"Hah 15 juta???? Lo mau gue ganti rugi apa meras gue sih?? " kata Mira terkejut mendengar uang yang diminta Aldi.
"Yaudah kalo lo gak mau ganti rugi,gue laporin kasus ini ke polisi," kata Aldi mengancam Mira.
"Yaudah iya gue ganti,tapi cicil ya," kata Mira memelas ke Aldi.
"Gak ah ntar lo kabur lagi"
"Ya gak mungkin lah gue kabur, gue masih satu sekolah bahkan 1 kelas sama lo,gimana caranya gue kabur coba"
"Iya tetep aja gak boleh cicil," kata Aldi kekeh.
"Ya gue mau dapat uang darimana?? sedangkan gue gak kerja. Orang tua gue cuma rakyat kecil yang kerja di bawah pimpinan orang dan gue gak mungkin minta uang ke mereka. Lo paham dikit dong pria brengsek"
Seketika Aldi merasa kasihan terhadap Mira tetapi kesal juga karena Mira masih memanggilnya dengan sebutan pria brengsek. Tetapi akhirnya Aldi pun mengijinkan Mira untuk membayar hutangnya dengan cara di cicil.
"Yaudah lo boleh nyicil,tapi awas lo kabur. Gue foto lo dulu,kalo sampe lo kabur,gue bisa laporin lo ke polisi," kata Aldi sambil mengambil ponselnya dan memfoto Mira.
"Ishhh, nyebelin," kata Mira
"Bukannya bilang makasi lo"
"Iya,iya makasi"
"Kalo gak iklas ga usah!"
"Terserah, gue udah boleh pulang kan?" tanya Mira.
"Iya,udah" Aldi menjawab dengan singkat.
Kemudian Mira meninggalkan Aldi dan pergi mengendarai sepeda motornya.
Sesampainya di rumah, Mira melihat ibunya yang sedang mencuci pakaian pelanggannya. Kemudian ia bergegas ke kamar untuk mengganti pakaian dan setelah itu menghampiri ibunya.
"Biar aku aja bu, ibuk pasti capek dari tadi," kata Mira sambil mengambil pakaian yang berada di tangan ibunya.
"Kamu makan dulu Mira, istirahat dulu. Emangnya kamu gak capek apa pulang sekolah langsung nyuci," kata Bu Ranti lembut.
"Enggak kok bu, Mira gak capek. Ibu mending istirahat dulu,duduk dulu di sofa atau gak istirahat di kamar. Pakaiannya biar Mira aja yang cuci," kata Mira kepada ibunya.
"Yaudah kalo gitu makasi ya Mira, ibu mau istirahat ke kamar dulu"
Lalu Bu Ranti masuk ke kamarnya. Di dalam kamar, Bu Ranti merenung ia sangat bersykur memiliki anak yang berbakti seperti Mira.
"Mungkin kalo anak lain yang seumuran Mira, ia tak mau membantu ibunya bekerja," pikir Bu Ranti. Tanpa di sadari, Bu Ranti meneteskan air matanya.
Tangisan itu bukan kesedihan yang beliau alami,tetapi rasa terharunya kepada Mira yang merupakan anak satu-satunya itu. Kemudian Bu Ranti memejamkan matanya dan akhirnya tertidur.
Mira yang sudah menyelesaikan pekerjaannya, pergi ke kamar ibunya untuk menengoknya. Terlihat Bu Ranti yang masih tidur terlelap di kasurnya.
"Ibu pasti kecapean," gumam Mira.
Lalu ia pergi meninggalkan kamar ibunya.
Sekilas Mira melihat jam dinding yang ada di ruang tamu,
"Ternyata baru jam 1," Mira berbicara dengan dirinya sendiri. Kemudian Mira pergi ke dapur untuk makan.
Setelah selesai makan, Mira masuk ke kamarnya dan mengambil Tas sekolahnya.
Mira membuka Tas sekolahnya dan mengambil Buku Bahasa Indonesianya. Rupanya Mira ingin mengerjakan tugas yang diberikan oleh Pak Ahmad tadi di sekolah.
"Huh, andai saja tadi tidak di ganggu sama pria brengsek itu pasti tugasku udah selesai," kata Mira mengingat pertengkarannya tadi di sekolah.
Tetapi kembali ia sadar, kalau kesal pun tidak akan menyelesaikan tugasnya. Maka dari itu, ia melanjutkan tugas yang tadi sempat tertunda.
Mira mengerjakan tugasnya dengan sangat hati-hati,membaca soal satu persatu dan mencari jawaban dengan teliti.
Mira anak yang pintar, jadi tidak sulit baginya untuk mengerjakan tugas pak Ahmad. Ia hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk menjawab soal yang diberikan pak Ahmad yang teridiri dari 8 soal itu.
Jam menunjukkan pukul 13.40, Mira kemudian membereskan buku-bukunya yang ada di tempat tidurnya. Setelah itu ia melemparkan tubuhnya ke tempat tidur
"Gimana ya caranya Aku bayar hutang ke pria brengsek itu. Walaupun bayar cicil juga tetep aja sama karena aku belum kerja," kata Mira ketika mengingat hutang yang ia miliki ke Aldi.
"Butuh waktu lama untuk melunasi hutang itu," kata Mira lagi. Mira masih berbicara sendiri di dalam kamarnya.
Kemudian ia bangun dari tempat tidurnya dan mengambil ponselnya.
Mira hendak menelepon Tina, tetapi sayangnya Tina tidak menjawab teleponnya.
"Mungkin Tina masih sibuk. Padahal gw pingin curhat"
Kemudian kembali Mira tidur dan memejamkan matanya, ia berharap dengan memejamkan mata ia menemukan sebuah solusi atas masalah yang ia hadapi. Bukannya menemukan solusi,Mira malah ketiduran.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Sedangkan di rumahnya Aldi, Aldi masih memikirkan cara untuk Menyiksa Mira. Ia berubah pikiran, karena menurutnya tidak ada untungnya buat dia dengan cara seperti itu.
Jadi Aldi tidak ingin Mira mendapat kemudahan dalam melunasi hutangnya ke dia. Karena Mira telah menyalahkannya dan juga menyebutnya sebagai pria brengsek.
Aldi memang pria yang pendendam,ia akan mempersulit kehidupan orang-orang yang mengganggunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments