayok kita pergi dari kediaman ini" Ujar Hui sambil menarik ibunya pergi keluar.

"Hui, tunggu saya pangilkan tabib sekarang " Ujar penuh khawatir

"Ma, Aku baik baik saja " ujar hui dengan pelan dia berkata

"Yang aku inginkan sekarang adalah istrahat " Ujar Hui dan meninggalkan ibunya sendirian

(pergi meninggalkan ibunya, Dia merasa aneh. Dia terus memikirkan kenapa dia bisa berada disini. Perlahan pergi meninggalkan kediaman putri kedua. Dia berjalan dan melihat sekelilingnya. Dan Hui harus berhenti karena ditepat itu dia melihat kolam yang dimana hui jatuh dan membawa kesini. Mencari sekeliling kolam untuk mencari tahu. Tiba tiba dia merasakan hal yang aneh dan tidak terduga dia melihat bayangan diri sendiri sebelum hui jatuh ke kolam)

"Nyona pertama ,Ayok cepat " ujar pelayan itu dan menarik tanganya

"kenapa aku harus pergi kesini " ujarnya.

"Katanya ada mau menemui aku"melihat sekelilingnya dan tidak menemukan siapapun.

"Nyona maafkan aku, Aku terpaksa harus melakukanya". ujar pelayan itu dan mendorong Hui ke kolam. Sambil berkata

"Nyona jangan salahkan aku. Tapi salahkan anda sendiri, Nyonya" ujar dia sambil meninggalkan kolam itu dan berlari dengan cepat

( Dia kaget dan berteriak "Tidak" Dan perlahan dia melihat sekitar kembali dengan semula)

---------

Terima kasih yang sudah membaca. Apabila ada saran dan kritik bisa ditulis dibawah. Yang suka jangan lupa like, penilain dan jangan lupa bagaikan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***