Benci

Adrian dan Keysa menuruni anak tangga , menuju meja makan. Rion dan Adif menatap kedatangan adik dan adik iparnya dengan tatapan benci .

"Buat apa kalian kesini? " ketus Rion.Keysa meremas bajunya, dia sudah tau pasti abangnya tak suka dia makan satu meja .

"Ayah, yang menyuruh mereka berdua kesini " ujar Bram.

"Ayah , taukan aku tidak suka melihat anak pembawa sial ini. Aku benci melihat wajahnya, gara-gara melahirkan dia bunda harus meninggal" ujar Rion.

"Jaga ucapan kamu Rion!! Bunda meninggal bukan salah Keysa tapi memang itu sudah takdir " ujar Bram yang tidak menahan emosinya dengan sikap Rion.

"Ayah selalu mengatakan itu terus, aku muak mendengarnya. Asal ayah tau andai dia tidak lahir di dunia ini bunda masih tetap bersama kita. Saat bunda meninggal aku dan bang Adif tidak bisa merasakan kasih sayang bunda . Sedangkan ayah sibuk kerja dan hanya memperhatikan Keysa . Tapi lihat sekarang, Keysa hamil diluar nikah dan menjadi aib bagi keluarga ini.Walau seperti itu ayah tetap menyayanginya Keysa" Ujar Rion.

"Cukup Rion!!! Jangan terus menyalahkan Keysa. Justru adik kamu hamil karna teman kamu itu, andai kamu tidak mabuk -mabukkan dan membawa teman kamu ke rumah ini , Keysa tidak akan hamil. Dan kamu apa hah!! Membiarkannya saat ke sucian keysa di renggut paksa oleh teman brengsekmu itu. Seharusnya kamu bisa menjaga adik kamu saat ayah tidak ada bukan membiarkannya. Sekarang lihat teman kamu sudah tidak muncul lagi setelah merebut semuanya dari Keysa. Dan Keysa harus menjadi seperti ini juga karna kamu " ujar Bram dengan napas turun naik. Adrian terdiam mendengar ucapan Bram, pria ini mengatakan Keysa hamil karna di perkosa preman tapi nyatanya oleh teman Rion.

Keysa meremas tangan Adrian dengan kuat, membuat pria tersebut menatap gadis tersebut.

"Adrian , Keysa mau ke kamar " ujar Keysa dengan mata berkaca-kaca.

"Katanya lapar, makan dulu nanti perut kamu sakit. Pasti bayi kamu juga lapar " ujar Adrian lembut, sebenci apa pun dengan Keysa dia tetap memiliki rasa kasihan dengan gadis yang baru sah menjadi istrinya itu.

"Tapi Keysa takut lihat ayah sama abang Rion bertengkar " ujar Keysa, memeluk Adrian. Pria itu mengusap punggung Keysa lembut.

"Kenapa diam hah!!! Baru sadar kalau kamu penyebab kehamilan Keysa dan membuat adik kamu menjadi seperti ini !!! " bentak Bram. Rion hanya diam tanpa ingin menjawab tapi tangannya terkepal kuat. Matanya menatap tajam pada Keysa dengan sorot kebencian pada adik kandungnya tersebut. Keysa mendapat tatapan Rion seperti itu semakin ketakutan, Adrian memalingkan wajah Keysa agar tidak menatap Rion lagi.

Adif, berdiri dari kursinya dia memang tidak banyak bicara dan sikapnya yang dingin membuat pria tersebut jarang bertengkar dengan ayahnya tapi matanya menatap benci pada Bram dan juga Keysa.

"Kita ke kamar saja, tidak usah memperpanjang masalah ini. Ayah akan tetap membela Keysa karna gadis itu lebih dia sayangi sedangkan kita hanya di anggap anak angkat " ujar Adif dengan nada sindiran pada Bram.

Rion dan Adif pergi dari meja makan , bahkan mereka belum menyentuh makan mereka sama sekali. Bram memijit pelipisnya, apa dia sudah tidak bersikap adil dengan ketiga anaknya? Tapi Bram memberi perhatian lebih pada Keysa karna putrinya yang memiliki penyakit gangguan jiwa setelah pemerkosaan yang di alami Keysa dan putrinya juga hamil.

"Sabar om pasti Rion dan Adif bisa berubah, mungkin mereka perlu waktu untuk menerima kepergian bunda" ujar Adrian.

"Tapi sampai kapan, sedangkan ini sudah delapan belas tahun ke pergian istri saya. Tapi Rion dan Adif masih belum bisa mengikhlaskan juga dan terus menyalahkan Keysa yang tak tau apa-apa. Mereka berdua masih beruntung bisa merasakan kasih sayang bundanya. Sedangkan Keysa tumbuh dan beranjak remaja tanpa pernah merasakan kasih sayang bunda nya. Jadi apa salah saya memberi perhatian pada Keysa lebih daripada mereka " ujar Bram.

"Ayah, Adrian. Keysa lapar mau makan " ujar Keysa berdiri di tengah-tengah mereka berdua. Bram mengusap kepala putrinya dengan lembut, dia memeluk Keysa dan mencium pucuk kepalanya.

"Princess ayah lapar ya " ujar Bram tersenyum lembut pada putrinya.

"Iya, Keysa lapar " ujar Keysa ber loncat -loncat kecil layaknya seperti anak kecil.

"Jangan loncat-loncat kamu lagi hamil " tegur Adrian.

"Ooh, iya nanti dedek bayinya kesakitan ya. Kalau Keysa loncat-loncat " ujar Keysa mengerjapkan matanya menatap Adrian.

"Hmmm" hanya di balas deheman oleh Adrian.

Mereka bertiga duduk di kursi masing-masing menikmati makan malam mereka.

"Kamu kenapa lagi?" ujar Adrian melihat Keysa duduk di pangkuannya.

"Keysa mau makannya di suapin Adrian sambil duduk di pangkuan Adrian juga " ujar Keysa. Adrian menatap Bram yang tersenyum menatap mereka berdua. Andai tidak ada Bram sudah dia cubit gadis ini, yang begitu manja padanya.

Bersambung..

Terpopuler

Comments

tya 2180

tya 2180

duh manis banget dehhhhh☺

2024-05-04

0

💐Tuti Komalasari💐

💐Tuti Komalasari💐

kakak yang egois, tidak bisa menerima kematian ibunya yang sudah menjadi takdir dari Allah😇

2022-04-07

1

☘️anita🌺

☘️anita🌺

di cubit cinta aja Adrian Keysa nya

2021-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!