Kynara, wanita berparas ayu dengan tatapan meneduhkan itu, baru saja kembali dari tempat kerjanya. Ia buka pintu rumah sahabatnya, Tanisa. Wanita berhijab itu menilik ke dalam rumah yang sepi, seperti tidak ada seorang pun di dalam.
"Assalamualaikum, Tanisa." Ucapnya sembari terus berjalan ke dalam rumah. Mencari keberadaan Tanisa, sahabat karibnya itu. Namun nihil, sampai ia menelusuri dapur dan kamar mandi pun, ia tetap tak mendapati Tanisa.
Namun, saat hendak berbalik badan ke arah kamarnya. Betapa terkejutnya ia, seorang wanita tengah berdiri di hadapannya dengan membawa sebuah tart cantik. Sembari menyanyi lagu 'happy birthday' untuk Kynara. Kynara tertegun sejenak.
Kynara saja hampir lupa, kalau hari ini adalah hari ulang tahunnya. Tetapi siapa sangka jika Tanisa mengingat hari ulang tahunnya. Kynara selalu bersyukur mendapatkan sahabat yang bisa dijadikan sandaran. Bisa diajak dalam suka maupun duka, dan tak pernah sekalipun mengeluh.
"Make a wish, Sayangku." Ujar Tanisa.
Setelah membuat harapan, Kynara meniup lilin yang menggambarkan angka 23 tahun. Ya, usianya sekarang sudah genap menjadi 23 tahun.
Kynara memotong kue, ia berikan suapan pertamanya kepada sahabatnya. Kemudian mereka berpelukan, dengan erat Kynara merengkuh Tanisa. Di dalam hati kecilnya, ia banyak mengucapkan syukur yang teramat dalam pada Tuhan.
"Selamat ulang tahun ya, semoga panjang umur. Sehat selalu dan murah rezeki, sahabat aku yang cantik." Tanisa memang kerap kali menggoda wanita berjilbab itu. Terang saja pipi Kynara memerah setiap kali Tanisa mengatakan bahwa dirinya cantik.
"Apa sih kamu ini, bikin malu aja. Makasih ya, aku bersyukur banget punya kamu di hidup aku. Kalau ngga ada kamu, aku ngga tau lagi mau hidup sama siapa," sahutnya.
"Aku juga. Malam ini kita makan di luar yah, aku yang traktir." Kynara tersenyum lembut.
"Wihh, gas lah!" Jawab Tanisa.
"Kamu mah maju terdepan kalau ada gratisan!"
"Tanisa gitu loh, hahaha--" Mereka tertawa terbahak-bahak. Tanisa memang tipe wanita yang humble, apa adanya, dan anti jaim. Sifat mereka tidak begitu jauh, sama seperti Tanisa, Kynara juga tipe orang yang humble dan penyabar. Wanita itu bahkan tak pernah sekalipun berkata kasar.
Perkataan yang keluar dari bibir mungilnya itu, selalu saja dibumbui dengan nada yang mendayu-dayu. Suara lemah lembut itu, pasti akan membuat siapapun yang mendengarnya menjadi terhipnotis.
"Yuk sholat, aku belum sholat Maghrib. Habis sholat, kita langsung keluar, okey?"
"Okey, Nara-ku yang--"
"Stop, jangan lebay!"
Mereka berdua pun, mengambil wudhu untuk segera melaksanakan kewajiban sebagai umat muslim.
***
Selepas sholat, keduanya berganti pakaian. Kynara dengan gamis berwarna coklat Milo, dipasangkan dengan hijab berwarna krem. Sedangkan Tanisa, ia tidak begitu agamis, hanya mengenakan jeans wanita dan atasan blazer Korea.
Keduanya sama-sama cantik dalam balutan busana masing-masing. Kynara beranjak, ia ambil tas selempang dan sepatu flat nya.
"Ayo Tan, kita berangkat sekarang yah. Biar pulangnya engga terlalu malem!"
"Ayo."
Tanisa sudah memesan taxi online, jadi mereka hanya tinggal menunggu saja. Setelah taxi datang, mereka berdua naik dan segera saja berlalu menuju ke sebuah restauran.
"Nar, kamu yakin di restauran ini?" Tanya Tanisa setelah keduanya sampai di pintu utama restauran.
"Iya, memang kenapa?"
"Widih, gapapa sih, hehe--"
"Dasar kamu!"
***
Saat pulang dari restauran, mereka terpisah. Karena Tanisa harus kembali ke kantor untuk mengambil beberapa berkas yang ia tinggalkan tadi. Tanisa lupa, kalau bosnya meminta dirinya untuk menyerahkan laporan itu besok pagi.
"Nara, hati-hati yah. Maaf nih, aku harus balik ke kantor dulu. Tapi nanti langsung pulang ke rumah kok! Kamu tunggu aja yah," katanya.
"Iya gapapa, kamu juga hati-hati." Sahut Kynara. Kemudian ia menaiki taxi yang ia pesan. Taxi terus melaju membelah jalanan yang begitu sepi. Karena malam ini memang bukan week end.
Namun ditengah jalan, Kynara melihat seseorang berjalan dengan kelimpungan. Kynara seperti mengenal orang itu.
"Pak, berhenti sebentar!" Kynara kembali menilik pria itu dari dalam mobil. Dan benar saja, itu Kian. Mantan kekasihnya dulu. Tapi kenapa, pria itu berjalan seperti kehilangan arah.
Ya, Kynara dan Kian adalah sepasang kekasih pada masa itu. Namun hubungan keduanya harus kandas, karena mama Kian yang tidak menyukai dirinya. Karena dirinya tidak memiliki kasta yang sederajat dengan mereka. Setelah itu, ia dengar bahwa Kian hendak dijodohkan. Tetapi Kynara hanya masa bodo. Toh, itu bukan urusannya lagi.
Kynara menghampiri pria itu, dan betapa terkejutnya Kynara saat melihat Kian mabuk! Pria itu tengah mabuk! Mulutnya bau minuman! Ia menggeleng tidak percaya, Kian yang dulu bahkan selalu patuh akan perintah agama. Kini melakukan perbuatan yang dibenci Tuhan.
Wanita baik hati itu tidak tega melihatnya, akhirnya Kynara membopong tubuh Kian. Menuju apartemen Kian, karena dulu ia sempat mampir ke apartemen Kian bersama Tanisa. Jadi, Kynara masih ingat betul lokasi apartemen pria itu.
.
.
.
.
.
Yok jangan pelit, vote like and komennya ya guys! Makasihh semuanya, hehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
mungkin kian tidak mau di jodoh kan dengan wanita yang tidak dicintai JD dia mabuk
2022-03-21
2
Elazmi Puji
apa kian akan d jodohkan sama Kaka tiri Kynara,tp kian ga mau karna kian masih cinta sama Kynara mungkin.jd dia stress trs mabuk mabukan
2021-12-25
2
ANAA K
Semangat thor. Boomlike hadir👋🏾
2021-11-05
4